You are on page 1of 19

AGENS HAYATI

Agens Hayati adalah segala sesuatu


yang ada di alam yang dalam tahap
perkembangannya dapat digunakan
untuk keperluan pengendalian Hama
dan Penyakit pada tanaman.
JENIS – JENIS AGENS HAYATI

BIO KONTROL JAMUR BAKTERI VIRUS SERANGGA


PREDATOR Laba – laba
Capung
Phaederus
dll
PARASITOID Tricograma
ENTOMO Metarhizibiu Bacillus Se NPV
PHATOGEN m Subtillis Si NPV
Verticilium B. Ha NPV
Sp Thuringiensis Mb NPV
Beauveria sp GV

ANTAGONIS Tricoderma Pseudomonas


Sp Fluorescen
Glioclodium Corynebacteriu
Sp m
•Macam – macam Agens Hayati :
• Predator adalah musuh alami serangga hama yang sifatnya memangsa.
Contohnya antara lain : capung, laba-laba, phaedarus dll.
• Parasitoid adalah musuh alami yang menjadikan sebagai inang ( parasit )
untuk siklus hidupnya. Contohnya antara lain : Trichogramma Japonicum,
Tetranichus schoenobli, Telenomus rowni.
• Enthomopatogen adalah cendawan, bakteri, virus dan nematoda yang
memiliki kemampuan untuk menjadikan parasit ( patogen ) pada serangga
hama sehingga dapat mematikan serangga yang diinfeksinya. Contoh :
Metarhizium anisopliac, beauveria bassianna, Verticillium Lecanli, dll.
• Agens Antagonis adalah cendawan, bakteri yang memiliki kemampun untuk
menghambat perkembangan penyakit pada tanaman karena daya saing dan
kemampuan hidupnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan
mikroorganisme penyebab penyakit, dsb. Contohnya : Trichoderma spp,
Gliocladium spp dan Corynebacterium sp.
Xanthopimpla
Trichogramma sp Minochilus
flavolineata
sexmaculatus

Micraspis Agriocnemis
pygmaea Ophionea sp.
croeea
PGPR
Plant Growth Promoting Rhizobakteria
• Pseudomonas fluorescen
• Bacillus subtillis
Manfaat :
• Antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan patogen,
terutama patogen tular tanah
• Dapat menekan patogen layu verticiliumdahliae pada tanaman
kentang dan terung
• Mengendalikan penyakit layu fusarium pada tanaman tomat dan cabe
serta mampu menekan intensitas penyakit moler pada tanaman
bawang merah
• Menyuburkan tanah dan menyehatkan tanaman
Aplikasi :
- Dkocor pada tanah Dosis : 100 cc / tangki
- Disemprotkan pada daun
PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria)

• Selang kecil untuk akuarium


Alat dan bahan :
• Sambungan selang
•Kentang 1 kg
• Lampu spirtus
•Gula pasir 100 gr
• Jarum ose
•Air mineral PGPR
5 liter (Plant Growth Promoting
Rhizobacteria) • Alkohol 70 %
•Minyak sayur 1 sendok makan
• Spirtus
•Isolat pseudomonas fluorescen
• Kapas filter
•Jerigen 5 liter
• Botol-botol bekas air mineral
•Aerator
•Pembuatan Rangkaian Fermentasi :
1. Semua peralatan yang akan digunakan disterilkan terlebih dahulu.
2. Buat larutan dengan mencampurkan seujung sendok teh KmnO4 dengan 1 liter air bersih.
3. Siapkan botol air mineral bekas, selang kecil, sambungan L, malam/lilin, glass wool / kapas
aquarium dan aerator.
4. Buat rangkaian fermentasi sederhana seperti gambar dibawah ini :

Aerator

KmnO4 Kapas EKG Udara pembuangan

Permentasi Pseudomonas Flurescen


( Bakteri antagonis )
PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria)

Alat dan bahan :


