You are on page 1of 27

MANAJEMEN STRATEGIK

INTERNAL AUDIT
STUDI KASUS VOLKSWAGEN DAN BANK MANDIRI
NAMA : RONNY RAKHMAT IRIANTO
NIM : F1316090
KELAS : A – S1 AKUNTANSI (TRANSFER)
PERTANYAAN

1. Lihat Exercise 6a di buku Strategic Management: A Competitive Advantage Approach,


Concepts, and Cases, buka situs Volkswagen, buat IFE matriks dan lakukan berdasarkan
4 langkah yang ada di buku halaman 211 dan 212. Perhatikan pula ke-6 checklist
internal audit.
2. Buka situs Bank Mandiri, lihat Laporan Keuangan Tahun 2016, pilih beberapa financial
ratio dan komentari, apakah ratio itu menunjukkan strength atau weakness dari Bank
Mandiri. Perhatikan pula checklist internal audit ke-3 saja, yaitu Finance and Accounting.
EXERCISE 6A

Develop a Corporate IFE Matrix for Volkswagen Group


Purpose
Volkswagen (VW) Group is featured in the opening chapter case as a firm that engages in excellent strategic planning despite its
recent legal/ethical pollution fiasco. VW has four major geographic business segments.
Each of these divisions of VW would prepare their own IFE matrices, which would be assimilated to develop an overall corporate
IFE matrix. This exercise gives you practice developing divisional IFE matrices and assimilating those into an overall corporate IFE
matrix.
Instructions
Step 1 Review VW’s most recent Annual Report in regards to the company’s four geographic business segments, which are North
America, South America, Asia-Pacific, and Europe.
Step 2 Review the latest S&P Industry Survey for companies that produce and market automobiles.
Step 3 Develop a divisional IFE matrix for each of VW’s business segments.
Step 4 Assimilate your divisional IFE matrices into an overall corporate IFE matrix for VW.
JAWABAN 1: ANALISIS VOLKSWAGEN
MANAJEMEN STRATEGIK
JAWABAN 1: ANALISIS VOLKSWAGEN
VOLKSWAGEN’s Annual Report 2017

IFE Matrix: Strengths and weaknesses are used as the key internal factors
in the evaluation.When looking for the strengths, ask what do you do
better or have more valuable than your competitors have? In case of the
weaknesses, ask which areas of your company you could improve and at
least catch up with your competitors?

IFE Matrix.The ratings in internal matrix refer to how strong or weak each
factor is in a firm.The numbers range from 4 to 1, where 4 means a major
strength, 3 – minor strength, 2 – minor weakness and 1 – major
weakness. Strengths can only receive ratings 3 & 4, weaknesses – 2 & 1.
The process of assigning ratings in IFE matrix can be done easier using
benchmarking tool.
THE INTERNAL AUDIT CHECKLIST

Requires gathering, assimilating, and prioritizing information about:


1. The Firm's management,
2. Marketing,
3. Finance and accounting,
4. Production/operations, research and development (R&D), and
5. Management information systems operations
6. Value Chain Analysis (VCA)
THE FIRM'S MANAGEMENT AUDIT CHECKLIST OF QUESTIONS

1. Does the firm use strategic-management concepts?


2. Are company objectives and goals measurable and well communicated?
3. Do managers at all hierarchical levels plan effectively?
4. Do managers delegate authority well?
5. Is the organization’s structure appropriate?
6. Are job descriptions and job specifications clear?
7. Is employee morale high?
8. Are employee turnover and absenteeism low?
9. Are organizational reward and control mechanisms effective?
 Does the firm use strategic-management concepts?
MARKETING AUDIT CHECKLIST OF QUESTIONS

