You are on page 1of 68

MARIA LISBETH HOWAY (0100840056)

Pembimbing: dr. Fitria Ria Dini Sp.OG


DEFINISI

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional,


kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan dari spermatozoa dan ovum, dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi.

Dihitung dari saat fertilisasi sampai kelahiran


bayi, kehamilan normal biasanya berlangsung
dalam waktu 40 minggu.

Usia kehamilan tersebut dibagi menjadi 3 trimester


yang masing-masing berlangsung dalam beberapa
minggu. Trimester 1 selama 12 minggu, trimester 2
selama 15 minggu (minggu ke-13 sampai minggu ke-
27), dan trimester 3 selama 13 minggu (minggu ke-28
sampai minggu ke-40).2
Anatomi Organ Reproduksi Eksternal Wanita

- Perineum
- Mons Pubis
- Labium majus
- Labium Minus
- Klitoris
- Vestibulum vagina
- Orificium urethra
external
- Introitus vagina
Anatomi Organ Reproduksi Internal
Wanita
FERTILISASI

Fertilisasi (pembuahan)
adalah penyatuan ovum (oosit
sekunder) dan spermatozoa
yang biasanya berlangsung di
ampula tuba.

Fertilisasi meliputi penetrasi


spermatozoa ke dalam ovum,
fusi spermatozoa dan ovum,
diakhiri dengan fusi materi
genetik.
Fertilisasi---Bertemunya sel telur dan sel sperma
- Fertilisasi terjadi Di ampula tuba
- Penetrasi spermatosoa ke oosit sekunder - 3
rintangan:
 Sel cumulus
 Zona pellucida
 Vetelline membrane
o Enzim spermatosoa:
- Hyaluronidase, untuk lisis sel cumulus
- Acrosin, untuk lisis dari zona pellucida
• Setelah penetrasi:
– Golgi aparatus oosit mengeluarkan
zat untuk cegah penetrasi lagi
– Melanjutkan proses meiosis II
– Kemudian  mitosis
• Mitosis satu  dua sel dalam 24-36 jam
NIDASI

 ZIGOT:
• 24-36 jam post-fertilisasi  2 sel
• 36-48 jam  4-sel
• 48-72 jam  8 sel
• 72-96 jam  16-sel
•  5 hari  Morula  masuk
kavum uteri
Perkembangan Embrio--Fetus
• Kavum uteri:
– Morula  blastosis
– Blastosis dilapisi sel trofoblas
– Di dalam cairan blastosis terdapat sel calon embrio
– Implantasi (blastosis) 6 hari post-fertilisasi

 Embrio = konseptus umur 2-8 minggu


 Fetus = konseptus umur > 8 minggu
IMPLANTASI/ NIDASI

Kontak antara zigot stad. Blastokista dengan dinding rahim akan


menimbulkan berbagai reaksiseluler sehingga sel trofoblas dapat
menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium.

(Implantasi terjadi kurang lebih 6 hari setelah konsepsi)


 Dimulai sejak hasil konsepsi masuk ke
dalam cavum uteri
 Implantasi sempurna pada 2 minggu
setelah fertilisasi
 Tempat implantasi normal adalah
pada daerah fundus uteri menuju ke
posterior
Gangguan implantasi ditengarai akan
mengakibatkan gangguan selama
kehamilan baik pada ibu atau janinnya
HORMON KEHAMILAN
- Human chorionic gonadothropin (hCG) adalah hormon yang
berada dalam darah/ urin dalam waktu beberapa minggu pasca
konsepsi.

- Hcg di bentuk oleh sel-sel pembentuk plasenta.


PLASENTA

Setelah nidasi, trofoblas terdiri atas 2 lapis, yaitu bagian dalam


disebut sitotrofoblas dan bagian luar disebut sinsisiotrofoblas.
Endometrium atau sel desidua dimana terjadi nidasi menjadi pucat
dan besar disebut sebagai reaksi desidua.

lapisan desidua mengalami fagositosis oleh sel


trofoblas. Reaksi desidua tampaknya merupakan
proses untuk menghambat invasi,

Proses invasi trofoblas tahap kedua mencapai bagian


miometrium arteri spiralis terjadi pada kehamilan 14-16 minggu
dan saat ini perkembangan plasenta telah lengkap. Desidua yang
menjadi tempat implantasi plasenta disebut desidua basalis.
Fungsi
Plasenta

