You are on page 1of 18

AGROINDUSTRI : PERAN;

PROSPEK DAN
PERKEMBANGANNYA DI
INDONESIA
Potensi Indonesia : Luas daratan + Lautan = 1 900 juta
Ha
Terdiri dari 17 800 pulau; 5 700 Ha hamparan laut
70% penduduk bergerak di bidang pertanian
Untuk pengembangan Industri di Indonesia perlu
dikembangkan terlebih dahulu Industri pendukung yaitu :
Agro Industri, Industri perhubungan dan Industri
manufaktur sedangkan setelah semuanya bekembang
baru kemudian Industri teknologi Informasi dan
komunikasi.
FAKTA : Penjajah Belanda mengandalkan hasilbumi dari
Indonesia untuk dijadikan sebagai sumer devisa yaitu
seperti : Karet, Kopi, Teh, Kina, Tembakau, Gula serta
minyak atsiri dan rempah-rempah.
Pengertian Agroindustri :
Industri yang mengolah hasil pertanian
Austin (1981) : Perusahaan yang memroses bahan
nabati dan bahan hewani yang mencakup proses
pengubahan dan pengawetan melalui perlakuan fisik
atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan dan distribusi.
Produk hasil olahannya bisa produk akhir atau produk
setengah jadi
Godberg : Kompleks industri-pertanian sejak produksi
bahan pertanian primer, industri pengolahan atau
transformasi sampai penggunaannya oleh konsumen
Malassis : Ssistem yang terdiri dari perusahaan yang
mengolah atau metransformasi hasil pertanian dalam
rangka mencukupi kebutuhan pangan konsumen
Simposium Agroindustri I : Kegiaatn yang memanfaatkan
hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan
menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan
tersebut yang mencakup : Industri pengolahan hasil
pertanian; Industri peralatan mesin Pertanian dan ndustri
Jasa sektor Pertanian
Sejarah Perkembangan Agroindustri di Indonesia
Sejak dua abad silam hingga abad 20 agroindustri
perkebunan dan agroindustri pengolahan pangan adalah
yang paling mapan.

Agroindustri Perkebunan
Dikenal sejak jaman 18 dengan penerapan
tanam paksa (cultuurstelsel) oleh Belanda
Penduduk diwajibkan menanam kopi,
pembukaan lahan, pemeliharaan dan
pemanenan dan pengangkutan hasil pertanian
ke tempat penimbunan. Selain Kopi juga ditana
tebu, nila, tembakau, teh dan kina, dan karet
serta rempahrempah di pulau lain.
Tahun 1870 : Perubahan kebijakan politik kolonial dari tanam paksa
ke perusahaan swasta. Dikenal corak perkebunan rakyat dan
perkebunan swasta (onderneming) dan diterapkan hingga Indonesia
merdeka
Tahun 1957 : Perusahaan swasta diambil alih oleh pemerintah
melalui kebijakan nasionalisasi yang enjadi cikal bakan PTPN
1968-1990 : Tonggak bangkitnya perkebunan rakyat dengan areal
mencapai 80%
Tanaman perkebunan utama : Teh, Karet, Kelapa, Kelapa sawit,
Kakao, kopi, dan lada dan sejmlah kecil jambu mete dan pala
(Wahid, 1999) menyatakan bahwa karet, kopi, coklat dan kelapa
sawit adaah komoditas utama penghasil devisa
Jumlah tenaga kerja yang terserap adalah : 16,8 juta orang; hingga
tahun 1997 terdapat lebih dari 3000 pabrik pengolahan hasil
perkebunan
Agroindustri Pangan
Relatif perkembangannya lebih pesat, hal ini disebabkan
oleh : 1. Pangan merupakan hajat hidup orang hidup; 2)
Keberhasilan pemerintah tahun 1960-an dalam intensifikasi
pertanian; 3) Subsektor pangan merupakan peogram
pemerintah yang paling strategis; 4) masuknya perusahaan
asing ayng ditopang oleh teknologi yang lebih canggih; 5)
Perkembangan iptek pangan yang lebih cepat dan cangih
Berawal dari industri rumah tangga misal dodol garut,
awetan buah dari malang, keripik singkong lampung,
Geplak bantul, Brem Bali.
Dengan makin tingginya mobilisasi dibutuhkan oleh-oleh
khas daerah
Industri pangan menengah dan besar berkembang setelah
pemerintah membuka pintu bagi perusahaan asing untuk
menanaman modal
Pada tahun 1990 industri pangan besar 3355 dan kecil
sekitar 602168 dengan penyerapan tenaga kerja 1996094
orang, 10 tahun kemudian (2000) terjadi peningkatan yang
berarti sebesar sekitar 4% dengan jumlah 4661 dan877
Potensi Pengembangan
Agroindustri
Dengan latar belakang sosial ekonomi dan
geografis Indonesia, Agroindustri diarapkan
menjadi subsektor yang strategis
Jika pertanian hanya berhenti sebagai aktivitas
budidaya (on farm agribusiness) nilai tambahnya
kecil, ditingkatkan melalui kegiatan of farm
agribusiness.
Agroindustri menghubungkan sektor pertanian
pada kegiatan hilir denga sektor industri pada
sektor hilir
Agroindustri pra-krisis, jumlah perusahaan
agroindustri dan penyerapan tenaga kerja
meningkat terus dengan rata-rata 6.41%
dan 9.44%, kinerja ekspor meningkat dari
1,65 milyar dollar menjadi 2,39 milyar atau
dengan rata-rata pertumbuhan 22,4%
yang didominasi oleh kelapa, kelapa
sawit, kakao, jambu mete hasil pertanian
dan perikanan
 Perkembangan agroindustri selama masa krisis,
walaupun penyerapan tenaga kerja dan nilai
ekspor menurun, terjadi peningkatan agroindustri
syag berbasis pada kelapa sawit, ubi kayu,
pengolahan ikan, industri kecil pengolahan
pangan.
 Kelompok agroindustri yang dapat bertahan
misalnya industri mie, pengolahan susu dan
industri tembakau kaena permintaan dalam
negeri dan padat karya
 Yang mengalami penurunan adalah peternakan
dan makanan ringan
Pasc a kris is mo nete r
 Beberapa yang megalami perkembangan positif adalah : minyak
sawit, karet alami, produk hasil laut , kakao dan teh, hortikultura
dan makanan ringan
 Pembangunan industri hingga tahun 2020 diprioritaskan pada
pengemangan industri masa depan, industri berbaisi manufaktur
dan industri menengah tertentu
 Agroindustri terdiri dari 10 komoditas strategis : Kelapa sawit,
ikan, karet, kayu, temakau, kelapa, kakao, buah-buahan dan kopi.
Minyak atsiri dan makanan kecil juga turut diprioritaskan
 Beberapa yang perlu diperbaiki prosesnya agar dapat ersaing di
Internasional : pati, hasil hutan non kayu, kelapa dan turunannya,
minyak atsiri dan flavor alamiah, bahan polimer non karet dan
hasil laut non ikan.
 Jenis tanaman atsiri yang terkenal di dunia : nilam, akar wangi,
cengkeh, sereh dan menta.
Per an Tekn ologi dal am
pengembangan
ag roi ndustr i
 Perkembangan agroindustri di Indonesia
terkendala dengan kemampuan
mengolah produk yang masih rendah,
hal ini ditunjukkan dengan indeks retensi
pengolahan komoditas yang diekspor 71-
75% berupa bahan mentah.
Teknologi Pr oses unt uk A g r oi ndus tri

