Professional Documents
Culture Documents
BLOK IPE
• Melakukan dispensing alat dan obat menyiapkan obat untuk pasien seperti di kasus
• Mempunyai keterampilan komunikasikan kepada perawat tentang bagaimana cara
pemberian terapi
• Memontoring untuk efek samping pada obat yang di berikan termasuk ke screening
resep dan klinis
• Berperan untuk cek alat kesehatan serta obat-obatan yang di IGD dapat digunakan
• Melakukan rekonsiliasi sejarah pengobatan sebelumnya, sejarah alergi makanan
• Screening resep yang diterima dari dokter konfirmasi ke dokter
• Dispensing obat persiapan obat
• Diserahkan dan dikomunikasikan ke perawat tentang bagaimana cara penggunaan obat
Apoteker seharusnya ikut untuk melalukan visite
Sumber : PERMENKES No. 58 tahun 2014 tentang Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
Mengapa apoteker tidak ikut saat visite dalam
kasus ini?
• Keterbatasan tenaga kerja dalam rs tidak dapat ikut visite
• Apoteker seharusnya ikut untuk melalukan visite (PERMENKES No.
58 tahun 2014 tentang Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit)
bersama perawat dan dokter untuk memonitoring penggunaan obat,
monitoring efek samping yang muncul, meningkatkan penggunaan
obat yang rasional, dan bisa memberikan saran terkait terapi obat
kepada pasien jika diperlukan oleh dokter.
Apa peran apoteker dalam kasus ini?
Dalam kasus ini lebih ditekankan pada
1. Pengkajian dan pelayanan obat atas resep
dokter
2. Konseling obat ke keluarga pasien
(jika obat-obatan ynag diresepkan dokter adalah
obat dengan penggunaan khusus yaitu injeksi,
seharusnya langsung diberikan kepada perawat oleh
seorang famasis dengan memberikan KIE terkait
rute, frekuensi, dan lama penggunaan obat.
Sumber : PERMENKES No. 58 tahun 2014 tentang Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
Bagaimana seharusnya kerjasama antar profesi
dalam assesmen?
• Dokter : Kompetensi 2
Sumber : Edaran Dirjen YanMed No. YM.02.04.3.5.2504 tentang : Pedoman Hak dan Kewajiban
Penderita, Dokter, Rumah Sakit tanggal 10 Juni 1997