Professional Documents
Culture Documents
Alamat Mataram
Agama Islam
Berat Badan 50 kg
Cerebrospinal Genitourinarius
Penurunan kesadran (-), nyeri Disuria (-), hematuria (-), sulit
kepala (-), pusing (-) BAK (-)
Cardiovaskuler Gastrointestinal
Akral dingin (-), sianosis (-) Mual (+), muntah (+), sulit
BAB (-)
Respiratorius Muskuloskeletal
Batuk (+) disertai darah, Kelemahan anggota gerak (-),
dahak (-), pilek (-), sesak atrofi (-)
napas (-)
Integumentum
Gatal (-), ruam (-)
STATUS GENERALIS
Jantung
Kepala & Leher
Paru Ins Ictus cordis tak tampak
Pal Ictus cordis tidak angkat
• Kepala : Normocephale, Ins Bentuk normal, simetris, retraksi (-) Batas Kiri Jantung
CA(-/-), SI (-/-), PKGB(-/-).
• Leher : Limfonodi tidak Ketinggalan gerak (-), fremitus raba • Atas : SIC II linea parasternalis sinistra
Pal
membesar, deviasi trakea simetris
• Bawah : SIC V linea mid clavicula sinistra
(-), Kel. tiroid tidak Per Sonor di paru kanan dan kiri Per
membesar. Batas Kanan Jantung
Aus SDV (+/+), Rh (+/+), Wheezing (-/-).
• Atas : SIC II linea parasternalis dextra
• Bawah : SIC V linea parasternalis dextra
Kesan:
Sinus Rhytme
Left Axis Deviation
Infark Inferior (Gambaran adanya kavitas, fibrosis,
atelektasis)
Kesan: Destroyed Lung
FOLLOW UP (Hari ke 1 dan 2)
Hari/
Subyektif Obyektif Assesment Rencana terapi
Tanggal
Active TB
TB infection which has
progresses to TB
disease
SICK usually
Infectious if Pulmonary
(usually)
Not Infectious if not
pulmonaru (usually)
Diagnosis
A Keluhan pasien datang dengan gejala dan tanda penyakit TB paru seperti batuk
berdahak ≥ 2 minggu dan dapat disertai sedikitnya salah satu dari gejala berikut:
N
• Lokal respiratorik: dapat bercampur darah atau batuk darah, sesak nafas, dan
A nyeri dada atau pleuritic chest pain (bila disertai peradangan pleura).
M
• Sistemik: nafsu makan menurun, berat badan menurun, berkeringat malam
N tanpa kegiatan fisik, demam meriang, badan lemah dan malaise.
E
• Riwayat kontak
S
I • Riwayat pengobatan sebelumnya
S
• Faktor risiko penurunan daya tahan tubuh (HIV, DM, dan lain sebagainya)
Inspeksi : Palpasi:
Bila lesi minimal, biasanya tidak Bila lesi minimal, biasanya tidak
ditemukan kelainan ditemukan kelainan
Bila lesi luas, dapat ditemukan Bila lesi luas, dapat ditemukan
bentuk dada yang tidak kelainan berupa fremitus
Pemeriksaan Fisik
simetris mengeras atau melemah
Perkusi : Auskultasi :
Bila lesi minimal, biasanya tidak Bila lesi minimal, tidak ditemukan
ditemukan kelainan kelainan
Bila ada kelainan tertentu, dapat
terdengar perubahan suara Bila lesi luas, dapat ditemukan
perkusi seperti hipersonor kelainan berikut: Ronki basah kasar
pada pneumotoraks, atau terutama di apeks paru, suara napas
pekak pada efusi pleura. melemah atau mengeras, atau
stridor.
