Professional Documents
Culture Documents
Pneumotoraks traumatik:
◦ pneumotoraks terjadi karena trauma di dada, kadang disertai dengan
hematopneumotoraks. Perdarahan yang timbul dapat berasal dari dinding dada atau
dari jaringan paru itu sendiri.
…Macam pneumothorax
Pneumotoraks iatrogenik:
◦ pneumotoraks terjadi pada saat kita melakukan tindakan diagnostik seperti
transtorakal biopsi, punksi pleura.
Bleb sering terdapat di apeks, karena tekanan transpulmonal di apeks lebih besar
dari pada di bagian bawah.
Anamnesis
Sesak napas
Nyeri dada
Penderita tidak mempunyai riwayat sakit paru sebelumnya
Keluhan timbul mendadak ketika tidak beraktivitas.
Pemeriksaan fisik: tampak sesak napas atau biasa saja, dinding dada
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi: lebih menonjol dan tertinggal pada pernapasan di sisi yang sakit.
Palpasi: taktil fremitus turun
Perkusi: hipersonor
Auskultasi: melemah/ jauh, kadang amforik.
Pneumothorax Spontan Sekunder
Insiden:
◦ Tidak jauh berbeda dengan PSP.
◦ Rata rata penderita PSS 15 -20 tahun > tua dari pada PSP
◦ Kebanyakan laki laki dan umur > 45 tahun
Etiologi:
◦ PPOK (terbanyak)
◦ Interstitial lung disease, fibrosis paru, sarcoidosis
◦ TB paru, pneumonia
◦ Abses paru
◦ Kanker dan tumor metastasis di paru
◦ Asma
Large Bullae
Tension Pneumothorax
Thoracoscopic
Thoracoscopy
Metode Rhea (19982)
Metode Light (1990)
ACCP (2001) & BTS (2010)
• Gagal napas: suatu keadaan dimana salah satu komponen ( pertukaran gas / ventilasi) atau
keduanya gagal melakukan fungsinya, mis: gagal dalam oksigenasi, gagal pembuangan karbon
dioksida.
• Secara klinis disebut gagal napas bila PaO2 < 60 mmHg (8 kPa) & atau PaCO2 > 50 mmHg (6,6 kPa).
...Gagal Nafas
• Gagal transportasi oksigen akibat kelainan di paru : pneumonia, penyakit paru interstitial,
edema paru akut, acute lung injury (ALI), ARDS, dll.
• Gagal ventilasi: PPOK, kiposkoliosis, overdosis obat opiat, penyakit neuromuskular, dll.
Klasifikasi Durasi
1. Gagal Napas akut
◦ Baru muncul beberapa jam atau hari.
◦ Unsur kedaruratan kompensasi secara fisiologik macet.
◦ Hipoksemia dan atau hiperkapnea mengancam jiwa.
• Sepsis & MODS mempunyai kontribusi tertinggi pd mortaliti & morbiditi ARDS pada anak &
dewasa.
Klasifikasi
Tipe PaO2 PaCO2 PA-aO2
◦ Mekanisme
◦ Penurunan FiO2
◦ Reduksi Hb
◦ Hipoventilasi
◦ Ventilation perfusion mismatch
◦ Ganggunan difusi
Gagal Nafas Tipe II
◦ Gagal napas hiperkapnia
◦ PaCO2 > 45 mmHg
◦ PaO2 < 60 mmHg
◦ Dengan atau tanpa asidosis (pH < 7,35) tergantung pada HCO3
◦ HCO3 tergantung pada durasi hiperkapnia
◦ Kedua tipe gagal napas dapat terjadi bersamaan pada satu penyakit.
… Gagal nafas tipe II
◦ Mekanisme
◦ Ventilasi/menit <<
◦ Ventilasi ruang rugi >>
◦ Penyebab:
◦ Overdosis obat sedative
◦ Kelemahan otot akut
◦ Penyakit paru berat
Manifestasi Klinis
Respirasi
• Nafas cepat dan dalam (hiperpnea)
• Dispnea – kesulitan bernafas
Kardiovaskkular
• Takikardia
• Awal: hipertensi
• Akhir: hipotensi
… Manifestasi klinis gagal nafas
Neurologi:
• Gelisah
• Cemas
• Bingung
• Sakit kepala
• Letargi s/d koma
Kulit
• Hiperkarbia – hangat dan basah
• Hipoksemia – dingin dan basah
… Manifestasi klinis gagal nafas
Ginjal
• Pelepasan erythropoietin
• Ekskresi H+ dan retensi HCO3-
Gastrointestinal
• Penurunan bising usus
• Penurunan pH lambung dan hipoksia jaringan
Hipoksemia: hantaran oksigen dari atmosfer ke darah ↓
Hipoksia: hantaran oksigen ke jaringan ↓
Dapat terjadi hipoksemia tanpa hipoksia dan sebaliknya.
