You are on page 1of 25

COVER

PENDAHULUAN

PEMBAHASAN

SOAL

JAWABAN

KESIMPULAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
ICT PEMBELAJARAN

Oleh :
Eko Firmansyah (D01209067)
Kelas A
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
FAKULTAS TARBIYAH SURABAYA
2011
PENDAHULUAN

 Latar Belakang
Thaharah adalah salah satu kewajiban yang
harus dilakukan oleh manusia sebelum
melakukan ritual peribadatan. Seperti
shalat.

Sebab, bila kita beribadah dalam keadaan


berhadats atau najis, maka ibadah kita
tidaklah bisa dikatakan sah.
STANDAR KOMPETENSI

1. Melaksanakan Ketentuan Thaharah


KOMPETENSI DASAR

 Menjelaskan macam-macam najis dan tata cara


thaharahnya.

 Menjelaskan hadats kecil dan tata cara thaharahnya.

 Menjelaskan hadats besar dan tata cara thaharahnya.

 Mempraktikkan bersuci dari najis dan hadats.


INDIKATOR
 Siswa mampu menjelaskan macam-macam najis
dan tata cara thaharahnya.

 Siswa mampu menjelaskan hadats kecil dan tata


cara thaharahnya.

 Siswa mampu menjelaskan hadats besar dan tata


cara thaharahnya.

 Siswa mampu mempraktikkan bersuci dari najis


dan hadats.
Pengertian Thaharah
 Thaharah berasal dari bahasa Arab yang artinya
bersih, kebersihan, atau bersuci.

 Menurut istilah syara’, adalah membersihkan diri,


pakaian, tempat, dan benda-benda lain dari najis dan
hadats menurut cara-cara yang ditentukan oleh syariat
Islam.

 Kegiatan bersuci dapat dilakukan dengan berwudhu,


tayammum, istinja’, mandi, dan bersuci
membersihkan badan, pakaian, dan tempat.
Macam-macam Najis dan Cara
Mensucikannya
1. Najis Berat 1. Mencuci dan membasuhnya
(Mughaladzah). Ex : dengan air yang suci sebanyak
7x. Dan salah satu
Segala hal yang basuhannya menggunakan air
bersumber dari tubuh yang bercampur dengan
anjing dan babi. tanah.

2. Najis Sedang
(Mutawassithah). Ex :
Darah, kotoran hewan, 2. a. Disiram dengan air suci
yang mengalir tanpa harus
muntah hilang warna, bau dan
rasanya karena tidak nyata.
a. Hukmiyah (di yakini
ada najis, tapi tidak ada
wujud, bau, dan rasa).
Ex : Kencing yang sudah
kering
Macam-macam Najis dan Cara
Mensucikannya
b. Ainiyah (najis yang b. Di siram dengan air
masih ada wujudnya). yang mengalir sampai
hilang warna, wujud,
dan baunya.

3. Najis Ringan
(Mukhaffafah). Ex : Air 3. Memercikkan air pada
kencing bayi laki-laki benda yang terkena
yang hanya makan ASI. najis.
Hadats Kecil dan Cara
Mensucikannya
1. Keluarnya sesuatu • Wudhu atau
dari qubul atau tayammum
dubur. Ex :
Kencing, berak,
kentut.

2. Menyentuh dubur
dan qubul dengan
telapak tangan.
Hadats Kecil dan Cara Mensucikannya
3. Hilangnya akal. Ex :  Wudhu atau
Tidur, gila, stress, tayammum
mabuk, dan epilepsi.

4. Bersentuhan antara
kulit laki-laki dan
perempuan yang
bukan muhrim, serta
sama-sama telah
baligh
Hadats Besar dan Cara Mensucikannya

1. Berhubungan suami- Mandi janabat,


istri. boleh diganti
tayammum bila
2. Wiladah (Keluarnya berhalangan
darah kotor saat menggunakan air.
melahirkan).

3. Nifas (Keluarnya
darah kotor setelah
melahirkan).
Hadats Besar dan Cara Mensucikannya

4. Keluar mani yang Mandi janabat, boleh


disebabkan oleh diganti tayammum
mimpi maupun bila berhalangan
sebab lainnya. menggunakan air.