•Kentang 1 kg • Selang kecil untuk akuarium
•Gula pasir 100 gr • Sambungan selang
PGPR (Plant Growth Promoting
•Ceker ayam 375 gr • Lampu spirtus
Rhizobacteria)
•Garam 15 gr • Jarum ose
•Air mineral 5 liter • Alkohol 70 %
•Minyak sayur 1 sendok makan • Spirtus
•Isolat Bacillus subtilis • Kapas filter
•Jerigen 5 liter • Botol-botol bekas air mineral
•Aerator
•Pembuatan Rangkaian Fermentasi :
1. Semua peralatan yang akan digunakan disterilkan terlebih dahulu.
2. Buat larutan dengan mencampurkan seujung sendok teh KmnO4 dengan 1 liter air bersih.
3. Siapkan botol air mineral bekas, selang kecil, sambungan L, malam/lilin, glass wool / kapas
aquarium dan aerator.
4. Buat rangkaian fermentasi sederhana seperti gambar dibawah ini :

Aerator

KmnO4 Kapas EKG + Udara pembuangan


Kaldu Ayam

Permentasi Bacillus Subtilis


( Bakteri Enthomopatogen )
BIO PESTISIDA
TRICHODERMA SP
Jamur ini dapat mengendalikan layu atau bercak daun,
bersifat antagonis terhadap beberapa patogen tular tanah
seperti:
- Fusarium moniforme
- Sclerotium rolfsii

- Phytium sp,
- Rhizoctania solani
Trichoderma sp juga mempunyai kemampuan sebagai
dekomposer dalam pembuatan pupuk organik.
•Cara perbanyakan Agens Hayati

•Bahan dan Alat :


- Beras atau jagung pecah - Hekter
- Alkohol 70% - kertas koran
- Air bersih - Saringan
- Isolat / stater - Pengaduk
- Jarum ose - Lampu sprtus
- Plastik tahan panas - Incase
- Kompor - Dandang
•Cara perbanyakan :
 Didihkan air sampai mendidih. Masukkan beras atau jagung hingga teremdam air
(satu buku jari tangan), aduk perlahan hingga bulir beras atau jagung mudah
patah. Angkat lalu kering anginkan di atas kertas koran. Selain diseduh dengan
air mendidih, beras atau jagung pecah dapat direndam dengan air selama
± 12 – 24 jam.
 Setelah kering, beras atau jagung dimasukkan ke dalam plastik tahan panas
sebanyak 100 gram.
 kemudian disterilkan dengan cara dikukus dengan dandang selama ± 1,5 jam.
 Media yang sudah steril didinginkan kembali diatas koran.
 Setelah dingin media tersebut diinokulasikan dengan isolat / stater yang
akan dikembangkan, dengan menggunakan jarum ose yang sebelumnya
telah dipanaskan dengan lamou spirtus hingga pijar. Proses tersebut
dilakukan di dalam incase yang telah disterilkan dengan alkohol.
 Simpan media tersebut di dalam ruangan bersih dan inkubasi selama
kurang kebih 3 minggu.
 Media yang telah dipenuhi cendawan dapat langsung diaplikasikan. Jika
belum digunakan simpan dalam lemari es.
AGENS HAYATI CENDAWAN ANTAGONIS
Trichoderma

Sasaran : Phytopthora infestan, Fusariumoxysporum, Phytium sp,


Rhizoctania solani, Plasmodiophora brassiceae ( akar
gada )
Diplodia
Penggunaan :
1. Pesemaian : Sebagai media semai 100 gr Tricoderma dicampur
dengan 25 kg
pupuk kandang
2. Pratanam : Dicampur dengan pupukkandang dengan perbandingan
100 gr
Tricoderma dengan 50 kg pupuk kandang
3. Pasca tanam : 100 gr Tricoderma dicampur dengan 15 lt air,
dikocorkan
pada pangkal batang ( 1 gelas / tanaman )
Catatan : Aplikasi sebaiknya pada pagi/sore
PERBANYAKAN DAN APLIKASI
BAKTERI ANTAGONIS Corynebacterium sp

