You are on page 1of 7

AKTIVITAS ENZIM SELULASE MIKROBA

YANG DIISOLASI DARI JERAMI PADI DI


PERSAWAHAN PASANG SURUT DI
KAALIMANTAN SELATAN

NAMA: NOVI SILVANA DIANGE


NIM:613418055
KELAS:B,AGROTEKNOLOGY
 Enzim selulase terdiri dari tiga enzim  hasil yang diperoleh menunjukan
ekstraseluler yang bekerja secara bahwa kisaran indeks selulolitik dari
sinergis dalam mendegredasi mikriba selulolitik di persawahan
selulosa, yakni endoglukanase, pasang surut tipe A sebesar 2.29-
eksoglukanase dan glukosidase. Tiga 3.72, dilahan tipe B sebesar 2.66-
enzim tersebut berperan dalam 5.41, dan dilahan tipe C sebesar
mendegradasi selulosa menjadi gula 1.84-3.34. aktivitas eksoglukanase
sederhana. Penelitian ini bertujuan dari mikroba selulolitik di
untuk mengisolasi dan menyeleksi persawahan pasang surut tipe A
mikroba (bakteri dan fungi) sebesar 0.27-1.65 nkat mL¯¹, lahan
berdasarkan aktivitas enzim sesulase tipe B sebesar 0.37-1.85 nkat
dari mikroba tanah yang diisoalsi dari mL¯¹,dan lahan tipe C sebasar 0.31-
persawahan pasang surut Kalimantan 1.85 nkat mL¯¹. mikroba selulolitik
selatan. Kemampuan dari persawahan pasang surut
mengekskresikan enzim Kalimantan selatan memiliki aktivitas
endoglukanase dinilai berdasarkan glukosidase sebesar 0.05-1.52 nkat
nilai indeks selulotik pada media CMC mL¯¹
dan kemampuan mengekskresikan
enzim
 isolat-isolat mikroba selulotik yang memilikiaktivitas selulase
tertinggi adalah isolat bakteri seluloltik
J11,J42,R23,BK12,C52,TB41,B82 dan SN123, dan isolat fungsi
selulolitik ST33,ST22,TB31,B52,GA22, TD11, PI52 dan P31.
Pengomposan jerami padi secara alami dipersawahan pasang
surut Kalimantan membutuhkan waktu 2-3 bulan. Sisa jerami
padi ditebas dan dibiarkan terhampar selama 1-1.5 bulan,saat
mulai membusuk dikumpulkan dan dibentuk seperti bola
(dipuntal) berdiameter 40-50 cm dan membusuk kira kira 2
minggu. Setelah di balik dan dibiarkan kira kira 2 minggu untuk
selanjutnya dihamparkan dan bagian jerami yang belum terlapuk
dipotong potong atau dikumpilkan membentuk galangan. Proses
ini dikenal dengan sistemtepulikampar,yaitu dengan cara
ditebas,dipuntal,dibalik dan diampar (Warta Penelitian dan
Pengembangan Pertanian,2007).
 BAHAN DAN METODE
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Tanah Departemen IlmuTtanah dan
Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian Ilmu Tanah dan Bogor dan di Laboratorium Mikrobiologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat.
 Bahan dan Alat
Kompos jerami yang sedang melepuk sebagai sumber isolit dari pesawahan pasang surut
di Kalimantan selatan.kompos jerami tersebut umumnya berasal dari jerami padi varitas local
,yaitu varietas siam unus dan padi siam pandak. Media yang digunakan pada penelitian ini adalah
medium pengayaan (enirichment culture medium0 gengan komposisi KH₂PO₄ 1 g L¯¹,(NH₄)₂SO₄ 1
g L¯¹,NaCI 1 g L¯¹,MgSO₄. 7H₂O 2.4 g L¯¹, CaCI₂ 0.1 g L¯¹ dan substrat serbuk jerami (sebagai
sumber C) 100 g L¯¹ dan Ph media ditetapkan dengan NaOH 0.01 M hingga Ph7, serta medium
mengandung selulosa dengan komposisi Carboxy Methyl Cellulose (CMC) 10 g L¯¹, KH₂PO₄ 1 g
L¯¹, K₂SO₄ 0.5 g L¯¹, NaCI 0.5 g L¯¹, FeSO₄1 g L¯¹ MnSO₄ 0.01 g L¯¹,NH₄NO₃ 1 g L¯¹ MgSO₄
0.2 g L¯¹, Agar 20 g L¯¹.
 Metode
Sumber isolate bahan jerami yang terdekomposisi alami diambil dari paersawahan pasang
surut di wilayah kabupaten barito kuala dan banjar Kalimantan selatan. Sumber isolate dimasukan
kedalam kantong plastic sreril dan disimpan did lam termos es saat dilapangan dan selanjutnya di
simpan dalam lemari pendingin sebelum di lakuakan kegiatan isolasi dan pemurnian bakteri dan
jamur selulolitik
 Isolasi dan Pemurnian Mikroba
Selulolitik 1) mengekskresikan enzimselulase
 Sumber isolate yang belum 2) ketahanan terhadap kondisis lingkungan
terdekomposis secara sempurna di tanah (berdasarkan kemasaman
potong ipotong(±2-5 cm)masing tanah)yang di beri bahan organic, dan
masing sebanyak 10 g disuspensikan 3) mempercepat proses pengomposan.
ke dalam 90 Ml medium pengayaa.
Suspense tersebut di goyang di atas Isplat yang telah di murnikan ditumbuhkan
shaker berkecepatan 100 rpm pada pada cawan oetri dengan menggunakan media
sushu ruang selama 3 CMC,selanjutnya diinkubasi selama 4 hari pada
hari.selanjutnya 10 ml suspense di suhu 27 ºC dalam incubator, pada akhir
ambil dan di masukan ke dalam 90 inkubasi
ml medium mineral yang telah diukur diamaeter koloninya, kemudian inkubasi
ditambah substrat serbuk jerami dan dilanjutkan hingga berumur pada kedua media
di goyang di atas shaker lagi.setelah tersebut. Selanjutnya dilakukan pengukuran
itu,10 ml suspense yang baru di diameter koloni dan diameter zona bening.
masukan ke dalam dan kembali di
goyang. Kemudian 0.1 ml suspense Kemampuan mengeksresikan selulase di hitung
hasi biakan di sebar pada cawan dari nisbah pengukuran setiap isolate akan
diulng
petri berisi medium CMC (Carbixy
methyl cellulose).selanjutya di sebanyak 4 kaali.
lakukan pengujian isolate perombak
bahan organic berdasarkan
kemampuannya
 Hasil pengukuran indeks yaitu lahan tipe A adalah
selulolitik dan aktivitas lahan yang terluapi pada
enzim eksoglukanase dan pasang besar maupun
glukosidase dilakukan pasang kecil, tipe B
analisis ragam tersebut adalah lahan yang hanya
berdasarkan lokasi terluapi ketika pasang
pengambilan sampel.jika besar dan kecil, tipe C
menunjukan pengaruhnya adalah lahan yang air
jika dilakukan uji beda tanah kuraang dari 50
nilai tengah untuk cm,dan tipe D adalah
mengetahui perbedaan lahan yang tidak terluapi
antar lokasi pengambilan pada pasang
sampel. Lahan pasang besarmaupun kecil dan
surut terdiri dari 4 tipe kedalam muka air tanah
lahan, lebih dari 50 cm
TERIMAKASIH

You might also like