You are on page 1of 36

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin

WEIGHT & BALANCE


Weight & Balance adalah merupakan seni dalam proses perhitungan menentukan letak titik keseimbangan
suatu pesawat udara agar dapat membawa penumpang, barang, kargo dan pos udara secara maksimal
dengan mempertimbangkan unsur keamanan dan keselamatan suatu penerbangan

Fuel

Payload

Equipment Flight

Basic Empty Weight Basic Operating Weight Zero Fuel Weight Operational Takeoff Weight

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


Basic Empty Weight : is the weight of the structure, powerplant, furnishing, unusable fuel, engine, and
constant speed drive system oil, chemical toilet fluid, basic emergency equipment, fire extinguisher,
oxygen system, bar and galley structure, electronic equipments required by the operator, and fluids which
are contained in a closed system.
Berat kosong pesawat udara yang telah ditentukan oleh pabrik pembuat pesawat udara, dimana pesawat
udara tersebut dikeluarkan.
Basic Operating Weight / Dry Operating Weight (DOW) : is the aircraft basic empty weight plus the
following operational items, flight and cabin crew and their baggage, manual and navigational equipment,
engine tank oil, food & beverage and related service equipment, washing & drinking water, life rafts, life
vest, cargo handling system and related airbone equipment.
Basic empty weight ditambah dengan cabin & cockpit crew, bagasi dan seluruh perangkat pesawat udara
untuk operational.
Zero Fuel Weight : is the maximum airplane weight less usable fuel, engine injection fluid (water
methanol), and other consumable propulsion agents. It may include usable fuel in specified tanks when
carried of payload. The addition of usable and consumable items to the maximum design zero fuel weight
must be in accordance with the applicable government regulations so that the airplane structure and
airworthiness requirements are not exceeded.
Basic operating weight ditambah dengan payload dan tidak melebihi dari pada maximum design zero fuel
weight / ditentukan oleh pabrik.
Operational Takeoff Weight : is the maximum weight authorized at takeoff brake release by applicable
government regulations when this weight is subject to a varying degree of departure and destination
airport limitations and en-route conditions. It exclude taxi and run-up fuel, unless otherwise stipulated,
and must never exceed the maximum design take-off weight.
Actual zero fuel ditambah dengan fuel (take-off) dan tidak melebihi daripada maximum design take off
weight serta harus memperhatikan kondisi keseluruhan pada bandar udara yang dituju.
Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin
Payload : consist of the total weight of the revenue producing passengers, passenger baggage and or
cargo. Sesuatu (penumpang) atau barang / pos dapat dimasukkan kedalam pesawat udara yang dapat
dijual sesuai aturan yang berlaku dalam penerbangan.
Fuel : fuel atau bahan bakar pesawat udara, dibagi atas beberapa bahagian, yaitu :
Trip fuel : bahan bakar yang terbakar digunakan dalam penerbangan dari lepas landas sampai mendarat.
Take off fuel : bahan bakar yang dibawa oleh pesawat udara mulai dari lepas landas sampai mendarat
sudah dikurangi oleh taxi fuel.
Taxi fuel : bahan bakar yang digunakan sebelum pesawat take-off / lepas landas.
Holding fuel : bahan bakar yang digunakan oleh pesawat udara pada saat melakukan perputaran sebelum
mendarat dikarenakan lain suatu hal (instruksi dari ATC / traffic control)
Alternate fuel : bahan bakar yang digunakan jika penerbangan tersebut tidak dapat mendarat di tempat
tujuannya karena suatu alasan (cuaca) dan melanjutkan ke bandar udara lainnya sesuai dengan tertera di
dalam form ATS clearence.
Maximum Design Taxi Weight : maximum ramp weight – is the maximum weight authorized for ground
maneuver by the applicable structural limitations and includes taxi and run-up fuel.
Berat pesawat udara yang telah distandarisasikan untuk melakukan gerakan-gerakan pergerakan
pesawat udara selama berada di darat sesuai dengan struktur dan batasan limitasi serta termasuk bahan
bakar pesawat udara untuk melakukan taxi dan run-up.
Maximum Design Landing Weight : also referred to as maximum landing gross weight, is the maximum
weight authorized at touchdown by applicable government regulations. This maximum landing gross
weight is a structure limitations.
Berat maximum pendaratan tergantung kepada kemampuan peredam kejut roda pesawat udara yang
mampu menahan berat pesawat udara saat mendarat tanpa terjadi kerusakan / kecelakaan.