1. Are markets segmented effectively?


2. Is the organization positioned well among competitors?
3. Has the firm’s market share been increasing?
4. Are present channels of distribution reliable and cost effective?
5. Does the firm have an effective sales organization?
6. Does the firm conduct market research?
7. Are product quality and customer service good?
8. Are the firm’s products and services priced appropriately?
9. Does the firm have an effective promotion, advertising, and publicity strategy?
10. Are marketing, planning, and budgeting effective?
11. Do the firm’s marketing managers have adequate experience and training?
12. Is the firm’s Internet presence excellent as compared to rivals?
 Are markets segmented effectively?
Kriteria efektifitas segmentasi pasar :
1. Dapat dijangkau (accessable) , segmen pasar yang sudah dibentuk atau direncanakan belum tentu semua dapat
terjangkau konsumen atau dapat dilayani oleh para penjual.
2. Dapat diukur (measurable) , meskipun perilaku bagian-bagian pasar adalah heterogen, tetapi dalam kenyataannya
sulit untuk melakukan pengukuran perbedaan-perbedaan tersebut.
3. Memberikan Keuntungan (profitable) , segmen-segmen yang dibentuk seharusnya dapat memberikan peluang
keuntungan dari berbagai usaha yang dijalaninya, sehingga agar kelak proses segmentasi ini dapat dikatakan bermanfaat.
FINANCE/ACCOUNTING AUDIT CHECKLIST

1. Where is the firm financially strong and weak as indicated by financial ratio analyses?
2. Can the firm raise needed short-term capital?
3. Can the firm raise needed long-term capital through debt or equity?
4. Does the firm have sufficient working capital?
5. Are capital budgeting procedures effective?
6. Are dividend payout policies reasonable?
7. Does the firm have good relations with its investors and stockholders?
8. Are the firm’s financial managers experienced and well trained?
9. Is the firm’s debt situation excellent?
PRODUCTION/OPERATIONS AUDIT CHECKLIST

1. Are supplies of raw materials, parts, and subassemblies reliable and reasonable?
2. Are facilities, equipment, machinery, and offices in good condition?
3. Are inventory-control policies and procedures effective?
4. Are quality-control policies and procedures effective?
5. Are facilities, resources, and markets strategically located?
6. Does the firm have technological competencies?
RESEARCH AND DEVELOPMENT AUDIT CHECKLIST

1. Does the firm have R&D facilities? Are they adequate?


2. If outside R&D firms are used, are they cost effective?
3. Are the organization’s R&D personnel well qualified?
4. Are R&D resources allocated effectively?
5. Are management information and computer systems adequate?
6. Is communication between R&D and other organizational units effective?
7. Are present products technologically competitive?
MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS AUDIT CHECKLIST

1. Do all managers in the firm use the information system to make decisions?
2. Is there a chief information officer or director of information systems position in the firm?
3. Are data in the information system updated regularly?
4. Do managers from all functional areas of the firm contribute input to the information system?
5. Are there effective passwords for entry into the firm’s information system?
6. Are strategists of the firm familiar with the information systems of rival firms?
7. Is the information system user-friendly?
8. Do all users of the information system understand the competitive advantages that information can provide firms?
9. Are computer training workshops provided for users of the information system?
10. Is the firm’s information system continually being improved in content and user-friendliness?
VALUE CHAIN ANALYSIS
JAWABAN 1: ANALISIS VOLKSWAGEN

 KEKUATAN VOLKSWAGEN (STRENGTH)


 Daerah geografis Amerika Selatan memiliki pertumbuhan pengiriman mobil terbesar, yaitu tumbuh sekitar 23,7% dari tahun
2016 ke Tahun 2017.
 Daerah geografis Eropa memiliki total pengiriman mobil terbesar, yaitu 4.738.000 unit mobil.
 Terjadi pengurangan jumlah klaim garansi Divisi SEAT pada periode 2013-2017 sebesar 44%
 Volkswagen menerapkan program pelatihan pegawai sebagai pembelajaran berkelanjutan
 Penjualan jumlah kendaraaan dan pendapatan didominasi oleh pasar Europa dan Asia-Pasific
 Produk global Volkswagen Passenger Car telah merilis dengan sukses lebih dari 10 model baru
 Divisi Skoda mengembangkan brand baru dengan nama Karoq yang membantu meningkatkan penjualan dengan pengiriman
sebesar 1,2 juta kendaraan.
JAWABAN 1: ANALISIS VOLKSWAGEN