Penyakit hawar daun bakteri ( kresek / BLB ) merupakan salah


satu OPT utama yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas
campestris. Gajala umum dari penyakit tersebut dibedakan
menjadi 3 macam yaitu gejala layu (kresek) pada tanaman muda
atau tanaman yang rentan, gejala hawar, dan gejala daun kuning
pucat.
Bakteri Corynebacterium sp adalah salah satu Agens Hayati yang
kini tengah dikembangkan dan disosialisasikan kepada para
petugas lingkup pertanian dan masyarakat petani, mengingat dari
pemanfaatan cara kerja bakteri ini adalah dapat mengendalikan
penyakit hawar daun bakteri (kresek/BLB) pada tanaman padi.
B. Bahan dan Alat :

- Kentang - Sambungan selang berbentuk L


- Air 20 liter - Botol air mineral bekas
- Gula pasir - Glass wool / kapas untuk akuarium
- Minyak sayur - Jarigen kapasitas 20 liter
- Stater bakteri Corynebcterium sp - Jarum ose
- Malam ( mainan ) lilin - Lampu spirtus
- KmnO4 (larutan PK) - Alkohol
- Aerator (fermentor) - Aquades
- Selang kecil - Incase

B. Cara Kerja :
Pembuatan EKG ( Ekstra Kentang Gula )
•Kentang dengan kualitas yang baik sebanyak 5 kg dikupas lalu cuci bersih, setelah
itu dipotong dadu.
•Rebus potongan kentang dalam air bersih hingga kentang lunak atau selama ± 20 menit.
•Setelah lunak angkat lalu saring kentang dan ambil ekstraknya.
•Tambahkan 300 gr gula pasir pada ekstra kentang, kemudian didihkan kembali.
Setelah mendidih angkat lalu dinginkan.
•Pembuatan Rangkaian Fermentasi :
1. Semua peralatan yang akan digunakan disterilkan terlebih dahulu.
2. Buat larutan dengan mencampurkan seujung sendok teh KmnO4 dengan 1 liter air bersih.
3. Siapkan botol air mineral bekas, selang kecil, sambungan L, malam/lilin, glass wool / kapas
aquarium dan aerator.
4. Buat rangkaian fermentasi sederhana seperti gambar dibawah ini :

Aerator

KmnO4 Kapas EKG Udara pembuangan


•Inokulasi Starter Corynebacterium sp pada EKG

1. siapkan 1 testube starter Corynebacterium sp, alkohol 70 %, lampu spirtus,


aquades, dan jarum ose di dalam incase yang telah dibersihkan dengan alkohol
terlebih dahulu.
2. Tambahkan aquades ke dalam starter, kemudian kocok dengan jaru, ose yang
telah dipanaskan terlebih dahulu hingga koloni bakteri yang ada di dalamnya larut.
3. Masukkan larutan bakteri tersebut ke dalam jarigen yang telah berisi EKG,
lalu tambahkan 5 sendok makan minyak sayur.
4. Tutup rapat jarigen, kemudian pasang dalam rangkaian fermentasi yang
telah disiapkan. Gunakan malam / lilin pada setiap sambungan selang agar tidak
ada udara dari luar yang masuk ke dalam rangkaian.
5. Fermentasikan selama 14 hari
Cara Aplikasi
 Perlakuan benih (perendaman) selama ± 15 menit
 Pada pesemaian : 10 – 20- HSS
 Pada pertanaman padi umur 14, 28, dan 42 HST
 Aplikasi dapat dicampur dengan perekat baik perekat buatan
sendiri (kanji/aci) maupun perekat buatan pabrik kimia.
 Hindari aplikasi pestisida kimia

Dosis Aplikasi
•Penggunaan larutan Corynebacterium sp 5 – 10 cc / liter
•Untuk pengendalian/aplikasi di lapangan menggunakan dosis 2,5 liter / ha dengan
volume semprot antara 500 – 600 liter.

Waktu Aplikasi
•Dilakukan pada sore hari, mulai pukul 15.00
•Hindari aplikasi pada siang hari untuk mencegah pengaruh sinar matahari langsung

You might also like