You are on page 1of 16

FARMAKOLOGI

Click to edit
Master subtitle style
Defenisi farmakologi
• Farmakologi (pharmacology) berasal dari bahasa
Yunani, yaitu pharmacon (obat) dan logos (ilmu).
• Obat sendiri merupakan senyawa kimia, yang pada
dosis tertentu digunakan dalam diagnosis,
penanganan atau pencegahan penyakit.
• Obat merupakan senyawa yang ketika masuk ke
dalam tubuh dapat mempengaruhi fungsi tubuh, dan
juga dipengaruhi oleh tubuh.
Klasifikasi Farmakologi:
1. Farmakognosi
2. Biofarmasi
3. Farmakokinetik
4. Farmakodinamik
5. Toksikologi
6. Farmakoterapi
Farmakognosi
• Mempelajari pengatahuan dan pengenalan obat yang
berasal dari tanaman, mineral, dan
hewan beserta zat aktifnya.
Biofarmasi
• Meneliti pengaruh formulasi obat terhadap efek
terapeutiknya. Dengan kata lain dalam bentuk
sediaaan apa obat harus dibuat agar menghasilkan
efek yang optimal. Ketersediaan hayati obat dalam
tubuh untuk diabsorpsi dan untuk memebrikan
efeknya.
Farmakokinetik
• Cabang Ilmu farmakologi yang mempelajari
perjalanan obat dalam tubuh mulai saat
pemberiannya, bgaimana absorpsi dalam usus,
transpor dalam darah, dan distribusinya ke tempat
kerjanya dan jaringan lain.
Farmakodinamik
• Cabang ilmu farmakologi yang mempelajari tentang
efek obat terhadap fisiologi dan biokimia dari sel
jaringan/organ tubuh beserta mekanisme
kerjanya(fisiologis).
Toksikologi
• Ilmu yang mempelajari pengetahuan tentang efek
racun dari obat terhadap tubuh dan juga termasuk
dalam kelompok farmakodinamika
Farmakoterapi
• Cabang ilmu farmakologi yang berhubungan dengan
penggunaan obat dalam pencegahan dan
pengobatan penyakit
• Hubungan antara dosis suatu obat yang diberikan
pada seorang pasien dan penggunaan obat dalam
pengobatan penyakit digambarkan dengan dua
bidang khusus farmakologi yaitu: farmakokinetik dan
farmakodinamik.
Farmakokinetik
1. Absorpsi
2. Distribusi
3. Metabolisme
4. Ekskresi
Farmakodinamik
1. Mekanisme Kerja Obat
2. Reseptor Obat
3. Transmisi Sinyal Biologis
4. Interaksi Obat-Reseptor
Macam-macam efek obat
1. Efek obat
2. Efek samping. Ex: insulinhipoglikemik
3. Efek teratogen. Ex: warfarin, flurouracil, Mtx
4. Efek toksik
Peran Obat secara umum
1. Penetapan diagnosa. Ex:barium sulfat
2. Untuk pencegahan penyakit
3. Menyembuhkan penyakit
4. Memulihkan (rehabilitasi) kesehatan. Ex: naltrexone
5. Peningkatan kesehatan
6. Mengurangi/menghilangkan rasa sakit
Cara–cara pengunaan obat yang memberi efek
sistemik
1. Oral, yaitu penggunaan obat melalui mulut dan masuk
ke perut
2. Sublingual, yaitu tablet diletakan dibawah lidah
3. Bukal, yaitu tablet diletakan diantara gusi dan pipi
4. Injeksi atau parenteral
5. Implantasi subkutan, yaitu tablet (pellet) kecil streril
dmiasukan di bawah dengan alat trokar. Ex: estradiol
6. Rektal, yaitu tablet khusus atau supositoria dimasukkan
ke dalam dubur
Cara penggunaan obat yang memberi efek
lokal
1. Inhalasi, yaitu larutan obat disemprotkan ke dalam
mulut atau hidung dengan suatu alat seperti inhaler,
nebulizer,
2. Penggunaan obat pada mukosa seperti mata,
telinga, hidung, vagina, dengan obat tetes, dan
sebagainya.
3. Penggunaan pada kulit dengan salep, krim, lotion,
dan sebagainya

You might also like