Professional Documents
Culture Documents
WHO AM I ?
Konsep diri (Self Concept)
Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan
aktualisasi orang tersebut.
Konsep diri didefinisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau
penilaian seseorang, perasaan dan pemikiran individu terhadap dirinya yang
meliputi kemampuan, karakter, maupun sikap yang dimiliki individu
INTERNAL EKSTERNAL
pengetahuan mitos,
Lapar, Nafsu kebutuhan rasa agama yang masuk Lingkungan keluarga
Seksual dll aman, ke dalam benak
penghargaan dan seseorang itu akan
aktualisasi diri. mempengaruhi cara Lingkungan Pendidikan
berpikirnya dan
selanjutnya cara
bertindak dan
berperilakunya.
PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
• (Paradigma Psikoanalisis)Sebagai binatang manusia adlh organisme yang
membutuhkan energi dan hidup berarti mampu mengelola energi yang dimilikinya
• Tingkah Laku manusia merupakan fungsi dari pengalaman masa lalunya
• Dikemukakan/dikembangkan o/ Sigmund Freud, C.G Jung; A.Adler; Anna Freud; Karen
Horney; Eric Fromm; H.S Sullivan
• Paradigma Traits
• Manusia memiliki macam/jenis potensi yg sama ketika dilahirkan, namun denga tingkat kualitas
yg berbeda. Ketika potensi itu aktual dalam kepribadian, maka tampak bahwa tidak ada dua
orang yang memiliki kepibadian yang sama
• Tokoh : William James; Murray; Abraham Maslow; R. Cattel; Eysenck; Allport; dkk
• Banyak berguna pada berbagai bidang meramalkan keberhasilan/kegagalan seseorang
dalam bidang tertentu, memilih/menempatkan orag yang tepat pada tempat yang tepat
• Paradigma Kognitif
• Fikiran dan keyakinan seseorang menjadi kunci memahami Tingkah Laku. Ingatan, fikiran,
dan keyakinan mereka menjadi kunci memahami Tingkah Laku.
• Tokoh Kurt Lewin; George Kelly; C. Roger; Mischel dan Bandura
• Ketika mengatasi masalah, penekannya bukan hanya pada “ada masalah dengan fikiran
anda” tetapi juga berusaha mengungkapkan bahwa cara pandang seseorang
mencerminkan bagaimana dunia itu bergerak dan otaknya bekerja
• Fungsi terapi kognitif: mengubah keberadaannya diduniannya, mendorong orang u/
berpikir baik ttg dirinya, mendorong memilih lingkungan yang tepat u/ dirinya
• Paradigma Behaviourisme
• Erat hubungannya dengan pengkondisian. “manusia adalah mesin”.
• Erat kaitannya denga teori belajar perubahan Tingkah Laku (pengembangan, Tingkah Laku
baru) merupakan belajar
• Faktor pendorong agar orang mau merubah tingkah lakunya adalah reinforcment (penguatan)
• Modifikasi perilaku managemant reinforcment
GANGGUAN KEPRIBADIAN
a. Kepribadian Paranoid : Kepribadian paranoid adalah gangguan kepribadian dengan
sifat curiga yang menonjol.
b. Kepribadian Afektif/Siklotim : Ciri utama dari kepribadian siklotim adalah keadaan
perasaan dan emosinya yang berubah-ubah antara depresi dan euforia.
c. Kepribadian Skizoid : Sifat-sifat kepribadian ini adalah pemalu, perasa, pendiam,
suka menyendiri, menghindari kontak sosial dengan orang lain.
d. Kepribadian Eksplosif : Ciri utama tipe ini adalah diperlihatkannya sifat tertentu yang
lain dari perilakunya sehari-hari, yaitu ledakan-ledakan amarah dan agresivitas, sebagai
reaksi terhadap stres yang dialaminya (walaupun mungkin stresnya sangat kecil). Segera
sesudah itu biasanya ia menyesali perbuatannya.
e.Kepribadian Anankastik : Ciri utama tipe kepribadian ini adalah perfeksionisme dan
keteraturan, kaku, pemalu, disertai dengan pengawasan diri yang tinggi.
