You are on page 1of 29

Infeksi Virus

Veruka vulgaris
• Adalah hiperplasi epidermis disebabkan
oleh infeksi Human Papiloma Virus.

• Gambaran: Veruka vulgaris berbentuk
bulat berwarna abu-abu, besarnya
lentikularatau kalau berkonfluensi
berbentuk plakat, permukaan kasar
(verukosa). Dengan goresan dapattimbul
autoinokulasi sepanjang goresan (fenomen
Kobner). Veruka bulgaris yang terdapat di
daerahmuka dan kulit kepala berbentuk
sebagai penonjolan yang tegak lurus
pada permukaan kulit danpermukaannya
verukosa disbeut sebagai verukosa
filiformis. predileksi di ekstremitas bagian
ekstensor, dapat juga ke bagian tubuh yang
lain termasukmukosa mulut dan hidung.
Kondiloma Akuminata

• Adalah vegetasi oleh HPV tipe tertentu,


bertangkai, dan permukaan berjonjot

• Gambaran: berupa vegetasi yang
betangkai, warna kemerahan jika masih
baru, kehitaman jika agak lama. Permukaan
berjonjot (papilomatosa). Jika ada infeksi
sekunder maka akan berbau tidak enak
dan warna berubah keabu-abuan. Vegetasi
yang besar disebut giant condiloma
(buschke). Predileksi pada dearah lipatan
yang sembab, sepeti genitalia externa,
pada pria predileksi di sekitar anus, sulkus
korona dan glans penis, muara uretra
eksterna, korpus dan pangkal penis. Pada
wanita di daerah vulva dan sekitar introitus
vagina kadang pada portio uteri.
Moluskum Kontangiosum
• Adalah penyakit yang akibatkoan oleh virus Pox.

• Gambaran: lesi umbilikata yang multipel. Lesi
tersebut papul berbatas tegas, licin, dan
berbentuk kubah (dome shaped) sewarna kulit.
Ukuran papul bervariasi dari 2-6 milimeter. Di
bagian tengah lesi, biasanya terdapat lekukan
(delle) kecil, berisi bahan seperti nasi dan
berwarna putih yang merupakan cirri khas dari
moluskum kontagiosum. Benjolan biasanya tidak
terasa gatal, tidak terasa nyeri. Namun papul bisa
meradang, misalnya karena garukan, sehigga
teraba hangat dan berwarna kemerahan. Jika
terjadi infeksi sekunder, bisa terjadi supurasi.
Lokasi bisa di wajah, badan, kadang-kadang pada
perut, bagian bawah perut, dan genitalia.
Herpes Zooster

• adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Setelah seseorang menderita cacar air, virus varicella-zoster
akan menetap dalam kondisi dorman (tidak aktif atau laten) pada satu atau lebih ganglia (pusat saraf) posterior.

• Gambaran: Gejala prodormal yang dapat dijumpai yaitu nyeri radikuler, parestesia, malese, nyeri kepala dan demam,
biasanya terjadi 1-3 minggu sebelum timbul ruam dikulit. Lesi kulit yang khas dari herpes zoster yaitu lokalisasinya biasanya
unilateral dan jarang melewatii garis tengah tubuh. Lokasi yang sering dijumpai yaitu pada dermatom T3 hingga L2 dan
nervus ke V dan VII. Lesi awal berupa makula dan papula yang eritematous, kemudian dalam waktu 12 - 24 jam akan
berkembang menjadi vesikel dan akan berlanjut menjadi pustula pada hari ke 3 - 4 dan akhirnya pada hari ke 7 - 10 akan
terbentuk krusta dan dapat sembuh tanpa parut, kecuali terjadi infeksi sekunder bakterial. Pada pasien imunokompromais
dapat terjadi herpes zoster desiminata dan dapat mengenai alat visceral seperti paru, hati, otak dan disseminated
intravascular coagulophaty (DIC) sehingga dapat berakibat fatal. Lesi pada kulitnya biasanya sembuh lebih lama dan dapat
mengalami nekrosis, hemoragik dan dapat terbentuk parut.
Varicella
• Varicella atau yang dikenal juga secara awam sebagai cacar air adalah
penyakit infeksi virus yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster.

