You are on page 1of 45

PELAYANAN ANTENATAL

TERFOKUS

I Wayan Artana Putra


PKB OBGIN ke-7
20-24 November 2015
Denpasar
Konsep ANC tradisional
FREKUENSI ANC

resiko tinggi

resiko rendah
Tenaga kesehatan akan diarahkan untuk lebih
waspada hanya kepada ibu hamil resiko tinggi
yang mungkin tidak akan menimbulkan
komplikasi selama kehamilan

ibu hamil “resiko rendah" mungkin tidak


mendapatkan perhatian atau mungkin tidak
akan siap untuk mengenali tanda-tanda
komplikasi
ASUHAN ANTENATAL

Kualitas ?
New Paradigm
Assessing Adequacy of Prenatal
Care
KESSNER
INDEKS:

 Adekuat :
 Kunjungan pertama di trimester I disertai dengan :
 Minimal 2 kali kunjungan sampai uk 17 minggu
 Total 9 kali kunjungan sampai uk 36 minggu
atau lebih

 Tidak Adekuat:
 Kunjungan pertama di trimester III atau:
 Tidak ada kunjungan sampai UK 17 minggu
 Hanya satu kali kunjungan sampai UK 29 minggu
Faktor yang berkontribusi
terhadap kematian ibu

Penyebab langsung kematian Penyebab tidak langsung kematian ibu


ibu adalah faktor yang adalah faktor-faktor yang memperberat
berhubungan dengan keadaan ibu hamil seperti EMPAT
komplikasi kehamilan, TERLALU (terlalu muda, terlalu tua, terlalu
persalinan dan nifas seperti sering melahirkan dan terlalu dekat jarak
perdarahan, preeklampsia/ kelahiran) TIGA TERLAMBAT (terlambat
eklampsia, infeksi, persalinan mengenali tanda bahaya dan mengambil
macet dan abortus keputusan, terlambat mencapai fasilitas
kesehatan dan terlambat dalam
penanganan kegawatdaruratan)
Konsep Antenatal Terpadu
Apa strategi Pemerintah ?
Hasil pengamatan lapangan yang dilaksanakan secara intensif
dalam beberapa tahun terakhir, memperlihatkan bahwa
pelayanan antenatal masih mengacu pada pelayanan 10T

1. Timbang Berat Badan dan ukur Tinggi Badan,


2. Ukur Tekanan Darah
3. Nilai status gizi/ukur Lingkar Lengan Atas (LILA)
4. Ukur Tinggi Fundus uteri
5. Tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin
6. Skrining status TT
7. Tablet tambah darah
8. pemeriksaan Lab
9. tatalaksana/penanganan kasus
10. temuwicara/konseling
TARGET
Bagaimana aplikasi ANC terpadu?
Penyelenggaraan pelayanan antenatal terpadu sudah berlangsung
selama 5 tahun sejak diterbitkannya pedoman antenatal terpadu
tahun 2010 oleh kementrian kesehatan, namun angka kematian ibu
saat ini masih tinggi bahkan target MDGs nyaris tidak mungkin
dicapai pada akhir tahun 2015
Cakupan K1 - kontak pertama dan K4 - kontak 4 kali dengan
tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, sesuai standar.
Secara nasional angka cakupan pelayanan antenatal (K1 akses)
mencapai 94,24% dan K4 84,36% sedangkan angka (K1 Trimester
1) 72,3% pada tahun 2010 menjadi 81,3% pada tahun 2013
Focused
Antenatal Care:
A Better,
Cheaper, Faster,
Evidence-based
Approach
Apa itu ANC Terfokus?

. 1. Menekankan pada kualitas pelayanan dari


pada kuantitas pada setiap kunjungan.

2. Disusun dalam paket-paket kunjungan yang


sesuai dengan umur kehamilan, dan
menjamin setiap ibu hamil mendapatkan
pelayanan dasar ANC yang diperlukan dalam
4-5 kali kunjungan,