Secara klinis penting membedakan :
◦ gagal napas akut
◦ gagal napas kronik
Gagal napas
Hiperkapnia Hipoksemia
Shunt
◦ Pneumonia, ARDS, atelectasis, edema paru
◦ Th/ Oxy sedikit memperbaiki O2 dosis tinggi
…Hipoksemia
Gangguan difusi
◦ Penebalan mebran ant kapiler dan alveoli (gagal jantung kiri, Goodpasture syndrome)
◦ O2 baik
Pemeriksaan AGD
Pulse oximetry
DEFINISI
Sindrom inflamasi dan peningkatan permeabilitas yang disertai kelainan radiologis dan fisiolgis
yang tidak dapat diterangkan penyebabnya, tetapi dapat disertai hipertensi atrium kiri atau
kapiler pulmoner
Fase Patologi ARDS
• Fase eksudasi (edema dan perdarahan)
• Fase proliferasi (organisasi dan perbaikan)
• Fase fibrosis
Karakteristik
• Perlu waktu cukup antara kejadian yang mencetuskan dan timbulnya gejala
• Compliance paru menurun tajam
• Volume paru menurun
• Hipoksemia refrakter
• Resolusi lambat
o Foto toraks
o Elevasi 1 sisi diafragma yang tidak dapat diterangkan sebabnya
o Pelebaran arteri pulmoner utama, pengurangan jejas vaskuler perifer
o Oligemia segmental
o Konsolidasi di perifer berbentuk segitiga dengan dasar di pleura akibat infark paru, dengan atau
tanpa efusi pleura
o Efusi pleura unilateral
…pemeriksaan penunjang
o EKG
o Deviasi aksis ke kanan
o Sinus takikardia atau aritmia supraventricular
o Incomplete/complete RBBB
o Gelombang S di lead I, gelombang Q di lead 3, inversi gelombang T, P pulmoner
o Perubahan gelombang ST dan T di lead precordial kanan
o CT Scan paru
o Lung perfusion scan:
o Satu/multiple defek segmental
o Defek perfusi
…pemeriksaan penunjang
o Angiografi paru
o Sangat spesifik angiogram negative tromboemboli negative
o Tambahan
o D-dimer meningkat
TENGGELAM
Definisi
• Drowning
• kematian karena asfiksia pada penderita yang Tenggelam
• Near drowning
• Penderita tenggelam yang selamat dari episode akut
• Risiko besar disfungsi organ berat
• Mortalitas tinggi
• Sindrom aspirasi
• Masuknya benda asing ke dalam paru
Mekanisme
Air tawar
• Cepat diabsorbsi dari alveoli
• Hypervolemia intravascular
• Hipotonis
• Dilusi elektrolit serum dan hemolisis
Air laut
• Hipovolemia
• Hemokonsentrasi
• Hipertonis
Mekanisme
• Kontak awal cairan dengan saluran nafas atas memicu spasme laring berat
• Hipoksia tanpa aspirsi cairan yang signifikan
• Aspirasi cairan ke dalam trakea dan bronkus obstruksi jalan nafas, bronkonstriksi, hilangnya
surfaktan, kerusakan alveolar dan endotel kapiler
Terapi
A. Airway bersihkan jalan nafas, ETT
B. Breathing saturasi > 90%
C. Circulation hipotensi resusitasi adekuat cairan
D. Status asam basa
E. Koreksi gangguan elektrolit t’u air laut
Terapi ARDS
1. Konvensional
2. Penunjang (supportive)
3. Percobaan
4. Kausatif
Terapi Konvensional
• ARDS keberhasilan terapi rendah.
• Angka kematian 80% dengan biaya pengobatan cukup tinggi, karena memerlukan perawatan
intensif (ICU). ! Tujuan " mengobati faktor pencetus ARDS baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Medulla Oblongata
Penyebab Potensi Gagal Nafas Infections
Bleeding
Trauma
Syringomelia
Carotid Body Drugs
resection
IX Nerve
compression
Refleks Pernafasan
o Chemoreceptors
• Central
• Peripheral
o Involuntary hyperventilation
o Hypocapnia
o Voluntary hyperventilation
Sistem Pernafasan