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


Adapun yang dapat mengakibatkan weight & balance tidak sesuai dan dapat
mengakibatkan sesuatu yang fatal dalam penerbangan :

1. Overload, dimana hal ini terjadi dikarenakan kelebihan berat yang dimasukkan
ke dalam pesawat udara, yang nantinya akan menimbulkan berkurangnya
manuver, memerlukan landasan yang panjang, rendahnya sudut dalam climb,
kurangnya kecepatan dalam climb, hilang kecepatan untuk suatu ketinggian
yang ditentukan (stalling speed), kurangnya factor keselamatan dari structure
pesawat udara.

2. Penempatan barang yg tidak sesuai,


a) Jika terlalu banyak / berat di depan menimbulkan bertambahnya fuel yang
dipakai, berkurangnya dalam stabilitas, bertambahnya suatu situasi yang
berbahaya selama flap beroperasi pada saat landing.
b) Jika terlalu banyak / berat di belakang dapat menimbulkan berkurangnya
kecepatan dalam penerbangan, bertambahnya ketegangan pilot /
penerbang selama terbang dengan instrument, bisa menimbulkan
hilangnya daya angkat (danger of stall), hilangnya kestabilan pesawat
udara.

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


Didalam hal weight & balance ada hal yang paling prinsip atau mendasar
dalam menentukan situasi ini, antara lain :

1. Force of gravity, bahwa setiap benda yang saling tarik menarik satu
dengan yang lainnya terhadap gaya tertentu dan cenderung seimbang dari
benda lainnya.

2. Center of gravity, partikel daripada object yang mendasar dari force of


gravity dan dapat menimbulkan suatu keseimbangan pada object secara
langsung atau suatu titik / point dimana seluruh berat dari suatu pesawat
udara harus terpusat di titik tersebut.

Setelah yakin bahwa berat pesawat udara sudah sesuai dengan hitungan
dan ketentuannya yang diizinkan, maka muatan udara diatur dan disebar di
dalam hole / compartment sedemikian rupa sehingga titik berat (center of
gravity) berata pada batas titik yang diizinkan untuk melakukan suatu
penerbangan. Sedang pengaturan muatan udara memiliki prosedur tertentu
dan mengunakan alat / hitungan tertentu.

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


Center of gravity & Karakteristik Penerbangan

Untuk mengetahui pengaruh center of gravity terhadap karakteristik penerbangan dari


pesawat udara, maka terlebih dahulu harus mengetahui beberapa ketentuan umum mengenai
keseimbangan (balance). Tiap benda mempunyai center of gravity yang dapat ditentukan
sebagai satu titik dimana benda tersebut disokong untuk mendapatkan benda tersebut dalam
keseimbangan / balance. Tergantung dari bentuk benda tersebut dan cara penempatannya,
maka dikenal 3 (tiga) macam keadaan keseimbangan, yaitu :

1. Stable, Center of gravity dalam keadaan tegak lurus terhadap alas / base, jika keadaan
balance ini terganggu, maka center of gravity akan kembali pada kedudukan semula
yang diakibatkan oleh berat benda tersebut.

2. Unstable, dalam keadaan ini balance tidak mungkin terganggu dan center of gravity
tidak dapat dipertahankan diatas base pada waktu bersamaan. Oleh sebab itu setelah
balance terganggu, benda akan bergerak lebih jauh sehingga benda akan mencapai
keadaan balance yang lain.

3. Indifferent, dalam keadaan bagaimana posisi suatu benda, center of gravity akan selalu
dalam keadaan tegak lurus terhadap base. Ini berarti bahwa benda tersebut dalam
keadaan balance terus menerus tanpa memperhatikan keadaan dan letaknya.