Suara napas bronkhial/amforik/ronkhi
basah/suara napas melemah di
apeks
Pemeriksaan Penunjang
Mikroskopis
Radiologi
Pemeriksaan tambahan
Jika memungkinkan
Xpert MTB/RIF
Indikasi pemakaian Xpert
• Highly-automated molecular test (Real-Time PCR)
• Diagnosis TB
• Mendeteksi M. tb dan resisten Rifampicin
• Mendeteksi resistensi terhadap
• Proses pengerjaan 100 menit
Rifampisin langsung dari sputum
• Biosafety = pemr. Mikroskopik
• Tidak untuk “follow up” pengobatan
• Sampel: sputum 3 ml
Radiologik Lesi TB aktif:
• Bayangan berawan / nodular di
segmen apikal dan posterior Lesi TB inaktif:
lobus atas paru dan segmen
superior lobus bawah • Fibrotik pada segmen apikal dan
atau posterior lobus atas
• Kaviti, terutama lebih dari satu,
Px standar: foto dikelilingi oleh bayangan opak • Kalsifikasi atau fibrotik
toraks PA dengan berawan atau nodular • Kompleks ranke
atau tanpa foto • Bayangan bercak milier • Fibrotoraks/Fibrosis parenkim
• Efusi pleura unilateral paru dan atau penebalan pleura
lateral. Pemeriksaan
(umumnya) atau bilateral
lain atas indikasi : (jarang)
foto apiko-lordotik,
oblik, CT-Scan.
Luluh Paru (Destroyed Lung): Luas lesi yang tampak pada foto thorax untuk
kepentingan pengobatan dapat dinyatakan sbb
Gambaran radiologik luluh paru terdiri dari (terutama pada kasus BTA dahak negatif) :
atelektasis, multikaviti dan fibrosis parenkim
• Lesi minimal , bila proses mengenai sebagian
paru. dari satu atau dua paru dengan luas tidak lebih
Sulit untuk menilai aktiviti lesi atau penyakit dari volume paru yang terletak di atas
hanya berdasarkan gambaran radiologik chondrostemal junction dari iga kedua depan dan
tersebut. prosesus spinosus dari vertebra torakalis 4 atau
korpus vertebra torakalis 5 (sela iga 2) dan tidak
• Perlu dilakukan pemeriksaan bakteriologik dijumpai kaviti
untuk memastikan aktiviti proses penyakit • Lesi luas Bila proses lebih luas dari lesi minimal
Gambaran TB Paru Aktif
Hasil
Riwayat
Lokasi anatomi pemeriksaan
pengobatan Status HIV
penyakit uji kepekaan
sebelumnya
obat
Lokasi Anatomi
Tuberkulosis yang
menyerang jaringan Tuberkulosis yang
Tuberkulosis (parenkim) paru tidak Tuberkulosis menyerang organ
paru termasuk pleura ekstra paru tubuh lain selain paru
(selaput paru) dan
kelenjar pada hilus.
TB Ekstra Paru Ringan
TB kelenjar limphe, pleuritis
TB milier dianggap eksudativa unilateral, tulang
sebagai TB paru (kecuali tulang belakang), sendi
karena ada lesi pada & kel getah bening
jaringan paru.
TB Ekstra Paru Berat
meningitis, millier, perkarditis,
peritonitis, pleuritis eksudativa
duplex, TB tulang belakang, TB
usus, TB saluran kencing dan
alat kelamin
Riwayat Pengobatan
Pasien TB baru: adalah pasien yang belum pernah mendapat pengobatan
sebelumnya atau sudah pernah menelan OAT namun kurang dari 1 bulan (<28
dosis).
