You are on page 1of 12

Journal Reading

Antibiotic Treatment Strategies for


Community-Acquired Pneumonia in
Adults

Pembimbing : dr. H. Muh. Masrin,


Sp.PD
Latar belakang
Pilihan pengobatan antibiotik empiris
untuk pasien dengan klinis dicurigai
komunitas-pneumonia (CAP) dengan
perawatan bangsal non-intensif Unit (ICU)
rumah sakit. Kita membandingkan strategi
pengobatan empiris dengan beta-laktam
monoterapi, terapi kombinasi beta-laktam
macrolide, atau monoterapi fluorokuinolon.
Metode
1. Desain study
 Percobaan Crossover klaster-acak
 Dilakukan di tujuh rumah sakit di
Belanda, dari Februari 2011 melalui
Agustus 2013
2. Populasi dan Sample
 Total populasi 3325 pasien
 Total sample 2283 pasien yang memenuhi kriteria inklusi

Kriteria inklusi :
1. Pasien berusia 18 tahun atau lebih tua dengan
klinis diduga CAP yang diperlukan pengobatan
antibiotik dan rawat inap di bangsal non-ICU
2. uremia [darah urea nitrogen ≥20 mg per desiliter]
frekuensi nafas yang meningkat[≥30 napas per
menit], tekanan darah sistolik rendah [<90 mm
Hg] atau tekanan darah diastolik [≤60 mm Hg]

Kriteria eksklusi :
1. Pasien cystic fibrosis
3. Random
Jumlah sample di bagi menjadi 3 kelompok
pengguna antibiotik, yaitu :
 Menerima antibiotik beta laktam
 Menerima antibiotik beta laktam-makrolide
 Menerima antibotik flouroquinolone
4. Hasil
Primary outcome : adalah semua penyebab
kematian dalam waktu 90 hari setelah masuk.
Secondary outcome : yang waktu untuk memulai
pengobatan oral, lama tinggal di rumah sakit,
dan terjadinya komplikasi kecil atau besar
selama tinggal di rumah sakit.
Hasil
Primary outcome
 Terdapat perbedaan risiko kematian
antara beta lactam strategy dan beta
lactam- macrolide strategy yaitu 1,9%
point (90% CI, -0,6% to 4,4%)
 Terdapat perbedaan risiko kematian
antara beta lactam stategy dan
flouroqinolone strategy yaitu -0,6%
point (90 CI, -2,8 to 1,9)
Secondary outcome
Kesimpulan
 Pemberian antibiotik beta lactam
monotheraphy Pasien dengan suspect CAP
yang dirawat dirumah sakit non-ICU
memiliki risiko kematian yang tinggi
dibandingkan dengan beta lactam-
macrolide combination atau flouroquinolone
monoterapi.
 Selain itu beta-laktam monoterapi tidak
berhubungan dengan lamanya di rumah
sakit atau insiden komplikasi terbesar.

You might also like