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


Hubungan keadaan tersebut dengan pesawat udara adalah jelas,
jika kita perhatikan akibat ketiga keadaan keseimbangan diatas
terhadap karakteristik penerbangan pesawat udara.
Jika pesawat udara dalam keadaan stabil, berarti walaupun
keseimbangannya terganggu seperti oleh udara bumpy, pesawat
udara akan kembali kepada posisi semula.
Akan tetapi jika keadaan unstable, udara bumpy akan
mengakibatkan pesawat udara bergerak terus dari keadaan
semula, kecuali dikendalikan / kontrol oleh penerbang.
Keadaan indifferent, akan mengakibatkan pesawat udara tetap
dalam posisi dan tinggal tetap dalam posisi tersebut, hingga
penerbang mengendalikan pesawat udara pada posisi
penerbangan yang dikehendaki.
Dengan ini jelas bahwa keseimbangan (stable) adalah satu-
satunya yang dapat diterima oleh persyaratan penerbangan.
Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin
Bagaimana mencapai keadaan keseimbangan yang dibutuhkan :

Keseimbangan yang dibutuhkan pesawat udara dalam penerbangannya adalah sebagai


berikut :

1. Aerodynamic Balance, pesawat udara dibuat untuk kembali kepada posisinya


semula setelah terganggu tanpa mengunakan sesuatu alat / kontrol.

2. Loading Condition, pembentukan aerodynamic balance, akan bekerja jika center of


gravity dari pesawat udara dalam sesuatu batas tertentu. Jelas bahwa, jika sebagian
besar muatan udara ditempatkan pada bagian belakang, maka center of gravity akan
bergerak jauh ke belakang yang mengakibatkan pesawat udara tidak bisa terbang
atau taxi sekalipun.

Kesimpulan yang sangat penting:

Salah satu keperluan loadsheet tidak hanya memberikan catatan dari pembagian
muatan udara, tetapi memungkinkan kita membuat rencana dari pembagian muatan
tersebut. Untuk membawa center of gravity pesawat udara dalam batas-batasnya
menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan yang lebih ekonomis.

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


Perhitungan Keseimbangan

Dua orang anak bermain jungkat-jangkit, diketahui bahwa


bukan hanya berat anak itu yang penting, tetapi jarak anak
terhadap titik tengah mempengaruhi keseimbangan. Jarak ini
dinamakan dengan arm.
Berat dari tiap anak akan mempengaruhi turunnya jungkat-
jangkit, efek ini dapat dihitung dengan mengalikan weight dan
arm. Hasil perkalian ini disebut dengan moment.

Moment untuk efek gerak clockwise disebut dengan “positive”,


sedangkan untuk efek gerak anticlockwise disebut “negative”.
Apabila lebih dari satu moment yang terkait, maka moment-
moment tersebut dapat diganti dengan resultantnya, yang
disebut dengan total moment.
Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin
Kita kembali kepada anak yang bermain jungkat-jangkit, bahwa kedua anak
mempunyai berat masing-masing 40 kg, panjang dari jungkat-jangkit adalah 4 mtr, jika
jarak anak ke titik tengah masing-masing sama, maka masing-masing mempunyai jarak
2 mtr. Menurut formula diatas, keadaan tersebut adalah :

Total moment = (40X2) – (40X2) = 80 – 80 = 0


Pada total moment ini, jumlah berat anak = 40 + 40 = 80
Maka, arm = 0 : 80 = 0

Keadaan ini berarti bahwa jumlah berat dari kedua anak tersebut terpusat pada titik
tengah, atau dengan kata lain center of gravity terletak pada titik tengah tersebut.
Jungkat-jangkit ini dalam keadaan balance.

Sekarang kita umpamakan anak yang duduk disebelah kiri maju ke titik tengah,
sehingga jaraknya menjadi 1 mtr dari titik tengah, sedangkan anak yang kedua tetap.

