You are on page 1of 34

AKUNTANSI PIUTANG

PROSEDUR PENCATATAN PIUTANG


Bertujuan untuk mencatat piutang perusahaan
kepada setiap debitur. Mutasi piutang adalah
disebabkan oleh transaksi penjualan kredit,
penerimaan kas dari debitur, retur penjualan,
dan penghapusan piutang.
Piutang timbul karena penjualan
kredit atas barang dagangan/ jasa.
Tugas Pokok Bagian Piutang

• Tugas registrasi (pencatatan) atas semua


transaksi keuangan akibat penjualan
secara kredit.
• Tugas kontrol (pengawasan) terhadap
ditaatinya syarat-syarat pembayarannya.
• Tugas kontrol (pengawasan) atas
maksimum kredit yang akan diberikan
terutama untuk para debitur lama.
Prosedur Pencatatan Piutang
Prosedur pencatatan piutang bertujuan untuk
mencatat mutasi piutang perusahaan kepada
setiap debitur. Mutasi piutang disebabkan
oleh transaksi penjualan kredit, penerimaan
kas dari debitur, retur penjualan, dam
penghapusan piutang.
Informasi yang dibutuhkan manajemen
sehubungan dengan piutang :

• Jumlah Piutang kepada tiap-tiap pelanggan.


• Jumlah piutang dan identitas pelanggan
yang menunggak.
Dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar
pencatatan kedalam kartu piutang adalah:

1. Faktur Penjualan, dokumen ini digunakan sebagi dasar


pencatatan timbulnya piutang atas dasar transaksi
penjualan kredit. Dokumen ini dilampiri dengan surat
muat (bill of loading) dan surat order pengiriman sebagai
dokumen pendukung untuk mencatat transaksi penjualan
kredit.
2. Bukti Kas Masuk, dokumen ini digunakan sebagai dasar
pencatatan berkurangnya piutang dari transaksi pelunasan
piutang dari transaksi pelunasan piutang oleh debitur.
3. Memo Kredit, dokumen ini digunakan sebagai dasar
pencatatan retur penjualan. Dokumen ini dikeluarkan oleh
bagian order penjualan.
4. Bukti Memorial (Journal Voucher), bukti memorial adalah
dokumen sumber untuk dasar pencatatan transaksi kedalam
jurnal umum. Dokumen inidigunakan sebagai dasar
pencatatan penghapusan piutang. Dokumen ini dikeluarkan
oleh fungsi kredit yang memberikan otorisasi penghapusan
piutang yang sudah tidak dapat ditagih lagi.
Catatan akuntansi yang digunakan untuk
mencatat transaksi piutang:

1. Jurnal Penjualan, catatan ini digunakan


untuk mencatat berkurangnya piutang dari
transaksi penjualan kredit.
2. Jurnal Retur Penjualan, catatan akuntansi
ini digunakan untuk mencatat
berkurangnya piutang dari transaksi retur
penjualan.
3. Jurnal Penerimaan Kas, catatan akuntansi
ini digunakan untuk mencatat berkurangnya
piutang dari transaksi penerimaan kas dari
debitur.
4. Kartu Piutang, catatan akuntansi ini
digunakan untu mencatat mutasi dan saldo
piutang kepada debitur.
Transaksi berikut dari Perusahaan A:
1/5-2010 ada penjualan kredit ke PT. B sejumlah
Rp 10.000.000 (barang A 6 jt & brg B
4 jt) syarat 5/10-n/30 PPn 10 %
2/5-2010 ada retur penjualan sebesar Rp 2.000.000
untuk barang A
9/5-2010 pelunasan piutang oleh PT. B
Diminta:
1. Buat faktur penjualan untuk perusahaan A
2. Jurnal Penjualan dan Penerimaan Kas dan
umum
3. Buku Besar dan Pembantu
4. Bukti Kas masuk.
Bentuk-bentuk Pencatatan Piutang
Pada dasarnya banyak sekali bentuk pencatatan piutang, tetapi yang
banyak digunakan ada tiga metode :

• Metode Tangan (Pen and Ink Method)


• Metode buku pembantu (ledgerless bookkeeping)
• Metode Posting Langsung (ada dua cara)
1. Metode posting harian (ke kartu piutang dan
surat pernyataan piutang).
2. Metode posting Periodik (posting tunda dan
penagihan bersiklus/cycle billing)
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PIUTANG