f. Kepribadian Histerik : Ciri utama kepribadian ini adalah sombong, egosentrik, tidak
stabilnya emosi, suka menarik perhatian denga afek yang labil, sering berdusta.
g. Kepribadian Astenik, Ciri utamanya hidup tidak bergairah, lemas, lesu, letih, lemah, tak
ada tenaga sepanjang kehidupannya
h. Kepribadian Anti Sosial, Ciri utamanya ialah bahwa perilakunya selalu menimbulkan
konflik dengan orang lain atau lingkungannya.
i.Kepribadian Pasif-Agresif, Tipe kepribadian ini ditandai dengan sifat pasif dan agresif.
Agresifitas dapat dinyatakan secara pasif dengan cara bermuka masam, malas, menyabot,
dan keras kepala.
j.Kepribadian Inadequat, Ciri utama tipe ini adalah ketidakmampuannya secara terus
menerus atau berulang-ulang untuk memenuhi harapan atau tuntutan teman atau
sebayanya atau kenalannya. Baik dalam respon emosional, intelektual, sosial, maupun
fisik.
Orang-orang yang kuat mencari sesuatu
(potensi) di dalam dirinya sendiri.
Sementara orang yang lemah mencari
sesuatu (potensi) pada diri orang lain.
[Confucius]
Manusia adalah mahkluk yang bertanya akan dirinya. Mahkluk yang harus mencari
identitas dirinya.
Aristoteles menyebut manusia sebagai hewan yang berpikir.
Ketika manusia berpikir, pada saat itu manusia menyadari akan keberadaannya. I think,
there for I am
Berpikir adalah proses akan lahirnya kesadaran. Kesadaran berarti sadar akan sesuatu
(Edmund Husserl).[2] Kesadaran akan sesuatu maksudnya adalah ada diri selain diri kita
yang berada di luar sana atau di luar diri, adanya subjek dan objek. kesadaran
menimbulkan juga pemilahan, keraguan, dan pencarian makna.
“being is not always knowing” atau dengan ungkapan lain “being doesn’t automatically
mean knowing”.
Identitas diri seseorang juga dapat dipahami sebagai keseluruhan ciri-ciri fisik,
disposisi yang dianut dan diyakininya serta daya-daya kemampuan yang dimilikinya.
Kesemuanya merupakan kekhasan yang membedakan orang tersebut dari orang lain
dan sekaligus merupakan integrasi tahap-tahap perkembangan yang telah dilalui
sebelumnya
Strategi berkomunikasi
Sanguinis : mereka menyukai hadiah. Yang harus dihindari adalah memberi
tugas rinci
Melankolis : hindari menyinggung perasaannya, tidak tepat janji, berubah-
ubah
Koleris : Jangan memaksanya, ketahuilah mereka selalu ingin benar
Phlegmatis : hindari menghianati kebaikannya dan memotong
pembicaraannya.
Confucius berkata: “Seorang
manusia yang bijaksana adalah
seorang yang mempunyai harga diri
dan memelihara kepemimpinan
dengan membina kepribadiannya
pada dua prinsip kebajikan yaitu
kesetiaan dan kejujuran serta
keberanian untuk menyatakan
mana yang benar dan mana yang
salah” (Confucius, 1991 : 31).
• PENILAIAN SELESAI
• SEMUA PESERTA BERKELOMPOK SESUAI KEPRIBADIAN
MASINGMASING YAITU SANGUINIS, MELANKOLIS, KOLERIS dan
PHLEGMATIS
• MASUK KE SESI CITRA DIRI MAHASISWA
• FASILITATOR MENGAJAK PESERTA BERDISKUSI KELOMPOK
DAN MENGAJUKAN PERTANYAAN
• SEBUTKAN KELEMAHAN ATAU CITRA DIRI NEGATIF MEREKA
SEBAGAI AKTIFIS PMII (MAHASISWA STAIN PONOROGO)
• PESERTA BERDISKUSI KELOMPOK
• FASILITATOR MEMINTA PESERTA MEMBACAKAN HASIL DISKUSI
• FASILITATOR MERANGKUM HASIL DISKUSI