You are on page 1of 34

KELOMPOK A5

ALPHA 2016
FK UNSRI

1
 Nurunnisa Arsyad  Tamara Dwi Maharani
 Siti
Aisyah  Dzakiyah

 Diana Melinda  M. Khoiruddin

 Wiena Nadella Praja  Putriana Fuji Safitri

 Kevin Saputra  Jesslyn Harapan

 Inggrid Chyntiaputri

2
A 18 year old primigravida (G1P0A0) woman brought by her husband to the emergency department due to vaginal
bleeding since 2 hours ago. The bleeding was compound with tissue, 1 pad in amount. There were history of nausea,
vomitus, and breast tenderness. There were no history of trauma. The patient committed coitus the day before and
did abdominal massage. Her last menstrual period was 4 months ago. She had visited outpatient clinic a week ago
and performed ultrasound which showed 15 weeks singleton intrauterine gestation. She went to the midwife and was
told her pregnancy test was positive. She was referred to Moh. Hoesin Hospital
 In the examination findings:
Upon admission
 Height= 160 cm, weight=43 kg
 Sensorium CM
 BP 110/70 mmHg. HR 96x/min, RR 20x/m, T 36,8C

 Obstetric Examination
 Outer examination: abdomen flat, soft, fundal height 1 finger above pubic symphisis, mass (-), adnexal tenderness
(-), free fluid sign (-)
 Inspeculo: portio livide (-), external uterine ostium was opened, fluor (-), fluxus (+) blood not active, there was tissue
in cervical os, erosion (-), laceration (-), polyp (-)
 Vaginal toucher: portio soft, external uterine ostium was opened, tissue was palpable in cervical os, uterine corpus
appropriate for 12 weeks gestation, cervical motion tenderness (-), right and left adnexa and parametrium not
tense, no bulging of douglas pouch

 Laboratory
 Hb 9.8 g/dL; PLT 150.000/mm3; WBC 11.600/mm3
 Urine examination: clear, pale yellow, leukocyte esterase negative, protein negative, glucose negative, ketone
negative, bilirubin negative, leukocyte negative, erythrocyte 1-2 per HPF
3
 Plano test (+)
Istilah Definisi
Primigravida Wanita yang hamil untuk pertma kalinya
G=gravida (berapa kali seseorang hamil)
P=partus (berapa kali seorang ibu melahirkan bayi yang hidup
A=Abortus (berapa kali seorang ibu mengalami keguguran)

Vaginal bleeding Aliran darah dari vagina yang terjadi pada waktu yang salah selama bulan itu atau
pada jumlah-jumlah yang tidak sesuai.

Coitus Hubungan seksual pervaginam antara pria dan wanita

Breast tenderness Payudara yang nyeri/tegang yang disebabkan oleh peningkatan estrogen

4
Singleton intrauterine gestation Perkembangan fetus tunggal di intrauterine pada kehamilan

Fundal height Jarak antara bagian fundus uteri pada wanita hamil ke tulang
kemaluan; ukuran ini dihitung untuk menentukan usia kehamilan

Fluxus Aliran darah dari vagina yang terjadi pada waktu yang tepat selama
bulan itu atau pada jumlah-jumlah yang sesuai.

Douglas pouch Kantong rektouterin yang dilapisi oleh peritoneum parietal

Portio livide Bagian dari dinding vagina yang mengalami hipervaskularisasi sehingga
terlihat kebiru-biruan

