You are on page 1of 9

MINYAK GORENG IFFA KARIMAH

JESSICA

PT SALIM IVOMAS MUHAMMAD REZA FAUZI

PRATAMA TBK
SULTAN SHIDDIQI SALMAN
PROSES PADA INDUSTRI MINYAK
GORENG
PROSES PADA INDUSTRI MINYAK GORENG

• Bahan Baku : Minyak Kelapa Sawit


• Prinsip proses pemurnian (refinery) minyak :
Menghilangkan komponen pengotor
• 2 Metode Refinery : Physical & Chemical

1. Degumming : Memisahkan seluruh fosfolipid (gum) yang


terdapat dalam minyak (+As. Posfat & Pemanasan)
2. Bleaching : Menyerap pengotor, mereduksi hasil produk
oksidasi dan untuk menghilangkan asam fosfat berlebih.
3. Deodorisasi : Distilasi + Deodorisasi + Pemanasan
4. Fraksinasi : Proses kristalisasi minyak dengan 6. Finished Good Warehouse
menggunakan perlakuan pendinginan, dimana • Penyimpanan sesuai kategori kemasan dan tanggal
trigliserida yang memiliki titik leleh rendah produksi.
(fase cair  olein) dan titik leleh tinggi (fase • Minyak atau lemak harus dilindungi dari kemungkinan
padat  stearin) serangan oksigen, cahaya, serta temperature tinggi.
Dry fractionation : • Warehouse menggunakan sistem First In First Out (FIFO)
Minyak dihomogenisasi terlebih dahulu dengan • diperiksa terlebih dahulu oleh bagian Quality Control
meningkatkan suhu dengan tujuan untuk
melelehkan kristal.
5. Bottling : Kemasan yang digunakan berupa
kemasan botol, pouch, dan jerigen.
UTILITAS PADA INDUSTRI MINYAK
GORENG
SUMBER TENAGA LISTRIK

• PLN (1700 kVa)


Sebagai sumber utama dari keperluan listrik
• GENERATOR
• 900 kVa
• 960 kVa
• 1560 kVa
Sebagai sumber cadangan dari keperluan listrik
SUMBER AIR BERSIH

• Air PAM • Air RO


• Diterima pada bak penerima • Air bersih yang didapat
(receiving pond) dengan melalui proses pemurnian air
bantuan water transfer pump, laut.
kapasitas 3000 ton. (diameter RO merupakan sistem utama,
pipa 6in) namun jika terjadi masalah pada
Waste Water Treatment (WWT)
akan digunakan air PAM.
SARANA STEAM

• Steam dihasilkan melalui recycle dari proses yang sudah terjadi dan
terintegrasi satu sama lain secara sistematik.
• Pada dasarnya pabrik akan terjadi gangguan (disturbance) di lingkungan
ekterbance. Maka pabrik harus mempertimbangkan segala aspek untuk
menanggulangi hal tersebut agar dapat terus memproduksi semua produk
dengan stabil, terutama untuk steam. Hal ini dapat ditanggulangi oleh
control.
DAFTAR • Hasman, John, M. 1979. Hydrogenation of Unsaturated
Fatty Acid. US Patent, 4,133,822.
PUSTAKA
• Patnaik, P. 2003. Handbook of Inorganic Chemical. Mc.
Graw Hill : New York. Perry, Robert H. 1999. Perry’s
Chemical Engineers’ Handbook. Mc. Graw Hill.
Companies.Inc.
• O’Brien, R. D. 2009. Formulating and Processing for
Aplications 3rd Ed. Taylor and Francis Group: New York.
• Hariansyah. PRARANCANGAN PABRIK MARGARIN
DARI MINYAK KELAPA SAWIT (CPO) DENGAN
KAPASITAS PRODUKSI 40.000 TON/TAHUN
(Perancangan Adsorber (AD-101)). Universitas
Diponegoro.

You might also like