Professional Documents
Culture Documents
“MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG
DIRI”
KELOMPOK 5 :
AYU SYURAYA ASFIA
DWINARI AULIA JUWITA
FADILA FAJRIATI
NURUL QAMARIA
RAFEL DWI PANGGA
RISMA TRI ANISA
PENGERTIAN ALAT PELINDUNG DIRI
Alat Pelindung Diri adalah alatalat yang mampu
memberikan perlindungan terhadap bahayabahaya
kecelakaan (Suma’mur, 1991).
Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health
Administration, pesonal protective equipment atau alat
pelindung diri (APD) didefinisikan sebagai alat yang
digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau
penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan
bahaya (hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat
kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan
lainnya.
Menurut ketentuan Balai Hiperkes, syaratsyarat Alat Pelindung
Diri adalah :
APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap
bahaya yang spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga
kerja.
Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak
menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.
Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
Bentuknya harus cukup menarik.
Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
Alat tidak menimbulkan bahayabahaya tambahan bagi
pemakainya yang dikarenakan bentuk dan bahayanya yang
tidak tepat atau karena salah dalam menggunakannya.
Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris
pemakainya.
Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah
pemeliharaannya.
TUJUAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
1. Melindungi tenaga kerja apabila usaha
rekayasa (engineering) dan administratif tidak
dapat dilakukan dengan baik.
2. Meningkatkan efektivitas dan
produktivitas kerja.
3. Menciptakan lingkungan kerja yang aman.
MANFAAT ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)
1. Untuk melindungi seluruh/sebagian
tubuhnya terhadap kemungkinan adanya
potensi bahaya/kecelakaan kerja.
2. Mengurangi resiko akibat
kecelakaan.
JENISJENIS ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
APD bagian kepala meliputi :
Alat Pelindung Kepala : Alat ini adalah kombiansi dari alat
pelindung mata,pernapasan dan mata contohnya Topi
Pelindung/Pengaman (Safety Helmet), Tutup Kepala, Hats/cap,
Topi pengaman.
Alat Pelindung Kepala Bagian Atas : Topi Pelindung/Pengaman
(Safety Helmet),
Alat Pelindung Muka : Safety Glasses, Face Shields, Goggles.
Alat Pelindung Pengliahatan : Kaca Mata
Alat Pelindung Telinga : Tutup Telinga (Ear muff ), Sumbat
Telinga (Ear plugs).
Alat Pelindung Pernafasan : Masker, Respirator.
APD bagian badan meliputi :
Alat Pelindung Seluruh Badan : jas laboratorium
Alat Pelindung Badan Bagian Muka : Apron
Alat Pelindung Bagian Dada : Rompi Pelindung
APD bagian badan meliputi :
Alat Pelindung Seluruh Badan : jas laboratorium
Alat Pelindung Badan Bagian Muka : Apron
Alat Pelindung Bagian Dada : Rompi Pelindung
Hal yang harus diperhatikan pada pemakaian
APD :
1. Kenakan APD sebelum kontak dengan pasien,
umumnya sebelum memasuki ruangan (tindakan
atau operasi)
2. Gunakan dengan hatihati jangan menyebarkan
kontaminasi
3. Lepas dan buang secara hatihati ke tempat limbah
infeksius yang telah disediakan di ruang ganti
khusus. Lepas masker di luar ruangan
4. Segera lakukan pembersihan tangan dengan
langkahlangkah membersihkan tangan sesuai
pedoman
Alat Pelindung Kepala
Maksud penggunaan tutup kepala yaitu menghindar jatuhnya mikroorganisme
yang ada dirambut dan kulit kepala petugas pada alat alat/daerah steril serta
demikian sebaliknya membuat perlindungan kepala/rambut petugas dari percikan
bahan – bahan dari pasien.
Cara menggunakan :
Sarungkan pelindung kepala kebagian kepala kita.
Pasang sampai tidak ada satu ujung rambut pun yang keluar.
Pastikan pemasangan pelindung kepala sudah pas dan siap digunakan.
Alat Pelindung Muka Dan Mata
Melindungi muka dan mata dari:
Lemparan bendabenda kecil.
