You are on page 1of 22

PROTOKOL UJI KLINIK

OLEH R.RETNO ARIANI


“The design and performance of each experimental procedure
involving
human subjects should be clearly formulated in an experimental
protocol.” (Declaration of Helsinki)

“The experiment should be such as to yield fruitful results...unprocurable


by other methods or means of study, and not random and
unnecessary in nature.” (The Nuremburg Code)
DOKUMEN UJI KLINIK

Protokol uji
Brosur klinik
peneliti

Persetujuan
Informed
komisi
consent
ilmiah

Persetujuan
komisi etik
Informasi Umum
Cakupan Informasi latar belakang

protocol Tujuan dan maksud uji klinik


Pemilihan dan penghentian subjek
uji klinik Pengobatan subjek
Penilaian efikasi
BPOM Penilaian keamanan
Statistik
Akses langsung pada data / dokumen sumber
Pengawasan mutu dan jaminan mutu
Etik
Penanganan data dan penyimpanan dokumen
Keuangan dan asuransi
Kebijakan publikasi
suplemen
Informasi Umum

Judul Sponsor/monitor Ahli medik

Laboratorium
Peneliti
klinik
Informasi Latar Belakang
PRODUK

LITERATUR

POPULASI
SUBJEK
Tujuan dan Maksud Uji Klinik

Berisi uraian yang jelas dan rinci


DESIGN UJI KLINIK(1)
ENDPOINT
1. Primer  titik akhir dimana uji klinik selesai
Contoh:
◦ Penurunan tekanan darah (TD) dari baseline(TD awal sebelum pemberian obat) pada akhir studi atau setelah
lama pengobatan yang telah ditetapkan sebelumnya, yang diukur pada akhir interval dosis (trough effect) pada
posisi berbaring atau duduk, dbandingkan dengan penurunan pada kelompok plasebo
2. Sekunder suatu titik dimana parameter pencapapain suatu uji tercapai
Contoh :
◦ Kriteria respons, yaitu persentase penderita yang mencapai TD normal (penurunan TDS sampai < 140 mm Hg
dan TDD< 90 mm Hg) dan/ atau penurunan TDS minimal 20 mm Hg dan/ atau TDD minimal 10 mm Hg;
◦ Mula kerja (onset), yaitu waktu mulai timbulnya efek, diperoleh dengan mengukur trough effect setiap minggu
atau setiap 2 minggu;
◦ Bertahannya efikasi dan efek withdrawal, yang ditunjukkan dengan studi jangka panjang (6 bulan atau lebih)
diikuti dengan fase withdrawal
Disain Uji Klinik (II)
ΦStudi Prospektif vs Retrospektif
ΦStudi terkontrol vs Tidak terkontrol
ΦCross over vs Paralel
ΦOpen vs Blind studi
ΦEksploratif vs Konfirmatoris
ΦObservasional vs Intervensional
Contoh design Studi paralel
DESIGN UJI KLINIK (III)
Durasi
1. Uji klinik jangka pendek (4-12 minggu)
◦ Studi efikasi jangka pendek harus acak tersamar ganda, dan umumnya harus berpembanding plasebo.
Studi dosis-respons dan studi yang menggunakan pembanding obat standar maupun studi
berpembanding plasebo sangat dianjurkan.

2. Uji klinik jangka panjang (6bulan atau lebih)


◦ Studi efikasi jangka panjang harus dilakukan untuk menunjukkan bertahannya efikasi dan ada/tidaknya
efek withdrawal. Studi ini juga diperlukan untuk penilaian keamanan jangka panjang. Studi ini harus
menggunakan obat standar sebagai pembanding aktif.
Pemilihan dan Penghentian Subjek
1. Kriteria Inklusi
persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh subjek agar dapat diikutsertakan dalam uji
klinik
mencakup : karakteristik klinis, demografis, geografis, dan periode waktu

2. kriterian ekslusi
◦ Keadaan yang menyebabkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi tidak dapat
diikutsertakan uji klinik
◦ mencakup : kontraindikasi, penyakit lain yang mempengaruhi variabel yang diteliti, tidak
patuh, dll
Pemilihan dan Penghentian Subjek (II)
3. Kriteria penghentian subjek dan prosedurnya
- Kapan dan bagaimana
- Jenis dan waktu data yang akan dikumpulkan dari subjek yang
akan diteliti
- Apakah dan bagaimana subjek diganti
- Tindak lanjut untuk subjek yang akan dihentikan3.
Pengobatan Subjek

Obat lain yang


diperbolehkan
PENILAIAN EFIKASI(I)

• TANDA VITAL • CARA


• PEREKAMAN
PARAMETER • PARAMETER METODE • WAKTU EVALUASI
• ANALISIS
LABORATORIUM PENILAIAN
PENILAIAN EFIKASI(II)
CAKUPAN
1. Hubungan Dosis Respon
2. Profil Farmakodinamik
◦ untuk menilai efek obat terhadap berbagai organ/sistem seperti efek hemodinamik, efek pada ginjal dan
efek neurohumoral. Umumnya, perlu ditunjukkan besarnya, dosis respon, dan lamanya efek tersebut.
Studi ini biasanya harus berpembanding plasebo.

3. Profil Farmakokinetik
◦ Studi khusus harus dilakukan pada pasien usia lanjut dan bergantung pada cara eliminasinya, pada
pasien dengan berbagai derajat disfungsi ginjal dan/atau disfungsi hati.
PENILAIAN KEAMANAN
Spesifikasi penilaian keamanan
◦ Tingkat paparan
◦ Adverse event dan perubahan parameter laboratorium

Cara dan waktu penilaian, kemanan, dan analisis


Prosedur pelaporan
Jenis dan lamanya tindak lanjut terhadap subjek setelah kejadian yang tidak
diinginkan
STATISTIK
Metode
Jumlah subjek
Batas kemaknaan
Kriteria untuk mengnentukan uji klinik
Prosedur untuk menjelaskan data yang hilang
PUSTAKA
Pedoman Cara Uji Klinik yang Baik (CUKB) BPOM RI
HANDBOOK FOR GOOD CLINICAL RESEARCH PRACTICE (GCP)

You might also like