3. Menjamin semua ibu hamil mendapatkan


pelayanan dasar yang sama (Basic needs)
PELAYANAN DASAR ANC TERFOKUS
• Health Promotion and Disease
Prevention
• Detection and Treatment of Existing
Diseases and Conditions
• Early Detection and Management of
Complications
• Birth Preparedness and Complication
Readiness
PERBEDAAN ANC TRADISIONAL
DENGAN ANC TERFOKUS
ANC Tradisional ANC Terfokus
Risiko maternal >>> risiko tinggi Semua mendapatkan
pelayanan dasar yg sama
Frekuensi Makin banyak makin baik Cukup 4-5 kali kunjungan
kunjungan
Kegiatan 10 T semua kunjungan Berbeda setiap periode
kehamilan
Kunjungan K1 Tidak menekankan Skriining laboratorium
skriining di T 1 dan pem. penunjang >
banyak di T1
Pembiayaan > Tinggi, karena Sesuai/mendekati
diharapkan kunjungan > tanggungan BPJS
sering.
Pelaksanaan Cenderung tidak terarah Terarah, dibuat dalam
paket2 kegiatan disertai
Recognizes that every pregnant woman is at
risk for complications, so therefore all woman
should receive the same basic care, and
monitoring for complications.

Perawatan antenatal yang efektif saja tidak akan mencegah


morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi, namun kualitas
perawatan ibu hamil memainkan peranan penting dalam
memastikan kesehatan ibu dan bayi.
Deteksi dini
pencegahan dan
therapy penyakit yg
sudah ada

Pastikan pasien
mengingat
HPHT nya

TT Selang waktu minimal Lama perlindungan


Saat kunjungan pertama (Sedini mungkin pada
TT1 -
kehamilan)
TT2 4 minggu setelah TT1 (pada Kehamilan) 3
6 bulan setelah TT2 (pada kehamilan, jika selang waktu
TT3 5
minimal terpenuhi)
TT4 1 tahun setelah TT3 10
TT5 1 tahun setelah TT4 25
Jangan lupa untuk ingatkan ibu untuk melengkapi imunisasinya hingga TT5 sesuia jadwal (tidak perlu menunggu
sampai kehamilan berikutnya)
Kategori berat IMT IMT Kehamilan Tunggal Gemeli
Kurus < 18.5 (Kg) (Kg)
Normal 18.5-24.9 <18.5 12.5-18 Tidak ada data
Gemuk 25-29.9 18.5-24.9 11.5-16 17-25
Obesitas (kelas I) 30-34.9 25.0-29.9 7-11.5 14-23
Obesitas (kelas II) 35-39.9 >30 5-9 11-19
Obesitas ekstrim (kelas III) > 40
Jenis Diagnostik Penatalaksan
anemia aan

Anemia Defisiensi besi Lakukan pemeriksaan


mikrositik ferritin.
hipokrom Apabila ditemukan
kadar ferritin < 15
ng/ml, berikan terapi
besi dengan dosis
setara 180 mg besi
elemental per hari.
Apabila kadar ferritin
normal, lakukan
pemeriksaan SI dan
TIBC.
Thalassemia Pasien dengan
kecurigaan thalassemia
perlu dilakukan
tatalaksana bersama
dokter spesialis
penyakit dalam untuk
perawatan yang lebih
spesifik
Anemia Perdarahan Tanyakan riwayat dan
normositik cari tanda dan gejala
normokrom aborsi, mola, kehamilan
ektopik, atau
perdarahan pasca
persalinan
Infeksi kronik Terapi sesuai penyakit
dasar

Anemia Defisiensi berikan asam folat 1 x 2


makrositik asam folat mg
hiperkrom dan vitamin dan vitamin B12 1 x 250
B12 – 1000 µg
Deteksi
penyakit
kronis
Program Pencegahan Penularan HIV
dari Ibu ke Anak (PPIA) dilakukan
melalui Tes HIV atas inisiatif
Pemberi Pelayanan Kesehatan dan
Konseling (TIPK)

“Daerah dengan tingkat epidemi


meluas dan terkonsentrasi maka
tenaga kesehatan wajib
menawarkan tes HIV kepada semua
ibu hamil secara inklusif pada
pemeriksaan laboratorium rutin
lainnya saat pemeriksaan antenatal
atau menjelang persalinan”
Pada trimester I atau
kunjungan pertama
(Treponemal & Non
treponemal test)
Early syphilis (less than 2 yearrs duration,
based on serology results) can be primary,
secondary or latent (asymptomatic)
• Benzathine penicillin 1.8g (2.4 million
units) IM as single dose*.

OR
• Procaine penicillin 1.5g IM, daily for 10
days
Late latent syphilis - latent syphilis of more
than 2 years or of indeterminate duration, in
the absence of tertiary syphilis.
• Benzathine penicillin 1.8g (2.4 million
units) IM once weekly for 3 weeks (i.e. 3
doses).

