Professional Documents
Culture Documents
Kes
Definisi PP No. 10 Tahun 1966 (1)
Yang dimaksud dengan rahasia kedokteran ialah
segala sesuatu yang diketahui oleh orang-orang
tersebut dalam pasal 3 pada waktu atau selama
melakukan pekerjaannya dalam lapangan kedokteran.
Landasan Etika
Landasan
Hukum
LANDASAN ETIKA
Landasan Etika
Hipocratic Oath
“Whatever, in connection with my
professional service, or not in
connection with it, I see or hear, in
the life of men, which ought not to be
spoken of abroad,
“Saya tidak akan menyebarkan segala sesuatu yang mungkin saya dengar
atau yang mungkin saya lihat dalam kehidupan pasien-pasien saya , baik waku
menjalankan tugas jabatan saya maupun di luar waktu menjalankan tugas
jabatan itu. Semua itu akan saya pelihara sebagai rahasia.”
KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA
Pasal 7c
Seorang dokter harus senantiasa menghormati hak-hak
pasien, hak-hak sejawatnya, dan hak tenaga kesehatan
lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien.
Pasal 12
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya tentang seorang pasien , bahkan juga setelah
pasien itu meninggal dunia.
LANDASAN HUKUM
1. UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan; Pasal 57
2. UU No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran;
Pasal 48
3. Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1966 tentang
Wajib Simpan Rahasia Kedokteran
4. Permenkes No. 1419/MENKES/PER/X/2005 Tentang
Penyelenggaraan Praktik Dokter dan Dokter Gigi; Pasal
18
5. Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008 Tentang
Rekam Medis; Pasal 10
UU NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG
KESEHATAN
Pasal 57
Pasal 48
Pasal 3
Yang diwajibkan menyimpan rahasia yang dimaksud dalam pasal 1 ialah
:
a. tenaga kesehatan menurut pasal 2 Undang-undang tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara tahun 1963 No. 79);
b. mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan
pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan, dan orang lain
yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
SANKSI
Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap
seseorang, tenaga kesehatan, dan/atau penyelenggara
kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan
atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang
diterimanya.
Yang termasuk “kerugian” akibat pelayanan kesehatan
termasuk di dalamnya adalah pembocoran rahasia
kedokteran
KUHP Pasal 48
Barang siapa melakukan perbuatan karena pengaruh daya paksa, tidak dipidana.
KUHP Pasal 49
1. Tidak dipidana, barang siapa melakukan perbuatan pembelaan terpaksa untuk diri sendiri maupun orang lain,
kehormatan kesusilaan atau harta benda sendiri maupun orang lain, karena ada serangan atau ancaman serangan
yang sangat dekat pada saat itu yang melawan hukum.
2. Pembelaan terpaksa yang melampaui batas, yang langsung disebabkan oleh keguncangan jiwa yang hebat karena
serangan atau ancaman serangan itu, tidak dipidana.
UU No. 4 TAHUN 1984 TENTANG WABAH PENYAKIT MENULAR
Pasal 11 (1)
Barang siapa yang mempunyai tanggung jawab dalam lingkungan tertentu yang mengetahui adanya penderita
atau tersangka penderita penyakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, wajib melaporkan kepada Kepala Desa
atau Lurah dan/atau Kepala Unit Kesehatanterdekat dalam waktu secepatnya.