5
No. Masalah Kategori
1. A 18 year old primigravida (G1P0A0) woman brought by her husband to the Keluhan utama
emergency department due to vaginal bleeding since 2 hours ago. The
bleeding was compound with tissue, 1 pad in amount.
2. There were history of nausea, vomitus, and breast tenderness. Keluhan tambahan
3. The patient committed coitus the day before and did abdominal massage. Riwayat dan keterangan
Her last menstrual period was 4 months ago. tambahan
4. She had visited outpatient clinic a week ago and performed ultrasound Riwayat pengobatan
which showed 15 weeks singleton intrauterine gestation. She went to the
midwife and was told her pregnancy test was positive. She was referred to
Moh. Hoesin Hospital
5. In the examination finidngs: Pemeriksaan tanda vital
Upon admission
H= 160 cm, weight=43 kg
Sensorium CM
BP 110/70 mmHg. HR 96x/min, RR 20x/m, T 36,8C
6
6. Obstetric Examination Pemeriksaan obstetri
Outer examination: abdomen flat, soft, fundal height 1 finger above pubic
symphisis, mass (-), adnexal tenderness (-), free fluid sign (-)
Inspeculo: portio livide (-), external uterine ostium was opened, fluor (-), fluxus
(+) blood not active, there was tissue in cervical os, erosion (-), laceration (-),
polyp (-)
Vaginal toucher: portio soft, external uterine ostium was opened, tissue was
palpable in cervical os, uterine corpus appropriate for 12 weeks gestation,
cervical motion tenderness (-), right and left adnexa and parametrium not
tense, no bulging of douglas pouch
7. Laboratory Pemeriksaan laboratorium
Hb 9.8 g/dL; PLT 150.000/mm3; WBC 11.600/mm3
Urine examination: clear, pale yellow, leukocyte esterase negative, protein
negative, glucose negative, ketone negative, bilirubin negative, leukocyte
negative, erythrocyte 1-2 per HPF
Plano test (+) 7
A 18 year old primigravida (G1P0A0) woman brought
by her husband to the emergency department due
to vaginal bleeding since 2 hours ago. The bleeding
was compound with tisue, 1 pad in amount.

8
1. Apa hubungan usia dengan primigravida?
Kehamilan di usia kurang dari 20 tahun bisa menimbulkan masalah, karena kondisi
organ reproduksinya belum sepenuhnya optimal dikarenakan rahim belum mampu
memberikan perlindungan yang maksimal untuk kehamilan sehingga dampaknya
pertumbuhan janin terhambat dan tidak sempurna.
Kehamilan dan persalinan di usia tersebut, meningkatkan angka kematian ibu dan
janin 4-6 kali lipat dibanding wanita yang hamil dan bersalin di usia 20-30 tahun.

9
2. Apa tanda kehamilan?
Tanda tidak pasti kehamilan dapat dilihat dari:
 Rahim membesar sesuai umur kehamilan
 Pada pemeriksaan terdapat :
 Tanda hegar : pelunakan dan dapat ditekannya istimus uteri
 Tanda chadwick : perubahan warna menjadi ungu pada vulva dan
mukosavagina termasuk juga porsio dan serviks
 Tanda piscaseck : merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris
 Braxton-Hicks : merupakan peregangan sel otot uterus akibat meningkatnya
actomysindi dalam otot uterus.
 Ballottement : ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin
bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa
 Pemeriksaan urine test kehamilan positif

10
Tanda pasti kehamilan:
 Terlihatnya embrio atau kantung kehamilan melalui USG pada 4-6 minggu
setelah pembuahan
 Denyut jantung janin ketika usia kehamilan 10-20 minggu didengar
menggunakan Laennec dan Doppler
 Terasa ada gerakan janin di dalam Rahim. Pada primigrivida bisa dirasakan
ketika usia kehamilan 18 minggu, sedangkan pada multigravida paada usia 16
minggu.

11
3. Berapa usia ideal wanita untuk hamil?
 Usia : 21-35 tahun

 Usia berkaitan dengan kematangan sistem reproduksi wanita dan faktor


psikologis sebagai orang tua.

