Professional Documents
Culture Documents
Badan Siliar
•Membentuk akar iris.
•Mengatur kecembungan lensa waktu akomodasi.
•Jonjot siliar mensekresikan cairan mata ke bilik mata
belakang.
Koroid
•Berisi >> pembuluh darah.
•Memberi nutrisi retina bagian luar yang terletak:dibawahnya
Fisiologi gejala
Gejala tergantung luasnya proses penyakit.
Misal:
Iris mengandung serabut saraf sakit
Keluhan:
•Nyeri, fotopobia
•Kekeruhan dalam cairan mata
•Kekeruhan kornea
•Kekeruhan lensa
Diagnosa Banding
•konjungtivitis
•keratitis / keratokonjungtivitis
•glaukoma akut
Penyulit dan gejala sisa pada uveitis anterior:
• sinekia anterior perifer glaukoma
• sinekia posterior
• katarak (gangguan metabolisms lensa)
• uveitis anterior makula degenerasi
Terapi
A.Uveitis Non Granulomatosa
Pengobatan simtomatik:
•Pupil dilebarkan dengan atropin
•Tetes mata steroid
•Pada kasus berat steroid sistemik
•Analgesik dapat diberikan
B. Uveitis Granulomatosa
Jalannya penyakit dan prognose
Non Granulamatosa
•Berlangsung hari — minggu, bisa bulan — tahun
•Sering kambuh
•Kadang remisi kemudian eksaserbasi
•Dapat mengakibatkan kerusakan menetap
•Penglihatan menurun
Jenis-Jenis Uveitis yang Khas
1. Uveitis yang berkaitan dengan penyakit sendi
• 20% anak dengan arthritis rheumatoid juvenil
• Iridosiklitis non granulamatosa bilateral menahun.
• Perempuan : Laki-laki (4:1)
• Serangan "insidious" (tersembunyi dan berbahaya)
Dapat dikenali bila:
• Ke 2 mata berbeda warna, ukuran, bentuk pupil atau
strabismus
• Arthritis terjadi 3-10 tahun sebelum, uveitis
• Sendi lutut sering terkena
Tanda-tanda utama:
•Keratopati pita kalsifik (calcific band keratopathi)
•Sel dan flare di COA
•Presipitat keratik putih endotel
•Sinekia posterior
•Seklusio pupil sering
•Katarak komplikata
•Glaukoma sekunder
•Sembab makula
Terapi
Kortikosteroid + midriatik
eksaserbasi akut.
Prognose:
buruk, karena progresifitasnya.
penurunan tajam penglihatan berat
dan ptisis bulbi.
Pada dewasa: iridosiklitis yang berhubungan dengan artritis
rheumatoid bersamaan waktunya.
•Umumnya berkembang : Skeritis, Sklero uveitis
•Uveitis non granulomatosa ringan — berat
•Injeksi siliar
•Nyeri
•Penglihatan kabur
•Fotofobia
10-60% penderita spondilitis ankilose— uveitis anterior.
•Pria > Wanita
•Uveitis non granulamatosa ringan — berat
•Kambuhan
Gejala:nyeri,kabur,fotopobia
•Kerusakan dapat menetap,
Penyulit:
•Sinekia posterior
•Sinekia anterior perifer
•Katarak dan glaukoma
Diagnosa:
Sinar X pada spina lumbosakral + 50% pasien
tanpa gejala klinis dan keluhan.
2. Uveitis Heterokromik (Iridosiklitis
Heterokromik Fuchs)
Etiologi : tidak diketahui
•3% dari semua uveitis:
•Merupakan siklitis yang tenang
•Ada hubungan dengan depigmentasi iris
•Iris dan badan siliar mengalami atropi
•Unilateral dapat bilateral
•Warna kedua mata berbeda, terlihat jelas pada siang hari
•Tidak merah
•Tidak sakit
•Tidak fotopobia
Tidak disadari sampai penglihatan kabur dan timbul katarak.