OR
• Procaine penicillin 1.5g IM, daily for 15
days

Tertiary syphilis.
• Benzylpenicillin 1.8g IV every 4 hours for
15 days.
Faktor risiko diabetes melitus
gestasional meliputi:
• Obesitas
• Riwayat diabetes melitus
gestasional sebelumya
• Glukosuria
• Riwayat keluarga dengan
diabetes
• Abortus berulang
• Riwayat melahirkan dengan
cacat bawaan atau bayi >4000
gram
• Riwayat preeklampsia

Pemeriksaan Hasil
Gula Darah sewaktu >200 mg/dl (Disertai
(GDS) gejala klasik
hiperglikemia)
Glukosa darah >126 mg/dl
puasa (GDP)
Glukosa 2 jam >200 mg/dl
setelah makan
(TTGO)
Kadar (HbA1C) >6,5%

Ulang kembali saat UK 24-28 minggu


ISK pada kehamilan
didefinisikan sebagai adanya
100.000 organisme per
mililiter urin pada pasien
asimtomatik, atau lebih dari
100 organisme / mL urin
disertai piuria (>7 sel leukosit
/ mL) pada pasien
simptomatis.

kultur urine.

memicu terjadinya
persalinan preterm dan
ketuban pecah dini.
No Situasi klinis Rekomendasi pengobatan
1 ODHA hamil segera TDF (1X300 mg) + 3TC (atau
terapi ARV FTC) (1X300 mg) + EFV
Datang pd saat (1X600 mg)
persalinan dan Alternatif:
belum TX ARV,   AZT (2x300mg) + 3TC
Tes reaktif  ARV (2x150mg) + NVP
(1x200mg, setelah
2minggu 2x200mg)
 TDF(1x300mg) + 3TC
(atau FTC) (1x300mg)
+ NVP (2x200mg)
 AZT (2x300mg) + 3TC
(2x150mg) + EFV
(1x600mg)
2 ODHA sedang Lanjutkan dengan ARV yang
menggunakan ARV sama selama dan sesudah
dan kemudian hamil persalinan
3 ODHA hamil dengan
hepatitis B yang  TDF (1x300mg) + 3TC
memerlukan terapi (atau FTC) (1x300mg)
+ EFV (1x600mg)

4 ODHA hamil dengan  Bila OAT sudah


tuberkulosis aktif diberikan, maka
dilanjutkan. Bila OAT
belum, maka
diberikan terlebih
dahulu sebelum ARV.
Rejimen untuk ibu:
Bila OAT sdh
diberikan dan TB
telah stabil: AZT
(d4T) + 3TC + EFV
Pemeriksaan USG direkomendasikan:

• Pada awal kehamilan/dating scan (idealnya sebelum usia


kehamilan 13 minggu) untuk menentukan usia gestasi,
viabilitas janin, letak dan jumlah janin, serta deteksi
abnormalitas janin yang berat.
• Pada usia kehamilan sekitar 20 minggu untuk deteksi
anomali janin/anomalic scan.
• Pemeriksaan doppler studi (a.uterina, duktus venousus
dan a cerebri media) untuk deteksi Preeklampsia dan
keadaan janin pada UK 20-24 minggu
• Penilaian panjang serviks untuk mengetahui faktor resiko
prematuritas pada trimester II
• Pada trimester ketiga untuk menentukan fetal wellbeing
(pemeriksaan biophysical profile), plasenta, tali pusat, dan
posisi janin.
• Lakukan rujukan untuk pemeriksaan USG jika alat atau
tenaga kesehatan tidak tersedia
Focus pada
skriining cacat
bawaan,PE,Prem
aturitas
Pada riwayat
persalinan preterm
sebelumnya

Rekomendasi asupan harian 1000


sampai 1300 mg per hari.

Suplementasi kalsium bermanfaat


pada populasi berisiko tinggi
hipertensi dalam kehamilan atau
dengan asupan kalsium rendah
Pasien yang berisiko Cacat
bawaan dilakukan fetal scan
UK 18-24 mg

Skriining preeclampsia
dengan USG Doppler UK 20-
24 mg

Asupan
nutrisi/supplement fe
dan asam folat
Terapi penyakit kronis
Identifikasi Faktor resiko PE
Tr
im
es Resiko (+) Resiko (-)
te
rI
Hematologi rutin
Urinalias

Tr Dopper arteri
im uterina
es
te
r Notching (+) Notching (-)
II
Tr Aspirin 80mg/hari
is
e
m Pantau tekanan
es darah dan
te proteunuria
r
III
Preeklampsia Bukan
Preeklampsia
NOTCHING
Pemeriksaan Hasil
Glukosa darah puasa (GDP) >92 mg/dl atau
Glukosa 1 jam setelah makan >180 mg/dl atau
Glukosa 2 jam setelah makan >153 mg/dl

Stadium pertama adalah stadium


pembentukan neuron,
sedangkan stadium kedua adalah
stadium pembesaran dan
pematangan neuron
Deteksi IUGR

Pemberian Rhogam
Konseling tanda-tanda
bahaya, faskes yang
dituju
Deteksi IUGR

Tinggi fundus uteri yang


normal untuk usia
kehamilan 20-36 minggu
dapat diperkirakan dengan
menggunakan rumus
(usia kehamilan dalam
minggu + 2) cm.

