Professional Documents
Culture Documents
eKLAMPSIA
Pembimbing :
dr. Muljadi Amanullah, Sp.OG
dr. Bambang Soetjahjo, Sp. OG
dr. Desak Aryani, Sp. OG
Oleh :
Rizki Diah Anggraeni
21704101020
Epidemiologi
•Hipertensi kronik •Skrining awal ANC
•Hipertensi gestasional •Penanganan yang tepat
•Pre-eclampsia – •WHO : > 50.000 ibu hami
eclampsia meninggal setiap tahun 16%
di negara berkembang
•HT kronik s.i pre-eclampsia •Preeclampsia-eclampsia no.3
AKI tertinggi di Indonesia
•AKI Jawa Timur Preeclampsi-
eclampsia 30,9% atau 165 orang
tahun 2016
Hipertensi dalam Upaya
kehamilan Pemerintah
Agrawal, Sutapa., dkk. 2017. “Prevalance of and risk factor for eclampsia in pregnant women in India”. Family Medicine and
Community Health. 5(4), hal 225-244.
IDENTITAS
Pasien rujukan dari Klinik dr. Taufik Safi’I, Sp.OG tiba di PONEK IGD RS. Syarifah Ambami
Rato Ebu datang pukul 13.00 (23 Desember 2018) dengan P1001 post SC 3 jam SMRS (a.i
Eklampsia + Post Date + Low Height) + Eklampsia. Tekanan darah terakhir 130/90 mmHg.
Data bayi tanggal 23/10/2018 pukul 09.45 WIB lahir bayi SC, laki-laki BB 2400 gr, PB : 49
cm, A-S 7-8.
Keluhan Utama : kejang
Riwayat Penyakit Sekarang : Riwayat kehamilan ini
Pasien post SC 3 jam SMRS dari klinik dr. Hamil muda : mual (+), muntah (+),
Taufik Syafi’i, Sp. OG dengan keluhan kejang perdarahan (-), kejang (-)
seluruh tubuh 3x, 1x di rumah sebelum Hamil tua : sakit kepala (-), mual (+), muntah
operasi selama ± 3 menit dan 2x setelah (+), perdarahan (-), kejang (-)
operasi SC di klinik masing-masing selama ± 5 Pijat perut : 1x saat kandungan usai 7 bulan
menit, setelah kejang pertama pasien sadar, dan tidak ada keluhan setelah di pijat.
namun yang kejang ke dua pasien sedikit
Minum jamu atau obat : -
hilang kesadaran, sebelumnya pasien
mengeluh mual, dan muntah 2x dirumah ANC : BPM 7x (TD: 110-130/60-90mmHg)
sejak pagi hari SMRS, kaki bengkak (-), Sp.OG 2X (TD 110-130/70-90 mmHg)
penglihatan kabur (-), sakit kepala (-).
Anamnesis
Tanggal Keluhan Tensi UK BB TFU Letak DJJ Pmx Penunjang Terapi
(mg) (kg) Janin
04/8/18 - 100/70 22 37 16 cm PP test (+) Fe I
Kalsium
19/9/18 - 90/60 29 42 18 cm Let kep 136x/m - BC
Puka Kalsium
2/10/18 - 100/70 31-32 45 21 cm Letkep 138x/m - BC
Puka
15/10/18 - 100/60 35 45 22 cm Letkep 146x/m - Fe II
Puka Kalsium BC
31/10/18 - 100/60 36 48 25 cm Letkep 152x/m - BC
Puka Kalsium
19/11/18 Mules- 110/70 38 48 25 cm Letkep 152x/m BC
mules Puki Kalsium
sedikit, KIE
1/12/18 Mules- 110/70 39-40 49 26 cm Letkep DJJ (+) USG : -
mules K/T/H
sedikit UK 32-33 mgg EFW 1853 g
Palcenta corpus anterior
grade II/Ket Cukup/
Jk Perempuan
3/12/18 Mules- 130/90 40 49 26 cm Letkep 150x/m - BC
mules Puki Kalsium
sedikit KIE untuk ke
RS/Sp.OG
22/12/18 Kenceng 130/90 ≥ 40 49 26 cm Letkep DJJ (+) USG : -
sedikit mgg K/T/H,
UK 40 mgg, EFW 2860 mg,
DJJ (+), bagian terendah
janin masih tinggi,
Palcenta corpus anterior
grade II-III/Ket minimal/
Jk Perempuan
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
Hipertensi : (-) disangkal Riwayat
Riwayat Haid
Haid
Epilepsi : (-) disangkal
Menarche
Menarche :: 12 12 tahun
tahun
Kejang demam : (-) disangkal
Siklus
Siklus :: ± ± tiap
tiap 28
28 hari,
hari, teratur
teratur
Diabetes mellitus : (-)
Lama
Lama :: 6-7
6-7 hari
hari
Riwayat Penyakit Keluarga
Jumlah
Jumlah darah
darah :: sedang
sedang (2-3
(2-3
Hipertensi : (-) pembalut/hari)
pembalut/hari)
Diabetes melitus : (-)
Dismenorhea
Dismenorhea :: dismenorea (-)
dismenorea (-)
Epilepsi : (-)
Flour
Flour Albus
Albus :: (-)
(-)
Preeklampsi-eklampsia : (-)
HPHT
HPHT :: 28-2-2018
28-2-2018 42-43 mgg
Stroke : (-)
HPL
HPL :: 7-12-2018
7-12-2018
Kanker : (-) Riwayat Perkawinan
Riwayat Perkawinan
Kelainan bawaan : (-) Menikah : 1 kali, saat usia 20th
Hamil kembar : (-) Lama menikah : 3 tahun 42-43 mgg
Riwayat Terapi : Riwayat Kehamilan
Riwayat Kehamilan dandan Persalinan
Persalinan
Nifedipin sub lingual 1x10mg pukul Hamil ini
09.50 WIB setelah kejang ke 1 Riwayat
RiwayatKBKB
IV MgSO4 20% 4g 20cc pelan pukul KB
KB pil
pil selama
selama 2
2 tahun,
tahun, berhenti
berhenti 1 1 tahun
tahun yll.
