You are on page 1of 25

AKTIVITAS TANAMAN SEBAGAI ANTIMIKROBA

St. Ratnah Mansjur


PENDAHULUAN
Indonesia dikenal sebagai :
• Mega center keanekaragaman hayati
(biodiversity) terbesar kedua setelah Brazil
• Negara agraris yang memiliki areal pertanian
dan perkebunan serta pekarangan yang dapat
ditanami tumbuhan
• Memiliki hutan terbesar di dunia
TUMBUHAN OBAT
• Di Indonesia terdapat 30.000 jenis tumbuhan,
7.000 diantaranya memiliki khasiat sebagai obat
• Penggunaan tumbuhan sebagai obat tradisional
semakin meningkat, karena lebih menyehatkan
dan tanpa efek samping
• Tumbuhan obat adalah jenis tumbuhan yang
sebagian, seluruh tumbuhan dan tumbuhan
tersebut digunakan sebagai obat, bahan atau
ramuan obat-obatan
MENGAPA TANAMAN/TUMBUHAN DAPAT
DIGUNAKAN SEBAGAI OBAT?
• Mengandung senyawa metabolit sekunder :
alkaloid, flavonoid, steroid, terpenoid, saponin,
tanin dll
• Fungsi untuk tumbuhan : pelindung dari
gangguan hama atau lingkungan
• Fungsi untuk manusia : berguna untuk
pengobatan
TAHAP-TAHAP UJI AKTIVITAS
TANAMAN SEBAGAI ANTIMIKROBA

• Penyiapan tanaman
• Penyiapan mikroba uji
• Pengujian aktivitas
PENYIAPAN TANAMAN
• Bahan baku
1. Sumber bahan baku : Hasil budidaya dan
pengumpulan (penambangan)
2. Bagian tanaman : Akar, rimpang, batang, kulit
batang kayu, daun, bunga, buah, biji, herba dan
terna
3. Waktu panen : pagi dan sore hari
4. Cara panen : manual atau menggunakan alat atau
mesin
• Penyiapan simplisia : simplisia segar atau
simplisia kering
1. Sortasi basah : memisahkan kotoran-kotoran
atau bahan-bahan asing lain yang terbawa pada
waktu panen (tanah, kerikil, rumput, batang,
daun, akar yang telah rusak)
2. Pencucian : menghilangkan tanah, mengurangi
mikroba, dan pengotorlain yang melekat.
Digunakan air bersih, dilakukan dengan
pencucian bertingkat atau penyemprotan
3. Penirisan : mengurangi/menghilangkan
kandungan air dipermukaan bahan
4. Perajangan : memperkecil ukuran agara
mempermudah proses pengeringan
5. Pengeringan : menurunkan kadar air bahan
sampai ke tingkat yang dipersyaratkan sehingga
dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama
6. Sortasi kering : memisahkan benda-benda asing
yang masih ada dan tertinggal pada simplisia
kering
• Metode ekstraksi
1. Pemerasan simplisia segar
2. Rebusan
3. Infudasi
4. Dekokta
5. Maserasi
6. Perkolasi
7. Sokhlet
8. refluks
• Cara penguapan cairan penyari
1. Pemekatan : penguapan dengan tangas air,
penguapan dengan penyulingan, penguapan
dengan pengurangan tekanan
2. Pengeringan : oven, oven dengan pengurangan
tekanan, fluid bed dryer, freeze dryer
PENYIAPAN MIKROBA UJI
• Peremajaan Bakteri : Bakteri dari stok murni
diambil 1 ose dan diinokulasi dengan cara
digoreskan ke dalam medium NA miring
kemudian diinkubasi dalam inkubator pada
suhu 37oC selama 24 jam.
• Penyiapan Suspensi Bakteri : Suspensi mikroba
dengan tingkat kekeruhannya sama dengan
standar McFarland (setara dengan 1,5 x 106
kuman)
Mc. Farland standard No. 0,5 1 2 3 4

