Retardasi mental merupakan gangguan yang ditandai oleh
fungsi intelektual IQ yang di bawah rata – rata ( IQ kira – kira 70 atau lebih rendah) yang bermula sebelum usia 18 tahun disertai dengan prilaku adaptif Kelemahan atau ketidakmampuan kognitif muncul pada masa kanak - kanak (sbl 18 tahun) ditandai dengan fs. Kecerdasan dibawah normal (IQ 70-75 atau kurang), dan disertai keterbatasan lain pada sedikitnya dua area berikut : berbicara dan berbahasa; ketrampilan merawat diri, ADL; ketrampilan sosial; penggunaan sarana masyarakat; kesehatan dan keamanan; akademik fungsional; bekerja dan rileks, dll. Istilah yang dipakai terhadap orang yang punya batasan tertentu dalam fungsi mental dan keterampilan komunikasi, menjaga diri sendiri, dan keterampilan sosial. Pembatasan ini akan menyebabkan anak belajar dan berkembang dengan lambat daripada anak lain. Anak dengan retardasi mental membutuhkan waktu lebih lama untuk berbicara, berjalan, dan menjaga kebutuhan personalnya seperti memakai baju dan makan. Mereka punya masalah belajar disekolah, mereka akan belajar tetapi itu akan makan waktu lebih lama dan ada beberapa hal yang mereka tidak bisa pelajari Yaitu keterlambatan yang mencakup rentang yang luas dalam perkembangan fungsi kognitif dan sosial (APA, 2000) Klasifikasi RM berdasarkan derajat keparahan : RM ringan (mild) IQ 50 – 70 RM sedang (moderate) IQ 35 – 50 RM berat (severe) IQ 20 – 40 RM parah (profound) IQ di bawah 20/25 Perilaku adaptif yang terlihat dari anak RM usia 6-21 tahun
a. RM ringan dapat menguasai ketrampilan praktis,
membaca, & aritmatika s/d kls 3-6 SD dgn pendidikan khusus, dpt diarahkan pd konformitas sosial b. RM sedang dpt mempelajari komunikasi sederhana, perawatan kesehatan & keselamatan dasar, ketrampilan tangan sederhana, tidak mengalami kemajuan dlm membaca & aritmatika c. RM berat biasanya mampu berjalan tetapi memiliki ketidakmampuan yang spesifik, dpt mengerti pembicaraan& memberikan respon, tidak memiliki kemajuan dalam membaca & aritmatika d. RM parah keterlambatan yg terlihat jelas dlm semua area perkembangan, memerlukan supervisi yang ketat, mungkin berespon terhadap pelatihan ketrampilan dengan menggunakan kaki, tangan, & rahang. Penyebab RM :
Dapat disebabkan oleh aspek biologis, psikososial, atau
kombinasi keduanya (APA, 2000) : Biologis gangguan genetis penyakit infeksi, penggunaan alkohol selama hamil Psikososial budaya & keluarga, mis.kemiskinan Bio-psikososial Gangguan Belajar Adalah defisiensi pada kemampuan belajar yang spesifik dalam konteks intelegensi normal dan adanya kesempatan belajar. Tipe gangguan belajar : 1. Gangguan matematika (diskalkulia) kekurangan dalam bid.aritmatika misal memiliki masalah dlm memahami istilah-istilah matematika dasar dan operasinya, biasanya dikenali saat anak kelas 1-3 SD 2. Gangguan menulis (disgrafia) keterbatasan kemampuan menulis dalam bentuk kesalahan mengeja, tata bahasa, tanda baca, atau kesulitan dalam membentuk kalimat atau paragraf, biasanya tampak pada usia 7 tahun atau pada kasus ringan tampa di usia 10 tahun 3. Gangguan membaca (disleksia) keterbatasan kemampuan dalam mengenali kata- kata&memahami bacaan. Anak-anak disleksia membaca dgn lambat dan kesulitan, sulit menguraikan huruf&kombinasinya serta kesulitan dllm menerjemahkannya menjadi suara yang tepat, salah mempersepsikan huruf mis. bingung antara w dan m Penyebab gangguan belajar
Masalah pada kemampuan kognitif-perseptual (sebab
utama : minimal brain disfunction/kerusakan pada area tertentu di otak) Faktor neurologis (pada sensori-perseptual) Gangguan Komunikasi
Adalah gangguan psikologis yang ditandai oleh
kesulitan-kesulitan dalam pemahaman atau penggunaan bahasa Kategori-kategori dari gangguan komunikasi : 1. Gangguan bahasa ekspresif 2. Gangguan bahasa campuran (reseptif/ekspresif) 3. Gangguan fonologis 4. Gagap 1. Gangguan bahasa ekspresif hendaya dalam penggunaan bahasa verbal seperti perkembangan kosakata yang lambat, kesalahan dalam tata bahasa, kesulitan mengingat kembali kata-kata, masalah dalam memproduksi kalimat denga keruitan&panjang yang sesuai dengan usia individu 2. Gangguan bahasa reseptif/ekspresif kesulitan baik dalam memahami maupun emproduksi bahasa verbal 3. Gangguan fonologis kesulitan dalam artikulasi suara dalam berbicara tanpa adanya kerusakan pada mekanisme bicara/neurologis. Anak-ana dgn gangguan ini mungkin menghilangkan, menganti, atau salah mengucapkan bunyi seperti : ch, f, l, r,sh,dan th 4. Gagap gangguan pada kemampuan untuk bicara lancar dengan waktu yang tepat, pengulangan suara/suku kata, perpanjangan pada suara tertetu, penyisipan suara-suara yang tidak tepat, kata-2 terputus/jeda Terima kasih, gracias, matur nuwun…. SEMOGA BERMAANFAAT