You are on page 1of 23

Om Swastyastu

Agama Hindu
Kelompok 2
Nama Kelompok
I Ketut Aditya Dharma Prabawa (10)
Komang Dadia Winanda (16)
Ni Made Anggi Dwi Jayanti (23)
Ni Made Rarasitha Kencana Dewi (24)
Putu Adelia Shindy Bella (29)
NIWRTTI DAN PRAWRTTI MARGA
Agama Hindu mengajarkan memuja tuhan
dengan melaksanakan upacara
yadnya,sembahyang dan lain-lain.
Ada dua jalan yang utama bagi umat hindu
untuk mewujudkan rasa bhakti kehadapan Sang
Hyang Widhi yaitu :
1. Niwrtti Marga
2. Prawrtti Marga
Niwrtti Marga

 Suatu jalan atau cara yang utama untuk mewujudkan rasa


bhakti kehadapan Sang Hyang Widhi dengan melakukan Yoga
dan Samadhi dalam rangka penyatua diri dengan Sang Hyang
Widhi Wasa.

Yoga Marga adalah suatu usaha menghubungkan diri dengan


Sang Hyang Widhi Wasa beserta Manifestasi-Nya. Yoga
mengajarkan enendalian diri agar dapat bersatu dengan Sang
Hyang Widhi.
Ada delapan tahapan dalam menjalankan Yoga yaitu Astangga
Yoga.
Astangga Yoga
Yama Nyama

Asana Pranayama

Pratyahara Dharana

Dhyana Samadhi
YAMA
• Yama sebagai tahap pengendalian paling awal
yang terdiri dari 5 bagian disebut Panca Yama
Brata.
-Ahimsa : tidak menyakiti sesama
-Brahmacari : masa belajar mencari ilmu
-Satya : setia, dan berlaku jujur
-aparigraha : tidak serakah, tidak
mementingkan diri sendiri
-Asetya : tidak mencuri, korupsi,
mengambil hak orang
Dalam kitab Sarascamusccaya disebutkan ada 10 yama
yaitu:
1.Anrcangsya : tidak mementingkan diri sendiri
2.Ksama : tahan akan panas dingin
3.Satya : tidak berdusta
4.Ahimsa : membahagiakan semua makluk
5.Dama : dapat menasehati diri sendiri
6.Arjawa : tulus hati
7.Priti : sangat welas asih
8.Prasada : kejernihan hati
9.Madhurya : manisnya pandangan&perkataan
10.Madarwa : lembut hati
Nyama

Nyama merupakan disiplin diri dari dalam Astangga Yoga


yang dapat digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan
Niwrtti Marga. Ada Panca Nyama Brata untuk
mewujudkankesucian lahir batin :

Bagian Panca Nyama Brata :


1. Sauca artinya suci lahir batin
2. Santosa artinya kepuasan
3. Tapa artinya pengekangan diri
4. Swadhyaya artinya belajar
5. Iswarapranidana artinya bakti kehadapan Sang Hyang
Widhi
Dasa Yama ( Kitab
Sarasamuscaya)
1. Dana artinya pemberian makanan dan minuman
2. Ijya artiya pujaan kepada Dewa , leluhur, dll
3. Tapa artinya pengekangan hawa nafsu jasmani
4. Dhyana artinya merenung memuja Dewa Siwa
5. Swadhyaya artinya mempelajari weda
6. Upasthanigraha artinya mengekang nafsu syahwat
7. Brata artinya pengekangan nafsu terhadap makan
8. Upawasa artinya pengekangan diri
9. Mona artinya tidak bersuara
10.Snana artinya melakukan pemujaan dengan Trri
Sandhya
Asana
Asana adalah sikap badan yang sempurna.
Asana sebagai suatu ajaran dalam Astangga Yoga
bertujuan untuk meredam gerak-gerik
tubuh,sehingga pikiran tidak akan diganggu oleh
gerakan-gerakan tubuh itu.
Pranayama
• Pranayama adalah pengendalian tenaga hidup
dan merupakan nafas dari semesta.
• Ada 3 bagian dari pranayama :
– Puraka : memasukan nafas
– Kumbaka : menahan nafas
– Recaka : mengeluarkan nafas
Pratyahara
• Pratyahara adalah pemusatan pikiran pada
Sang Hyang Widhi.
• Pratyahara merupakan suatu proses awal
dalam usaha mencapai Samadhi, Menarik
pikiran dari objek-objek menggelisahkan dan
memusatkannya pada Sang Hyang Widhi
Dharana

