Professional Documents
Culture Documents
PROTON ?
ELEKTRON
INTI ATOM
(PROTON & NEUTRON)
- -
- -
Polaritas
Polaritas
negatif
positif
Arus dan Hambatan Listrik
Listrik sebagai energi dapat
dibangkitkan dari energi yang lain
(energi mekanik, kimia, dan
Muatan ion positif yang tidak bergerak
panas) dan dapat mengalir
melalui bahan penghantar.
t t
Bentuk gelombang tegangan dan arus DC
+ I maks
+ Vm
+ +
Vp-p t Ip-p t
- -
- Vm
- I maks
220 Volt
R
Unit Bagian
Oscillator penilai output
daerah
aktif
Prinsip Kerja :Pada keadaan mula-mula
oscillator dipasang sedemikian rupa
sehingga ia tidak berisolasi, apabila
sebuah benda datang mendekati daerah
medan aktif, kapasitas antara dua
elektroda tersebut akan bertambah,
Pada kondisi inilah oscillator akan
berosilasi. Osilasi ini akan diumpankan
pada sebuah pemicu yang mana
pemicu tersebut akan menggerakan
output. Sensor kapasitif selain mampu
mendeteksi benda-benda logam juga
mampu mendeteksi benda non logam
( kayu, plastik,dll).
CONTOH BENTUK
SENSOR KAPASITIF
SENSOR OPTIK
Sensor optik adalah sensor yang TRANSMITTER
bekerja berdasarkan jumlah
intensitas cahaya yang diterima cahaya
oleh sensor. Sensor optik banyak
sekali digunakan di industri karena
RECEIVER
jarak deteksinya lebih jauh
dibandingkan dengan sensor
listrik
induktif maupun kapasitif. Bagian –
bagian penting suatu sensor optik
TRANSDUCER
adalah bagian pengirim cahaya
(transmitter), penerima cahaya
listrik
(receiver), transducer, dan
penguat.
PENGUAT
Prinsip Kerja :Sebuah LED (Light Emiting
Diode) biasanya digunakan sebagai
transmitter sedangkan sebagai receiver
adalah sebauh elemen photo (photo
transistor, photo diode, atau LDR).
Perubahan intensitas cahaya yang
diterima oleh receiver akan dinilai oleh
transducer sehingga menghasilkan sinyal
listrik. Sinyal listrik tersebut kemudian
diperkuat untuk menggerakan misalnya
sebuah relai
Ada dua tipe dalam pemasangan transmitter dan
receiver pada sebuah sensor optik yaitu :
TRANSMITTER cahaya
Saklar Geser
Limit switch
Penggerak/Actuator
Definisi : dalam pengertian listrik,
adalah setiap alat yang mengubah
sinyal listrik menjadi gerakan
mekanis, jenis pokok dari actuator
adalah relai/kontaktor, solenoid
dan motor.
RELAI & KONTAKTOR
Pada dasarnya fungsi relai dan kontaktor adalah sama, yaitu berfungsi
sebagai saklar magnetis. Yang membedakan adalah kemampuan
kontak dari relai lebih kecil dibandingkan kontaktor (maks 15A). Pada
suatu relai/kontaktor terdapat kumparan (coil), kontak NO (Normaly
Open), kontak NC (Normaly Close). Apabila pada kumparan diberi
tegangan maka, kumparan tersebut akan berubah menjadi magnet dan
selanjutnya akan menarik kontak-kontak sehingga kontak NO menjadi
NC dan kontal NC menjadi NO. simbol dari rele dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
+
NO NC
Simbol dari
K kontaktor
-
Solenoid adalah alat yang digunakan
Solenoid untuk mengubah sinyal listrik atau arus
menjadi gerakan mekanis linear,
solenoid disusun dari kumparan dengan
inti besi yang dapat bergerak. Besarnya
gaya tarikan atau dorongan yang
dihasilkan solenoid ditentukan dengan
jumlah lilitan kawat dan arus yang
mengalir melalui kumparan
Solenoid
valve
DEFINISI – DEFINISI SISTEM KONTROL
STOP
K
START
K
OVER LOAD
RELAY
A1
K
A2
M
2. FORWARD - REVERSE MOTOR 3 PHASE
FUSE R
95 S
OLR Catatan: Motor 3 fasa T
96
akan berbalik putarannya
jika salah satu fasa
STOP dibalik sambungannya
K-1 K-2
START-1 START-2
K-1 K-2
K-2 K-1
OVER LOAD
A1 A1 RELAY
K-1 K-2
A2 A2
M
Bentuk pulsa timer
Sinyal Input
0
On-Delay Timer
0
t 0
Off-Delay Timer
0