Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Dr. Arina Setyaningrum
Pembimbing:
Dr. Khairul Amin D, Sp.OG
Dr. Merlin Mariandari
BAB I STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. S
• Umur : 35 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Jl. Samarinda-Bontang
Km. 69 Marangkayu
• Agama : Islam
• Status dlm Keluarga : Isteri
• Masuk RS : 17 Januari 2018
• Nomor RM : 08-18-XX
ANAMNESIS
KEADAAN UMUM
KU : Baik
Kesadaran : Compos Mentis (GCS E4 V5 M6)
BB : 71 kg
TB : 155 cm
TANDA VITAL
Tekanan Darah : 190/130 mmHg
Nadi : 90x/menit, kuat angkat, reguler
RR : 20x/menit
S : 36o C, peraxiler.
GENERAL SURVEY
1 2 3 4 5 6
TELINGA
TENGGOROKAN
KEPALA
MATA
HIDUNG
MULUT
• Bentuk • Uvula di • Odema • Napas • Mukosa • Daun
mesosefal tengah palpebra cuping basah (+) telinga
• Rambut • Mukosa (+/-) hidung (-/-) dalam
• Konjungtiva • Sianosis batas
warna faring • Sekret (-/-)
hitam hiperemis anemis (-/-) (-) normal
• Darah (-/-)
(-) • Sklera • Gusi • Sekret (-/-)
• Sukar
ikterik (-/-) berdarah
dicabut • Tonsil T1 - • Mastoid
• Mata cekung
• Moon face T1
(-/-)
(-) pain (-/-)
(-) • Pseudome • Air mata • Tragus
mbran (-) (+/+) pain (-/-)
• Pupil isokor
(3mm/3mm)
• Reflek
cahaya (+/+)
Leher :
PEMERIKSAAN FISIK • Bentuk normocolli
• Limfonodi tidak membesar
• Glandula thyroid tidak membesar
• JVP tidak meningkat
• Kaku kuduk (-)
Jantung:
• Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
• Palpasi : iktus kordis tidak kuat angkat
• Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
• Auskultasi : BJ I-II intensitas normal, reguler, bising (-)
Thorak:
• Normochest
• Retraksi (-)
• Gerakan simetris kanan kiri
Pulmo:
• Inspeksi : pengembangan dada kanan = kiri
• Palpasi : fremitus raba dada kanan = kiri
• Perkusi : sonor /sonor di seluruh lapang paru
• Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen :
• Inspeksi : Dinding perut lebih tinggi daripada dinding dada
• Auskultasi : bising usus (+) normal
• Perkusi : timpani, undulasi (-), pekak beralih (-),
• Palpasi: supel, NT (-), teraba janin tunggal, memanjang, puka, preskep, kepala
masuk panggul 1/3 bagian, his (-), djj (+) 148x/mnt, TFU: 29 cm.
Genitalia:
V/U tenang, dinding vagina dbn, portio lunak, pembukaan 2 cm, kepala
hodge I, penunjuk belum dapat dinilai, AK (+), KK (+), STLD (+)
Ekstremitas superior:
kanan = kiri simetris, oedem (-), akral dingin(-), CRT < 2 detik,
18-01-2018
17-01-2018 17-01-2018 17-01-2018
17-01-2018 (01.00)
(23.00) (23.30) (00.00)
(22.00) Pasien
Konsul ACC Operasi
Masuk dipindah ke
Obgyn dan tindakan Sectio
MBCU ruangan
Anestesi anestesi Caesaria
Shafa 2
TERAPI POST OPERASI
18 Januari Nyeri luka • TD: 140/85 P4A0 post SC ec • Drip oxytocin 2 ampul
2018 bekas • N: 86x/m PEB hari ke-0 masing2 dalam IVFD
(07.00) operasi • RR: 20x/m RL:D5% = 1:1 28 tpm
• T: 36 ‘C • O2 NK 5 lpm
• Terpasang monitor
• Terpasang DC : urin • Inj. Cefotaxime 2x1
tampung 550cc warna • Inj. Ranitidine 2x1
kuning • Inj. Ketorolac 3x1
• Inj. Vit C 2x1
• TFU sepusat • Fentanyl SP 1cc/jam
• Perdarahan normal • Nifedipine tab 3x1 p.o
• UC keras • Obs PPV
• Flatus (-)
FOLLOW UP (NY. S)
• PEB :hipertensi dalam kehamilan yang ditandai dengan hipertensi (TD ≥ 160/110 mmHg)
dan Proteinuria (uji celup urin +1) atau tanpa proteinuria tetapi terdapat hipertensi
yang baru muncul disertai salah satu tanda berikut :
trombositopenia, insufisiensi renal, gangguan fungsi hat i , edema paru, dan keluahan
serebral atau visual
• Edema pret i bial bukan tanda khas preeklampsia.
• Bila terdapat edema anasarka, menjadi petanda perburukan keadaan preeklampsia.