 Yang digunakan dalam pengolahan Agroindustri sangat


beragam : berupa teknologi sederhana (seperti
pengeringan); teknologi sedang (rekasi hidrolisis)
hingga teknologi tinggi (proses bioteknologi).
 Dibutuhkan suatu strategi yang cocok yang bertumpu
pada pemberdaya gunaan sumber daya pertanian
yang merupakan keunggulan komparatif menjadi
produk agroindustri yang unggulan yang mampu
bersaing di pasaran dunia.
 Teknolog proses untuk agroindustri merupakan
penerapan pengubahan (kimiawi, biokimiawi ata fisik)
pada hasil pertanian menjadi produk dengan nilai
ekonomi yang lebih tinggi.
Beberapa k elompok agroin dustri

 Industri pengolahan pangan dan hasil


sampingnya
 Industri pati dan gula dan sukrokiia
 Industri minyak, lemak dan oleokimia
 Industri bahan pewangi, penyedap dan BTM
 Industri fermentasi atau bioindustri
 Industri pulp dan kertas
 Industri getah, resin dan gum
Grand desi gn yang sehar usny a dal am
pengembangan Ag roi ndustri

 Menghasilkan produk agroindustri yang berdaya


sain dan memilik nilai tambah
 Meningkatkan perolehan devisa dan memiliki
kontribusi terhadap DB
 Menyediakan lapangan kerja
 Meningkatkan kesejahteraan pelaku agroindustri
 Memelihara mutu dan daya dukung lingkungan
 Mengarahkan kebijakan ekonomi makro yang
memihak pada sektor agroindustri
AGROINDUSTRI PEDESAAN DAN
PEREKONOMIAN RAKYAT
 Periode awal pembangunan :
memprioritaskan industri pengolahan
(manufacturing) subtitusi impor, kurang
peduli pada pertanian
 Awal 70-an : Pertanian menjadi fokus
pengembangan tetapi lebih terfokus
pada aspek pertumbuhan daripada
pemerataan dan kemandirian
 Agroindustri :
 Skala besar : perkebunan, perikanan dan
peternakan
 Menengah/kecil : Berlokasi di pedesaan
dan berbasis pada pertanian rakyat Seperti
pengolahan palawija, hrtikultura,
peternakan dan perikanan air Tawar

You might also like