Professional Documents
Culture Documents
INTERNAL AUDIT
STUDI KASUS VOLKSWAGEN DAN BANK MANDIRI
NAMA : RONNY RAKHMAT IRIANTO
NIM : F1316090
KELAS : A – S1 AKUNTANSI (TRANSFER)
PERTANYAAN
IFE Matrix: Strengths and weaknesses are used as the key internal factors
in the evaluation.When looking for the strengths, ask what do you do
better or have more valuable than your competitors have? In case of the
weaknesses, ask which areas of your company you could improve and at
least catch up with your competitors?
IFE Matrix.The ratings in internal matrix refer to how strong or weak each
factor is in a firm.The numbers range from 4 to 1, where 4 means a major
strength, 3 – minor strength, 2 – minor weakness and 1 – major
weakness. Strengths can only receive ratings 3 & 4, weaknesses – 2 & 1.
The process of assigning ratings in IFE matrix can be done easier using
benchmarking tool.
THE INTERNAL AUDIT CHECKLIST
1. Where is the firm financially strong and weak as indicated by financial ratio analyses?
2. Can the firm raise needed short-term capital?
3. Can the firm raise needed long-term capital through debt or equity?
4. Does the firm have sufficient working capital?
5. Are capital budgeting procedures effective?
6. Are dividend payout policies reasonable?
7. Does the firm have good relations with its investors and stockholders?
8. Are the firm’s financial managers experienced and well trained?
9. Is the firm’s debt situation excellent?
PRODUCTION/OPERATIONS AUDIT CHECKLIST
1. Are supplies of raw materials, parts, and subassemblies reliable and reasonable?
2. Are facilities, equipment, machinery, and offices in good condition?
3. Are inventory-control policies and procedures effective?
4. Are quality-control policies and procedures effective?
5. Are facilities, resources, and markets strategically located?
6. Does the firm have technological competencies?
RESEARCH AND DEVELOPMENT AUDIT CHECKLIST
1. Do all managers in the firm use the information system to make decisions?
2. Is there a chief information officer or director of information systems position in the firm?
3. Are data in the information system updated regularly?
4. Do managers from all functional areas of the firm contribute input to the information system?
5. Are there effective passwords for entry into the firm’s information system?
6. Are strategists of the firm familiar with the information systems of rival firms?
7. Is the information system user-friendly?
8. Do all users of the information system understand the competitive advantages that information can provide firms?
9. Are computer training workshops provided for users of the information system?
10. Is the firm’s information system continually being improved in content and user-friendliness?
VALUE CHAIN ANALYSIS
JAWABAN 1: ANALISIS VOLKSWAGEN
Kelemahan
Untuk tipe kendaraaan lama sudah mulai ditinggalkan oleh konsumen 3 0,042857143 4 0,171428571
Hasil operasi dari laporan keuangan 2017 menurun sebesar 19,4 % dari total hasil
operasi tahun lalu 3 0,042857143 4 0,171428571
Banyak dealer Independen yang memiliki kinerja buruk yang disebabkan oleh
kelemahan dari pihak manajemen 2 0,028571429 1 0,028571429
Kurangnya pasar dan minat pada penjualan bus Scania 2 0,028571429 4 0,114285714
Pendapatan penjualan dari brand volwagen Passenger Car menurun 24,3% yang
disebabkan oleh reklasifikasi dari perusahaan 3 0,042857143 2 0,085714286
Image Manajemen Jelek 2 0,028571429 4 0,114285714
7
TOTAL 0 1 3,028571429
JAWABAN 2: ANALISIS BANK MANDIRI (FINANCIAL RATIO)
MANAJEMEN STRATEGIK
JAWABAN 2: ANALISIS BANK MANDIRI
1.Rasio Likuiditas
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya (kurang dari satu tahun). Menurut Munawir (2004),
rasio likuiditas dapat dibagi menjadi tiga:
a.Current Ratio (CR) yaitu perbandingan antara aktiva lancar dan hutang lancar
b.Quick Ratio (QR) yaitu perbandingan antara aktiva lancar dikurangi persediaan terhadap hutang lancar.
c.Working Capital to Total Asset (WCTA) yaitu perbandingan antara aktiva lancar dikurangi hutang lancar terhadap jumlah aktiva.
2.Rasio Solvabilitas/Leverage
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
a.Debt Ratio (DR) yaitu perbandingan antara total hutang dengan total asset.
b.Debt to Equity Ratio (DER) yaitu perbandingan antara jumlah hutang lancar dan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri.
c.Long Term Debt to Equity Ratio (LTDER) yaitu perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.
d.Times Interest Earned (TIE) yaitu perbandingan antara pendapatan sebelum pajak (earning before tax, selanjutnya disebut EBIT) terhadap bunga
hutang jangka panjang.
e.Current Liability to Inventory (CLI) yaitu perbandingan antara hutang lancar terhadap persediaan.
f.Operating Income to Total Liability (OITL) yaitu perbandingan antara laba operasi sebelum bunga dan pajak (hasil pengurangan dari penjualan bersih
dikurangi harga pokok penjualan dan biaya operasi) terhadap total hutang.