 Respiratorius
 Nutrisi
 Barrier
 Imunologi
 Ekskresi
 Endokrin
 Farmakologi
SIRKULASI
Sirkulasi Darah Fetus PLASENTA
1. Drah yg kaya dgn nutrisi & O2
dialirkn melalui vena umbilikalis
mnuju hati, dmna trdpt duktus
venosus arantii, langsug mnuju
& msk ke vena cava inferior lalu
msk ke atrium kanan jntg janin
2. Dr atrium kanan janin sbgn bsr
drah msuk ke atrium kiri mell
foramen ovale
3. Sebgian kcil drah dr atrium
kanan masuk ke ventrikel knan
4. Darah yg masuk k atrium kiri
akn dpompa ke ventrikel & dari
ventrikel kiri dpompa msk ke
aorta & slnjtnya dialirkan k
selurh tubuh janin
5. Cab. aorta dbag bwh mjd 2
arteri hipogastrika intrnal, yg
mempunyai cab. arteria
umbilikalis
CAIRAN AMNION
(AIR KETUBAN)

-Rongga yang diliputi oleh


selaput janin disebut
sebagai rongga amnion

- Di dalam ruang ini


terdapat cairan amnion
(Air ketuban)
FAAL AIR KETUBAN

 Cairan amnion, normalnya berwarna putih agak keruh


Punya bau yang khas
Mempunyai berat jenis 1,008 yang seiring dengan tuanya kehamilan akan
menurun dari 1,025 menjadi 1,010
Volume cairan pd saat aterm berkisar antara 1000-1500 ml.

FUNGSI CAIRAN AMNION

Melindungi janin dari trauma


Tempat perkembangan muskuluskeletal janin
Menjaga suhu tubuh janin
Meratakan tek utrus pada saat partus
Membersihkan jalan lahir sehingga bayi kurang mengalami infeksi
Menjaga perkembangan & pertumbuhan normal dari paru-paru & traktus
gastrointestinal
PERKEMBANGAN JANIN
 Setelah proses implantasi sejumlah sel berkembang menjadi
plasenta dan sel lainnya menjadi mudigah.

Sekitar 3 minggu pasca ovulasi mulai terjadi pembentukan otak,


sumsum tulang belakang, dan jantung.

Sekitar minggu ke 6 sudah terjadi detak jantung janin .

Tali pusat sudah terlihat pada minggu ke 7

Mudigah disebut janin setelah kehamilan 8 minggu.


ADAPTASI MATERNAL
UTERUS
OVARIUM
VAGINA
PERINEUM
VULVA
PAYUDARA
KULIT
UTERUS

Hipertrofi & Dilatasi:


• 70 gr  1100 gr
• 10 mL  5000 mL
• Sebab: Estrogen,
Progesteron, Mekanik
Aliran darah Utero-
plasenta = 500 mL/men
Dextrorotasi
Kontraksi (Braxton Hicks)
Servik = Perlunakan,
Livide, Ektropion
12 minggu : telur angsa (FUT teraba diatas simfisiss)
Tanda hegar : ismus panjang dan lebih lunak.
16 minggu : sebesar kepala bayi atau tinju orang dewasa

Tinggi (cm) Fundus uteri (TFU)

½ pusat – SOP
16
dibawah pinggir pust
20 pinggir pusat atas
24 3 jari atas pusat
½ pusat – proc. xiphoideus
28
1 jari dibawah proc.
32 xiphoideus
36 3 jari dibawah proc.
xiphoideus
40
OVARIUM

- Maturasi folikel & Ovulasi terhenti


- Korpus luteum berfungsi 6 - 7 mg pertama
- Korpus luteum memproduksi relaksin
- Terjadi luteoma kehamilan
- Hipereaksio luteinalis  Virilisasi
- Reaksi desidua
PERINEUM – VAGINA – VULVA

 Hipervaskularisasi, pada kulit &


otot perineum serta vulva,
sehingga vagina akan terlihat
warna keunguan –tanda
chadwicks
 Hiperpigmentasi dinding vagina
(Livide)
 Hipertrofi dinding vagina
 Cairan vagina & servik meningkat
 Prod asam laktat yang Meningkat
 pH TURUN (3,5)
Serviks Uteri

- Jaringan ikat (>> kollagen) lebih banyak dari


jar. otot yang hanya 10 %.

