You are on page 1of 13

REFERAT

Polycystic Ovary Syndrome (PCOs)

Oleh :
Auliya Rohmani, S.Ked J510185086
Irfan Setyanto N, S.Ked J510185100
Panggiring, S.Ked J510185101
Dary Lathifah, S.Ked J510185113
Vesty Anggraini H, S.ked J510185116
Rosy Syajarotudduroh, S.Ked J510181125
SMF OBSTETRI DAN GYNEKOLOGI RSUD DR. HARJONO PONOROGO
FAKULTAS KEDOKTERAN
Pembimbing :
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
1
Dr. Arief Priyatna,
2019 Sp.OG
Pendahuluan
Polycystic Ovary Syndrome (PCOs) yaitu kombinasi
oligomenorea, infertilitas, hirsutisme dan pembesaran
ovarium polikistik secara bilateral Stein and Leventhal, 1935

Komplikasi jangka panjang :


1. peningkatan risiko diabetes melitus tipe 2
2. gangguan toleransi glukosa (resistensi insulin)
3. kadar lipid dalam darah abnormal (dislipidemia)
4. penyakit kardiovaskular
5. penebalan dinding rahim
6. Infertilitas Lord et al., 2008
2
PCOS  penyakit endokrin Di Amerika  usia
yang paling umum pada reproduktif (antara 15
wanita, mempengaruhi 8% sampai 40 tahun) dan
dari wanita di usia angka kejadiannya sekitar
reproduksi. 5-10%

Patofisiologi masih dipelajari.


Namun telah disetujui bahwa ketidakseimbangan
hormone (salah satu penyebab), juga dikombinasikan
dengan adanya resistensi insulin  meningkatkan
produksi androgen.
Karakteristik yang ditemukan sepanjang hidup
pada wanita PCOs:
1. pubertas dengan akne dan hirsutisme
2. Mungkin terjadi hingga dewasa, yang bersamaan dengan obesitas dan
mengalami hiperinsulinemia
3. Lipoprotein abnormal (peningkatan kolesterol total, trigliserid, dan LDL,
serta HDL dan apoprotein A I dengan kadar yang rendah)
4. gangguan fibrinolisis (peningkatan kadar inhibitor activator
plasminogen di sirkulasi, dan mengalami peningkatan insidensi
hipertensi dll).

William et al., 2007


TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI

Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) adalah suatu kelainan


heterogen berupa anovulasi kronik dan hiperandrogenik yang tidak
dapat dijelaskan penyebabnya, di mana semua penyebab sekunder
(neoplasma yang mensekresi androgen) telah disingkirkan
(William et al., 2007)

PCOS bukanlah suatu penyakit namun merupakan suatu kumpulan


gejala
(POGI, 2006)

5
European Society for Human Reproduction dan
Embryology and the American Society for
Reproductive Medicine (ESHRE/ASRM), konsensus ini
diperlukan adanya dua dari tiga kriteria :
1. Oligo/anovulation
2. Gejala hiperandrogen baik secara klinik maupun
biokimia
3. Adanya gambaran morfologi ovarium yang
polikistik dengan USG (12 atau lebih folikel-folikel
dengan ukuran diameter antara 2-9 mm dan/atau
peningkatan volume ovarium (>10 ml).
B. ETIOLOGI

• Masih belum diketahui dan tidak ada gen atau


substansi lingkungan spesifik
• Gangguan hormonal berupa resistensi insulin,
adanya deposit lemak sentral (obesitas) dan
Diabetes Mellitus tipe 2
Pemeriksaan fisik dan penunjang
1. Anamnesa
• Riwayat medis
• Perubahan BB, kulit, rambut dan siklus haid
• Masalah kesuburan
• Riwayat keluarga
2. Pemeriksaan fisik
• TTV dan IMT
• Tiroid, kulit, rambut, payudara
• Pemeriksaan bimanual
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
• β- HCG
• Testosteron dan androgen
• Prolaktin
• Kolesterol dan trigliserida
• Fungsi ginjal, hepar dan gula darah
• TSH
• Hormon adrenal, DHEA-S atau 17-hydroxyprogesteron
• OGTT- oralglucosa tolerance test dan kadar insulin
Pemeriksaan ultrasonografi
Terapi

1. Farmakologi
• Metformin
• Pil KB Diane
• Anti-androgen
• Obat untuk fertilitas (Clomiphene)
2. Pembedahan
• Wedge resection
• Laparoscopic ovarium drilling
Komplikasi
1. Terjadinya infertilitas
2. DM tipe 2
3. Penyakit kardiovaskuler
Prognosis
Dubia ad malam, jika tidak mendapat terapi yang
tepat
Kesimpulan
• PCOS adalah penyakit penyakit endokrin yang umum pada
wanita, mempengaruhi 8% dari wanita diusia reproduksi
• PCOS ditandai siklus anovulasi kronis, oligo atau amenore,
hirsutisme, dan resistensi insulin
• Penyebab PCOS masih belum jelas, namun faktor genetik dapat
menjadi salah satu penyebab PCOS
• Penanganan PCOS meliuti terpai medikamentosa (kontrasepsi
oral, progestin, metformin, klomifen sitrat) dan penanganan
bedah (wedge resection, laparoscopic ovarium drilling)
• Penderita PCOS beresiko mengalami gangguan kardiovaskular,
infertilitas dan gangguan metabolic (DM tipe 2)

You might also like