Total moment = (40X2) – (40X1) = 80 – 40 = 40


Total berat 80 kg
Resultant arm = 40 : 80 = 0,5 (berarti CG terletak 0,5 mtr ke kanan)

Akibatnya, jungkat-jangkit akan bergerak clockwise.


Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin
Contoh lainnya,

a b c d e f g h i

Center of Gravity
20 kg 20 kg
40 kg
40 kg
80 kg

Tiap jarak a-b, b-c, dst adalah 1 mtr. Dengan contoh ini dapat dibuktikan bahwa titik-titik
dapat dipilih sebagai titik putar (turning point), bila lokasi center of gravity harus
diperhitungkan.

Moment terhadap titik D

Total moment= (40X4 + 20X3 + 40X0) – (80X2 + 20X3)


= (160+60+0) – (160+60) = 220 – 220 = 0
Total berat = (40+20+40+80+20) = 200
Maka, resultant arm = 0 : 200 = 0 (berarti CG terletak pada titik D

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


Moment terhadap titik A

Total moment = (40X7 + 20X6 + 40X3 + 80X1 + 20X0) =


280+120+120+80+0 = 600
Total berat adalah sama, yaitu 200
Maka, resultant arm = 600 : 200 = 3
Total moment adalah positive,
maka CG terletak 3 mtr ke kanan dari titik A, (titik D)

Moment terhadap titik F

Total moment = (40X2 + 20X1) – (40X2 + 80X4 + 20X5)


= (80+20) – (80+320+100) = 100 – 500 = -400
Resultant arm = -400 : 200 = -2
Tanda minus (-) adalah menunjukkan bahwa CG terletak 2 mtr ke kiri
dari titik F, yaitu titik D

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


Penggunaan terhadap pesawat udara

0 300” 657,1” 800”

Center of gravity

10.000 kg 25.000 kg

Berat center of gravity dari satu pesawat udara dapat dikerjakan


dengan cara berbagai tipe alat timbangan, yang biasanya pesawat
udara dilengkapi dengan nose wheel dan dikerjakan melalui 3 (tiga)
berat , yaitu nose wheel dan berat pada kedua main landing gear /
main wheels.
Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin
Seandainya line 0 sebagai “supporting point / reference line”,
maka perhitungannya adalah sebagai berikut :

Moment nose wheel = 10.000 X 300 = + 3.000.000


Moment main wheels = 25.000 X 800 = + 20.000.000
-------- + ---------------- +
Total moment = + 23.000.000
Total berat / weight = 35.000
Tempat kedudukan CG = +23.000.000 : +35.000
= + 657,1”

Center of gravity terletak 657,1” dibelakang moment positive


reference line. Cara ini hanya dipakai untuk mendapatkan
berat dan center of gravity dari pesawat udara yang kosong,
dimana pengaruh muatan udara dan bahan bakar pada center
of gravity belum diperhitungkan.
Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin
Mean Aerodynamic Chord / MAC & Limits
Dalam contoh terdahulu, kita mendapatkan center of gravity dengan menimbang pesawat
udara. Sebagai hasilnya, kita mendapatkan center of gravity pada kedudukan dalam inches
(“) dibelakang reference line (zero line). Keadaan ini belum cukup, sebab kita harus
menghubungkan dengan center of gravity dari karateristik penerbangan.
Penjelasannya adalah :
Pesawat udara dalam penerbangannya disangga oleh sayap. Jika center of gravity terlalu
kedepan atau kebelakang, maka tidak mungkin pesawat udara akan terbang. Oleh sebab itu,
center of gravity harus terletak didalam supported area (daerah sangga), yaitu daerah sayap.
Jelas bahwa center of gravity harus dikaitkan dengan daerah sayap. Untuk memudahkan
pembagian ini, maka daerah sayap dibagi dalam 100 bagian yang sama. Sehingga dapat
dikatakan bahwa center of gravity terletak, semisal pada 45% dari daerah sayap.
Perhitungan ini adalah tidak benar, sebab bentuk dari sayap tidak menunjukkan pembagian
yang sama dari daerah sayap, 1% disebelah depan adalah daerah yang lebih besar dari 1%
didaerah sebelah belakang. Sistem ini hanya berlaku jika sayap mempunyai bentuk
rectangular (segi panjang).
Garis yang menghubungkan leading edge dan trailing edge disebut chord. Chord yang dekat
dengan fuselage disebut root chord, sedangkan chord pada ujung sayap disebut tip chord.
Rata-rata dari kedua chord ini disebut dengan Mean Aerodynamic Chord / MAC.

