Professional Documents
Culture Documents
klasifikasi Brotowali :
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonea
Bangsa : Ranunculales
Suku : Menispermaceae
Marga : Tinospora
Jenis : (Tinospora crispa, L)
Slide Title
Banyak senyawa metabolit
sekunder yang dihasilkan dari
berbagai jenis tumbuhan di
Indonesia. Adanya senyawa
tersebut, maka tumbuhan
tersebut memiliki prospek
untuk dimanfaatkan dalam
bidang pengobatan. Salah
satu tanaman obat yang
sering digunakan masyarakat
untuk pengobatan tradisional
adalah brotowali.
Slide Title
Ekstrak batang
brotowali mengandung
senyawa tinokrisposid Pada ekstrak kental n-
yang terbukti mampu heksana batang brotowali
menekan mengandung senyawa
perkembangan bakteri antimakan atau pestisida
Plasmodium berghei nabati yaitu senyawa
dalam darah mencit golongan triterpenoid
dan memperpanjang
hidup mencit yang
terinfeksi.
Pada ekstrak metanol brotowali dengan
uji hepatoprotektor terhadap virus hepatitis B
mampu memberikan pertolongan pada
perbaikan fungsi hati akibat penginduksian
dengan vaksin hepatitis B pada bagian batang yang diinformasikan
hepatoprotektor dalam batang brotowali memiliki banyak kandungan senyawa
adalah terpen, steroid, flavonoid, metabolit sekunder yang menarik yang
glikosida dan alkaloid belum banyak diteliti. Selain itu batang
brotowali juga mudah diperoleh
dibandingkan daun, akar dan bunga
brotowali.
hepatoprotektor dalam batang brotowali Berdasarkan uraian
tersebut, mengenai khasiat
dan kandungan kimia
brotowali maka peneliti
menganggap perlu
dilakukan penelitian lebih
lanjut dalam mengisolasi
dan mengidentifikasi
senyawa metabolit
sekunder yang terkandung
pada ekstrak metanol
batang brotowali.
Metode Penelitian
Alat - Alat
- di potong kecil-kecil
- diangin-angin tanpa matahari
4,5 kg
Brotowali halus
- di maserasi dgn metanol 3x24 jam
Ekstrak
Ekstrak Kental
- di uji golongan dgn pereaksi
Metanol
Lieberman-Burchard (terpenoid & steroid)
FeCl3 (flavonoid)
Meyer (alkaloid)
Wagner (alkaloid)
Ekstrak Kental
2) Fraksinasi Metanol
- di analisis KLT
- di fraksinasi dgn metode KKC
- dgn silika gel G 60
Hasil fraksinasi
KKCV
- di uji dgn KLT
Fraksi gabungan
Fraksi gabungan
- di uapkan
Komponen padatan
4) Identifikasi
3) Pemurnian
Isolat murni
Komponen
padatan - di uji golongan dgn pereaksi
Lieberman-Burchard, FeCl3,
- di kristalisasi atau di rekristalisasi Meyer, dan Wagner
- Kemurnian senyawa ditentukan dgn KLT
sistem tiga eluen dgn eluen n-heksana : etil Diketahui gol senyawa
asetat, n-heksana : kloroform, etil asetat : metabolit sekunder
kloroform. - di identifikasi lebih lanjut
dgn spektrofotometer
Isolat murni inframerah
Diketahui gugus
fungsi senyawa tsb
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Determinasi
Berdasarkan surat keterangan yang diperoleh, menyatakan bahwa tanaman yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Benalu Jeruk (Dendrophtoe pentandra (L.) Miq.)dari suku Loranthaceae.
Hasil Ekstraksi
proses pemekatan didapatkan berat dari masing-masing ekstrak, yaitu ekstrak n-heksan sebanyak
2,7301 gram dengan rendemen 0,27%. Ekstrak etil asetat sebanyak 5,8850 gram dengan rendemen 0,58%. Ekstrak
etanol sebanyak 21,1429 gram dengan rendemen 2,11%. Dan ekstrak air sebanyak 24,3498 gram dengan rendemen
2,43%. Kemudian masing-masing ekstrak tersebut dilakukan uji skrinning fitokimia dan uji toksisitas dengan metode
brine shrimp lethality test.