 KELEMAHAN VOLKSWAGEN (WEAKNESS)


 Daerah geografis Eropa memiliki pertumbuhan pengiriman mobil terendah yaitu tumbuh sekitar 2,6% dari tahun 2016 ke
Tahun 2017.
 Daerah geografis Amerika Selatan memiliki total pengiriman mobil terendah, yaitu 522.000 unit mobil.
 Untuk tipe kendaraaan lama divisi SEAT sudah mulai ditinggalkan oleh konsumen
 Hasil operasi dari laporan keuangan 2017 dari divisi SEAT menurun sebesar 19,4 % dari total hasil operasi tahun lalu
 Banyak dealer Independen divisi Scania yang memiliki kinerja buruk yang disebabkan oleh kelemahan dari pihak manajemen
serta kurangnya pasar dan minat pada penjualan bus Scania
 Pendapatan penjualan dari brand volwagen Passenger Car menurun 24,3% yang disebabkan oleh reklasifikasi dari perusahaan
IFE MATRIX VOLKSWAGEN

Kekuatan Weight Weight Rating Weighted Score


Terjadi pengurangan jumlah claim garansi pada periode 2013-2017 sebesar 44% 4 0,057142857 4 0,228571429
Program pelatihan pegawai sebagai pembelajaran berkelanjutan 4 0,057142857 3 0,171428571
SEAT mendapat penghargaan SIL untuk efisiensi dan inovasi teknologi 2 0,028571429 1 0,028571429
Terjadi jumlah peningkatan produksi dari tahun lalu sebesar 15% dari total produksi sebesar 479,302 SEAT kendaraan 3 0,042857143 2 0,085714286
Terjadi jumlah peningkatan penjualan retail dari tahun lalu sebesar 14,6% dari total penjualan retail sebesar 468.431 kendaraan 3 0,042857143 2 0,085714286
Market share terbesar di Eropa dengan penjualan pada generasi truk baru 4 0,057142857 3 0,171428571
Pengaruh Items affecting comparability mengurangi beban sehingga kinerja keuangan tahun 2017 meningkat 3 0,042857143 1 0,042857143
Penjualan jumlah kendaraaan dan pendapatan didominasi oleh pasar Europa dan Asia-Pasific pada divisi Brand and Bussines field 3 0,042857143 3 0,128571429
Produk global telah merilis dengan sukses lebih dari 10 model baru 3 0,042857143 4 0,171428571
Rencana perubahan bentuk generasi baru dengan kseluruhan jaringan listrik yang bergantung pada MEB dikembangkan oleh Grup Eropa
Center 3 0,042857143 3 0,128571429
Pengiriman unit terbesar pada kawasan Brazil,China, USA 3 0,042857143 3 0,128571429
Generasi terbaru didesain untuk kendaraan otomatis tinggi dengan membuat brand autonomy, intelegent dan inovasi. 4 0,057142857 4 0,228571429
Peningkatan penjualan tertinggi berada dikawasan Nort Amerika sebesar 8,4% dan China sebesar 1,1% 3 0,042857143 3 0,128571429
Adanya peningkatan pendapatan penjualan sebesar 1,4% dari tahun sebelumnya namun dari jumlah unit yang terjual menurun sebesar
0,3%, disebabkan penjualan pada unit tertentu dijual dengan harga yang lebih mahal. 3 0,042857143 3 0,128571429
Skoda mengembangkan brand baru dengan nama Karoq yang membantu meningkatkan penjualan dengan pengiriman sebesar 1,2 juta
kendaraan. 4 0,057142857 4 0,228571429
Jumlah produksi tahun 2017 meningkat sebesar 6,94% atau 80035 unit dari total produksi sebesar 1232072 unit. 3 0,042857143 3 0,128571429
Pengiriman kendaraan ke pasar masih didominasi oleh pasar eropa dan Asia-Pasifik. 3 0,042857143 3 0,128571429
IFE MATRIX VOLKSWAGEN