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


Root Chord Mean Aerodynamic Chord Chord Tip Chord
MAC

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


Oleh karena MAC terletak pada daerah sayap, maka jelaslah bahwa center of gravity harus
terletak diantara line tersebut. Jika kita bagi MAC 100 bahagian yang sama, maka satu
bahagian menunjukkan 1% dari daerah sayap.

Sebagai diketahui center of gravity tidak boleh terlalu jauh kedepan atau kebelakang. Pabrik
telah menentukan untuk tiap tipe pesawat udara 2 limit dalam mana center of gravity harus
tetap berada pada kedua limit tersebut pada waktu terbang. Limit ini disebut dengan forward
limit dan aft limit yang dinyatakan dalam % MAC.

Root Chord

Leading Edge Trailing Edge Chord Tip Chord

Mean Aerodynamic Chord


MAC

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


0 393,2 “ 562,0 “

435,4”

115, 8 “ 168,8 MAC

Umpamakan kita mendapatkan center of gravity pada 551,2” terhadap nose wheel, sebagai reference line
yang terletak pada lokasi 115,8” dibelakang nose wheel, maka center of gravity pada station 435,4” dari
reference line.
MAC adalah 168,8”
Leading edge MAC pada station 393,2”
Jarak station ditentukan dalam inches (“) dari reference line pada station zero (0) yang terletak pada
115,8” dibelakang dari nose wheel.
Jarak MAC adalah 168,8”, dibagi dalam 100%.
Center of gravity pada station 435,4” terletak pada 42,2” dari leading edge MAC, dan ini adalah sama
dengan 25%, berarti center of gravity dari pesawat udara ini terletak pada 25% MAC.

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


Efek muatan terhadap balance condition
Yang ditimbang adalah empty weight dari pesawat udara untuk mendapatkan center of
gravity. Service equipment dihitung beratnya terhadap center of gravity. Perhitungan empty
weight untuk mendapatkan basic weight / index.

Contoh :
Weight Arm Moment
Empty weight 12000 526 = 6.300.000
Cockpit (Station 125) 240 125 = 30.000
Pantry (Station 250) 400 250 = 100.000
FWD Cabin (Station 500) 450 500 = 225.000
AFT Cabin (Station 750) 450 750 = 337.500
FWD Belly (Station 325) 900 325 = 292.500
AFT Belly (Station 825) 800 825 = 660.000
Fuel (Station 550) 8000 550 = 4.400.000
---------------------------------------------------------- +
23240 Arm = 12.345.000
12.345.000
Arm = -------------------
23240
Arm = 531,2”

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


Efek bahan bakar terhadap balance condition
Diantara semua muatan udara yang berada di dalam pesawat udara, bahan bakar pesawat
udara adalah sesuatu yang paling istimewa, sebab sebahagian besar akan hilang / habis
terpakai pada waktu pesawat udara sedang terbang, mengakibatkan berat pesawat udara
berkurang dan balance condition berubah pula.

Pabrik pesawat udara selalu membuat fuel tank sedekat mungkin pada center of gravity dari
loaded aircraft, untuk mendapatkan efek fuel yang sedikit mungkin terhadap balance.
Namun efek ini tidak boleh diabaikan.

