Professional Documents
Culture Documents
Penyusutannya
Disusun oleh:
Kelompok 1
Aktiva Tetap
Aktiva Tetap / Aset Tetap (Plant Assets/ Fixed Assets/
Property Plant and Equipment):
Aset yang diperoleh untuk digunakan dalam kegiatan
perusahaan untuk jangka waktu yang lebih dari satu
tahun, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam
kegiatan normal perusahaan, dan merupakan
pengeluaran yang nilainya besar atau material.
Catatan :
Tgl 1-15 dianggap awal bulan
Tgl 16-31 dianggap awal bulan berikutnya
Metode garis lurus
(straight line)
Jika pembelian dilakukan pada tanggal 2
Oktober 2011, maka beban penyusutan tahun
pertama adalah :
Rp 4.200.000 x 3 = Rp 1.050.000
12
Jika pembelian dilakukan pada tanggal 20
Oktober 2011, maka beban penyusutan tahun
pertama adalah :
Rp 4.200.000 x 2 = Rp 700.000
12
Metode jumlah unit produksi
(units of production)
• Dinyatakan dalam jumlah unit dari kapasitas
produksi seperti jumlah jam atau km.
• Beban penyusutan yang berfluktuasi sesuai dengan
pemakaian aset yang sesungguhnya
• Penyusutan dihitung dalam 2 tahap:
1. Menentukan tarif penyusutan untuk setiap unit
produksi
2. Menentukan beban penyusutan untuk suatu
periode akuntansi
Metode jumlah unit produksi
(units of production)
Rumus :
Tarif Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Sisa
Manfaat Taksiran dalam jumlah jam
Beban Penyusutan =
Tarif Penyusutan x jumlah unit produksi yang sesungguhnya
Metode jumlah unit produksi
(units of production)
Tanggal 2 Januari 2011 dibeli sebuah mesin dengan
harga Rp 11.000.000. Nilai sisa taksiran adalah Rp
1.000.000 dan mesin tersebut ditaksir dapat beroperasi
selama 10.000 jam. Mesin telah beroperasi tahun ini
sebanyak 2.200 jam
Tarif Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Sisa
Manfaat Taksiran dalam jumlah jam
= Rp 11.000.000 – Rp 1.000.000
10.000
= Rp 1.000 / jam
Metode jumlah unit produksi
(units of production)
Beban Penyusutan =
Tarif Penyusutan x jumlah unit produksi yang sesungguhnya
= Rp 1.000 x 2.200
= Rp 2.200.000
Metode saldo menurun berganda
(double declining balance)
• Tarif penyusutan yang digunakan adalah 2 kali dari
tarif metode garis lurus.
• Penyusutan yang dibebankan pada tahun pertama
dan tahun-tahun berikutnya akan semakin menurun
• Rumus:
Beban Penyusutan = Tarif Penyusutan x Nilai buku awal tahun
• Nilai buku tahun pertama = harga perolehan
• Nilai buku tahun kedua =
Harga perolehan – Saldo akumulasi penyusutan awal tahun kedua
Metode saldo menurun berganda
(double declining balance)
Tanggal 2 Januari 2011 dibeli sebuah kendaraan
dengan harga Rp 22.000.000. Nilai sisa taksiran adalah
Rp 1.000.000 dan umur ekonomisnya adalah 5 tahun.
Tarif penyusutan = 100% = 20 % x 2 = 40 %
5
Tahun pertama:
Beban Penyusutan = Tarif Penyusutan x Nilai buku awal tahun
= 40 % x Rp 22.000.000 = Rp 8.800.000
Tahun kedua:
Beban Penyusutan = Tarif Penyusutan x Nilai buku awal tahun
= 40 % x (Rp 22.000.000 – Rp 8.800.000) = Rp 5.280.000
Metode saldo menurun berganda
(double declining balance)
Tahun Harga Tarif Nilai Buku Beban Akumulasi Nilai Buku Akhir
Perolehan Awal Tahun Penyusutan Penyusutan Tahun
Tahun kelima:
Beban Penyusutan = Nilai buku akhir tahun keempat – Nilai sisa
= Rp 2.851.200 – Rp 1.000.000
= Rp 1.851.200
Metode jumlah angka tahun
(sum of years digits)
• Beban penyusutan semakin menurun setiap tahun
selama masa pemakaiannya.
• Rumus jumlah angka tahun :
N ( N + 1)
2
Keterangan :
N = Masa manfaat taksiran dari aset
• Rumus:
Beban penyusutan =
Tarif penyusutan x (Harga perolehan – nilai sisa)
Metode jumlah angka tahun
(sum of years digits)
Tanggal 2 Januari 2011 dibeli sebuah kendaraan dengan
harga Rp 22.000.000. Nilai sisa taksiran adalah Rp 1.000.000
dan umur ekonomisnya adalah 5 tahun.
Rumus jumlah angka tahun :
N ( N + 1)
2
5 (5+1) = 15
2
Tahun 1:
Beban penyusutan =
Tarif penyusutan x (Harga perolehan – nilai sisa)
5 X (Rp 22.000.000 – Rp 1.000.000) = Rp 7.000.000
15
Metode jumlah angka tahun
(sum of years digits)
Tahun Harga Tarif Nilai Buku Beban Akumulasi Nilai Buku Akhir
Perolehan Awal Tahun Penyusutan Penyusutan Tahun