You are on page 1of 11

METODE HARGA POKOK PROSES

PRODUK HILANG AWAL PROSES

Kelompok 7
Nur Hasna(2017017110)
Latifah Ika Risnawati(2017017082)
Ade Asrny.T Tanggu(2017017117)
Sri Intan Nurani(2017017)
Charlesius Jang Darung(2017017092)
Akibat Produk Hilang Awal Proses:
1. Menaikan harga pokok  Pengaruh Produk Hilang
produksi per satuan produk Awal Proses
yang diterima dari departemen
produksi sebelumnya
2. Menaikan harga pokok Produk yang hilang pada awal
produksi per satuan yang
ditambahkan dalam proses dianggap belom ikut
departemen produksi setelah menyerap biaya produksi yang
departemen produksi yang dikeluarkan dalam
pertama tersebut
departemen yang
bersangkutan.
Penyusunan Laporan Harga Pokok
Produksi

1. Unit produk yang hilang tidak dibebani harga pokok karena


belom menikmati biaya produksi
2. Tidak diperhitungkan dalam perhitungan unit ekuivalen
3. Untuk yang hilang di departemen berikutnya, maka harus
ada penyesuaian biaya perunit pada departemen berikutnya
tersebut
Departeme Departeme
n A n B
Produk yang dimasukan dalam 1.000 kg
proses
Produk selesai yang 700kg
ditransfer ke Departemen B
Produk selesai yang 400kg
ditransger ke Gudang
Produk dalam proses akhir
bulan,dengan tingkat
penyelesaian 200kg -
Sebagai berikut:
Biaya - 100kg
bahan baku dan penolong 100%
biaya konversi 40%
Biaya
bahan penolong 60%, biaya
konversi 50%
Produk yang hilang pada awal 100kg 200kg
proses
Biaya Produksi dan Departemen A
dan Departemen B Bulan Januari
2016 Departemen A Departemen B

Biaya bahan baku Rp 22.500


Biaya bahan penolong 26.100 16.100
Biaya tenaga kerja 35.100 22.500
Biaya Overhead pabrik 46.800 24.750
Jumlah biaya produksi 130.500 63.350
Perhitungan Biaya Produksi Per
Unit Departemen A Bulan Januari
Jumlah produk yang Biaya Biaya per kg Produk
2016 dihasilkan oleh Produksi yang Dihasilkan oleh
Departemen A ( unit Dept. A Dept. A
ekuivalensi)
Jenis Biaya (1) (2) (2):(1)
Biaya bahan 700kg + 100%x200 kg = Rp 22.500 Rp 25
baku 900kg
Biaya bahan 700kg + 100%x200 kg = 26.100 29
penolong 900kg
Biaya tenaga 700kg + 40%x200 kg = 35.100 45
kerja 780kg
Biaya 700kg + 40%x200 kg = 46.800 60
overdead 780kg
pabrik
Rp Rp 159.000
130.500
Perhitungan Biaya Produksi
Departemen A Bulan Januari 2018
Harga Pokok produk selesai yang ditrasnfer ke Departemen Rp 111.300
B:
700 x Rp 159
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan
(200kg) :
Biaya bahan baku 200kg x 100% x Rp25 =Rp5000
Biaya bahan penolong 200kg x 100% x Rp29 = 5800
Biaya tenaga kerja 200kg x 40% x Rp45 = 3600 Rp
Biaya overhead pabrik 200kg x 40% x Rp 60 = 4800 19.200

Jumlah biaya produksi Departemen A Rp 130.500


Dua Metode Perlakuan Produk
Hilang dalam proses, terdiri
dari : hilang dianggap terjadi awal proses
1. Produk
2. Produk hilang dianggap terjadi akhir proses
Kasus Produk Hilang Awal
Proses
 CV Nawang Wulan mengolah produk melalui dua
departemen,yaitu departemen 1 dan
departemen 2.
 Produk selesai departemen 1 langsung di
pindahkan ke depatemen 2 untuk diolah menjadi
produk selesai
 Karena sifta bahan yang di proses sebagian
produk hilang menguap dalam pengolahan awal
proses
 Berikut data produksi dan data biaya produksi
bulan februari 2008
Data biaya produksi
departemen 1
 Biaya bahan sebesar $ 35.880
 Biaya tenaga kerja sebesar $ 45.920
 Biaya overhead pabrik sebesar $ 34.440
 Total biaya produksi sebesar $ 116.240
Data produksi departemen 2

 Produk masuk proses 11.000 liter


 Dari jumlah diatas 9.500 liter telah selesai dan
dipindahkan ke gudang
 Produk dalam proses akhir 500 liter dengan
tingkat penyelesaian : biaya konversi 60%
 Produk hilang awal proses 1.000 liter

You might also like