Lemparan bendabenda panas
Pengaruh cahaya
Alat Pelindung Telinga
Sumbat Telinga (Ear plugs ) yang baik adalah menahan frekuensi Daya
atenuasi (daya lindung) : 2530 dB, sedangkan frekuensi untuk bicara
biasanya (komunikasi) tak terganggu.
Tutup Telinga (Ear muff ) frekuensi 2800–4000 Hz sampai 42 dB (35–45
dB) Untuk frekuensi biasa 2530 dB. Untuk keadaan khusus dapat
dikombinasikan antara tutup telinga dan sumbat telinga sehingga dapat
atenuasi yang lebih tinggi; tapi tak lebih dari 50 dB,karena hantaran suara
melalui tulang masih ada.
Alat Pelindung Pernafasan
Memberikan perlindungan terhadap sumber
sumber bahaya seperti:
Kekurangan oksigen
Pencemaran oleh partikel (debu, kabut, asap dan
uap logam)
Pencemaran oleh gas atau uap
Alat Pelindung Tangan
Sarung Tangan (Gloves) Jenis pekerjaan yang membutuhkan sarung tangan :
Pengelasan/ pemotongan (bahan kulit)
Bekerja dengan bahan kimia (bahan karet)
Beberapa pekerjaan mekanikal di workshop dimana ada potensi cedera bila tidak menggunakan
sarung tangan (seperti benda yang masih panas, benda yang sisinya tajam dlsb.).
Beberapa pekerjaan perawatan.
Alat Pelindung Kaki
Dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan
oleh benda tajam atau berat atau dari cairan
yang kebetulan jatuh atau menetes pada kaki.
Untuk mencegah tusukan
Untuk mencegah tergelincir
Tahan terhadap bahaya listrik
Alat Pelindung Badan
Pakaian Pelindung: digunakan untuk melindungi tubuh dari benda
berbahaya, misal api, asap, bakteri, zatzat kimia, dsb.
Safety Belt
Berguna untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh, biasanya
digunakan pada pekerjaan konstruksi dan memanjat serta tempat
tertutup atau boiler.
Alat pelindung diri untuk tugas khusus
Apron untuk bekerja dengan bahan kimia ataupun pekerjaan
pengelasan.
Full body harness untuk bekerja di ketinggian melebihi 1,24 meter.
Tutup telinga (ear plugs) untuk bekerja di tempat dengan kebisingan
melebihi 85 dB.
Sepatu boot karet (rubber boot) untuk semua pekerjaan di kebun yang
dimulai dari survey lahan, pembibitan, penanaman hingga panen.
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ALAT PELINDUNG DIRI
1. Kekurangan
Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai Alat
pelindung diri yang kurang tepat
Fungsi dari Alat Pelindung Diri ini hanya untuk menguragi akibat dari
kondisi yang berpotensi menimbulkan bahaya.
Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan
Cara pemakaian Alat Pelindung Diri yang salah,
Alat Pelindung Diri tak memenuhi persyaratan standar)
Alat Pelindung Diri yang sangat sensitive terhadap perubahan tertentu.
Alat Pelindung Diri yang mempunyai masa kerja tertentu seperti
kanister, filter dan penyerap (cartridge).
Alat Pelindung Diri dapat menularkan penyakit,bila dipakai berganti
ganti.
Kelebihan
Mengurangi resiko akibat kecelakan
Melindungi seluruh/sebagian tubuhnya pada
kecelakaan
Sebagai usaha terakhir apabila sistem
pengendalian teknik dan administrasi tidak
berfungsi dengan baik.
Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di
tempat kerja.
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN
Faktor penting yang harus diperhatikan pada
pemakaian APD :
Kenakan APD sebelum kontak dengan pasien,
umumnya sebelum memasuki ruangan (tindakan atau
operasi).
Gunakan dengan hatihati jangan menyebarkan
kontaminasi.
Lepas dan buang secara hatihati ke tempat limbah
infeksius yang telah disediakan di ruang ganti
khusus. Lepas masker di luar ruangan.
Segera lakukan pembersihan tangan dengan langkah
langkah membersihkan tangan sesuai pedoman.
PROSEDUR PEMAKAIAN ALAT
PELINDUNG DIRI BAGI PERAWAT
1. Pemakaian penutup kepala.
Langkah – langkah
Pakailah pelindung kepala sesuai ukuran sehingga
menutup semua rambut.