Puncak
Hemodilusi UK
32-34 mg
Evaluasi Pintu atas,
tengah dan bawah
panggul. Letak dan
posisi janin
Tanda2 IUGR
Fetal Well being
ANC Khusus Persalin
an di
Faskes
II/III
Ada kelainan Medis dan Obstetri

PK I PK IV PK V
PK II PK III
(8-13 (28- (34-
(14-24 (24-28
mg) 34 40
mg) mg)
mg) mg)

Tidak ada kelainan Medis dan Obstetri


Persali
nan di
Faskes I
FOCUSED ANC
Kriteria Antenatal Terfokus
(Diadopsi dari kriteria klasifikasi New ANC Model WHO)

Riwayat Obstetri Ya Tdk


1 Riwayat Stillbirth atau KJDR
2 Riwayat 3 atau lebih abortus spontan
3 Riwayat melahirkan bayi <2500gr
4 Riwayat melahirkan bayi >4500gr
5 Riwayat kehamilan terakhir dengan PEB/eklampsia
6 Riwayat operasi pada saluran reproduksi (Myomectomi, Konisasi, korpore, sirklase)

Kehamilan sekarang
7 Didiagnosis dengan curiga kehamilan multipel
8 Usia ibu < 16 tahun
9 Usia ibu >40 tahun
10 Isoimunisasi Rh(-) pada kehamilan sekarang atau sebelumnya
11 Perdarahan pervaginam
12 Massa di pelvis
13 Tekanan darah diastolik > 90mmHg atau lebih

Penyakit medis
14 Insulin dependent diabetes militus
15 Penyakit ginjal
16 Penyakit jantung
17 Riwayat penggunaan NAPZA atau alkohol
18 Kelainan medis lainnya
19 Tuliskan secara spesifik__________________________________
______________________________________________________

Jika salah satu pertanyaan diatas "ya" maka tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan pelayanan menggunakan model ANC
terfokus.

Apakah kriteria pelayanan ANC terfokus terpenuhi ?


Jika tidak kemana pasien akan dirujuk:____________________________________________

Tanggal
Nama provider kesehatan
Tanda tangan
TERIMA KASIH
PAKET KUNJUNGAN I (8-13 MINGGU)

• Tujuan
– Penapisan, pencegahan dan pengobatan dini
– Good dating
– Edukasi dan konseling

• Anamnesis terarah
– HTA, riwayat penyakit medis dan obstetri, riwayat persalinan
– Dukungan suami/keluarga

• Pemeriksaan fisik
– Fisik umum, IMT
– Pemeriksaan Obstetri
• Penunjang
– Laboratorium
• DL,UL, DMG, HIV, Hepatitis, Darah mal, Rhesus, TB
– USG
• Memastikan kehamilan, konfirmasi HTA, lokasi.
• Skriining cacat bawaan; NT, Nasal Bone.
• Pengobatan
– Koreksi anemia
– ARV
– Pengobatan penyakit lain sebelum hamil
Apa Keunggulan ANC terfokus?
1. ANC terfokus akan lebih meningkatkan Kunjungan K1
Trismester 1 dan bukan K1 akses.
2. ANC terfokus dapat menentukan pemeriksaan pada ibu hamil
dengan lebih terarah sesuai dengan usia kehamilannya.
3. Jika kunjungan ANC terlewati dapat dilakukan pemeriksaan
kembali berdasarkan paket kunjungan yang sebelumnya.
4. Skrining pada ANC terfokus dapat ditekankan pada
pemeriksaan tertentu, sesuai dengan endemisitas suatu
penyakit di suatu daerah.
5. Lebih selektif dalam penerapannya, penggunaan ANC terfokus
hanya dilakukan pada pasien yang memenuhi kriteria ANC
terfokus dan bukan pada semua pasien
6. Sesuai dengan jumlah kunjungan yang ditanggung oleh BPJS
Kesehatan

You might also like