• Gambaran: didahului dengan gejala prodormal yaitu demam, malaise,


nyeri kepala, mual dan anoreksia, yang terjadi 1 - 2 hari sebelum
timbulnya lesi dikulit.
• Lesi, diawali pada daerah wajah dan scalp, meluas ke dada
(penyebaran secara centripetal) dan kemudian dapat meluas ke
ekstremitas. Lesi juga dapat dijumpai pada mukosa mulut dan genital.
• Lesi biasanya sangat gatal dan mempunyai gambaran yang khas yaitu
terdapatnya semua stadium lesi secara bersamaan pada satu saat.
• awalnya timbul makula kecil yang eritematosa pada daerah wajah dan
dada, dan kemudian berubah dengan cepat dalam waktu 12 - 14 jam
menjadi papul dan kemudian berkembang menjadi vesikel yang
mengandung cairan yang jernih dengan dasar eritematosa. Vesikel
yang terbentuk dengan dasar yang eritematous mempunyai gambaran
klasik yaitu letaknya superfisial dan mempunyai dinding yang tipis
sehingga terlihat seperti kumpulan tetesan air diatas kulit (tear drop),
• Cairan vesikel cepat menjadi keruh menjadi pustula. Lesi kemudian
mengering yang diawali pada bagian tengah sehingga terbentuk
umbilikasi (delle) dan akhirnya akan menjadi krusta dalam waktu yang
bervariasi antara 2-12 hari, kemudian krusta ini akan lepas dalam
waktu 1 - 3 minggu.
Morbili
• Morbili adalah suatu penyakit infeksi
virus aktif menular, ditandai oleh tiga
stadium stadium satu berupa inkubasi
atau kataral, stadium prodromal ,
stadium akhir atau konvalesen.

• Gambaran: gejala prodormal


berlangsung selama 4-5 hari ditandai
oleh demam ringan hingga sedang, batuk
kering ringan, coryza, fotofobia dan
konjungtivitis.
• timbul bercak koplik yang patognomonik.
Bercak koplik berwarna putih kelabu,
sebesar ujung jarum dan dikelilingi oleh
eritema. Pada kulit terjadi eritema yang
berbentuk makula papula disertai
dengan menaiknya suhu tubuh.
• Eritema timbul dibelakang telinga
dibagian atas lateral tengkuk, sepanjang
rambut dan bagian belakang bawah.
Herpes Simplex
• Herpes yang disebabkan oleh virus herpes
simpleks (HSV)

• Gambaran:
• Fase Infeksi (lesi) Primer, ditandai dengan: Diawali
dengan rasa panas, rasa terbakar dan gatal pada area
yang terserang. timbul vesikula bergerombol, mudah
pecah sehingga menimbulkan perlukaan (mirip koreng)
di permukaan kulit yang eritematus, dan nyeri.
Selanjutnya dapat diikuti dengan demam, malaise dan
nyeri otot. Terjadi pembesaran kelenjar getah bening di
sekitar area yang terserang Herpes genitalis.
• Fase Infeksi (lesi) Rekuren. gejala dan keluhan pada
umumnya lebih ringan. Gambaran penyakit bersifat
lokal unilateral, berbentuk vesikuloulseratif (bercak
koreng) yang biasanya dapat hilang dalam 5 hingga 7
hari. Sebelum muncul bercak berkoreng, didahului
dengan rasa panas, gatal dan nyeri.
• Virus herpes simpleks tipe 1 Menyebabkan infeksi
herpes non genital, biasanya pada daerah mulut.
• Virus herpes simpleks tipe 2 Hampir secara eksklusif
hanya ditemukan pada traktus genitalis dan sebagian
besar ditularkan lewat kontak seksual.
Infeksi Bakteri
Impetigo
• Adalah pioderma superficialis (terbatas
pada epidermis). Impetigo krustosa
biasanya disebabkan oleh streptococcus
B hemoliticus,sedangkan imoetigo
bulosa oleh Staphylococcus aureus

• Gambaran:
• Impetigo krustosa: predileksi di muka
terutama sekitar lubang hidung atau
mulut. Lesi berupa eritema dan vesikel
yang cepat memecah sehingga yang
terlihat adalah krusta tebal kuning
seperti madu, yang jika lepas akan
terlihat erosi dibawahnya. Krusta bisa
menyebar ke periger dan sembuh di
bagian tengahnya.
• Impetigo bulosa: tempat predileksi di
ketiak, dada dan pungung. Lesi berupa
eritem, bula dan bula hipopion. Jika bula
pecah maka tampak koleret dengan
dasar yang masih eritematosa.
Folliculitis
• Peradangan pada folikel rambut,
terbagi menjadi folikulitis superfisial
(terbatas di dalam epidermis), dan
folikulitis profunda (sampai ke
subkutan).