Pemeriksaan:
Lup / lampu celah.
•Endapan putih halus pada permukaan kornea posterior
•Sel dan flare di COA
•Iris agak atropi
15% kasus katarak
10-15% glaukoma
Kuman:
Stafilokokus, pseudomonas masa inkubasi 24-72 jam
Bila terjadi dalam 2 minggu setelah trauma infeksi
bakteri. Bila > 2 minggu , jamur.
Kausa:
•Perforasi operasi / tukak disertai infeksi.
•Pasien terlihat sakit, menggigil, demam.
•Sakit kepala berat, kadang-kadang muntah.
•Kornea sangat keruh berwarna kuning.
•Hipopion
•Badan kaca dengan masa puruIen masif
•Konjungtiva khemotik
•Kelopak hiperemis dan bengkak
•Bola mata menonjol (eksoftalmus)
•Gerakan mata terhambat dan sakit
Terapi
•Rawat
•Analgesik dan sedatif
•Antibiotik sistemik dan sub konjungtiva
•Jika. Gagal eviserasi bulbi.
Perbedaan endoftalmitis dengan panoftalmitis
Endoftalmitis Panoftalmitis
Radang Intraokuler Intraokular
,Intraorbita
Demam Tidak nyata Nyata
1. Tajam penglihatan
2. Pemeriksaan eksternal
3. Kelainan otot ekstraokuler.
4. Pengukuran tekanan intra okuler.
5. Slit lamp
1.Tajam penglihatan
Beberapa faktor yang menyebabkan
turunnya tajam penglihatan spt
kekeruhan kornea,peradangan bilik
mata epan,kekeruhan vitreus,edema
retina,jaringan parut retina perlu
diketahui karena terapi berbeda
sesuai penyebab.
2.Pemeriksaan eksternal
Kulit kelopak mata dan kulit sekitarnya
apakah ada kemerahan,nodul atau vitiligo
Contoh; Sarcoidosis terdapat granuloma
dikelopak mata,ekstremitas an dada.
3.Pupil dan otot ekstra okuler.
Pupil agak sulit dievaluasi karena adanya
sinekia,otot okuler jarang terkena pada
peradangan intra okuler.
4.Pengukuran tekanan intra okuler
Peradangan menyebabkan;
- kenaikan tekanan intra okuler
- hipotoni
Goldman aplanasi(floresen) terakhir
dikerjakan.
5.Slit lamp
Konjungtiva
hiperemis jarang ditemukan pada radang
posterior,konjungtival inj dijumpai perilimbal,uniform
jarang pada fornik dan palpebra.
Kornea
• Keratik presipitat(KPs) sering ditemukan pada ½ bagian
bawah kornea,kadang – kadang berbentuk segi tiga.
Bilik mata depan(COA).
• sel dan flare, aklibat radang iris, atau siliar bodi.
• Sel terutama limfosit pada uvitis anterior
• Kadang pada awal perjalanan penyakit dijumpai
neutropil sedangkan flare merupakan protein
Iris
•Sinekia karena adanya deposit fibrin, penggumpalan
proliferasi fibroblast. Perlengketan iris dan kapsul lensa
menyebabkan pupillary block akhirnya glaukoma.
•Perlengketan iris dengan kornea dekat sudut bilik mata depan
disebut Peripheral anterior sinekia-(PAS) menghambat
outflow aquous. Sinekia juga terjadi karena peradangan kronik
dan recurrent
Lensa.
•Katarak teriadi karena peradangan atau terapi kortikosteroid
•Katarak komplikata.
•Kekeruhan awal pada sub kapsuler posterior nukleus,
kortek dan kapsul.
Vitreus
•Sel dan protein muncul dari koroid,retina dan siliar bodi- jarang
dari vitreus.
Optic nerve
•Hiperemia
•Papilitis dapat terlihat
•Papill edema
Keratik presipitat
Hipopion, katarak