Professional Documents
Culture Documents
Nutrition International has headquarters in Ottawa, Canada and regional offices in New
Delhi, India to oversee Asian operations and in Nairobi, Kenya to
oversee African operations.
https://www.nutritionintl.org/
2
WHO IS OUR DONORS AND PARTNERS?
Our funding comes from a range of sources – from governments to foundations, the
private sector to multilateral agencies. Investments in our programs ensure we can
extend our reach around the world.
We would like to thank the Government of Canada and other generous donors for their
ongoing support and commitment to Nutrition International (formerly the
Micronutrient Initiative) and improving nutrition for the world’s most vulnerable
people.
Bill and Melinda Gates Foundation
Children’s Investment Fund Foundation (UK)
Government of Australia, through the Department of Foreign Affairs and Trade
(DFAT)
Government of the United Kingdom, through Department of International
Development (DFID)
Government of Canada, through Global Affairs Canada (GAC)
3
International Medical Corps
Irish Aid
Mathile Institute for the Advancement of Human Nutrition
McKing Consulting
Mott MacDonald Ltd
New Venture Fund PATH
Sight and Life Foundation
Teck
UNICEF
University of Saskatchewan
US Fund for UNICEF
World Food Programme
4
Examples of NI’s Partners DEVELOPMENT PARTNERS
CANADIAN PARTNERS
PRIVATE SECTOR
INTERNATIONAL NGOs
UNIVERSITIES &
RESEARCH
INSTITUTES
5
NUTRITION IS EVERYBODY’S BUSINESS
A single organization cannot solve the world’s nutrition problems on their
own, which is why we partners with other not-for-profits, governments,
academia and the business community to leverage expertise, share ideas
and build upon strengths.
6
WHERE WE
WORK?
• Africa (Kenya, Nigeria, Senegal&Sahe, Tanzania)
• Asia (Bangladesh, India, Indonesia, Pakistan, Philipine)
• The Americas (Haiti)
~400 staff worldwide
and 10 country offices
+ Vitamin A
supplementation with
UNICEF in 60
countries
7
WHAT IS THE TARGET?
Purpose/ Tujuan
Untuk mengubah kehidupan terutama remaja putri, anak-anak dengan cara
meningkatkan status gizi mereka.
8
Global Goals Adopted (SDG’S)
• “The 2030 Agenda for Sustainable Development”
• 17 Goals. 169 Targets. Adopted by 193 countries
• End poverty. Fight inequity & injustice. Tackle climate change.
9
Kelaparan ”tersembunyi”, tapi efeknya nyata
Integrated
Micronutri
ent
Program
13
STUNTING DAN GAKI
14
Rozy Afrial J. MSi.
Sekitar 37% (9 Juta) Anak Mengalami Stunting
Stunting di seluruh wilayah dan lintas kelompok pendapatan
20
PRIORITAS 10 INTERVENSI UTAMA PENANGGULANGAN
STUNTING DENGAN CAKUPAN 90%
(Lancet, 2008; Lancet,2013)
Wanita Usia Subur/ Ibu Hamil Neo Natal Bayi dan Anak Usia Dini
24
GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN IODIUM
(GAKI)
1-10% Cretine
(Cebol) Fenomena
Gunung Es
Goiter
5-30% (Gondok)
Minimal Brain
Damage
(MBD)
30%-70% !
5/9/2019 RAJ - RAJ 26
IODIUM diperlukan utk pertumbuhan
OTAK dan SUSUNAN SYARAF pada
waktu Hamil dan Masa Pertumbuhan
SNW-RAJ
5/9/2019
27
Iodium yang cukup
diperlukan “bayi
sejak masih dalam
kandungan” guna
membuat hormon
kelenjar Thyroid
yang berguna bagi
pertumbuhan
OTAK DAN SYARAF
5/9/2019
28
Artinya:
Saat ini 1 dari 2 Ibu hamil di
Indonesia tidak terlindungi dari
GAKI !
32
1 dari 2 bayi yg lahir di
Indonesia
SAAT INI BERISIKO GAKI !
5/9/2019
33
SNW-RAJ
Risiko paling besar , yg banyak diderita masyarakat yang tidak
mengkonsumsi garam beryodium
“Kemunduran Kemampuan Intelektual” !
Reduced intellectual
Performance 30-70%
SNW-RAJ 5/9/2019
34
IBU HAMIL YANG KEKURANGAN IODIUM BERAT
(UIC<50 ug/l) BERISIKO MELAHIRKAN BAYI KRETIN
dan yang kekurangan
Iodium tingkat “SEDANG”
tanpa Garam
Beriodium
Ibu Hamil akan
Melahirkan anak yang
bodoh
38
KONSUMSI GARAM TANPA YODIUM MENGHALANGI
ANAK BERKEMBANG JADI CERDAS & BERHARI
DEPAN CERAH
39
MENJUAL GARAM TIDAK BERYODIUM
MELANGGAR HUKUM, HARUS DITINDAK !