Dharana adalah usaha meningkatkan pikiran pada satu


objek ( Sang Hyang Widhi ) agar ia dapat menetap dan
tidak goyah .
Dhyana

Dhyana adalah usaha melatih piikiran untuk tetap


terpusat pada satu objek di dalam atau di luar diri
sendiri dan sampai mengalirkan arus kekuatan yang
tidak terpecah pecah
Samadhi

Samadhi adalah terpusatnya pikiran pada diri sendiri


(atman) yang dapat dicapai seseorang apabila telah
teguh dengan kekuatan Dhyana . Sehingga gangguan
dari luar dapat ditangkal , dan hanya pada Sang Hyang
Widhi
PRAWRTTI MARGA

• Prawrtii Marga adalah cara atau jalan yang


utama untuk mewujudkan rasa bhakti ke
hadapan Sang Hyang Widhi, dengan tekun
melaksanakannya :
1. Tapa
2. Yajna
3. Kirti
TAPA
Kata “tapa” berarti pengendalian diri, untuk
memuja sang hyang widhi. Pengendalian diri
(tapa) itu sangat perlu dilaksanakan secara
tekun dan tertur dengan mengikuti ajran Yama
dan Nyama. Tapa merupakan sarana untuk
membersihkan roh/jiwatma yang berada pada
diri manusia dari belenggu ketertarikan yang
bersifat duniawi.
Maha Rsi Patanjali mengatakan bahwa , citta
atau alam pikiran manusia dibangun oleh :
 Manah (Bagian alam pikiran yang bersifat
penerima kesan)
 Budhi (Bagian alam pikiran yang bersifat
menganalisa)
 Ahamkara (Rasa ego)
Perilaku manusia dipengaruhi oleh Tri Guna
• Dalam sloka 15 dari kitab Wrhaspati Tattwa,
menyebutkan keterangan tentang Tri Guna,
sebagai berikut :
Laghu Pracakam sattwam cancalam tu rajah sthitam,
tamo guru varanakam ityetaccinta laksanam ikang
citta mahangan mawa, yeka sattwa ngaranya, ikang
madres molah, yeka rajah ngaranya, abwat peteng,
yeka tamah ngaranya

Terjemahannya :
Pikiran yang ringan dan terang, itu sattwam namanya,
yang bergerak cepat itu tamas namanya, yang berat
dan gelap itu namanya
Yajna
Yajna adalah suatu pemujaan dan persembahan
kehadapan Sang Hyang Widhi beserta
manifestasinya yang dilandasi degan rasa bhakti
dan ketulusan hati.
Dalam
Yajna terbagi menjadi lima jenis
a. Dewa yajna d.Manusa yajna
b. Resi yajna e. Pitra yajna
c. Bhuta yajna
pelaksanaan yajna berdasarkan waktunya :
1. Nitya Karma adalah persembahan suci yang
dilakukan sehari- hari.
Contoh: Tri Sandhya dan Mebanten Saiban
2. Naimitika Karma adalah persembahan suci yang
dilakukan dalam waktu-waktu tertentu.
Contoh: Purnama , Galungan , Kuningan , dll.
Tujuan dari pelaksanaan yajna :
1. Sebagai pernyataan rasa syukur dan terima kasih
kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa
2. Sebagai pernyataan permohonan anugrah-Nya
3. Sebagai ungkapan permohonan ampun atas
segala kelalaian yang dilakukan
Kirti
Kirti adalah wujud kerja umat Hindu dlam
rangka melaksanakan swadharmanya. Baik
dharma Negara maupun dharma Agama.
Wujud Kirti dalam hubungannya dengan
dharma Agama:
a. Membangun dan memelihara tempat
suci (pura)
b. Membuat dan mempersiakan sarana
upacara Agama
c. Melaksanakan kerja bhakti (ngayah) pada
tempat suci (pura)
Wujud Kriti dalam hubungannya dengan
dharma Negara :
a. Turut berperan aktif dalam
menyukseskan berbagai program
pembangunan yan dicanangkan oleh
pemerintah.
b. Berupaya mewujudkan pembangunan
fisik di berbgai sektor seperti : bidang
pendidikan, bidang agama dan bidang
sosial.

You might also like