4. Apa saja pemeriksaan yang dapat memastikan kehamilan?


Beta HcG (dapat dideteksi 7-10 hari setelah konsepsi), Radioreceptor array (RRA,
yaitu serum test yang mengukur sample darah untuk menghambat pengikatan
pada receptor beta HcG ) dan ELISA ( antibody monoclonal)

12
5. Apa saja kemungkinan penyebab terjadinya vaginal bleeding?
 Tinjauan Medis Perdarahan dalam kehamilan muda :

a. Abortus

b. Kehamilan ektopik

c. Mola hidatidosa.

d. Kehamilan anembrionik (blighted ovum)

13
6. Bagaimana mekanisme terjadinya vaginal bleeding?
Hamil muda + gangguan mekanis  perdarahan dalam desidua basalis  nekrosis
jaringan pada daerah implantasi  hasil konsepsi lepas sebagian (inkomplit)
sehingga plasenta tidak dapat dilepaskan sempurna (tertinggal)  dianggap
benda asing dalam uterus  infiltrasi sel-sel peradangan akut  kontraksi uterus 
ekspulsi (pendorongan benda asing keluar dari rongga rahim)  vaginal bleeding.

14
7. Apa makna klinis the bleeding was compound with tissue?
Proses terjadinya berawal dari pendarahan pada desidua basalis yang
menyebabkan nekrosis jaringan diatasnya. Selanjutnya sebagian atau seluruh hasil
konsepsi terlepas dari dinding uterus. Hasil konsepsi yang terlepas menjadi benda
asing terhadap uterus sehingga akan dikeluarkan langsung atau bertahan
beberapa waktu. Pada kehamilan kurang dari 8 minggu hasil konsepsi biasanya
dikeluarkan seluruhnya karena villi korialies belum menembus desidua secara
mendalam. Pada kehamilan antara 8 minggu sampai 14 minggu villi koriales
menembus desidua lebih dalam sehingga umumnya plasenta tidak dilepaskan
sempurna yang dapat menyebabkan banyak perdarahan. Pada kehamilan lebih
dari 14 minggu umumnya yang mula-mula dikeluarkan setelah ketuban pecah
adalah janin, disusul kemudian oleh plasenta yang telah lengkap terbentuk.
Perdarahan tidak banyak jika plasenta segera terlepas dengan lengkap.

15
There were history of nausea, vomitus, and breast
tenderness.

16
1. Bagaimana mekanisme keluhan secara fisiologis?

 Peningkatan kadar hCG secara dramatis, memuncak, kemudian


berkurang dari minggu ke 5 hingga minggu ke 15 kehamilan dapat
menyebabkan oedem pada mukosa lambung yang mengakibatkan
nausea dan vomitus pada kehamilan.
 Breast tenderness terjadi akibat pertumbuhan dan perkembangan
payudara selama kehamilan. Elemen duktus, alveolar, dan mioepitel
semuanya mengalami hiperplasia sebagai persiapan untuk laktasi.
Proliferasi duktus sebagian besar dikendalikan oleh estrogen, sedangkan
diferensiasi asinar adalah efek progesteron yang difasilitasi oleh estrogen.

17
There were no history of trauma. The patient
committed coitus the day before and did abdominal
massage. Her last menstrual period was 4 months
ago. She had visited outpatient clinic a week ago and
performed ultrasound which showed 15 weeks
singleton intrauterine gestation. She went to the
midwife and was told her pregnancy test was
positive. She was referred to Moh. Hoesin Hospital

18
1. Apa hubungan antara coitus yang diikuti abdominal massage dengan perdarahan pervaginam?
Perdarahan paska koitus sering terjadi setelah melakukan hubungan intim (koitus)
ditambah oleh faktor predisposisi. Pijat perut yang dilakukan saat kehamilan
memiliki komplikasi untuk mengalami abortus sehingga dapat terjadi perdarahan
pervaginam.