Pasien yang pernah di obati TB: adalah pasien yang sebelumnya pernah
menelan OAT selama 1 bulan atau lebih (≥28 dosis). Pasien ini selanjutnya
diklasifikasikan berdasarkan pengobatan terakhir, yaitu:
Poli Resisten • Resisten terhadap lebih dari satu jenis OAT lini pertama
SELAIN Isoniazid (H) dan Rifampisin (R) secara bersamaan
(TB PR)
Multi Drug • Resisten terhadap Isoniazid (H) dan Rifampisin (R) secara
Resisten (TB MDR) bersamaan
Dosis perhari/kali
Tahap Lama Jumlah hari/kali menelan
pengobatan pengobatan Kaplet R Tablet H Tablet Z Tablet obat
450mg 300mg 500mg E 250mg E 400mg S injeksi
2 bulan 1 1 3 3 - 56
Intensif 750 mg
1 bulan 1 1 3 3 - 28
Lanjutan 4 ulan 1 2 - 1 2 - 60
Terapi MDR TB
Pemberian pengobatan pada
• first- line terapi oral, misalnya: pirazinamid, etambutol, rifampisin dasarnya “tailor made”, bergantung
Grup 1 dari hasil uji resistensi
• injeksi, misalnya: kanamisin, amikasin, capreomycin, streptomisin 2-3 OAT yang masih sensitif dan obat
Grup 2 tambahan lain yang dapat digunakan
yaitu golongan fluorokuinolon,
aminoglikosida,etionamid, sikloserin,
klofazimin, amoksilin+ as.klavulanat.
• golongan fluoroquinolon, misalnya: levofloksasin, moxifloksasin, ofloksasin
Grup 3
• second- line terapi oral bakteriostatik, misalnya: cycloserine, terizidone, asam para
aminosalisilat (PAS), etionamide, protionamide
Grup 4
• bilamana ke 4 grup obat tersebut diatas tidak mungkin diberikan kepada pasien,
seperti pada XDR-TB.
Grup 5 • Penggunaan obat ini mesti dikonsultasikan terlebih dahulu dengan spesialis
penyakit paru. Contoh obatnya: clofazimine, linezolid, amoksisilin klavulanat,
thiocetazone, imipenem/cilastatin, klaritromisin, INH dosis tinggi.
Efek Samping OAT
Efek
Mual, muntah (dicurigai terjadi gangguan fungsi Semua OAT dihentikan. Segera
Semua jenis OAT
hati apabila disertai ikterus) lakukan pemeriksaan fungsi hati
samping Gangguan penglihatan E E dihentikan
OAT dan Purpura, renjatan (syok), GGA R R dihentikan
tatalaksana Penurunan produksi urine S S dihentikan
OAT ditelan malam sebelum tidur.
Tidak ada nafsu makan, mual, sakit perut R, H, Z Apabila keluhan tetap ada, OAT
ditelan dengan sedikit makan
Beri aspirin, paracetamol atau
Nyeri sendi Z
OAINS
Kesemutan atau rasa kebas di telapak kaki H Beri vit. B6 50-75 mg/hari
• WHO: hampir semua OAT • Semua jenis OAT aman • Rifampisin berinteraksi dg
aman u/ kehamilan, kecuali • Pemberian OAT mencegah kontrasepsi hormonal
gol. Aminoglikosida penularan ke bayi efektifitas kontrasepsi ↓
(streptomisin atau kanamisin) • Pengobatan pencegahan • Sebaiknya menggunakan
ototoxic pd bayi dengan INH diberikan pd bayi kontrasepsi non hormonal
(menembus barier plasenta) sesuai BB
• Beri piridoxin 50mg/hari
• Vit K 10mg/hari (dianjurkan
bila Rimfampisin digunakan pd
Trimester 3 menjelang partus)
Tx TB pada kondisi khusus
TB – Hepatitis Akut TB – Hepatitis Kronis TB – Hepatitis imbas Obat
Kortikosteroid utk TB
• Meningitis TB dg ggn
kesadaran dan dampak
neurologis
• TB Milier • Dosis:
• Efusi pleura dg ggn nafas Prednisolon (oral):
berat atau efusi pericardial Anak: 2mg/kgBB, 1x/hr
• Laringitis dg obstruksi Dewasa: 30-60 mg, 1x/hr
sal.nafas atas Apabila pengobatan >4 mggu
• TB sal.kemih dosis harus tappering off
• PKGB dg penekanan pd
bronkus dan pemb. darah
• Hipersensitif berat terhadap
OAT
• IRIS
Daftar Pustaka