0 100 200 300 400 500 600

Total Empty Weight Aircraft = 10.000 kg


CG STA 350

Storage STA 250 Fuel STA 400

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


Contoh diatas,
Empty weight 10.000 kg (CG Station 350)
Sekarang kita akan menghitung center of gravity, jika 100 kg dimuat pada fwd belly,
kemudian dilakukan berturut-turut dengan muatan 200, 300, 400 kg. Yang dapat menjadi
ukuran dalam kita melaksanakan loading.
Pertama-tama fuel tidak diperhitungkan.

Empty weight = 10.000 kg X 350 = 3.500.000


100 kg dalam fwd belly = 100 kg X 250 = 25.000
-------------------------------------------- +
= 10.100 kg X arm = 3.525.000
arm = 3.525.000 : 10.100
arm = 349

Ini berarti untuk 100 kg dimuat mengakibatkan center of gravity bergerak dari 350 menjadi
349. Kita dapat membuat perhitungan yang sama untuk 200, 300, 400 kg, dan dihasilkan
bahwa center of gravity mengalami perubahan / perpindahan dari 350 menjadi 348 untuk
pemuatan sebesar 200 kg, dan begitu seterusnya.

Pada skala ini dapat dilihat segera, bahwa untuk muatan udara sebesar 500 kg yang dimuat
pada fwd belly, center of gravity akan bergerak dari 350 menjadi 345

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


Sistem ini adalah dasar dalam pembuatan loadsheet, akan tetapi tidak dapat digunakan
berhubung fuel belum diperhitungkan. Untuk mencapai hal ini, maka kita akan adakan
perhitungan fuel yang akan dimuat dengan berat 5000 kg pada kedudukan station 400.

Empty weight = 10.000 kg X 350 = 3.500.000


Fuel 5000 kg = 5.000 kg X 400 = 2.000.000
100 kg dimuat fwd belly = 100 kg X 250 = 25.000
------------------------------------------ +
= 15.100 kg arm = 5.525.000
arm = 5.525.000 : 15.100
arm = 365,6

Rekapitulasi dari perhitungan diatas, dapat dilihat :


100 kg dimuat dalam fwd belly, center of gravity bergerak dari station 350 menjadi 349,
tetapi jika dimuat fuel 5000 kg, maka center of gravity menjadi pada station 365,6 dan jika
dimuat 3000 kg fuel, maka center of gravity berada pada station 360,7.

Jelaslah bahwa center of gravity akan bergerak pada waktu terbang, diakibatkan pemakaian
fuel / bahan bakar, sehingga berat pesawat berkurang dan center of gravity berbeda pada
waktu berangkat dan tibanya pesawat udara di bandara tujuan.

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


Index Formula

Cara untuk mencari efek terhadap center of gravity pada sesuatu berat dalam
sesuatu compartment dapat dinyatakan dalam faktor konstan, tanpa memasukkan
jumlah fuel.
Kita telah mendapatkan bahwa kita telah memilih sesuatu titik sebagai supporting
point. Hingga sekarang kita telah membuat semua perhitungan terhadap zero point
atau reference line dari pesawat udara.
Jika kita kembali kepada anak yang bermain jungkat-jangkit, kita melihat bahwa
jika kedua anak mempunyai berat yang sama dan pada jarak yang sama pula dari
supporting point, maka jungkat-jangkit tersebut dalam keadaan balance. Jika anak
ketiga berdiri ditengah-tengah pada supporting point, balance tidak berubah.
Walaupun anak ketiga mempunyai berat yang lebih, balance tetap tidak
berpengaruh.
Ini berarti bahwa jumlah moment dari jungkat-jangkit tidak akan berubah, jika
sesuatu berat ditempatkan tepat pada supporting point, hanya jumlah berat yang
akan berubah. Berarti jika kita memilih fuel tank sebagai supporting point, fuel
tidak mempunyai efek terhadap total moment dari pesawat udara, hanya beratnya
yang berpengaruh.