yll.
10.30 WIB setelah kejang ke 2
Anamnesis
Pemeriksaan Umum
Berat Badan sebelum hamil : 37 kg
Tinggi badan : 138 cm BMI 25,2 (Overweight)
Berat badan hamil : 48 kg
Keadaan umum : Cukup
Kesadaran : Compos Mentis GCS : 456
Tekanan darah : 130 / 80 mmHg
Nadi : 78x / menit
Suhu (axiller) : 36,5 °C
RR : 22 x / menit
Pemeriksaan Fisik
Status Obstetri
Pemeriksaan luar
Inspeksi : Perut membesar (-), bekas operasi (+)
Palpasi :
TFU : 2 jari di bawah pusar
Kontraksi uterus : (+) baik
Fluksus : (-)
Pemeriksaan dalam
₋ VT : Fluxus (-)
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis
Ibu usia 23 tahun datang ke PONEK IGD RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu dari klinik dr.
Taufik Syafi’I Sp.OG pukul 13.00 (23 Desember 2018) dengan P1001 Post SC 3 jam yll (a.i
Eklampsia + Post Date + Low Height) + Eklampsia dengan kejang seluruh tubuh 3x, 1x di
rumah sebelum operasi selama ± 3 menit dan 2x setelah operasi SC di klinik masing-
masing selama ± 5 menit, setelah kejang pertama pasien sadar, namun yang kejang ke
dua pasien sedikit hilang kesadaran, sebelumnya pasien mengeluh mual, dan muntah
2x dirumah sejak pagi hari SMRS, kaki bengkak (-), penglihatan kabur (-), sakit kepala (-).
Pemeriksaan sebelum SC di klinik didapatkan TD 140/90 mmHg, dan protein urin +2,
kemudian dilakukan terminasi cito SC pukul 09.30, dan lahir bayi laki-laki pukul 09.45
dengan BB 2400 ggr, PB 49 cm, A-S 7-8. Selanjutnya pasien kejang 2x, pertama durante
op erasi dan diberikan terapi nifedipine 1x10 mg sublingual, selanjutnya kejang pukul
10.30 diberikan IV bolus MgSO4 20% 4gr (20cc) pelan selam 15 menit kemudian di rujuk
RSUD Syamrabu. Pemeriksaan di RSUD didapatkan kesadaran komposmentis, GCS 456,
TD 130/80 mmHg, HR 78x/m, T 36,5, RR 22x/m, pemeriksaan head to toe dalam batas
normal, status obstetric TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus (+) baik, fluxus (-), VT
fluxus (-). Pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit 31.8 ribu/uL, albumin 3,3 g/dL,
SGOT 121 U/L, SGPT 69 U/L. Akan hasil ini didapatkan diagnose pasien P1001 Post SC 3
jam yll (a.i Eklampsia + Post Date + Low Height) + Eklampsia + Partial Hellp Syndrome.
Terapi yang diberikan infus RD5% 500cc/24 jam, O2 masker 7-8 lpm, terapi maintenance
MgSO4 40% 1g/jam dengan syringe pump sampai 24 jam, metal dopa 3x500 mg,
nifedipine 3x10 mg bila TD ≥ 160/110, balance cairan CM=CK + 500cc, Inj. Ceftriaxone
2x1g, Inj. Ranitidin 2x50mg, Inj. As. Tranexamat 3x500 mg, Inj. Keterolac 3x30mg, Inj.
Metilprednisolon 2x25 mg tappering off.