-Estrogen meningkat, bertambah


hipervaskularisasi => lunak

-Fungsi tdk sbg sfingter => partus => membuka


mengikuti tarikan korpus uteri keatas dan
tekanan bagian bawah janin ke bawah.

- Post partum => berlipat-lipat dan tidak


menutup.
Kelenjar-kelenjar berfungsi lebih baik=> sekresi
>> => cairan pervaginam >> (fisiologis)
Mammae
 Membesar dan tegang o.k hormon
somatoammotropin, estrogen dan progesterone.
 estrogen : hipertrofi sistem saluran
 progesterone: menambah sel-sel asinus pd
mammae
 Glandula Montgomery => jelas menonjol pd
permukaan areola mammae.
 Hamil 12 minggu ke atas dari putting susu dapat
keluar cairan berwarna putih agak jernih, disebut
kolustrum, setelah partus agak kental dan agak kuning.
Sirkulasi darah

Sirkulasi darah ibu bertambah secara fisiologik dg adanya pencairan


darah yang disebut hidremia.
Eritropoiesis meningkat,penambahan volume plasma jauh lebih
besar sehingga Hb jadi rendah.
Protein, albumin & gamma globulin menurun pd triwulan I dan
meningkat pd akhir kehamilan. LED umumnya meningkat.
Traktus Urinarius.
Sistem Respirasi - Trimester pertama sering kencing
Rasa sesak nafas pd kehamilan 32 karena kandung kencing tertekan
minggu krn usus-usus tertekan oleh uterus.
uterus yang membesar kearah
diafragma. - Akhir kehamilan krn penekanan
Kebutuhan O2 wanita hamil meningkat oleh kepala bayi.
20%
-Pembesaran ureter kiri dan kanan,
tetapi kanan lebih membesar krn
Traktus Digestivus uterus lebih sering memutar ke
Rasa enek (nausea) karena estrogen kanan hidroureter dextra dan
yang meningkat. pielitis dextra lebih sering.
Obstipasi karena penurunan tonus
otot-otot tr. digestivus. - Poliuria karena peningkatan filtrasi
Sering dijumpai morning sickness, glomerulus
hiperemesis gravidarum dan salivasi.
Kulit
-Kloasma gravidarum karena peningkatan
MSH
- Linea alba menjadi hitam : linea grisea.
- Hiperpigmentasi pada leher, areola
mammae.
- Pada kulit perut : striae livide => striae
albikantes setelah partus.
Metabolisme dalam kehamilan

BMR meningkat 10 -15 %, sistem endokrin juga tinggi.


Na turun diikuti turunnya plasma bikarbonat.
Penurunan dalam fraksi albumin dan sedikit penurunan gamma
globulin. Globulin alfa-1, alfa-2 dan beta dan fibrinogen meningkat.
Kadar kolesterol meningkat sampai 350 mg.
Janin butuh 30-40 gr kalsium. Kadar kalsium serum memang lebih
rendah karena adanya hidremia tetapi masih cukup untuk
menanggulangi adanya tetani.
Fosfor, magnesium dan tembaga banyak tertahan dalam masa hamil
daripada tidak hamil.
ANTENATAL CARE
Pendahuluan
 Tujuan utama tindakan ini adalah :
1. Menentukan status kesehatan ibu dan janin.
2. Menentukan usia gestasi janin.
3. Memulai rencana untuk melanjutkan perawatan
obstetrik
 memastikan keselamatan dan kesehatan
kehamilan, baik ibu maupun bayi
 merumuskan daftar faktor resiko
Komponen Perawatan Antenatal
1. Perawatan antenatal awal atau kunjungan pertama
- Anamnesis lengkap
- Pemeriksaan rutin
- Penilaian faktor resiko