2. Apa makna klinis her last menstrual period was 4 months ago?
Konsepsi terjadi pada hari ke 14 menstruasi
Pada kasus HPHT : 4 Oktober, 2018 maka hari ke 14 menstruasi ialah pada tanggal
17 Oktober 2018 (hari konsepsi)
Usia gestasi per minggunya dihitung sejak hari konsepsi
-->Usia gestasi pada kasus sekitar 15 minggu

19
3. Bagaimana cara menghitung usia gestasi berdasarkan hasil USG?
Pemeriksaan USG disarankan dilakukan minimal 3 kali dalam satu masa kehamilan,
yaitu pada trimester pertama, trimester kedua dan trimester ketiga.
Penentuan usia kehamilan dengan USG menggunakan 3 cara yaitu:
1. Mengukur diameter kantong kehamilan pada kehamilan 6-12 minggu.
2. Mengukur jarak kepala bokong pada kehamilan 7-14 minggu.
3. Mengukur diameter biparietal (BPD) pada kehamilan lebih 12 minggu

20
4. Bagaimana morfologi dan perkembangan janin?

21
In the examination findings: (Upon admission)

Height: 160 cm, weight: 43 kg

Sensorium: Compos Mentis

BP: 110/70 mmHg, HR: 96x/min,


RR: 20x/m, T: 36,8°C

22
1. Apa interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan tanda vital?
Sensorium CM Normal

BP 110/70 mmHg Normal

HR 96x/min Normal

RR 20x/min Normal

T 36,8C Normal

H=160 cm, weight=43 kg IMT = 16,8  kurang

23
Obstetric Examination
Outer examination: abdomen flat, soft, fundal height 1
finger above pubic symphisis, mass (-), adnexal
tenderness (-), free fluid sign (-)
Inspeculo: portio livide (-), external uterine ostium was
opened, fluor (-), fluxus (+) blood not active, there was
tissue in cervical os, erosion (-), laceration (-), polyp (-)
Vaginal toucher: portio soft, external uterine ostium was
opened, tissue was palpable in cervical os, uterine corpus
appropriate for 12 weeks gestation, cervical motion
tenderness (-), rght and left adnexa and parametrium not
tense, no bulging of douglas pouch
24
1. Apa interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan obstetrik?
Outer examination

No Kasus Interpretasi
1 Abdomen datar dan lembut Normal
2 Tinggi fundus 1 jari diatas Normal
simfisis

3 Massa (-) Normal


4 Tenderness (-) Normal
5 Asites (-) Normal

25
Inspeculo
Hasil Pemeriksaan Hasil Normal Interpretasi & Mekanisme

Portio livide (-) (+) mulai dari Abnormal


minggu ke 6-8 Perdarahan pada uterus  aliran darah ke seviks dan
setelah vagina berkurang  hipervaskularisasi vena di area
konsepsi serviks menurun  warna keunguan (livide)
berkurang

External orifice of the uteri (-) sebelum Abnormal


was open (1 cm) masuk inpartu Kematian hasil konsepsus  perdarahan dalam
pada desidua basalis  nekrosis jaringan  hasil konsepsi
kehamilan lepas  merangsang uterus berkontraksi  serviks
pertama mengalami penipisan/effacement dan dilatasi 
orificium uteri eksternal terbuka
Fluor (-) (-) Normal, tidak ada vaginosis/infeksi genitalia eksterna
26
Inspeculo

Fluxus (+) (-) sebelum Abnormal


inpartu Kematian hasil konsepsus  perdarahan dalam desidua
basalis  nekrosis jaringan  hasil konsepsi lepas 
merangsang uterus berkontraksi  mengeluarkan darah
dan jaringan termasuk cairan amnion  fluksus (+)

Tissue (+) (-) Abnormal


Kematian hasil konsepsus  perdarahan dalam desidua
basalis  nekrosis jaringan  hasil konsepsi lepas 
merangsang uterus berkontraksi  mengeluarkan darah
dan jaringan  jaringan (+)

