You are on page 1of 8

Nuclear Magnetic Resonance

(NMR)
Tempat sampel
Berupa tabung gelas silindris, diletakan di antara dua kutub magnet.
Sampel dilarutkan dalam pelarut yang tidak mengandung proton
seperti CCl4, CDCl3, D2O, dan sejumlah kecil TMS sebagai standar
internal, kemudian dimasukkan ke dalam tempat sampel.
Celah Magnet
Ada dua bagian, yaitu magnet pokok dengan kekuatan sekitar 14.100
Gauss yang ditutupi oleh potongan kecil kutub electromagnet. Pada
celah magnet terdapat kumparan yang dihubungkan dengan osilator
frekuensi radio 60 MHz.
Osilator frekuensi radio
Osilator frekuensi radio akan memberikan tenaga elektromagnetik
sebesar 60 MHz melalui kumparan yang dihubungkan pada celah
sampel. Kumparan selanjutnya memberikan tenaga elektromagnetik
yang mengubah orientasi perputaran proton dan kemudian
mengakibatkan proton mengalami resonansi.
Detektor frekuensi radio
Kumparan detector berada tegak lurus dengan kumparan osilator RF.
Bila sampel menyerap tenaga dari RF, maka putaran inti akan
menghasilkan sinyal RF pada bidang kumparan detector.
Pencatat (Printer)
Sinyal yang diperoleh pada kumparan detector akan memberikan
respon ke pencatatan sebagai sinyal sinyal resonansi atau puncak.
Pengontrol magnet
Fluktasi medan magnet akan memberikan pengaruh pada alat, dan hal
ini dapat diatasi dengan sistem pengunci frekuensi, dapat berupa tipe
pengunci eksternal dan internal.

Pada pengunci eksternal, wadah senyawa pembanding dengan


senyawa sampel berada pada tempat terpisah, sedangkan pada tipe
internal, senyawa pembanding larut bersama-sama sampel

You might also like