• Adanya pemisahan antara • Diadakan konfirmasi atas


petugas yang mencatat saldo piutang secara
timbulnya dan periodik.
penghapusan piutang dg • Atas setiap penagihan,
petugas buku besar dan bagian inkaso membuat
penagihan. daftar kuitansi yang harus
• Dibuat daftar analisa umur ditagih pada hari itu.
piutang • Setiap penagihan oleh
• Secara periodik adanya petugas inkaso hasilnya
internal cek antara buku harus
pembantu dan buku besar dipertanggungjawabkan
piutang. pada hari itu juga.
PROSEDUR PENAGIHAN PIUTANG
• Administrasi piutang berdasarkan • Dalam penagihan (apabila dibayar
oleh debitur) diserahkan kuitansi
copy faktur/kartu piutang membuat
asli, dan membubuhkan paraf atau
daftar piutang j,t rangkap dua yg tanda tangan. Petugas penagihan
didistribusikan; asli ke bagian membawa uang dan copy kuitansi
Keuangan / akuntansi tembusan dan daftar kuitansinya lalu pualng
arsip adm. Piutang. ke perusahaan untuk
• Bagian keuangan /akuntansi atas mempertanggungjawabkannya ke
dasar daftar piutang j,t membuat bagian INKASO, atas dasar copy
kuitansi berikut uang penagihan
kuitansi penagihan rangkap 2 yang
diserahkan ke bagian Kas, apabila
dikirim kebagian INKASO, kuitansi belum dibayar dan daftar
kemudian daftar piutang j,t diarsip. kuitansi disimpan dibagian inkaso
• Bagian inkaso membuat daftar untuk penagihan esok harinya.
kuitansi (dan kuitansi rangkap2) • Kasir setelah mencocokkan jumlah
diserahkan kepada masing-masing uang dan kuitansi membuat bukti
petugas penagihan untuk penerimaan kas (CRS) rangkap 3
melaksanakanakan tugasnya. yg didistribusikan sbb: asli berikut
copy kuitansi ke bagian akuntansi
untuk dicatat dalam jurnal
penerimaan kas dan kebuku besar
piutang. Tembusan kesatu ke bag.
Adm piutang untuk dicatat dikartu
piutang dan tembusan ke dua arsip
Kerugian Piutang
Adakalanya sejumlah piutang tidak dapat ditagih
(tidak diperoleh pembayarannya), misalnya :
karena debitur yang bersangkutan jatuh
pailit Kerugian Piutang / Kerugian Piutang Tak
Tertagih / Biaya Penghapusan Piutang.. Adanya
piutang tak tertagih tersebut merupakan kerugian
bagi perusahaan.
Metode Pencatatan Kerugian
Piutang
• Metode Langsung (Direct
Method), Kerugian dicatat pada periode penerimaan
piutang, berdasarkan jumlah piutang yang dihapuskan
• Metode Tidak Langsung / Metode
Cadangan (Indirect / Allowance Method)
Mencatat kerugian piutang tak tertagih (berdasarkan
taksiran) pada periode penjualan dan Setiap penghapusan
piutang dibebankan ke Cadangan piutang tak tertagih
Cara-cara untuk menetapkan
besarnya taksiran
Ditetapkan sebesar persentase tertentu (…%) dari
Penjualan.
Dalam hal ini dasar perhitungannya adalah :
a. Penjualan kotor
b. Penjualan bersih
c. Penjualan kredit bersih
Ditetapkan berdasarkan persentase tertentu (…%) dari saldo Piutang.
Dalam hal ini terdapat 3 (tiga) cara sebagai berikut :
a. Jumlah cadangan kerugian piutang tak tertagih ditambah sebesar
persentase (%) tertentu dari saldo piutang (tanpa memperhatikan saldo
cadangan yang masih ada)
b. Jumlah cadangan kerugian piutang tak tertagih dijadikan sebesar
persentase (%) tertentu dari saldo piutang dengan memperhatikan
saldo cadangan yang masih ada)
c. Jumlah cadangan kerugian piutang tak tertagih dijadikan sejumlah
tertentu dalam rupiah (Rp. …..) yang ditetapkan berdasarkan analisis
umur piutang (dengan memperhatikan saldo cadangan yang masih
ada).
PENERIMAAN DARI PIUTANG YANG
TELAH DIHAPUSKAN
• Metode Langsung
Jurnal :
Kas (D) Rp xxx
Kerugian Piutang
TakTertagih (K) Rp xxx
Metode Cadangan