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


Center of gravity dari pesawat udara dengan empty weight 10.000 kg pada 250” dari
reference line (BS 250). Center of gravity dari fuel tank terletak pada BS 280”.
0 100 200 300 400 500 600

arm

Total Empty Weight = 10.000 kg


CG empty Station
250”

Fuel Station
280”

(“ a “ adalah menunjukkan arm dari fuel tank). Ini diambil sebagai supporting point. Arm
dari empty weight pesawat udara terhadap fuel tank adalah – (280-250) = - 30”, dengan kata
lain arm dari fuel tank minus arm dari empty weight pesawat udara.

Dengan huruf-huruf dalam contoh gambar : { - (a-arm) }.


Moment dari empty weight pesawat udara, jika dihitung terhadap fuel tank, adalah :
Weight X – (a-arm) = 10.000 kg X – (280-250) = - 300.000

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


Sekarang apa yang terjadi, jika dimuat 1000 kg fuel :
weight arm moment
Empty weight aircraft 10000 kg X – (280-250) = - 300.000
Fuel 1000 kg X 0 = 0
------------------------------------------------------- +
11000 kg X arm = - 300.000

Dan untuk 2000 kg fuel :


weight arm moment
Empty weight aircraft 10000 kg X – (280-250) = - 300.000
Fuel 2000 kg X 0 = 0
------------------------------------------------------- +
12000 kg X arm = - 300.000

Walaupun jumlah berat bertambah dari 10000 menjadi 11000 dan 12000, total moment
pesawat udara adalah – 300000 tinggal tetap.
Dengan tanpa mengindahkan faktor fuel { - (a-arm) X weight } tinggal konstan.
Dalam contoh diatas, total moment – 300000 suatu angka yang terlalu besar, dengan alasan
ini kita bagi faktor tersebut dengan satu bilangan, misalnya 10.000.

Formula = { - (a-arm) X weight } , dimana B adalah 10.000


B

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


Contoh diatas akan menghasilkan :

Formula = { - (a-arm) X weight } , dimana B adalah 10.000


B
Formula = { - (280-250) X 10000 } = - 30
10000

Jika center of gravity dari empty weight aircraft terletak dibelakang center of gravity dari
fuel tank, seperti center of gravity empty weight 280”, center of gravity fuel tank 250”, maka
hasilnya adalah :
- (250-280) X 10000 = 30
10000

Hasil dari formula tersebut kemungkinan negative atau positive. Untuk mendapatkan harga
yang tetap positive adalah dengan menambahkan faktor konstan C, maka formula tersebut
akan menjadi :

C + { - (a-arm) X weight } , atau G { - (a-arm) X weight }


B B

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


Definisi berikut agar diingat :

Index = total moment pesawat udara diperhitungkan terhadap center of gravity dari fuel
tank, dibagi dengan faktor konstan dan dikurangi dari faktor konstan yang lain, sedemikian
rupa sehingga hasilnya memudahkan penyelesaian angka-angka. Fuel tidak mempunyai efek
pada index.
0 100” 150” 200” 300” 400” 500” 600”

arm

arm1
100 kg 250”
280”

Sekarang kita mencoba penegasan efek dari muatan udara (-100 kg) pada front belly.
100 kg kita sebut W1 dan arm dari 100 kg (Sta 150”) disebut arm1.

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


Index formula akan menunjukkan :
Index = C – (a-arm) . W1 (a-arm1) . W { (a-arm1).W1 } adalah moment 100 kg
B
Index formula untuk empty weight aircraft adalah :
Index = C – (a-arm) . W
B
Dan jika kita kurangi ke dua formula diatas, akan menghasilkan – (a-arm) . W1 ,
B
Dan ini menunjukkan index change dari berat W1 sebesar 100 kg yang dimuat dalam front
belly.