2. Perawatan antenatal berikutnya.


Pada kunjungan pertama jika ditemukan faktor
resiko dari anamnesis dan pemeriksaan rutin,
 maka dilakukan evaluasi selama kunjungan
berikutnya.
Kunjungan pertama
Anamnesis
1. Identitas pasien dan suami termasuk nama,
umur, pekerjaan, nama suami, agama
alamat → identifikasi / mengenal pasien
dan mengetahui status sosial ekonomi
untuk menentukan anjuran / pengobatan
yang akan diberikan serta penentuan
prognosa kehamilan setelah mengetahui
umur pasien
2. Keluhan – keluhan yang muncul
pada pemeriksaan
3. Riwayat menstruasi
- menarche, teratur / tidak, lamanya,
banyaknya darah, nyeri +/- → menilai
faal alat kandungan
HPHT / hari pertama haid terakhir
Anamnesis
4. Riwayat perkawinan → kawin / tidak, berapa
kali, berapa lama (anak mahalkah?)
5. Riwayat kehamilan sebelumnya → perdarahan
+/- , hiperemesis gravidarum +/- → prognosa
6. Riwayat persalinan sebelumnya → spontan /
buatan, aterm +/-, perdarahan +/-, siapa yang
menolong → prognosa
7. Riwayat nifas sebelumnya → demam +/-,
perdarahan +/-, laktasi ? → prognosa
Anamnesis
 Riwayat anak yang lahir → jenis kelamin, hidup +/-,
berat lahir
 Riwayat kehamilan sekarang → kapan merasakan
gerak anak, hamil muda (mual, muntah, sakit
kepala, perdarahan +/-), hamil tua (edema kaki /
muka, sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang)
Anamnesis
 Riwayat penyakit keluarga → penyakit keturunan +/-
(DM, kelainan genetik), riwayat kembar, penyakit
menular +/- (TBC)
 Riwayat kontrasepsi → pakai +/-, metodenya ?,
jenisnya, berapa lama, efek samping
Pemeriksaan Rutin
1. Pemeriksaan Fisik Umum
- Tanda Vital
- Pemeriksaan fisik lengkap : Kepala –
kaki
- status gizi
- tinggi dan berat badan
- pemeriksaan tanda – tanda kehamilan
meliputi wajah, dada, abdomen dan genetalia
eksterna dan interna serta pemeriksaan panggul
Pemeriksaan dalam
 konsistensi, panjang, dan pembukaan serviks
 bagian terbawah janin, terutama menjelang akhir
kehamilan
 arsitektur tulang-tulang panggul dan pada semua
anomaly vagina dan perineum, termasuk sistokel,
rektokel, dan perineum yang telah mengalami
relaksasi atau robek.
 rectal touché mengidentifikasi hemoroid
3. Hitung Darah Lengkap
4. Urinalisis :
a. Analisis adanya glukosa, keton, protein
b. pemeriksaan mikroskopik atas
sedimen
c. Biakan kuantitatif atau penyaringan
biokimia untuk adanya basiluria
5. Golongan Darah, Faktor Rhesus dan Penyaringan
Antibodi
6. Penyaringan Glukosa
- Faktor resiko untuk Diabetes Melitus:
Umur 25 tahun atau lebih
Obesitas
Riwayat keluarga DM
Bayi yang sebelumnya berbobot >4000
mg
Bayi lahir mati yang sebelumnya
Bayi cacat bawaan yang sebelumnya
Polihidramnion
Riwayat aborsi berulang
7. Uji alfa-fetoprotein serum meramalkan cacat tabung
saraf terbuka
8. Pemeriksaan HIV-AIDS dan antigen permukaan Hepatitis B
(HbsAg)
9. Ultrasonografi
- usia kehamilan sejak usia 7 hari
- perkembangan janin
- kehamilan multiple
- komplikasi
- dll
Kunjungan berikutnya
 Interval kunjungan Setiap 4 minggu sekali
sampai minggu ke-28; kemudian setiap 2-3
minggu sekali sampai minggu ke-36, dan
sesudahnya setiap minggu.