1,0 % BaCl2 (ml) 0,05 0,1 0,2 0,3 0,4

1,0 % H2SO4 (ml) 9,95 9,9 9,8 9,7 9,6

Kepadatan sel (1x10-8 1,5 3,0 6,0 9,0 12,0

sel/ml)

% tranmitan 74,3 55,6 35,6 26,4 21,5

Absorbance 0,08-0,1 0,257 0,451 0,582 0,669


PENGUJIAN AKTIVITAS
• Skrining fitokimia : untuk mengidentifikasi
kandungan kimia dari sampel tanaman (alkaloid,
tanin, saponin dll)
• Ekstrak tanaman dibuat beberapa konsentrasi
• Pengujian dapat dilakukan dengan metode difusi
metode dilusi atau metode bioautografi
Metoda difusi agar
• Metoda yang paling sering digunakan untuk
menentukan aktivitas antimikroba.
• Kerjanya dengan mengamati daerah yang
bening, yang mengindikasikan adanya
hambatan pertumbuhan mikroorganisme oleh
antimikroba pada permukaan media agar
• Metoda difusi ini dibagi atas beberapa cara
(Pratiwi, 2008):
a.Cara silinder plat
Cara ini dengan memakai alat pecadang berupa
silinder kawat. Pada permukaan media
pembenihan dibiakkan mikroba secara merata
lalu diletakkan pencadang silinder harus benar-
benar melekat pada media, kemudian diinkubasi
pada suhu dan waktu tertentu. Setelah
inkubasi, pencadang silinder diangkat dan diukur
daerah hambat pertumbuhan mikroba.
b. Cara cakram
Cakram kertas yang berisi konsentrasi ekstrak
diletakkan pada media agar yang telah ditanami
mikroorganisme yang akan berdifusi pada media
agar tersebut.
c. Cara sumuran
Cara ini juga sama dengan cara cakram, dimana
dibuat sumur pada media agar yang telah
ditanami dengan mikroorganisme dan pada
sumur tersebut diberi antimikroba.
Metoda dilusi
• Mengukur MIC (minimum inhibitory
concentration atau kadar hambat minimum,
KHM) dan MBC (minimum bactercidal
concentration atau kadar bunuh minimum,
KBM).
• Cara :
1. membuat pengenceran antimikroba pada medium cair
yang ditambahkan dengan mikroba uji.
2. Larutan uji antimikroba pada kadar terkecil yang terlihat
jernih tanpa adanya pertumbuhan mikroba uji
ditetapkan sebagai KHM.
3. Larutan yang ditetapkan sebagai KHM selanjutnya
dikultur ulang pada media cair tanpa penambahan
mikroba uji ataupun antimikroba, dan diikubasi selam
18-24 jam.
4. Media cair yang tetap terlihat jernih setelah diinkubasi
ditetapkan sebagai KBM
Metoda bioautografi
• Merupakan metode spesifik untuk mendeteksi
bercak pada kromatogram hasil KLT
(kromatografi lapis tipis) yang mempunyai
aktivitas antibakteri, antifungi, dan antivirus.
• Keuntungan metode ini adalah sifatnya yang
efisien untuk mendeteksi senyawa antimikroba
karena letak bercak dapat ditentukan walaupun
berada dalam campuran yang kompleks
sehingga memungkinkan untuk mengisolasi
senyawa aktif tersebut.
• Kerugiannya adalah metoda ini tidak dapat
digunakan untuk menentukan KHM dan KBM
• Caranya :
1. Bioautografi langsung : dengan menyemprot plat
KLT dengan suspensi mikroorganisme ataupun
dengan menyentuhkan plat KLT pada
permukaan agar yang telah ditanami
mikroorganisme, inkubasi. Letak senyawa aktif
tampak sebagai area jernih dengan latar
belakang keruh
2. Bioautografi overlay : dengan menuangkan
media agar yang telah dicampur dengan
mikroorganisme di atas permukaan plat KLT,
media padat, inkubasi. Area hambatan dilihat
dengan penyemprotan tetrazolium klorida.
Senyawa yang aktif sebagai antimikroba akan
tampak sebagai area jernih dengan latar
belakang ungu
THE END

You might also like