Lepaskan pelindung kepala dan langsung dibuangke
tempat sampah.
2. Pemakaian Pelindung kaki.
Langkah – langkah
1. Gunakan sepatu karet atau plastic yang
menutupi saluran ujung dan telapak kaki .
2. Sepatu harus selalu bersi
3. Harus selalu digunakan dalam kamaar
operasi dan tidak boleh dipakai keluar, tidak
dianjurkan memaki sandal. Sepatu terbuka dan
telangjang kaki.
3. Pemakaian sarung tangan
Langkah – langkah Pemasangan.
1. Buka Pembungkus sarung tangan dengan hati – hati, pilih yang sesuai
dengan ukuran.
2. Jika harus mempertahankan prinsip – prinsip steril hindarkan sarung tangan
terkontaminasi objek tidak steril.
3. Jari telunjuk dan ibu jari non dominan membuka lipatan sarung tangan
dominan, masukkan jari secara pelan – pelan.
4. Untuk memakai sarung tangan sebelah kiri gunakan empat jari tangan
dominan, masukkan dalam lipatan sarung tangan ( bagian luar), segera
masukkan tangan non dominan secara perlahan – lahan.
Langkah – langkah melepaskan.
1. Ingatlah bahwa bagian luar sarung tangan telah terkontaminasi.
2. Pegang bagian luar sarung tangan dengan sarung tangan lainnya, lepaskan.
3. Pegang sarung tangan yang telah dilepas dengan menggunakan tangan yang
masih memakai sarung tangan.
4. Selipkan jari tangan yang sudah tidak memakai sarung tangan dibawah.
5. Lepaskan sarung tangan diatas sarung tangan pertama
6. Buang sarung tangan ditempat limbah infeksi.
7. Cuci tangan sesuai prosedur.
4.Pemakaian Gaun / Apron.
Langkah – langkah Pemasangan
1. Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga lutut, lengan hingga
bagian pergelangan tangan dan selubungkan ke belakang
punggung.
2. Ikat di bagian belakang leher dan pinggang
Langkah – langkah melepaskan
1. Bagian depan gaun dan lengan gaun pelindung telah
terkontaminasi
2. Lepas tali dengan cara menarik dari leher dan bahu dengan
memegang bagian dalam gaun pelindung saja.
3. Lipat atau gulung menjadi gulungan dan letakkan di wadah
yang telah disediakan untuk diproses ulang atau buang ditempat
limbah infeksius.
5.Pemakaian Kaca mata Pelindung.
Langkah – langkah melepaskan.
1. Bagian luar kacamata dan pelindung wajah telah terkontaminasi
2. Saat melepasnya, pegang karet atau gagang kacamata.
3. Letakkan di wadah yang telah disediakan untuk di proses ulang atau
dalam tempat limbah infeksius.
6. Pemakaian Masker Biasa
Langkah – langkah pemasangan masker biasa
1. Eratkan tali atau karet elastis pada bagian tengah kepala dan leher.
2. Paskan klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung
3. Paskan dengan erat pada wajah dan dibawah dagu sehingga melekat
dengan baik.
4. Periksa ulang pengepasan masker.
Langkah – langkah melepaskan masker
1. Jangan disentuh bagian depan masker karena telah terkontaminasi.
2. Lepaskan tali bagian bawah dan kemudian tali atau karet bagian atas.
3. Buang ketempat limbah infeksius.
7.Pemakaian Sumbat Telinga (Ear Plug)
Cara pemakaian ear plug ialah:
Plih ear plug yang terbuat dari bahan yang bisa menyesuaikan dengan
bentuk telingga. Biasanya terbuat dari karet atau plastic lunak
Pilih bentuk dan ukuran dan ukuran yang sesuai dengan bentuk dan
ukuran dari seluruh telingga si pemakai
Cek sumbat telingga, apakah secara fisik secara baik (tidak rusak) dan
bersih
Tarik daun telinga ke belakaang, kemudian masukkan sumbat telingga
ke dalam lubang telingga hingga benarbenar menutup semua lubang
telinga
Gerak gerakkan kepala ke atas, ke bawah, ke samping , ke kiri dan ke
samping kanan, buka dan tutup mulut, untuk memastikan bahwa
sumbat telingga terpakai secara sempurna
8.Cara Pemakaian Alat Perlindung Pernafasan
1) pilih ukuran respirator yang sesuai dengan ukuran antropometri tubuh
pamakai.