 Setiap kunjungan Ukur tekanan darah,


berat badan, protein dan glukosa urin,
ukuran uterus, bunyi jantung janin, gerakan
janin, kontraksi, perdarahan dan pecah
ketuban, ultrasonografi hanya dilakukan
atas indikasi spesifik.
Kunjungan berikutnya
 15-20 minggu : Penapisan alfa-fetoprotein di serum
ibu.
 24-28 minggu : Penapisan untuk diabetes
gestasional apabila ada indikasi
 28 minggu : Pemeriksaan antibody pada wanita
negatif-D (Rh-); pemberian globulin imun anti-D
apabila diindikasikan
Pemeriksaan Obstetrik
1. Inspeksi Umum
Muka → chloasma gravidarum, edema +/-
Mata → conjungtiva anemis +/-, sklera ikterik +/-
Mulut → gusi dan gigi
Leher → JVP, pembesaran kelenjar tiroid dan
kelenjar limfe +/-,
Mammae → bentuk, simetris, pembesaran, puting
susu melebar, areola hiperpigmentasi,
vaskular ↑, hiperplasia jaringan
kelenjar
Pemeriksaan Obstetrik
 Abdomen → membesar, pigmentasi linea
alba dan striae, sikatriks +/-,
terlihat gerak anak +/-
 Vulva → perineum, varices +/-, flour
albus +/-
 Anus → hemoroid +/-,
 Tungkai → varices +/-, edema +/- (pretibial, ankle,
punggung kaki),
sikatriks +/-
2. Pemeriksaan Abdomen (Leopold)
 Leopold I : pemeriksa berdiri menghadap ke pasien,
kemudian dengan kedua tangan meraba dengan jari-jari
untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa dari
anak yang terdapat dalam fundus
Pemeriksaan Abdomen (Leopold)
Leopold II : posisi masih sama, pindahkan tangan ke samping. Tentukan
dimana punggung anak terdapat pihak yang memberi rintangan
terbesar kemudian carilah bagian – bagian kecil yang terletak
bertentangan
Pemeriksaan Abdomen (Leopold)
Leopold III : memakai 1 tangan saja, rabalah bagian terbawahnya dan
tentukan apakah masih bisa digoyangkan untuk menentukan apa yang
terdapat di bagian bawah dan apakah sudah / belum terpegang oleh
pintu atas panggul
Pemeriksaan Abdomen (Leopold)
Leopold IV : posisi pemeriksa menghadap kaki pasien, dengan kedua
tangan tentukan apa yang menjadi bagian bawah dan apakah bagian
ini sudah masuk kedalam PAP dan berapa masuknya
3. Bunyi Jantung Janin (Auskultasi)
 bunyi jantung janin sudah dapat didengar
pada minggu ke-20 pada 80 persen wanita
 Pada minggu ke-21, bunyi jantung janin
sudah terdengar pada 95 persen
 pada minggu ke-22 pada semua wanita
hamil.
4. Pengukuran Tinggi Fundus
IV. Pemeriksaan Khusus
1. Pencitraan Resonansi Magnetik
2. Amniosentesis
adalah tindakan pengambilan sampel cairan ketuban
(likuor amnii) untuk diagnosis antenatal abnormalitas
kromosom dan abnormalitas biokimia lewat
pemeriksaan sel-sel janin yang terlepas serta cairan
ketuban itu sendiri
Dikerjakan setelah kehamilan 16 minggu sehingga
kehilangan cairan yang diaspirasi tidak akan mengubah
volume rongga uterus secara bermakna, yang dapat
menimbulkan kontraksi uterus.
Amniosentesis
3. Pengambilan Sampel Vilus Korion
 Upaya memperoleh jaringan yang
berasal dari janin pada tahap
kehamilan lebih dini
 Teknik ini memungkinkan pembiakan sel
yang sedang membelah secara aktif,
berbeda dari sel lepasan pada
amniosentesis, dan seandainya
didapatkan abnormalitas, pengakhiran
kehamilan dapat dilakukan pada tahap yang
relatif dini
4. Fetoskopi
 untuk mendiagnosis malformasi-malformasi kecil pada janin, seperti
sumbing wajah atau cacat jari pada keluarga yang memiliki resiko
menderita sindrom genetik spesifik dan sebagai penuntun visual pada
pengambilan contoh darah janin, biopsy hati, dan kulit.
5. Kardosentesis
 Lebih baik dari fetoskopi
 Selain digunakan untuk diagnosis prenatal gangguan darah herediter
seperti hemofilia, kordosentesis juga digunakan untuk diagnosis
infeksi janin akibat prosedur ini kurang dari 1% (Nicolaides & Soothill,
1989).
Asupan Makanan Yang Dianjurkan
1. Nutrisi
- “ kekurangan gizi yang berat selama kehamilan
tidak menimbulkan efek yang dapat dideteksi
pada perkembangan mental selanjutnya”
- Pertambahan berat ibu mempengaruhi berat
lahir
- Rerata pertambahan berat ibu selama kehamilan
adalah 33 lb (15 kg)
Asupan Makanan Yang Dianjurkan
2. Suplementasi Vitamin dan Mineral Prenatal
Terjadi peningkatan selama masa
kehamilan dan laktasi

You might also like