Kelemahan
Untuk tipe kendaraaan lama sudah mulai ditinggalkan oleh konsumen 3 0,042857143 4 0,171428571
Hasil operasi dari laporan keuangan 2017 menurun sebesar 19,4 % dari total hasil
operasi tahun lalu 3 0,042857143 4 0,171428571
Banyak dealer Independen yang memiliki kinerja buruk yang disebabkan oleh
kelemahan dari pihak manajemen 2 0,028571429 1 0,028571429
Kurangnya pasar dan minat pada penjualan bus Scania 2 0,028571429 4 0,114285714
Pendapatan penjualan dari brand volwagen Passenger Car menurun 24,3% yang
disebabkan oleh reklasifikasi dari perusahaan 3 0,042857143 2 0,085714286
Image Manajemen Jelek 2 0,028571429 4 0,114285714
7
TOTAL 0 1 3,028571429
JAWABAN 2: ANALISIS BANK MANDIRI (FINANCIAL RATIO)
MANAJEMEN STRATEGIK
JAWABAN 2: ANALISIS BANK MANDIRI
1.Rasio Likuiditas
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya (kurang dari satu tahun). Menurut Munawir (2004),
rasio likuiditas dapat dibagi menjadi tiga:
a.Current Ratio (CR) yaitu perbandingan antara aktiva lancar dan hutang lancar
b.Quick Ratio (QR) yaitu perbandingan antara aktiva lancar dikurangi persediaan terhadap hutang lancar.
c.Working Capital to Total Asset (WCTA) yaitu perbandingan antara aktiva lancar dikurangi hutang lancar terhadap jumlah aktiva.

2.Rasio Solvabilitas/Leverage
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
a.Debt Ratio (DR) yaitu perbandingan antara total hutang dengan total asset.
b.Debt to Equity Ratio (DER) yaitu perbandingan antara jumlah hutang lancar dan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri.
c.Long Term Debt to Equity Ratio (LTDER) yaitu perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.
d.Times Interest Earned (TIE) yaitu perbandingan antara pendapatan sebelum pajak (earning before tax, selanjutnya disebut EBIT) terhadap bunga
hutang jangka panjang.
e.Current Liability to Inventory (CLI) yaitu perbandingan antara hutang lancar terhadap persediaan.
f.Operating Income to Total Liability (OITL) yaitu perbandingan antara laba operasi sebelum bunga dan pajak (hasil pengurangan dari penjualan bersih
dikurangi harga pokok penjualan dan biaya operasi) terhadap total hutang.
3.Rasio Aktivitas
Menurut Ang (1997) rasio ini menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya atau perputaran
(turnover) dari aktiva-aktiva. Rasio aktivitas dapat diproksikan dengan:
a.Total Asset Turnover (TAT) yaitu perbandingan antara penjualan bersih dengan jumlah aktiva.
b.Inventory Turnover (IT) yaitu perbandingan antara harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata.
c.Average Collection Period (ACP) yaitu perbandingan antara piutang rata-rata dikalikan 360 dibanding dengan penjualan kredit.
d.Working Capital Turnover (WCT) yaitu perbandingan antara penjualan bersih terhadap modal kerja.

4.Rasio Profitabilitas
Menurut Husnan dan Pudjiastuti (1994), rasio profitabilitas/rentabilitas digunakan untuk mengukur efisiensi suatu perusahaan dalam menggunakan
aktivanya, efisiensi ini dikaitkan dengan penjualan yang berhasil diciptakan. Rasio profitabilitas dapat diproksikan dengan:
a.Net Profit Margin (NPM) yaitu perbandingan antara laba bersih setelah pajak (NIAT) terhadap total penjualannya.
b.Gross Profit Margin (GPM) yaitu perbandingan antara laba kotor terhadap penjualan bersih.
c.Return on Asset (ROA) yaitu perbandingan antara laba setelah pajak dengan jumlah aktiva.
d.Return on Equity (ROE) yaitu perbandingan antara laba setelah pajak terhadap modal sendiri.
JAWABAN 2: ANALISIS BANK MANDIRI
 Loan to Deposit Ratio
 Quick Ratio = Total Loan / (Total Deposit+Equity) *100
= Cash Asset/ Total Deposit *100 = 35.882.757 / (711.399.426+153.369.723)*100
= 157.560.107/ 711.399.426 *100 = 35.882.757 / 864.769.149 *100
= 22,14 % = 4,14

