You are on page 1of 60

KELAINAN DAUN TELINGA

o Anoti, Mikrotia, Makrotia


o Aurikular appandage
o Daun telinga arah ke muka ( Abstehende Ohren)
o Telinga darwin
o Keloid
o Perikondritis
o Herpes zoster otikus (Sindroma Ramsay Hunt)
o Kista Aterom (sebasceous cyst)
o Fistula preaurikuler
o Othematom
Aurikuler appendage
Seperti lipatan kulit di bgn muka daun dg atau tanpa
tl. Rawan
Thy : Eksisi

Abstehende Ohren
Daun tlg mengarah ke muka
Tak tbtk antiheliks
Thy : Antiheliksplastik

Telinga darwin
heliks bgn atas meruncing

Keloid
Ssdh ditindik
OTHEMATOMA
• Etio : Trauma
(petinju, angkat berat, tidur dg daun telinga terlipat)
• Penumpukan darah atau serum darah antara
perikondrium dan tulang rawan daun telinga bagian
muka
• Kompl : cauliflower
• Sembuh spontan
• aspirasi, insisi
Tanda :
Bengkak bgn muka daun telinga dg fluktuasi
Bs tjd penebalan telinga (indurasi)
Kulit diatas akan mengerut  bunga kol
Perikondritis
• infeksi dari tlg rawan dan perikondrium daun
telinga

Etiologi
• Laserasi atau karena operasi (yang tidak sepsis)
• Dingin atau terbakar (Frostbite or Burns)
• Aspirasi atau insisi dari hematoma daun telinga
• Infeksi superfisial dari Meatus Akustikus atau
daun telinga (pinna)
• Pemakaian anting-anting pada tulang rawan (High
Ear Piercing)  infeksi Pseudomonas
Patologi
• Permulaan  pinna merah dan tender, kemudian bengkak

• Terbentuk abses sub perikondrial


(nanah terkumpul antara perikondrium dan tulang rawan)

• Nekrose tulang rawan Pinna  berubah bentuk 


deformitas lebih jelas (oleh karena tekanan)

Cauliflower ear
Gejala dan Tanda
• Daun telinga terasa sakit sekali, panas dan tegang
• Awal Bengkak, merah
• Dapat menjadi abses
• Lobulus tidak ikut meradang
Terapi
– Segera dengan antibiotik broad spektrum
– Jika ada sekret  hapusan kultur  tes
sensitiviti
– Sering penyebab : Pseudomonas aeruginosa
(gram negatif)  aminoglikosida
– Jika terbentuk abses subperikondrial, abses
harus diinsisi dan didrainase
– Komplikasi : Cauliflower ear
KELAINAN LIANG TELINGA
• Atresia, stenosis LT
• Serumen
• Corpus Alienum
• Exostosis
• Osteoma
• OE Akut
Sirkumskripta (Furunkel = Bisul)
Diffusa
• Otomikosis
• Epidermis prop/ Keratosis Obliterans
• Kolesteatoma Eksterna
• OE Maligna
• Eksim
SERUMEN

• Produksi gl.sebasea dan serumenifera


• 1/3 luar liang telinga
• Konsistensi cair dan keras, hingga spt batu
• Sebagai proteksi
• Keluar sendiri scr migrasi (individual)
• Bila prod >> Serumen Prop / Impacted serumen
Serumen sebagai proteksi CAE
 Diproduksi pada 1/3 luar CAE

 Campuran  deskuamasi epitel + produksi kel sebacea dan kel


serumenalis

 Kandungan  lisosim, immunoglobulins, dan asam lemak


polyunsaturated

 pH 6,1  sedikit asam : untuk kontrol pertumbuhan bakteri tu


Pseudomonas aeruginosa

 Efek waterproofing  kurangi maserasi CAE


Tanda dan Gejala :
• (-)
• Prop  bunyi, hoyong, tdk enak, penuh, sakit
• Thy :
Ditarik dg kaitan serumen
Di spul
Keras  H2O2 3%, gliserin, parafin
(RADANG LIANG TELINGA)
Definisi
• Radang pada canalis auditorius eksterna,
termasuk permukaan dari membran
timpani

• Bisa menyerang semua usia

17
Canalis Auditorius Eksterna
– Pars kartilagenous

– Pars osseus

Cartilaginous canal

Bony canal
Photo courtesy of Michael Hawke, MD.
Klasifikasi Otitis Eksterna
Menurut etiologinya, dibagi atas :
 Kelompok infektif

 Kelompok reaktif

Diseases of ear, nose and throat fourth edition 19


Klasifikasi Otitis Eksterna

20
OE Akut Lokal / sirkumskripta
( Furunkel / Bisul )
1/3 luar CAE sumbatan pilosebacea  infeksi
S. aureus / S.albus

Bisa single ataupun multiple

Gejala  umumnya demam (-)


1. Nyeri hebatNyeri hebat
*tidak sesuai besar furunkel
*bila pinna digerakkan / saat buka mulut
2. Edema lokalEdema lokal
3. Gangguan pendengaranGangguan pendengaran
*bila furunkel besar dan sumbat CAE
22
Pemeriksaan

*inspeksi dan palpasi :


pembengkakan tragus dng bts
tegas, nyeri hebat pada 1/3 luar
CAE

*otoskop :
kulit pada CAE tampak merah,
bengkak dan terisi debris.
Membran timpani normal.