5. Meninggal dunia,
kecuali dalam
keadaan perang
membela agama (Al
Jihad)
Hadats Besar dan Cara Mensucikannya

6. Haid, darah kotor Mandi janabat,


dari kemaluan boleh diganti
perempuan tiap ada tayammum bila
tamu. berhalangan
menggunakan air.
Praktek Bersuci dari Najis dan Hadats
Praktek Bersuci dari Najis
1. Memercikkan air bersih ke bekas najis, seperti
dikenakan pada kencing bayi laki-laki yang hanya
makan ASI.

2. Mencuci tempat najis dengan air bersih sebanyak


tiga kali.

3. Mencuci dan membasuhnya dengan air yang suci


sebanyak 7x. Dan salah satu basuhannya
menggunakan air yang bercampur dengan tanah.
Praktek Bersuci dari Hadats

1. Wudhu atau tayammum.

2. Mandi janabat, boleh diganti


tayammum bila berhalangan
menggunakan air.
LEMBAR TUGAS
1. Apa pengertian thaharah ?
2. Sebutkan macam-macam hadats beserta
contohnya !
3. Sebutkan macam-macam najis beserta
contohnya !
4. Bagaimana cara mensucikan hadats ?
5. Bagaimana cara mensucikan najis ?
LEMBAR JAWABAN
1. Thaharah berasal dari bahasa Arab yang artinya
bersih, kebersihan, atau bersuci.
Menurut istilah syara’, adalah membersihkan diri,
pakaian, tempat, dan benda-benda lain dari najis
dan hadats menurut cara-cara yang ditentukan oleh
syariat Islam.

2. Hadats kecil. Ex : Bersentuhan antara kulit laki-laki


dan perempuan yang bukan muhrim, serta sama-
sama telah baligh.
Hadats besar. Ex : Berhubungan suami-istri.
LEMBAR JAWABAN
3. Najis Berat (Mughaladzah). Ex : Segala hal yang
bersumber dari tubuh anjing dan babi.

Najis Sedang (Mutawassithah). Ex : Darah, kotoran


hewan, muntah
a. Hukmiyah (di yakini ada najis, tapi tidak ada wujud,
bau, dan rasa). Ex : Kencing yang sudah kering
b. Ainiyah (najis yang masih ada wujudnya).

Najis Ringan (Mukhaffafah). Ex : Air kencing bayi laki-


laki yang hanya makan ASI.
LEMBAR JAWABAN
4. Wudhu, mandi janabat, atau boleh
diganti tayammum bila berhalangan
menggunakan air.

5. Mencuci dan membasuhnya dengan


air yang suci sebanyak 7x. Dan salah
satu basuhannya menggunakan air
yang bercampur dengan tanah.
(Mughaladzah)
LEMBAR JAWABAN
5. Disiram dengan air suci yang mengalir tanpa harus
hilang warna, bau dan rasanya karena tidak nyata.
(Mutawasitha Hukmiyah)

Di siram dengan air yang mengalir sampai hilang warna,


wujud, dan baunya. (Mutawasitha Ainiyah)

Memercikkan air pada benda yang terkena najis.


(Mukhaffafah)
KESIMPULAN
1. Thaharah berasal dari bahasa Arab yang
artinya bersih, kebersihan, atau bersuci.
Menurut istilah syara’, adalah membersihkan
diri, pakaian, tempat, dan benda-benda lain
dari najis dan hadats menurut cara-cara yang
ditentukan oleh syariat Islam.

2. Hadats dibagi menjadi 2, yakni hadats besar


dan hadats kecil.
KESIMPULAN
3. Najis dibagi menjadi 3, yakni najis
Mughaladzah, Mutawasitha, dan
Mukhaffafah.

4. Cara mensucikan hadats adalah dengan


wudhu, mandi janabat, atau tayammum.
KESIMPULAN
5. Cara mensucikan najis secara umum adalah
dengan memercikkan atau menyiram benda
yang terkena najis dengan air hingga hilang
warna, rasa, dan bau dari najis tersebut.

6. Mencuci dan membasuhnya dengan air yang


suci sebanyak 7x. Dan salah satu basuhannya
menggunakan air yang bercampur dengan
tanah. (Mughaladzah)

You might also like