Jurnal :
Piutang Dagang (D) Rp xxx
Cadangan Piutang Tak Tertagih (K) Rp xxx
(Mengembalikan piutang yang sudah dihapuskan)
Kas (D) Rp xxx
Piutang Dagang (K) Rp xxx
(Mencatat penerimaan piutang yang sudah dibayarkan)
Mencari Dana Dengan Piutang
Apabila perusahaan ingin mengkonversi piutang
menjadi kas sebelum piutang tersebut jatuh
tempo/belum dibayar oleh debitur, maka ada 3
cara yang dapat dilakukan:
1. Menjaminkan piutang (assignment)
2. Menjual piutang (factoring)

3. Menggadaikan piutang (pledging)


Ad. 1. Menjaminkan piutang
Dalam keadaan ini perusahaan
Dalam keadaan ini perusahaan akan memperoleh jumlah kas
tertentu dari penjamin (assignor), misalnya bank.
Perusahaan harus segera membayar secara berangsur
kepada penjamin apabila piutang sudah tertagih, meliputi
pokok penjamin, biaya pinjaman dan biaya bunga. Piutang
yang dijaminkan mengurangi jumlah aktiva lancar (modal
kerja) di dalam Neraca. Piutang yang dijaminkan harus
dicantumkan secara jelas untuk menunjukkan terbatasnya
penguasaan perusahaan atas piutang tersebut.
• Contoh:
• Pada tanggal 1 Des 2004 perusahaan ‘Gadis
Kembar’ menjaminkan piutang sebesar Rp.
1.000.000 dengan memperoleh pinjaman
bank ‘CBA’ sebesar Rp. 800.000 bunga 12
% per tahun dari saldo akhir tahun utang
berjalan, beban biaya Rp. 5.000
Jurnal:
1 Des 2004
Kas Rp. 795.000 -
Biaya Pinjaman 5.000 -
Utang atas jaminan Piutang - Rp. 800.000
Piutang dijaminkan Rp. 1.000.000 -
Piutang - Rp. 1.000.000
Pada tanggal 30 Des 2004 piutang dibayar ke perusahaan sebesar Rp.
400.000. Perusahaan membayarkannya ke bank di tambah bunga
30 Des 2004
Hutang atas jaminan piutang Rp. 400.000 -
Biaya bunga 8.000*) -
Kas - Rp. 408.000
*) Biaya bunga: 800.000 x 12 % x 1 bulan = 8.000
Penyajian piutang di jaminan dalam neraca 31
Des 2004 sbb:
• Aktiva lancar:
• Piutang Rp. xxx.xxx
Piutang dijaminkan Rp. 600.000

Rp. xxx.xxx
Penjualan Piutang
Jika dana diperoleh dengan menjual piutang,
maka hak menagih berpindah dari
perusahaan kreditur kepada pihak yang
membeli piutang.
Dalam penjualan piutang pada umumnya ditentukan
cadangan dari retur penjualan dan penurunan
harga karena kerusakan dan sudah diperhitungkan
pula kemungkinan tidak tertagihnya sebagian
piutang. Dengan demikian pembeli piutang hanya
membayar sebagian saja dari piutang yang dijual.
Rekening piutang yang dijual harus dihapus dari
laporan keuangan.
Contoh:

Pada tgl 1 Des 1997 PT. ‘SIUS’ menjual


piutang sebesar Rp. 1.000.000 kepada bank
‘Game’. Bank ‘Game’ membayar Rp.
800.000 dengan discount 5 %, sedangkan
Rp. 200.000 ditentukan sebagai cadangan
kemungkinan retur penjualan dan
penghapusan piutang.
Jurnal 1 Des 1997:

Kas Rp. 760.000*)


Biaya Penjualan Piutang 40.000*)
Piutang pada bank ‘game’ 200.000
Piutang Rp. 1.000.000
*) 5 % x Rp. 800.000 = Rp. 40.000,
Rp. 800.000 – Rp. 40.000 = Rp. 760.000
Apabila timbul pengembalian barang oleh
debitur Rp. 50.000 dan penghapusan
piutang krn tdk tertagih Rp. 60.000, maka
jurnalnya:
Retur penjualan Rp. 50.000
Cadangan kerugian piutang 60.000
Piutang pada bank ‘game’ Rp. 110.000
Menggadaikan piutang

Kalau dilakukan hal ini piutang tetap


dicantumkan sebagai aktiva lancar
seluruhnya hanya diberi catatan masalah
penggadaiannya. Dalam pledging ini utang
gadai hanya menandai piutang tersebut,
tetapi pada prinsipnya seperti utang biasa
(utang usaha, utang bank, dsb)
Terimakasih

You might also like