23
Tanda dan Gejala :
o Trias : Gatal, Korek, Sakit
o Letak di muka Tragus sign (+)
o Letak belakang  Sakit wkt daun telinga ditarik
o Satu daerah hiperemis atau tonjolan
o Jadi abses  pecah  granulasi  kaustik.

DD / Mastoiditis  Ro mastoid
Sel-sel mastoid N
Terapi

- Aural toilet yang lembut (gentle cleaning)

– Tampon (pack/wick) steril dg liq. Burrowi filter

– Tampon diganti setiap hari sampai lesi kering

– Oral diberikan anti stafilokokus antibiotik terutama jika


disertai selulitis
– Analgetika

– Kebanyakan diresobsi spontan, terutama jika dipakaikan


tampon (pack)

– Tetapi jika drainase (bisul pecah) tidak terjadi dalam 24-


48 jam, dilakukan insisi dengan anestesi local

– Pada kasus yang tidak responsif/infeksi rekuren, perlu


dilakukan kultur dan tes sensitiviti, serta pemeriksaan
apakah diabetes melitus
OE Akut Difus (AOE)

• = swimmer’s ear / topical ear


• Insidens  1:200 pada populasi
umum
• 2/3 dalam CAE  inflamasi difus
• Bisa libatkan auricula, kadang
membran timpani (myringitis)
• Panas, lembab, pajanan air lama
pH basa – bakteri↑

Osguthorpe JD, Nielsen DR. Otitis externa: Review and clinical update. Am Fam Physician. 2006;74:1510
o Faktor yg berperan :
* trauma lokal
* invasi bakteri patogen 
Pseudomonas aeruginosa
Staphylococcus aureus
Proteus mirabilis
Escherichia coli dll...

• Dapat juga sekunder karena OMA atau OMSK

29
Gejala OE  tgtg stadium, demam ±
pruritus, otalgia,
otorrhea,
aural fullness,
hearing loss

Pemeriksaan :
* kulit CAE hiperemis, sempit, edema
tnp bts jelas (difus), furunkel (-) dan
sangat nyeri
* kadang ada sekret purulen  bau
busuk, lendir (-)
* lanjut -- limfadenopati regional
unilateral
OE Akut Difus (AOE)

Chronic
Acute inflammatory (mild, inflammatory
Preinflammatory moderate, severe)
AOE: Preinflammatory Stage
• Pajanan faktor predisposisi  panas, lembab,
maserasi, serumen (-), pH basa
• Edema stratum corneum dan sumbatan unit
apopilosebaceous
• Gejala : gatal dan rasa penuh di telinga
• Tanda : edema ringan
AOE: Mild to Moderate Stage

• Bakteri ↑↑  edema
progresif

• Gejala : gatal ↑ dan nyeri

• Tanda : edema bertambah,


eritema, debris di liang
telinga, cairan
AOE: Severe Stage

• Gejala :
nyeri hebat, bertambah pada
pergerakan telinga / rahang

• Tanda :
– Obliterasi lumen
– Sekret purulen
– Edema jaringan sktr (periauricular)
OE Akut Difus (AOE)
Komplikasi :

• Abses
• Cellulitis
• Perichondritis
• Necrotizing OE
Perichondritis
OE Akut Difus (AOE)

Prinsip th/ :
 Frequent canal cleaning
 Topical antibiotics  aminoglycosides (neomycin, gentamycin)
fluoroquinolones (ciprofloxacin, ofloxacin)
 Topical steroid  hydrocortisone cream
 Pain control (analgesik)
 Prevention / behavior modification

Irigasi CAE dengan air atau salin  tidak direkomendasikan


karena nyeri >> dan dpt perburuk keadaan

Kebanyakan kasus AOE sembuh total dalam 5-7 hari

Frederick K. Kozak, MD, FRCSC -Clinical Professor at the University of British Columbia
OE Kronik (COE)

Gejala : irritate, pruritus, otorrhea


nyeri (-)

Tanda :
• CAE menyempit
• Dry, flaky skin
• Hypertrophied skin
• Mucopurulent otorrhea
OE Kronik (COE)
Tatalaksana

• Sama seperti AOE


• Atasi gangguan kulit
• Operasi  canalplasty untuk perbaiki dan
perbesar CAE
OE Necrotizing / Malignant (NEO)
Infeksi berat dan progresif  ≠ hanya kulit

Sebab : Pseudomonas aeruginosa  ulserasi dan


osteitis pada dasar CAE
Osteomyelitis  fossa temporomandibular, mastoid,
telinga tengah, dasar tengkorak