Beri sanksi Hukum/ Sita agar JERA ,
(KEPRES 69/1996; UU KESEHATAN; UU Perlindungan Konsumen, PERDA
dll)
40
Perkembangan Pertumbuhan IKM Garyod di
6 Kabupaten/ Kota (Rembang, Pati, Jepara, Demak, Kota Semarang)
120
100
80
60
40
20
0
Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Th 2015 Th 2016 Th 2017 Th 2018
Pati Rembang Jepara Demak Semarang
Jumlah Pabrik Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Th 2015 Th 2016 Th 2017 Th 2018
Pati 75 93 96 98 98 98 98 99
Rembang 5 5 5 5 5 5 5 5
Jepara 0 0 1 1 1 1 1 1
Demak 1 1 1 1 1 1 1 1
Semarang 1 2 2 2 2 2 2 2
Kabupaten di luar fasilitasi NI Indonesia :
1. Kendal (1 IKM)
2. Kota Pekalongan (1 IKM)
3. Brebes (1 IKM)
4. Kebumen (1 IKM)
5. Pemalang (1 IKM)
6. Surakarta (1 IKM)
100.0%
90.0%
80.0%
70.0%
60.0% 89.9% 88.1% 93.3% 93.8% 93.4% 92.9% 91.9% 92.0% 91.7% 95.2%
50.0%
40.0%
30.0%
20.0%
10.0% 10.1% 11.9% 6.7% 6.2% 6.6% 7.1% 8.1% 8.0% 8.3% 4.8%
0.0%
Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jan Feb Mar
2019
TMS MS
100.0%
90.0%
80.0%
70.0% 62.3% 59.1%
66.6% 67.0% 71.6% 71.5%
75.2% 78.2% 74.8% 74.0% 73.7% 78.3%
60.0%
50.0%
40.0%
30.0%
20.0% 37.7% 40.9%
33.4% 33.0% 28.4% 28.5%
24.8% 21.8% 25.2% 26.0% 26.3% 21.7%
10.0%
0.0%
Jan
Feb
Juni
Agustus
Juli
Apr
Mei
September
Nopember
Mar
Oktober
Desember
Pemusnahan tahap II TMS Sosialisasi
Sidak+Iod Sidak
Jml % Jml %
1 Magelang 1.918 1.693 88,27 225 11,73
2 Tegal 1.807 1.175 65,02 632 34,98
3 Jepara 2.066 1.601 77,49 465 22,51
Jumlah 5.791 4.469 77,17 1.322 22,83
No Periode Survey Jumlah Jumlah Jumlah No Periode Survey Jumlah Jumlah Jumlah
Thn 2018 Pedagang Merk Sampel Thn 2018 Pedagang Merk Sampel
Kab. Jepara
Tidak Memenuhi
Memenuhi syarat
NO WARNA LARUTAN Jml % Syarat
Jml % Jml %
1 Jernih 907 46,97 893 98,46 14 1,54
2 Keruh 1.024 53,03 595 58,11 429 41,89
JUMLAH SAMPEL 1.931 100,00 1.488 77,06 443 22,94
3. SNI mandiri dipakai sebagai alat IKM “Nakal” untuk menghindari Gakum
4. Minimnya pengetahuan IKM tentang teknologi terbaru teknologi pengolahan
pabrik garam
5. Media advokasi masyarakat sangat minim
6. Muncul kasus Gaky di beberapa Kabupaten
Jadi DI Jateng masih signifikan penduduk yang mengkonsumsi garam tidak
beryodium/ garam iodium substandard atau tidak sesuai standart SNI.