3.Rasio Aktivitas
Menurut Ang (1997) rasio ini menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya atau perputaran
(turnover) dari aktiva-aktiva. Rasio aktivitas dapat diproksikan dengan:
a.Total Asset Turnover (TAT) yaitu perbandingan antara penjualan bersih dengan jumlah aktiva.
b.Inventory Turnover (IT) yaitu perbandingan antara harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata.
c.Average Collection Period (ACP) yaitu perbandingan antara piutang rata-rata dikalikan 360 dibanding dengan penjualan kredit.
d.Working Capital Turnover (WCT) yaitu perbandingan antara penjualan bersih terhadap modal kerja.
4.Rasio Profitabilitas
Menurut Husnan dan Pudjiastuti (1994), rasio profitabilitas/rentabilitas digunakan untuk mengukur efisiensi suatu perusahaan dalam menggunakan
aktivanya, efisiensi ini dikaitkan dengan penjualan yang berhasil diciptakan. Rasio profitabilitas dapat diproksikan dengan:
a.Net Profit Margin (NPM) yaitu perbandingan antara laba bersih setelah pajak (NIAT) terhadap total penjualannya.
b.Gross Profit Margin (GPM) yaitu perbandingan antara laba kotor terhadap penjualan bersih.
c.Return on Asset (ROA) yaitu perbandingan antara laba setelah pajak dengan jumlah aktiva.
d.Return on Equity (ROE) yaitu perbandingan antara laba setelah pajak terhadap modal sendiri.
JAWABAN 2: ANALISIS BANK MANDIRI
Loan to Deposit Ratio
Quick Ratio = Total Loan / (Total Deposit+Equity) *100
= Cash Asset/ Total Deposit *100 = 35.882.757 / (711.399.426+153.369.723)*100
= 157.560.107/ 711.399.426 *100 = 35.882.757 / 864.769.149 *100
= 22,14 % = 4,14
Weakness Bank Mandiri Loan to Deposit Ratio atau LDR (Riyadi, 2015:199)
merupakan perbandingan total kredit terhadap Dana Pihak
Quick Ratio ini terdiri dari piutang dan surat-surat
Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh Bank. Rasio ini akan
berharga. Jadi semakin besar rasio, semakin baik juga posisi
menunjukan tingkat kemampuan Bank dalam menyalurkan
keuangan perusahaan. Jika hasilnya mencapai 1:1 atau 100%,
dananya yang berasal dari masyarakat (berupa: Giro,
maka ini akan berakibat baik jika terjadi likuidasi karena
Tabungan, Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito
perusahaan akan mudah untuk membayar kewajibannya.
Berjangka dan Kewajiban Segera Lainnya) dalam bentuk
Kredit.
JAWABAN 2: ANALISIS BANK MANDIRI
Loan to Asset Ratio
= Kredit yang diberikan / Total Aset *100 Return On Asset
Bank dikatakan likuid jika mampu memenuhi permohonan pembiayaan. Menurut Sawir (2005:18), Return On Assets (ROA) merupakan rasio
Dalam menjaga likuiditasnya bank harus memiliki cash asset dan aset yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan
lainnya yang dapat dicairkan dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin
besar ROA suatu perusahaan, semakin besar pula tingkat keuntungan
sewaktu-waktu, juga mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash yang dicapai perusahaan dan semakin baik pula posisi perusahaan
asset baru melalui penggunaan earning asset baik lewat investasi tersebut dari segi penggunaan asset.
maupun penyaluran pembiayaan. Oleh
karena itu jika aset yang dimiliki bank semakin banyak maka
kemampuan bank dalam memenuhi permohonan kredit semakin baik.
Kemampuan aset bank dalam memenuhi penyaluran pembiayaan bisa
diukur melalui Loan to Asset Ratio.
JAWABAN 2: ANALISIS BANK MANDIRI
= (40.345.048*100)/153.369.723
= 26,30 ROE digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas / modal yang
dimiliki (baik modal sendiri maupun modal yang disetor oleh pemegang
ROE akan menunjukkan kepada kita seberapa besar imbal hasil bisnis saham). Atau dengan kata lain, mengukur pengembalian atas modal.
terhadap ekuitas yang merupakan hak kita sebagai investor saham. ROE menjadi ukuran penting dalam analisis fundamental karena ROE
mengukur seberapa besar perusahaan mampu memuaskan kepentingan
pemegang saham (yang menanamkan modal di perusahaan). Rumus
ROE adalah sebagai berikut.
JAWABAN 2: ANALISIS BANK MANDIRI
Ratio BO/PO
= (Biaya Operasional*100)/ Pendapatan Operasional
= (62.878.027*100) / 105.374.054
= 59,67