Professional Documents
Culture Documents
ISRIANY ISMAIL
DEFINISI
Sediaan cair yang mgd suatu bahan kimia yang terlarut. Kec. Dinyatakan terlarut. lain,sebagai pelarut digunakan air suling (FI III) Campuran 2 atau lebih zat yang homogen membentuk larutan yang jernih (Lachman)
Definisi
lanj.
Secara fisika kimia merupakan suatu campuran homogen antara 2 atau lebih zat (Parrot) Suatu proses termodinamika stabil yang terdiri dari 2 atau banyak komponen (cair, padat, gas); terbagi rata dalam bentuk molekul atau ion (Martin)
Definisi
lanj.
Proses transformasi dari suatu fase ke fase lain Larutan adalah : sediaan cair yang terdiri dari satu atau lebih zat terlarut yang larut dalam pelarut yang sesuai
Kelarutan
Kelarutan suatu zat pada suhu tertentu : Konsentrasi zat terlarut (solut) yang larut dan berada dalam kesetimbangan dengan fase cair
Kelarutan
lanj.
Parameter yang menunjukkan bahwa 1 bagian bobot zat yang larut dalam volume tertentu pelarut.
Istilah Kelarutan
<1 1 - 10 10 30 30 100 100 1000 1000 10000 10000 < : : : ; : : : sml ml l asl sl ssl ptl
Konsentrasi
Prosentase (%) - b/b : gram solut dalam 100 gram larutan (jika tidak dinyatakan lain) lain) - v/v - b/v : ml solut dalam 100 ml larutan : gram solut dalam 100 ml larutan
Pembagian Larutan
Menurut Kekuatan Fisikokimia : 1. Larutan Mikromolekuler terdiri atas mikro unit (satuan terkecil) berupa molekul /ion ct. air, ion Na, ion Cl, alk, gly, sukrosa ukuran partikel solut/solven 1- 10 A 1A
2. Larutan Micellar partilkel solutnya berbentuk agregat atau misel (agregat polimolekul atau poliion yang dapat menjangkau ukuran koloid) koloid) kejernihan / kekentalan nilai sifat fisikanya (Tek. Uap, Osmotik, konduktansi) larutan mikromolekul
3. Larutan Makromolekuler solutnya terdispersi secara molekuler seperti dalam larutan mikromolekuler, tetapi ukuran dan BM nya sangat besar (ct. larutan akasia, CMC,Albumin, PVP) Merupakan sistem monofasik stabil) (termodinamika stabil)
lanj..
2. Penggunaan Non Oral - Pada mulut dan tenggorokan ct. gargle, mouthwash - Dimasukkan dalam liang tubuh ct. nasal drops, ear drops - Digunakan pada permukaan tubuh ct.lotio, liniment
Pembagian Larutan
Berdasarkan Pelarutnya : 1. Pelarut air ct: sirup, agua aromatik
lanj..
Polaritas
Molekul dengan distribusi muatan yang sama akan saling melarutkan Polar polar D = 50< Non polar non polar D =10 - 20 konstanta dielektrik (D)=Ukuran kepolaran (D)=Ukuran
Kosolvensi
Pelarut pembantu Ct : Air,alkohol,gliserin,propilen glikol,sirup
Temperatur
Kelarutan meningkat dengan kenaikan T
Salting - out / in
Salting-out SaltingPenambahan garam --- pengendapan dan pemisahan zat organik Salting-in SaltingPenambahan garam ---- kelarutan zat organik meningkat Ct. globulin --- tlda --- l d larutan garam encer
Pembentukan kompleks
Zat tidak larut + pengkhelat = senyawa kompleks (larut) larut)
Efek Ion
Ukuran Partikel
Penambahan ion Kelarutan (counter ion) Luas permukaan dapat meningkatkan kestabilan zat dalam larutan
Kecepatan Pelarutan
Perubahan solut (kristal,serbuk,cair,dll) menjadi kristal,serbuk,cair,dll) terlarut dalam larutan Kecepatan pelarutan sebanding dgn bioavailabilitas
Kelemahan :
Surfaktan buih Makromolekul buih stabil
Aspek Farmaseutik
Sifat Asam-basa Asam Obat ada yang bersifat : Asam atau basa lemah Mempengaruhi : Cara pembuatan Kelarutan ketaktercampuran
Buffer
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam formulasi larutan obat asam basa: basa: 1. kelarutan obat dalam bentuk terionisasi / tidak 2. kestabilan kimia obat sbg fungsi pH / komponen buffer 3. kemudahan terapi dan farmaseutika obat
Syarat Buffer
1. Aman digunakan 2. Tidak mempengaruhi produk akhir secara kimia 3. Bau dan warna dapat diterima
SIFAT ALIRAN
NEWTON PSEUDOPLASTIS PLASTIS DILATAN