SOSIALISASI PELATIHAN
MONEV
PENYUSUNAN SOP OLEH TIM GAKY DESA/KELURAHAN
NO TINDAKAN
1 Melakukan pengamanan peredaran garam konsumsi beryodium di wilayah masing-masing
2 Melakukan secara aktif pemeriksaan terhadap garam konsumsi yang beredar di wilayah masing-
masing
3 Yang harus melakukan pemeriksaan adalah Tim GAKI Desa yang terdiri dari Kepala Desa dan
jajarannya, Kader Puskesmas, Bidan Desa, TP PKK, Karang Taruna, Babinsa, Babinkamtibmas
4 Penerbitan Perdes mengacu pada Perda yang sudah ada sebagai rujukan payung hukum
5 Kepala Desa menerbitkan SK Tim Gaki Desa mengacu pada Tim Gaki Kabupaten
6 Tim Gaki Desa : mengawal Perdes, monitoring, pengawasan dan melakukan pengujian garam
7 Untuk mengurangi peredaran garam konsumsi beryodium di bawah standar SNI maka akan
dilakukan sosialisasi dan pembinaan pada masyarakat
8 Pemilik toko atau masyarakat yang menemukan garam konsumsi dibawah standar SNI harus
mencatat dan melaporkan ke Tim Gaki Desa
9 Sumber dana Tim Gaki Desa berasal : PADes (Pendapatan Asli Desa), Dana Desa (bidang kesehatan)
namun harus diusulkan dulu melalui RPJMDes dan RKPDes
URUTAN LANGKAH KADER DESA/ KELURAHAN (PKK)
NO JENIS LANGKAH
1 Sosialisasi
2 Melakukan pengecekan
3 Inventaris
4 Menginformasikan ke Kepala Desa
5 Membentuk Tim Gaki Desa (5 orang) : Kepala Desa, Kader
(2), Linmas, Tokoh Masyarakat (Kaur Kesra)
Kesimpulannya adalah bila digunakan garam dengan kadar yodium 30 ppm, maka konsumsi
yodium 165 mg per orang per hari, yang masih lebih tinggi dari kebutuhan 150 mg per hari,
walaupun ibu memasak dengan cara memasukkan garam selama proses pemasakan (tidak
harus ditunggu setelah yang dimasak matang).
Sumber : Kompas (23 Agustus 2002)
revisi terakhir : 14 November 2004
http://www.kimianet.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1100397884
Cara Pengetesan Kadar Yodium
A. Kuantitatif
Metoda Titrasi Yodometri
B. Kualitatif
1) Cara pengetesan iodina test
- Siapkan garam yang bertuliskan garam beryodium
- Siapkan cairan uji iodina
- Ambil ½ sendok teh garam yang akan diuji dan letakkan di piring
- Teteskan cairan uji iodina sebanyak 2-3 tetes pada garam tersebut
- Tunggu dan perhatikan apakah garamnya berubah warna. Jika garam tetap
Putih berarti tidak beryodium ( 0 ppm )
- Bila berubah warna menjadi ungu berarti garam mengandung yodium
sesuai SNI (> 30 ppm)
2) Cara tradisional yaitu dengan singkong parut
- Kupas singkong parut yang masih segar kemudian parut
-Tuangkan 1 sendok perasan singkong parut tanpa ditambah air ke dalam
tempat yang bersih
-Tambahkan 4-6 sendok teh garam yang akan diperiksa
-Tambahkan 2 sendok teh cuka biang aduk sampai merata biarkan
beberapa Menit
- Bila timbul warna biru keunguan berarti garam tersebut mengandung
yodium 74
Cara Pengetesan Kadar Yodium
A. Kuantitatif
Metoda Titrasi Yodometri
Siapkan garam sebanyak 2 sendok
makan dari sampel dan masukkan ke
dalam mortir, lalu haluskan.
Sunawang 2011
Siapkan timbangan analitis baik
electronik maupun manual
Sunawang 2011
Masukkan garam 25 gram
tadi ke dalam labu
Erlenmeyer
Sunawang 2011
Tuangkan aqua destilata
100 cc tadi ke dalam
sample garam tadi
Sunawang 2011
Siapkan Reagensia Titrasi
A dan B
Sunawang 2011
Kemudian teteskan reagensia
B sebanyak 5 tetes juga.
Sunawang 2011
Teteskan cairan Standar dalam
spuit ke dalam larutan garam yang
sudah berwarna ungu tadi: lakukan
tetes demi tetes
Sunawang 2011
Kemudian lihat dan catat berapa banyak
cairan standar dalam spuit yang telah
dikeluarkan
Sunawang 2011
Cara menghitung Kadar Yodium dalam Garam
• Misalnya pemakaian larutan standar untuk menghilangkan warna larutan
garam sebanyak 6,2 cc
• Maka kandungan KIO3 dalam garam sample adalah:
6,2 x 7,27 = 45,07
• Jadi kadar KIO3 dalam garam sampel adalah 45,07 ppm
• Faktor perkalian 7,27 dihasilkan dari perhitungan berdasarkan komposisi
reagensia; setiap pembuat reagensis akan memberikan besar faktor
perkalian tsb.
Sunawang 2011
“BERBUAT TERBAIK UNTUK
MASA DEPAN GENERASI MENDATANG
MERUPAKAN KEWAJIBAN
DALAM BERIBADAH KEPADA TUHAN”