• Gambaran: predileksi di tungkai bawah.


Lesi berupa papul atau pustul yang
eritematosa dan ditengahnya terdapat
rambut, biasanya multipel.
• Pada folikulitis profunda, lesi seperti
diatas ditambah teraba infiltrat di
subkutan.
Furunkel/ karbunkel

• furunkel adalah radang folikel


rambut dan sekitarnya. Karbunkel
adalah kumpulan furunkel.
disebabkan Staphylococcus aureus.

• Gambaran: lesi berupa nodus


eritematosa yang berbentuk
kerucut, ditengahnya terdapat
pustul. Kemudian melunak menjadi
abses yang berisi pus dan jaringan
nekrotik, lalu memecah dan
menjadi fistula.
• Predileksi pada daerah yang
banyak gesekan seperti aksila dan
bokong.
Ektima

• Adalah ulkus superfisial


dengan krusta diatasnya
disebabkan
infeksi Streptococcus B
hemolyticus.

• Gambaran: krusta tebal


berwarna kuning, jika krusta
diangkat, ternyata lekat dan
tampak ulkus yang dangkal.
• Predileksi di tungkai bawah
dimana sering terjadi
trauma.
Erysipelas
• Penyakit infeksi akut, biasanya
oleh Streptococcus B hemolyticus.

• Gambaran: terdapat gejala


konstitusi, yaitu demam, malaise,
lapisan kulit yang terkena adalah
epidermis dan dermis. Tempat
predileksi biasanya di tungkai bawah
yang sering trauma.
• Lesi eritema merah cerah, batas
tegas dan tepi meninggi dengan
tanda radang akut. Dapat disertai
edema, vesikel, dan bula. Dapat
menyebar ke proksimal jika tidak
diobati.
Eritrasma
• Penyakit bakterial kronik pada
stratum korneum yang
disebabkan Corynebacterium
minutissimum

• Gambaran: lesi kulit berukuran
sebesar miliar sampai plakat, lesi
eritroskuamosa, berskuama halus
terlihat merah kecoklatan. Perluasan
lesi terlihat pada pinggir yang
eritematosa dan serpiginosa, lesi
tidak menimbul dan tidak ada
vesikula. Skuama halus menutupi lesi
pada perabaan terasa berlemak.
Predileksi di ketiak dan lipat paha
dan daerah lipatan lain pada orang
gemuk.
Skrofuloderma
• tuberkulosis subkutan yang dikarakteristikkan dengan pembentukan abses dingin
dan secara sekunder menyebabkan rusaknya formasi kulit dibawahnya.
Merupakan perjalanan perkontinuitatum dari organ dibawah kulit yang telah
diserang penyakit tuberkulosis.

• Gambaran: predileksi di tempat yang banyak terdapat kgb superfisial, leher,


ketiak dan lipat paha. Gambaran bervariasi tergantung lamanya penyakit.
• Lesi diawali pembesaran kgb tanpa tanda radang akut. Terjadi periadenitis yang
menyebabkan perlengketan kgb dengan jaringan sekitar, kelenjar melunak, dan
kenyal (abses dingin).
• abses pecah membentuk fistel, muara fistel meluas menjadi ulkus yang khas
dengan bentuk memanjang tidak teratur, dan sekitarnya berwarna kebiruan,
dinding bergaung. Jaringan granulasi tertutup pus seropurulen, jika mengering
menjadi krusta warna kuning.
• Ulkus dapat sembuh menjadi sikatriks yang memanjang tidak teratur, yang
kadang disertai skin bridge.
Infeksi Jamur
Infeksi Jamur
Infeksi Jamur

You might also like