TERMINOLOGI
• Hipertensi Kronik
Hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu ATAU pertama kali
didiagnosis setelah umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12
minggu pasca persalinan
• Preeklampsia
Hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria
• Eklampsia
Preeklampsia yang disertai kejang kejang atau koma
• Hipertensi :
– TD sistolik ≥ 140 mmHg, diastolik ≥ 90 mmHg,
pengukuran dilakukan minimal 2x (interval 4 jam)
• Proteinuria :
– 300 mg protein dalam urin 24 jam atau ≥ +1
dipstick
PATOFISIOLOGI PRE-EKLAMPSI
• DIAGNOSTIK LANJUTAN
• TERAPEUTIK
Medisinalis : antihipertensi, MgSO4, kortikosteroid, dll
Operatif : EF, EV atau SC
Paliatif : stadium terminal
• EDUKATIF
Merupakan komponen terpenting dalam tatalaksana pasien
dengan PEB, berikan penjelasan dengan bahasa awam yang
mudah dipahami, pastikan pasien dan keluarga sudah
mengerti akan apa yang direncanakan, risiko, dan
kemungkinan kematian. Dokumentasikan kegiatan edukasi
ini secara tertulis
PENATALAKSANAAN
• DOSIS PEMELIHARAAN :
• Lanjutkan dengan 15 ml MgSO4 (40%) atau 6 gr dalam larutan Ringer Asetat /
Ringer Laktat selama 6 jam (1 gr per Jam)
• Jika terjadi kejang ulangan, berikan MgSO4 2 gr IV selama 5 menit
• Infus MgSO4 1 gr / jam diberikan hingga 24 jam pascapersalinan/setelah bayi
lahir
PENATALAKSANAAN
ANTIDOTUM
• Berikan Calsium glukonas 1 g (20 ml dalam larutan 10%) IV perlahan-lahan sampai
pernafasan mulai lagi
PENATALAKSANAAN
TEORI
Dx jika tidak didapatkan protein urin, hipertensi dapat diikuti
salah satu dibawah ini :
• Trombositopeni
• Gangguan ginjal
• Gangguan Liver
• Edema Paru
• Gejala Neurologis (Stroke, Nyeri kepala, Gangguan visus)
• Gangguan Sirkulasi Uteroplasenta
KASUS
• Pasien mengeluh nyeri kepala seharian tapi tidak disertai
dengan pandangan kabur
PEMERIKSAAN TANDA VITAL
TEORI
PEB : hipertensi dalam kehamilan yang ditandai dengan hipertensi
(TD ≥ 160/110 mmHg) dan Proteinuria (uji celup urin +1)
KASUS
• Tekanan Darah : 190/130 mmHg
• Nadi : 90x/menit, kuat angkat, reguler
• RR : 20x/menit
• S : 36o C, peraxiler
PEMERIKSAAN FISIK
TEORI
Diagnosis preeklampsia ditegakkan berdasarkan adanya hipertensi spesifik
yang disebabkan kehamilan disertai dengan gangguan sistem organ lainnya
pada usia kehamilan diatas 20 minggu
KASUS
PEMERIKSAAN FISIK PASIEN ( ABDOMEN )
• Inspeksi : Dinding perut lebih tinggi daripada dinding dada
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Perkusi : Timpani, undulasi (-), pekak beralih (-),
• Palpasi : Supel, NT (-), teraba janin tunggal, memanjang, puka, preskep,
kepala masuk panggul 1/3 bagian, his (-), djj (+) 148x/mnt,
TFU: 29 cm.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TEORI
KRITERIA MINIMAL PREEKLAMPSIA
• HIPERTENSI : Tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmHg sistolik atau
90 mmHg diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 15
menit menggunakan lengan yang sama
• PROTEIN URIN : Protein urin melebihi 300 mg dalam 24 jam atau tes urin
dipstik > + 1
KASUS
Pada pemeriksaan urin ditemukan Proteinuria +2,
TATALAKSANA
TEORI
• Anti kejang
MgSO4 dosis awal :4 gr MgSO4 (10 ml konsentrasi 40% atau 20 ml
konsentrasi 20%) IV selama 5 - 8 menit (kecepatan 0,5 -1 gr per
menit). Dosis pemeliharaan: Lanjutkan dengan 15 ml MgSO4 (40%)
atau 6 gr dalam larutan Ringer Asetat / Ringer Laktat selama 6 jam (1
gr per Jam)
• Antihipertensi :
Nifedipine 10 – 20 mg (ulangi 30 menit), dilanjutkan 4 x 10 mg
(maksimal 120 mg/24 jam)
TATALAKSANA
KASUS
VK
• IVFD RL 20 tpm
• O2 NK 5 lpm
• Nifedipine tablet 10 mg p.o
• Observasi Tekanan Darah 1 jam post Nifedipine -> TD: 200/140
• Induksi gastrul pervagina ¼ tablet -> tunda
• Konsul dr. Khairul, Sp.OG -> Sectio Caesaria cito
Cefotaxime inj 2g iv
MgSO4: Inj. Bolus pelan 4 gr MgSO4 (dosis awal). Drip 6 gr MgSO4
dalam RL 1 kolf 28 tpm (dosis lanjutan)
TATALAKSANA
KASUS
VK
• Konsul anestesi ke dr. Helda, Sp.An -> acc anestesi
IVFD RL 20 tpm
EKG
• Informed consent untuk operasi
• Pasien dipuasakan
PROGNOSIS