Contoh soal : Basic weight pesawat udara 36404 kg, basic index 53,8
Cockpit Fwd Belly Fuel Aft Belly
STA 36 STA 220 STA 458,5 STA 847
400 kg 600 kg 4000 kg 400 kg

Factor C = 100
Factor B = 30.000

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


Index formula : Index = 100 – (458,5-arm) . W
30.000
Index change untuk tiap station :
Cockpit (400kg, STA 36) = - (458,5 – 36) . 400 = - 5,63
30.000
Fwd belly (600kg, STA 220) = - (458,5 – 220) . 600 = - 4,77
30.000
Aft belly (400kg, STA 847) = - (458,5 – 847) . 400 = + 5,18
30.000
Jumlah index change : Basic index 53,8, jumlah berat :
Cockpit = - 5,63 Basic weight = 36404
Fwd belly = - 4,77 Load = 1400
Aft belly = +5,18 Fuel = 4000
------------------------ + ------------------------------------------- +
Load Index = 48,6 Take-Off Weight = 41804

Dengan data diatas sekarang kita dapat mencari center of gravity dari pesawat udara dengan mengunakan
index formula :

Index = 100 – (458,5 – arm) . W 48,6 = 100 – (458,5 – arm) . 41804


30.000 30.000

Sekarang faktor yang tidak diketahui adalah arm, dan faktor inilah kita perlukan sebab arm = sta dari
center of gravity (dalam hal ini arm = 412,6).

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


Pembagian Bahan Bakar Dan Tangking

Fuel dimuat dalam tangki pesawat udara yang biasanya terletak dalam sayap pesawat udara.
Untuk pengamanan ruangan dan berat, tangki pesawat tidak terbagi sendiri-sendiri, tetapi
didalam sayap pesawat udara dibagi atas compartment-compartment sebagai batas dan
compartment ini disambung untuk menghindari kebocoran.

1. Bending moment
Umpama berat dari fuselage adalah A dan berat tiap sayap (tanpa fuel) adalah B, maka
jumlah berat pesawat udara menjadi A + 2B.

B A B

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


walaupun tidak ada fuel yang dimuat, apa yang terjadi jika pesawat udara dapat terbang
didalam keadaan seperti ini. Ternyata sayap harus mengangkat total berat, yang berarti tiap
bagian sayap mengangkat ½A + B

D
Bending moments
½A + B

B A B

Berat dari sayap sendiri adalah B, maka akan terjadi bending moment pada root wing (½A X
distance D). Jika kita muat fuel pada sayap, keadaan ini tidak akan ada perubahan, selama
fuel yang dimuat adalah pada jarak D dari root wing.
Jika C adalah berat fuel , maka bending moment akan sama ½A X D, tanpa memperhatikan
jumlah fuel yang dimuat.

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


Jika jumlah fuel yang sama dimuat pada outboard tank pada jarak E dari root wing, bending
moment akan berkurang, sebab berat dari fuel tetap sama tetapi downward moment akan
lebih besar, yang berart mengurangi upward bending moment pada root wing.

C D
Bending moments
½A + B + C ½A + B

B A B

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


2. Wing stress
Keadaan diatas menunjukkan bahwa loading dalam outboard tank adalah
menguntungkan untuk bending force pada root wing.
Faktor lain yang muncul adalah kekuatan sayap. Pada gambar dibawah ini, outboard
tank dimuat atas kapasitasnya.

LI FT

Weight Wing Weight Fuel

Weight Fuselage

Jelas bahwa pembagian kekuatan (forces) ini dapat dengan mudah menyebabkan
perubahan bentuk sayap (deformation of wing). Terutama pada waktu taxi dan landing
pembagian kekuatan ini sangat penting, sebab tidak adanya lift pada keadaan tersebut,
jadi semua kekuatan bekerja downward.

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


3. Gerak dari Center of Gravity
Pada pesawat udara terdahulu loading dan pemakaian fuel tidak banyak memberikan
pengaruh kepada center of gravity dari pesawat udara. Pesawat jet mutakhir, mempunyai
sayap berbentuk swept, yang berarti efek yang lebih besar dari pemuatan fuel pada
center of gravity pesawat udara. Sebab-sebab inilah maka balance chart menunjukkan
fuel scale pada mana total fuel harus diperhitungkan sebelum pembacaan MAC.

4. Fuel order.
Fuel loading tables yang ditentukan harus diikuti dan dilaksanakan dalam membuat fuel
order.

Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin


Flight Operation Officer Prepared by : Yusran Arifin

You might also like