Uji Fitokimia Uji Toksisitas Metode BSLT
Tabel 1 Hasil uji fitokimia masing-masing ekstrak batang Benalu Tabel 2 Hasil uji toksisitas masing-masing ekstrak batang Benalu
Jeruk (Dendrophtoe pentandra (L.)Miq.)
Jeruk (Dendropthoe pentandra (L.) Miq)
Keterangan :
(+) : terdapat senyawa metabolit sekunder
(-) : tidak terdapat senyawa metabolit sekunder
Analisis Kromatografi Lapis Tipis Ekstrak n-heksan
Pemisahan Fraksi III dengan Kromatografi Kolom II
Hasil eluasi menunjukkan bahwa eluen n-heksan – etil Tabel 5 Hasil Fraksinasi kromatografi kolom II
asetat (10:1) memberikan pola pemisahan bercak yang
lebih baik dibandingkan kloroform – metanol (10:1),
kloroform – metanol (5:1) dan kloroform – metanol (2:1)
Pemisahan dengan Kromatografi Kolom I
Uji Toksisitas Metode BSLT Hasil Kolom II
Dari hasil pemisahan ekstrak n-heksan batang Tabel 6 Nilai LC50 ekstrak n-heksan batang Benalu Jeruk hasil
Benalu Jeruk (Dendrophtoe pentandra kromatografi kolom II
(L.)Miq.)dengan kromatografi kolom pertama
diperoleh 3 fraksi
Berdasarkan hasil interpretasi dari instrumen yang digunakan, dimana pada spektra FTIR diperoleh munculnya
gugus alkohol, alkana dan alkena sedangkan pada kromatogram KG-SM didapat peak ( puncak) dimana memiliki
nilai kemiripan diatas 90% menurut database willey09th.L. Perkiraan senyawa kimia hasil isolasi dari ekstrakn-
heksan adalah Stigmasterol yang termasuk senyawa steroid dan dari hasil uji fitokimia ekstrak n-heksan yang
menunjukkan adanya senyawa metabolit sekunder steroid.
Slide Title
KESIMPULAN
Benalu merupakan tanaman yang unik, satu sisi benalu merupakan parasit
bagi inang tempat tumbuhnya, tetapi di sisi lain benalu merupakan tanaman
yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. Benalu pada umumnya digunakan
sebagai obat campak, obat batuk, kanker, diuretik, penghilang nyeri dan
perawatan setelah persalinan dan benalu pada jeruk nipis dimanfaatkan
sebagai ramuan obat untuk penyakit amandel.Benalu yang merupakan
tanaman parasit, ternyata juga berpotensi sebagai antikanker.
Pada masyarakat Kutai
Kartanegara benalu jeruk
(Dendrophtoe pentandra (L.)
Miq.) digunakan sebagai
obat luka luar dan untuk
membantu proses
penyembuhan kanker dengan
cara direbus dengan air
kemudian diminum untuk
membantu proses
penyembuhan kanker.
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis
metabolit sekunder yang terkandung pada ekstrak batang
benalu jeruk dan untuk mengetahui senyawa kimia apa yang ada
di dalam batang Benalu Jeruk (Dendrophtoe pentandra (L.)
Miq.)dengan cara isolasi dan identifikasi struktur molekulnya
menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrometry(GC-MS)
dan Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red (FT-IR).
Pengujian awal yaitu dilakukan uji toksisitas dengan metode
Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) terhadap semua ekstrak
batang Benalu Jeruk (Dendrophtoe pentandra (L.) Miq.) dapat
diketahui bahwa ekstrak n-heksan adalah ekstrak yang memiliki
sifat toksik sehingga ekstrak n-heksan inilah yang akan
digunakan .
Metode Penelitian
Alat - Alat
Batang Benalu
Jeruk
- di maserasi dengan n-heksan, etil
asetat, etanol dan air
- dilakukan sebanyak 6 kali
Filtrat
Ekstrak