Terutama pada:
* orang tua
* diabetes mellitus – intolerans glu, mikroangiopati,
pH serumen ↑
* immunocompromised
Klinis: Jar granulasi dinding post CAE, parese n. VII, IX – XI, nyeri hebat
Stadium:
I. Soft tissue & kartilago
II. Erosi tulang temporal
III. Ekstensi ke intrakranial
• Infeksi  awal berupa cellulitis pada CAE
 OE persisten, tapi lebih sering muncul
mendadak dgn gejala infeksi CAE
minimal
 libatkan saraf kranial (VII, VIII, IX, X,
XI)

• Gejala  pruritus, otalgia persisten (>4mg),


purulent otorrhea
 gejala disfungsi saraf kranial seperti
disfagia, suara serak, paralisis wajah dll
Diagnosis
• Inspeksi : tanda2 infeksi pada
CAE dan jaringan
periauricular
• Otoscopy : ulserasi pada dasar
CAE, jaringan granulasi pada
dasar osseocartilaginous
junction, tampak tulang
kecoklatan, sekret purulen
Komplikasi

• Otitis media
• Mastoiditis
• Osteomyelitis
• Meningitis
• Defisit saraf kranialis
Tatalaksana

 Bersihkan CAE, debridemen


 Kontrol DM dan immunodeficiencies
 CT-scan  perluasan
 Antibiotik dosis tinggi IV selama 6-8mg aminoglycosides
dengan ticarcillin atau azlocillin

Suatu study  oral ciprofloxacin (750 mg,2x/hr slm 6 -12mg)


efektif dalam pengobatan 90% pasien dengan NOE.

Barza M. Use of quinolones for treatment of ear and eye infections. Eur J Clin Microbiol Infect Dis. 1991;10:296-
303.
Herpes Zoster Oticus
= Ramsay Hunt Syndrome
 reaktivasi Varicella Zoster virus (VZV) dormant
pada sel ganglion
Libatkan n.VII &/ VIII

Gejala :
Awal  nyeri / rasa terbakar di telinga (unilateral)
tanpa tanda kelainan, sakit kepala, demam
3-7hr  vesikel2 pada sekitar pinna dan CAE
Diikuti  hearing loss, vestibular complaints
(vertigo, dysequilibrium), juga facial nerve
palsy
Herpes Zoster Oticus
Tatalaksana

• Antiviral  acyclovir, valacyclovir atau


famcyclovir
• Corticosteroids  facial nerve palsy +
• Antiseptic solution  lesi lokal
• = flu-related otitis
• Sebab pasti ?  viral infection :
M. Pneumonia, infleunza virus
• Khas  bulla haemorrhagic (ungu) pada
membran timpani dan deep meatus
• Isi bulla  cairan serosanguinous dan darah
• Gejala otalgia hebat mendadak
 sekresi cairan + darah jika bulla
ruptur
 tuli konduktif dan sensorineural
(komplikasi ke middle/inner ear)
Tatalaksana

• Self-limiting
• Kebersihan telinga
• Antiviral spesifik (-)
• Analgesik
• Antibiotik  infeksi sekunder, jika bulla pecah ke
arah telinga tengah
• Incisi bulla  jarang : gejala ≠ berkurang, risiko inf
2nd
53
OTOMIKOSIS
• Jamur didapati saprofit di liang telinga luar,
super impos dari penyakit penyebab
(bacterial underlying disease) OE

• Adanya infeksi bakteri digunakan tanpa


terapi antibiotika topikal atau sistemik,
tampaknya merubah lingkungan fisio kemikal
dari liang telinga dan merangsang tumbuhnya
jamur
• Infeksi jamur terjadi lebih sering pada udara
panas & lembab

• Mikosis sering pada penderita yang


mengalami operasi mastoid rongga terbuka
dan orang yang memakai alat bantu
mendengar dengan tersumbatnya “ear
moulds”
Jamur yang sering :
aspergillus (Fumigatus, flavus, niger)
penicillin
pityrosporum
candida albicans.
• Bila miselium telah menembus epitel  Gatal

• Jika jaringan lebih dalam meradang  amat


sakit

• Otoskopi : tepung warna kuning, hitam atau


hijau kotor

• Diagnosa :
Otoskopi, selalu dikonfirmasi dengan
pemeriksaan mikroskopis dari debris atau
dengan kultur  miselium
• Terapi :
– Membersihkan semua penumpukan debris di
liang telinga atau rongga mastoid sebagai
tempat jamur yang tumbuh subur di dalam
tempat lembab dan di dalam adanya debris
epitel

– Dilakukan dengan alat pengisap ( suction )


atau diirigasi jika membran timpani tidak
perforasi
– Obat antifungal spesifik dapat
dioleskan seperti nistatin yang
terutama efektif terhadap spesies
kandida tapi kurang aktif melawan
Aspergilus

– Klotrimazol sangat efektif sebagai


antifungal apabila dipakai sebagi
krem 1% di liang telinga

You might also like