You are on page 1of 12

Pengertian Gizi Buruk

Miftahul Jannah (1610711048)


• Gizi buruk merupakan salah satu klasifikasi status gizi
berdasarkan pengukuran antropometri. Sedangkan
pengertian status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang
diakibatkan oleh keseimbangan asupan zat gizi dengan
kebutuhan. Keseimbangan tersebut dapat dilihat dari
variabel-variabel pertumbuhan, yaitu berat badan,
tinggi badan/ panjang badan, lingkar kepala, lingkar
lengan dan panjang tungkai.( Gibson 2005)
• Menurut Depkes RI (2008), gizi buruk adalah suatu
keadaaan kurang gizi tingkat berat pada anak
berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan
(BB/TB)
Etiologi
Agen ( Makanan tidak
seimbang ,Penyakit,Pola
pengasuhan anak yang tidak
memadai,Pelayanan kesehatan
dasar yang tidak memadai)

Host (BB lahir,Status


Environment (Sanitasi air
Imunisasi,Status ASI
bersih,kebersihan
Eksklusif,pendidikan &
lingkungan,household food
pekerjaan ibu,jumlah anak
insecurity)
dalam keluarga
Secara umum anak tampak sembab, letargik, cengeng,
dan mudah terangsang. Pada tahap lanjut anak menjadi
apatik, sopor atau koma.

Gejala terpenting adalah pertumbuhan yang terhambat,


berat dan tinggi badan lebih rendah dibandingkan
dengan BB baku. Penurunana BB ini tidak mencolok
atau mungkin tersamar bila dijumpai edema anasarka.
Sebagian besar kasus menunjukkan adanya edema, baik
derajat ringan maupun berat. Edema ini muncul dini,
pertama kali terjadi pada alat dalam, kemudian muka,
lengan, tungkai, rongga tubuh, dan pada stadium lanjut
mungkin edema anasarka.
Manifestasi Klinis

Jaringan otot mengecil dengan tonusnya yang menurun,


jaringan subkutan tipis dan lembek.

Kelainan gastrointestinal yang mencolok adalah


anoreksia dan diare. Diare terdapat pada sebagian besar
penderita, yang selain infeksipenyebabnya mungkin
karena gangguan fungsi hati, pankreas, atau usus
(atrofi). Intoleransi laktosa juga bisa terjadi.
Rambut berwarna pirang, berstruktur kasar dan kaku,
serta mudah dicabut. Pada taho lanjut, terlihat lebih
kusam, jarang, kering, halus, dan berwarna pucat atau
putih, juga dikenal signo de bandero.
• Badan nampak sangat kurus;
• Wajah seperti orang tua;
• Cengeng dan atau rewel;
• Kulit tampak keriput, jaringan lemak subkutis sedikit sampai tidak ada
Marasmus (pada daerah pantat tampak seperti memakai celana longgar/ ”baggy
pants”)
• Perut cekung;
• Iga gambang;
• Sering disertai penyakit infeksi (umumnya kronis) dan diare

• Edema, umumnya seluruh tubuh, terutama pada punggung kaki;


• Wajah membulat (moon face) dan sembab;
• Pandangan mata sayu;
• Rambut tipis, kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah
dicabut tanpa rasa sakit dan mudah rontok;
• Perubahan status mental, apatis, dan rewel;
Kwashiorkor • Pembesaran hati;
• Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri
atau duduk;
• Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah
warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement
dermatosis);
Pengertian Anemia
Aggita Cahyani (1610711027)
• Anemia adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan kadar
hemoglobin (Hb) atau sel darah merah (eritrosit) sehingga
menyebabkan penurunan kapasitas sel darah merah dalam
membawa oksigen (Badan POM, 2011).
• Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti
kehilangan komponen darah, elemen tidak adekuat atau kurang
nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah, yang
mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah
dan ada banyak tipe anemia dengan beragam penyebabnya
(Marilyn E, Doenges, Jakarta, 2002).
• Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau
konsentrasi hemoglobin turun dibawah normal (Wong, 2003).
Etiologi
1. Hemolisis (eritrosit mudah pecah)
2. Perdarahan
3. Penekanan sumsum tulang (misalnya oleh
kanker)
4. Defisiensi nutrient (nutrisional anemia),
meliputi defisiensi besi, folic acid, piridoksin,
vitamin C dan copper
Menurut Badan POM (2011), Penyebab
anemia yaitu:
1. Kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi,
vitamin B12, asam folat, vitamin C, dan unsur-unsur yang
diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
2. Darah menstruasi yang berlebihan.
3. Kehamilan.
4. Penyakit tertentu.
5. Obat-obatan tertentu.
6. Operasi pengambilan sebagian atau seluruh lambung (gastrektomi).
7. Penyakit radang kronis seperti lupus, arthritis rematik,
penyakit ginjal, masalah pada kelenjar tiroid, beberapa
jenis kanker dan penyakit lainnya dapat menyebabkan
anemia karena mempengaruhi proses pembentukan sel
darah merah.
8. Pada anak-anak, anemia dapat terjadi karena infeksi
cacing tambang, malaria, atau disentri yang
menyebabkan kekurangan darah yang parah.
Manifestasi Klinis
1. Lemah, letih, lesu dan lelah
2. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang
3. Gejala lanjut berupa kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak
tangan menjadi pucat. Pucat oleh karena kekurangan volume darah
dan Hb, vasokontriksi
4. Takikardi dan bising jantung (peningkatan kecepatan aliran darah)
Angina (sakit dada)
5. Dispnea, nafas pendek, cepat capek saat aktifitas (pengiriman O2
berkurang)
6. Sakit kepala, kelemahan, tinitus (telinga berdengung)
menggambarkan berkurangnya oksigenasi pada SSP
7. Anemia berat gangguan GI dan CHF (anoreksia, nausea, konstipasi
atau diare)

You might also like