You are on page 1of 26

NEONATAL JAUNDICE

Pembimbing : dr. Ayu Shintia Shanti Sp.A M.Biomed


DM : Sulatun Hidayati (013.06.0058)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


RSUD KLUNGKUNG FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL AZHAR
2018
DEFINISI
Neonatal Jaundice

keadaan klinis pada bayi yang ditandai oleh pewarnaan ikterus


pada kulit dan sklera akibat akumulasi bilirubin tak terkonjugasi
yang berlebih. Bilirubin yang berlebih pada darah disebut juga
hiperbilirubinemia.
EPIDEMIOLOGI

Data dari survey penelitian yang


Angka kejadian
dilakukan di RSUD Raden
ikterus neonatorum
Mattaher Jambi, Agustus 2012
sekitar 60% bayi
sampai Januari 2013 sebanyak
aterm dan 80% bayi
100 kasus. Faktor risiko
preterm di Amerika
tersering, inkompatibilitas ABO,
Serikat dalam 4 juta
defisiensi enzim G6PD, BBLR,
kelahiran setiap
sepsis neonatorum dan
tahunnya.
prematuritasnya
IDENTITAS
Nama : By. Ny. Ni Komang Ayu sapriani

JK : LaKi-laki

Usia : 0 tahun

Alamat : Lebu Gede. Sidemen, Karangsm

Agama : Hindu

MRS : 3 November 2018


ANAMNESIS

Keluhan Utama :

• Tampak kuning

Riwayat Penyakit Sekarang :

• Pasien datang di keluhan tampak kuning sejak ± 2 hari yang


lalu. Pasien dikatakan tampak kuning pada seluruh tubuh
dan terlihat kuning yang menetap. Awalnya sekitar 18 jam
sejak kelahiran, ibu pasien melihat bayinya tampak kuning.
Warna kuning tampak pertama kali pada mata dan muka
yang semakin lama semakin kuning, kemudian menyebar ke
badan, tungkai dan lengan hingga betis kaki. Keluhan
lainnya menyusui (+), menangis (+), gerak (+/+), sesak (-),
sianosis (-), retraksi otot dada (-), mengantuk (-), demam (-),
kejang (-), penurunan kesadaran (-), BAB/BAK (+/+) baik.
ANAMNESIS
Riwayat Kehamilan

• Selama kehamilan berat badan ibu naik 10-15 kg, ibu


memeriksakan kehamilan nya pada bidan dan kontrol secara
tidak teratur sebanyak lebih dari 3 kali selama kehamilan.
Selama kehamilan ibu tidak pernah minum obat selain dari
bidan, yaitu dua macam obat yaitu 1 tablet berwarna merah
dan 1 tablet warna kuning kecil, masing-masing diminum
1x/hari selama tiga bulan.
• Riwayat ibu sakit tekanan darah tinggi selama kehamilan
disangkal. Riwayat sakit kuning, kelainan darah dan
kekurangan darah dalam keluarga disangkal. Riwayat
mengkonsumsi obat-obatan/jamu selain dari bidan selama
hamil/saat bersalin disangkal. Riwayat memelihara kucing
disangkal.Ibu dan Ayah tidak mengetahui golongan darah
mereka.
ANAMNESIS
Riwayat Kelahiran

• Pasien lahir pada tanggal 31-10-2018 pukul 13.30 dari seorang ibu
G1P0A0 yang hamil cukup bulan(38-39 minggu), letak kepala, lahir
spontan, di tolong oleh tenaga kesehatan, langsung menangis, dan
tali pusat langsung dipotong. Berat badan lahir 2500 gr dengan
panjang badan 46 cm. riwayat kebiruan pada saat atau setelah
persalinan tidak diketahui.

Riwayat Makanan

• ASI dari lahir sampai sekarang > 6 x/hari

Riwayat Imunisasi :

• HB0 (+), BCG (-), DPT (-), Polio (-), Campak (-), Hepatitis B (-), MR (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : tampak sakit sedang


Menangis : lemah
Tekanan Darah : 120/90 mmHg
Nadi : 132 kali per menit
Pernafasan : 44 kali per menit
Suhu : 36,8o C
Antropometri
• BB : 2500gr
• PB : 46 cm
• LK : 34 cm
• LD : 30 cm
• LP : 28 cm
PEMERIKSAAN FISIK

Kepala : normocephali, :UUB/UUK datar.

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (+/+)

THT : Normotia, NCH (-), bibir kering (-), sianosis (-)

Leher : pembesaran KGB (-)

Thorax

• Bentuk dan gerak simetris, retraksi ICS (-)


• Cor : S1 S2 tuggal reguler, mur mur (-), gallop (-)
• Pulmo : Bronchovesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK

Abdomen
• Datar, retraksi epigastrium (-)
• Hepar : tidak teraba membesar
• Lien : tidak teraba membesar
• Bising usus : (+) normal

Genital :scrotum (+), penis (+)

Anus : (+)

Kulit : ikterik, CRT >3 detik


Kuku : dalam batas normal

Ekstremitas : edema (-/-), sianosis (-/-)


PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS KERJA

• Neonatal Jaundice ec Susp. ABO Incompatibility


• Susp SNAD

TATALAKSANAAN

• Rawat perinatologi, penelusuran etiologi


ikterus
• Fototerapi bila bilirubin total > 5 g/dL
Rencana Pemeriksaan:

• Cek bilirubin total/direct


• Retikulosit
• Cek golongan darah
• Apusan darap tepi

Prognosis

• Quo ad vitam : dubia ad bonam


• Quo ad functionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
FOLLOW UP
Tanggal 01-11-2018

S O A P
Bayi kuning (+), Ku: Tampak sakit Neonatal Fototerapi dobule
tangis (+) kuat, sedang Jaundice ec susp light 3x24 jam
gerak (+/+) aktif, N : 148 x/menit ABO ASI 25-30cc
minum ASI (+), P : 46 x/menit Incompatibility @4jam
BAB/BAK (+/+) S : 37,5 0C
baik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
FOLLOW UP
Tanggal 02-11-2018

S O A P
Bayi kuning (+), Tampak sakit Neonatal Fototerapi dobule
tangis (+) kuat, sedang Jaundice ec susp light 3x24 jam
gerak (+/+) aktif, N : 146 x/menit ABO ASI 25-30cc
minum ASI (+), P : 40 x/menit Incompatibility @4jam
BAB/BAK (+/+) S : 37,10C
baik
FOLLOW UP
Tanggal 03-11-2018

S O A P
Bayi kuning (+), Tampak baik Neonatal Fototerapi dobule
tangis (+) kuat, N : 140 x/menit Jaundice ec susp light 3x24 jam
gerak (+/+) aktif, P : 42 x/menit ABO ASI 25-30cc
minum ASI (+), S : 36,90C Incompatibility @4jam
BAB/BAK (+/+)
baik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMBAHASAN
Nenonatal ‘Jaundice’ keadaan klinis
pada bayi baru lahir yang ditandai oleh
pewarnaan ikterus pada kulit, sklera
dan mukosa akibat akumulasi bilirubin
tak terkonjugasi yang berlebihan.

Ikterus neonatorum terbagi dua secara


umum: ikterus neonatorum fisiologis
dan ikterus neonatorum patologis.
PEMBAHASAN

Anamnesis Pemeriksaan Fisik

• kuning seluruh tubuh sejak ± 2 • Keadaan umum : tampak sakit


hari yang lalu. sedang
• Muncul pada 18 jam sejak • Menangis : kuat
kelahiran, • Nadi : 144 x/menit
• kuning tampak pada mata dan • Pernafasan : 44 x/menit
muka yang semakin, menyebar • Suhu : 36,8o C
ke badan, tungkai
• Sklera ikterik (+/+)
• tampak mengantuk, menangis
• Kramer 5
lemah dan menetek lemah.
PEMBAHASAN

Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana

• Peningkatan kadar bilirubin • Pemberian foto terapi pada kasus


indirect >5 mg/dL dalam 24 jam. ini juga sesuai dengan teori yang
• Retikulosit meningkat 15.6 menyatakan bila kuning terlihat
• HDT dan pemeriksaan golongan pada bagian tubuh mananpun
darah menunjukkan gejala ikterus pada hari pertama dan terlihat
yang disertai proses hemolisis pada lengan, tungkai tangan dan
inkompatibilitas darah. kaki pada hari kedua maka
digolongankan sebagai ikterus
• Sehingga dapat ditegakkan
sangat berat dan memerlukan
diagnosis Neonatal Jaundice ec
terapi sinar secepatmya.
Suspect ABO Inkompatibilitas.
KLASIFIKASI

Fisiologis Patologis

• Aterm : kadar normal bil indirect • Terjadi 24 jam pertama


1-3 mg/dL, meningkat <5mg/dl/24 • Bil indiect meningkat >5mg/dl/24
jam, puncaknya hari ke 2-4 (5-6 jam
mg/dl), kemudian menurun • Ikterus disertai proses hemolisis,
<2mg/dl pada hari ke 5-7. BBLR, infeksi, trauma,
• Preterm : kadar lebih tinggi, hiperosmolaritas, hiperkarbia,
puncaknya hari ke 4-7(10-15 hipoglikemi.
mg/dl), menurun pada hari10.
• Breastfeeding jaundice
METABOLISME BILIRUBIN
1. Produksi
2. Transportasi
3. Konjugasi
4. Ekskresi
5. Metabolisme
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN
ANAMNESA PENUNJANG

PMERIKSAAN
FISIK
KESIMPULAN
Ikterus merupakan disklorisasi pada kulit atau organ lain akibat
penumpukan bilirubin. Bila ikterus terlihat pada hari ke 2-3 dengan
kadar bilirubin indirek 5-6 mg/dl dan untuk selanjutnya menurun hari
ke 5-7 kehidupan maka disebut ikterus fisiologis sedangkan ikterus
patologis yaitu bila bilirubin serum meningkat dengan kecepatan lebih
besar dari 5 mg/dl / 24 jam pertama kehidupan.

Gejala klinik yang dapat ditimbulkan antara lain kulit tampak kuning,
sklera ikterik.

Fototerapi dan transfusi tukar yang diberikan pada ikterus bertujuan


untuk mencegah agar konsentrasi bilirubin indirek dalam darah tidak
mencapai kadar yang menimbulkan neurotoksitas. Prognosis ikterus
tergantung diagnosa secara dini dan penatalaksanan yang cepat dan
tepat.
TERIMAKASIH

You might also like