2) periksa lebih dahulu dengan teliti, apakah respirator dalam keadaan
baik, tidak rusak, dan komponenkomponen nya juga dalam keadaan baik
3) jika terdapat komponen yang sudah tidak berfungsi maka perlu diganti
lebih dahulu dengan Yang baik dan baru
4) pilih jenis filter atau catrid atau kanister dengan seksama, agar tidak
terjadi kebocoran
5) singkirkan rambut yang menutupi bagian muka
6) potong cambang dan jengot sependek mungkin (untuk laki laki)
7)pasang atau kenakan gigi palsu bila pekerja mengunakan gigi palsu
8) pakailah respirator dengan cara yang sesuai dengan petunjuk
operasional ( intruksi manual) yang harus ada pada setiap respirator
9) gerak –gerakan kepala untuk memastikan kepala tidak akan terjadi
kebocoran apabila pekerja bekerja sambil bergarak gerak
NO ASKEP YANG DINILAI
1 Peralatan :
Masker bersih sekali
2 a) Temukan tepi masker
b) Pegang masker pada kedua tali atau pita bagian atasnya,ikatkan
kedua kali tersebut pada puncak belakang kepala dengan tali
diatas kepala.
c) Ikat kedua tali bawah dengan kuat sekitar leher dengan masker
tepat dibawah dagu.
d) Dengan perlahan cvubit pita logam atas sekitar batang hidung.
3 a) Bila memakai sarung tangan, lepaskan da cuci tangan
b) Lepaskan kedua ikatan dan lipat masker menjadi setengahnya
dengan permukaan dalam saling berhadapan.
c) Buang masker dalam wadah yang sudah disediakan.
Pengertian Alat yang digunakan untuk
melindungi kulit dan selaput lender
petugas dari resiko pejanan darah
,semua jenis cairan tubuh ,secret
,ekskreta, kulit yang tidak utuh dan
selaput lendir pasien.
Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan cuci
tangan pembedahan
peralatan sepatu karet/Boo
prosedur Cuci tangan
Gunakan sepatu karet atau plastik
yang menutupi seluruh ujung dan
telapak kaki dan bisa menggunakan
sepatu boot
Sepatu harus selalu bersih
Harus selalu digunakan didalam
kamar operasi dan tidak boleh
dipakai keluar ,tidak dianjurkan
memakai sandal ,sepatu terbuka
dan telanjang kaki.
SOP MEMAKAI DAN MELEPAS
BARAK SCHOT
Pengertian Tata cara menggunakan barak
schot/celemek
Tujuan Tenaga medis dan para medis
mampu menggunakan barak schot
/celemek secara baik dan benar.
Kebijakan Semua tenaga medis dan paramedis
wajib mampu menggunakan barak
schot /celemek pada situasi
/tindakan pelayanan medis yang
Persiapan yang telah diatur dalam pedoman
Barak schot/apro/gaun/celemek
penggunaan APD.
Mengenakan barak schot:
1. Melakukan hand hygiene sebelum
memegang apron
2. Siapakan apron/celemek ,dengan tali
pinggangyang belum terikat
3. Kalungkan tali leher di leher
4. Posisiskan badan celemek menutupi
dada, perut, dan bagian paha dengan
benar
5. Eratkan tali pengikat celemek di
PROSEDUR pingggang
6. Celemek siap digunakan
Melepaskan Barak schot:
7. Meminta Asisten melepaskan ikatan
apron dibelakang tubuh dan biarkan
tali menjuntai
8. Pegang tali leher dan bawa melewati
puncak kepala dan kedepan sehingga
apron terlepas dan pegang menjauhi
badan .
9. Melipat apron sedemikian rupa
sehingga bagian depan (kotor apron
tersembunyi didalam lipatan
SAMBUNGAN.......
UNIT KERJA TERKAIT 1. Instalansi Rawat Inap
2. Instalan Rawat jalan
3. Unit Gawat Darurat
THANK YOU