ajaran Islam. Akhlak terpuji disebut juga akhlak karimah. Akhlak ini sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan terutama dalam kehidupan remaja, banyaknya remaja saat ini terpengaruh dengan budaya asing yang kadangkala tidak cocok dengan ajaran Islam, bahkan Contoh dalam berpakaian remaja cenderung meniru pakaian barat, baik model atau polanya, begitu pula dalam berbicara dengan orang tua yang justru tidak memperlihatkan tata krama berbicara dengan orang tua. Masa remaja adalah masa yang penuh dengan hal-hal yang indah, sehingga masa remaja itu sangat sensitif, maksudnya adalah masa yang penuh dengan dinamika, serba ingin tahu, ingin mencoba dan menyukai tantangan, walaupun terkadang bertentangan dengan ajaran Islam, misalnya pergaulan terlalu bebas, berpakaian “you can see” (kamu dapat lihat). Perubahan perilaku remaja dapat dipengaruhi oleh lingkungan dimana tempat remaja itu bergaul, Lingkungan yang sangat mempengaruhi karakter remaja adalah teman sepergaualan, jika remaja itu bergaul dengan teman yang baik (memiliki akhlak karimah), maka karakternya akan menjadi baik begitu pula sebaliknya. Contoh Ta’aruf dan Tafahum Ahmad sedang susah dalam menghadapi persoalan hidupnya, ia kesulitan dengan biaya sekolahnya, kebetulan orang tuanya miskin, mau bekerja canggung karena tidak memiliki bekal ilmu yang memadai, tapi ia mempunyai teman yang kaya dan baik hati, teman tersebut mengetahui kondisi Ahmad ia memberi kesempatan kepada Ahmad untuk bekerja di sore hari setelah pulang sekolah di perusahaan ayahnya, dengan demikian ia dapat membantu mengatasi persoalan hidup yang dihadapi Ahmad Adapun contoh tolong-menolong dalam kebaikan adalah Meringankan beban hidup, menutupi aib, dan memberikan bantuan kepada seseorang, seperti Hadis Nabi berikut ini yang artinya : Barangsiapa melapangkan seorang mukmin dari suatu kesulitan dunia maka Allah akan melapangkannya dari kesusahan pada hari kiamat. Barangsiapa yang meringankan suatu penderitaan seseorang maka Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat. Dan barang siapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu memberi pertolongankepada seseorang selama orang tersebut suka menolong saudaranya (HR. Abu Daud). Mengunjungi saudaranya pada saat dia sakit, seperti Hadis Nabi berikut ini yang artinya : Hak muslim atas muslim lainnya ada lima macam, menjawab salam, mengunjungi orang yang sakit, mengiringi jenazah kekuburnya, memenuhi undangan dan mendoakan ornag yang bersin (HR. Bukhari). Tidak mengganggu ketenangan tetangga, Sabda Rasul yang artinya : Demi Allah tidak beriman seorang kamu 3X ditanya Rasulullah Siapa yangg tidak beriman itu ya Rasulullah ? Rasul bersabda Orang yang tidak aman tetangga karena gangguannya. (HR. Bukhari). Tidak melarang tetangga yang ingin menanam pohon di batas kebunnya,Hadis`Nabi yang artinya : Jangan kamu melarang tetangga menanam tanaman di kebunnya (HR.Bukhari).Menyukai sesuatu buat tetangganya sebagaimana ia menyukai buat dirinya sendiri. Hadis Nabi yang artinya : Demi zat yang aku berada dalam kekuasaan-Nya Tidaklah seorang beriman sehingga ia menyukai tetangganya sebagaimana ia menyukai dirinya sendiri. (HR Muslim). Menempati janji berarti berbuat sesuatu sesuai dengan janji yang telah diucapkan, orang yang tidak menempati janji disebut ingkar janji. Oleh sebab itu jika berjanji dengan orang lain tentang sesuatu maka hendaklah ditepati, karena berjanji dengan orang lain pada hakikatnyaadalah juga berjanji kepada Allah SWT. Ada beberapa perilaku individu dalam pergaulan remaja yang mengakibatkan nilai negatif dalam masyarakat, antara lain adalah : Ghibah (gunjing) Ghibah atau gunjing merupakan perilaku negatif dan dilarang dalam Islam karena perbuatan itu menimbulkan hal-hal yang tidak baik (banyak menimbulkan kerugian). Ghibah dalam Islam sangat dilarang, karena dampak yang ditimbulkannya amat merugikan, disamping menimbulkan sakit hati, bahkan dapat menghancurkan tali persaudaraan Namimah yang lebih dikenal dengan menfitnah merupakan perbuatan yang berdampak negatif, akibat perbuatan ini tali silaturrahim dapat putus dan hancur, keluarga yang harmonis bisa jadi berantakan, sebab orang yang melakukan perbuatan namimah ini memiliki tujuan tertentu seperti ingin menghancurkan dan mencerai beraikan hubungan silaturrahim baik secara individu maupun kelompok. Orang yang suka menfitnah biasanya memiliki sifat tidak senang melihat orang lain sukses, memiliki rasa iri hati dan merasa senang jika orang lain menderita atau gagal. Banyak kasus fitnah yang terjadi di masyarakat, rumah, sekolah dan lingkungan dimana kita berada. Untuk itu kita harus berhati-hati dengan khabar atau informasi yang disampaikan orang lain. Agar tidak terjadi kesalahpahaman, sebaiknya kita waspada dengan jalan mengecek kebenaran kabar atau informasi tersebut Dalam pergaulan sehari-hari kita sering melihat peristiwa perkelahian, bahkan pernah mengalami peristiwa tersebut. Perkelahian biasanya dipicu oleh kata-kata yang saling menghina atau merendahkan kemudian terjadilah perang mulut, saling mencaci. Hal itu berakhir pada kontak fisik dengan tindakan saling pukul. Yang menyebabkan terjadinya perkelahian diantaranya; salah paham, merasa tersinggung atau terhina, atau mungkin merasa jagoan diantara teman yang lain. Perbuatan ini mengakibatkan rusaknya hubunga persahabatan, hubungan keluarga atau hubungan antar kelonpok. Dampak lain dari perkelahian adalah timbulnya rasa dendam, jika tidak segera berdamai maka masalahnya akan berlarut-larut dan berujung pada perkelahian yang lebih besar, seperti tawuran antar kelompok bahkan antar warga, dan lain sebagainya. Sebaiknya hal ini jangan sampai terjadi, sebab kalau terjadi, dapat kita bayangkan yang menang tidak dapat apa-apa, yang kalah apalagi. Pribahasa mengatakan “kalah jadi abu, menang jadi arang” artinya siapa saja yang menang atau yang kalah keduanya tetap merugi, karena sudah terbakar nafsu amarah. Oleh karena itu jika ada teman atau saudara kita yang berselisih maka hendaklah kita cepat-cepat mendamaikan diantara keduanya Pola preventif (pencegahan), melalui penyuluhan, penerangan, pengawasan dan pengendalian, seminar, diskusi, sarasehan, tatap muka, kegiatan olah raga, seni dan keagamaan/ kerohaniahan dan sebagainya. Pola represif (penindakan), melalui proses pendidikan dan proses peradilan hukum yang berlaku terutama bagi para pelaku kenakalan remaja yang melanggar KUHP dan perundang-undangan lainnya. Pola pembinaan khusus atau perawatan dan rehabilitasi terutama ditujukan kepada korban penyalahgunaan narkotika, obat dan alkohol.