Erotion (-) Laceration (-) (-) Normal, perdarahan bukan karena luka

Polyp (-) (-) Normal, perdarahan bukan karena polip


27
Laboratory
Hb 9.8 g/dL; PLT 150.000/mm3; WBC 11.600/mm3

Urine examination: clear, pale yellow, leukocyte


esterase negative, protein negative, glucose
negative, ketone negative, bilirubin negative,
leukocyte negative, erythrocyte 1-2 per HPF

Plano test: (+)

28
1. Apa interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan lab?
Hasil Interpretasi Keterangan

1. Hemoglobin 9,8 g/dL Anemia Terjadinya perdarahan pervaginam akibat koitus dan pijat
abdomen menyebabkan penurunan kadar hemoglobin
darah
2. Platelet 150.000/mm3 Normal -
3. Sel darah putih 11.600/mm3 Normal -
4. Urin: jernih dengan warna kuning pucat Normal -
5. Leukosit esterase (-) Normal -
6. Protein urin (-) Normal -
7. Glukosa urin (-) Normal -
8. Keton urin (-) Normal -
9. Bilirubin urin (-) Normal -
10. Leukosit (-) Normal -

11. Eritrosit 1-2 per LPB Normal -


29
2. Bagaimana mekanisme kerja tes plano?
HCG atau Human Chorionic Gonadotropin adalah hormon glikoprotein yang
diproduksi oleh plasenta yang sedang berkembang setelah fertilisasi. Pada
kehamilan normal, HCG dapat dideteksi baik di urine maupun di serum pada 7-10
hari setelah konsepsi. Tes plano menggunakan urin pagi wanita hamil, HCG di
dalam urin akan berikatan dengan anti HCG pada strip, dengan melihat ada atau
tidaknya aglutinasi saat pencampuran. Hasil positif ditandai dengan adanya
aglutinasi yang akan mengaktifkan enzin sehingga daerah T dan C berwarna
merah.

30
Woman, primigravida
Gangguan mekanik
Abdominal Massage
Peningkatan hormon
estrogen, progesteron Perdarahan kecil dalam desidual coitu
Usia muda
basalis hormon masih belum
seimbang
Dianggap benda asing
IMT < Coitus
Nausea

Vomitting Infiltrasi sel-sel radang


akut
Breast Tenderness

Nekrosis jaringan pada


daerah implantasi

Kontraksi uterus
meningkat

abortus

Tissue in the cervical os Vaginal bleeding 31


Wanita, usia 18 th, hamil 15 minggu, mengalami
perdarahan yang disebabkan oleh abortus inkomplit.

32
 Beesley, R, Johnson, J, Glob. libr. women's med.,
(ISSN: 1756-2228) 2008; DOI 10.3843/GLOWM.10305 diakses
http://www.glowm.com/section_view/heading/The+Breast+During+Pregnancy+and+Lactation/item/304
 Benson R, Pernoll M. (2008). Buku saku obstetri dan ginekologi edisi 9. Jakarta : buku kedokteran EGC
 Bryan Larsen and Joseph Hwang, “Progesterone Interactions with the Cervix: Translational Implications for
Term and Preterm Birth,” Infectious Diseases in Obstetrics and Gynecology, vol. 2011, Article ID 353297, 13
pages, 2011. https://doi.org/10.1155/2011/353297.
 Leveno, Kenneth J. 2009. Obstertri Williams, Ed. 21. EGC, Jakarta
 Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. 2012. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. Jakarta:
EGC.
 Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. 2013. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 3.
Jakarta: EGC.
 Handono, dkk. 2009. Abortus Berulang. Refika Aditama, Bandung.
 Lee NM, Saha S. Nausea and vomiting of pregnancy. Gastroenterol Clin North Am. 2011;40(2):309-34, vii.
Diakses https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3676933/
 Manuaba, 2003. Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi. Jakarta:EGC
 Manuaba, I.B.G. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC. Hal 64, 159, 161
 Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono prawirohardjo
 Saifuddin, Abdul Bari. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal 36, 37, 213,
217, 219, 223, 278, 287

33
34

You might also like