Follow Up
Tgl S O A P
24/12/18 Keluhan (-) Ku : Cukup P1001 Post SC hari ke 1 ₋ IV MgSO4 1g/jam dengan Syringe pump
Pukul 08.00 GCS 4-5-6 (a.i Eklampsia + Post sampai pukul 13.00 WIB
WIB TD 130/90 mmHg; N 86x/m; date + TB 138 cm) + ₋ Metil dopa 3x500 mg
T 36,7oC; RR 20x/m Eklampsia + Partial ₋ Nifedipin 3x10 mg bila TD ≥ 160/110 mmHg
Cor/Pulmo : dBN Hellp Syndrome ₋ Balance Cairan CM = CK+500 cc
STO : ₋ Minum maks 1000cc/jam
TFU 2 jari bpst ₋ Bila nyeri asam mefenamat 3x500 mg; SF
Kontraksi uterus (+) baik 2x1 tab
Fluxus (-) ₋ Inj. Metilprednisolon 2x12,5 mg
₋ Mx : kel/VS/TFU/Kontraksi uterus/Flux
/tanda impending eclampsia
₋ Rencanakan vena pungsi untuk lab
25/12/18 Keluhan (-) Ku : Cukup P1001 Post SC hari ke 2 ₋ Metil dopa 3x500 mg
Pukul 08.30 GCS 4-5-6 (a.i Eklampsia + Post ₋ Nifedipin 3x10 mg bila TD ≥ 160/110 mmHg
WIB TD 130/70 mmHg; N 88x/m; date + TB 138 cm) + ₋ Inj. Metilprednisolone 1x25 mg
T 36,5oC; RR 20x/m Eklampsia + Partial ₋ Balance Cairan CM = CK+500 cc
Cor/Pulmo : dBN Hellp Syndrome ₋ Minum maks 1000cc/jam
STO : ₋ Asam mefenamat 3x500 mg;
TFU 2 jari bpst ₋ SF 2x1 tab
Kontraksi uterus (+) baik ₋ Mx : kel/VS/TFU/Kontraksi uterus/Flux/tanda
Fluxus (-) impending eklampsia
Lab :
Hb 10,8g/dL
Leu 18,1 ribu/uL
Tromb 143 ribu/mm3
HCT 32,4 %
Albumin 3,1 g/dL
26/12/18 Keluhan (-) Ku : Cukup P1001 Post SC hari ke 3 ₋ Inj. Metilprednisolon 1x12,5 mg
Pukul 09.00 GCS 4-5-6 (a.i Eklampsia + Post ₋ Pro KRS
WIB TD 130/80 mmHg; N 84x/m; date + TB 138 cm) + ₋ Kontrol poli 1 minggu kemudian
T 36,6oC; RR 20x/m Eklampsia + Partial
Cor/Pulmo : dBN Hellp Syndrome
STO :
TFU 2 jari bpst
Kontraksi uterus (+) baik
Fluxus (-)
Tinjauan Pustaka
Definisi
• Eklampsia keadaan akut pada penderita
preeclampsia yang disertai dengan kejang
menyeluruh dan koma
Data pasien :
TD 3/12/18 130/90 mmHg, Lab UL tgl
23/12/18 protein urin +2 PE
Cunningham, 2014. Obstetri William. Edisi 23. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.
Faktor Risiko PE
Multipara dengan
Nulipara atau Umur ibu yang riwayat
primigravida ekstrim preeklampsia
sebelumnya
Riwayat
Multipara dengan
preeklampsia pada
Primipaternitas jarak kehamilan
ibu atau saudara
sebelumnya > 10 th
perempuan
Riwayat penyakit
Hiperplasentosis Obesitas ginjal atau
kardiovaskular
Etiopatogenesis
Fase I 1. Teori kelainan vaskularisasi plasenta
2. Teori Iskemia plasenta, radikal bebas, dan disfungsi endotel
3. Teori intoleransi imunologis
Fase II
4. Teori adaptasi kardiovaskulari genetic
5. Teori defisieni gizi
6. Teori inflamasi
Ketidakseimbangan pelepasan ion atau neurotransmitter
eksitatorik khususnya glutamate dalam jumlah berlebihan
depolarisasi neuron secara massif letupan aksi potensial
kejang
Gambaran Klinis PE Eclampsia
Nyeri
Kepala
Skotoma Gangg
Penglihatan uan
Impending eclampsia Kabur Penglih
Didplopia atan
Nyeri
Epigastr
ium
Mual,
muntah
ACOG, 2013
Magnesium
Terapi Supportif sulfat
: ABCD mengendalikan
kejang
Melahirkan
Tatalaksana janin pada
hipertensi waktu dan cara
yang tepat
Angsar, M. Nikman., 2011. Hipertemsi dalam Kehamilan dalam Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. FK UI
Syarat dan Penghentian pemberian MgSO4
Tersedia antidotum MgSO4 bila
terjadi intoksikasi calcium X Tanda
glukonas 10% = 1gr (10% dalam 10 Intoksikasi
cc) diberikan IV dalam 3 menit
Setelah 24 jam
pasca persalinan
Refleks patela (+) kuat dengan
eclampsia
Setelah 24
Frekuensi pernapasan jam paska
>16x/menit kejang
terakhir
Setelah 12
Produksi urin >100 cc jam paska
dalam 4 jam sebelumnya persalinan
dengan PEB
Pemberian MgSO4
Penanganan Hipertensi
Skrining PE
PE Onset dini
PE Onset lambat