Weakness Bank Mandiri Loan to Deposit Ratio atau LDR (Riyadi, 2015:199)
merupakan perbandingan total kredit terhadap Dana Pihak
Quick Ratio ini terdiri dari piutang dan surat-surat
Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh Bank. Rasio ini akan
berharga. Jadi semakin besar rasio, semakin baik juga posisi
menunjukan tingkat kemampuan Bank dalam menyalurkan
keuangan perusahaan. Jika hasilnya mencapai 1:1 atau 100%,
dananya yang berasal dari masyarakat (berupa: Giro,
maka ini akan berakibat baik jika terjadi likuidasi karena
Tabungan, Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito
perusahaan akan mudah untuk membayar kewajibannya.
Berjangka dan Kewajiban Segera Lainnya) dalam bentuk
Kredit.
JAWABAN 2: ANALISIS BANK MANDIRI
 Loan to Asset Ratio
= Kredit yang diberikan / Total Aset *100  Return On Asset

= (616.706.193/ 1.038.706.009) *100 = (Laba bersih *100)/ Total Aset

= 59,37 = (40.345.048*100)/ 1.038.706.009


= 3,88

Bank dikatakan likuid jika mampu memenuhi permohonan pembiayaan. Menurut Sawir (2005:18), Return On Assets (ROA) merupakan rasio
Dalam menjaga likuiditasnya bank harus memiliki cash asset dan aset yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan
lainnya yang dapat dicairkan dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin
besar ROA suatu perusahaan, semakin besar pula tingkat keuntungan
sewaktu-waktu, juga mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash yang dicapai perusahaan dan semakin baik pula posisi perusahaan
asset baru melalui penggunaan earning asset baik lewat investasi tersebut dari segi penggunaan asset.
maupun penyaluran pembiayaan. Oleh
karena itu jika aset yang dimiliki bank semakin banyak maka
kemampuan bank dalam memenuhi permohonan kredit semakin baik.
Kemampuan aset bank dalam memenuhi penyaluran pembiayaan bisa
diukur melalui Loan to Asset Ratio.
JAWABAN 2: ANALISIS BANK MANDIRI

 Net Profit Margin


= (Laba bersih *100)/ Pendapatan Operasional

 Return On Equity = (40.345.048*100) / 105.374.054

= (Laba bersih *100)/Equity = 38,28%

= (40.345.048*100)/153.369.723
= 26,30 ROE digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas / modal yang
dimiliki (baik modal sendiri maupun modal yang disetor oleh pemegang
ROE akan menunjukkan kepada kita seberapa besar imbal hasil bisnis saham). Atau dengan kata lain, mengukur pengembalian atas modal.
terhadap ekuitas yang merupakan hak kita sebagai investor saham. ROE menjadi ukuran penting dalam analisis fundamental karena ROE
mengukur seberapa besar perusahaan mampu memuaskan kepentingan
pemegang saham (yang menanamkan modal di perusahaan). Rumus
ROE adalah sebagai berikut.
JAWABAN 2: ANALISIS BANK MANDIRI

 Ratio BO/PO
= (Biaya Operasional*100)/ Pendapatan Operasional
= (62.878.027*100) / 105.374.054
= 59,67

BOPO (Belanja Operasional terhadap Pendapatan


Operasional) merupakan rasio yang menggambarkan
efisiensi perbankan dalam melakukan kegiatannya. Belanja
operasional adalah biaya bunga yang diberikan pada nasabah
sedangkan pendapatan operasional adalah bunga yang
didapatkan dari nasabah. Semakin kecil nilai BOPO artinya
semakin efisien perbankan dalam beroperasi.

You might also like