You are on page 1of 16

PENENTUAN TRANSFER

PRICING
Presented By :
 Heri Sunarto
 Ibnu Ihsan
 Mukhlisah Afriyanti
 Nurul Aprilia

Dosen : Burhanudin, SE., Ak., MM.,CA.,CTA.,CPA


PERUSAHAAN MULTINASIONAL
(MULTINATIONAL ENTERPRISES)
Perusahaan Multinasional (Multinational Corporation/MNC) adalah
perusahaan yang beroperasi melewati lintas batas antarnegara, yang
terikat hubungan istimewa, baik karena penyertaan modal saham,
pengendalian manajemen atau penggunaan teknologi; dapat berupa
anak perusahaan, cabang perusahaan, agen, dan sebagainya dengan
berbagai tujuan , antara lain untuk memaksimalkan laba setelah pajak
(meminimalkan pajak).

Motif Utama Berdirinya MNC :


1. RAW MATERIAL SEEKER

2. MARKET SEEKER 3. COST MINIMAZER


DEFINISI TRANSFER PRICING

1. Pengertian Netral 2. Pengertian Peyoratif

Transfer Pricing dibedakan menjadi dua

Domestic Transfer Pricing


Transfer Pricing

International Transfer Pricing


DEFINISI HUBUNGAN ISTIMEWA
-Hubungan Istimewa Menurut PSAK No 7
“Pihak-pihak dikatakan Mempunyai hubugan istimewa bila satu pihak mempunyai
kemampuan untuk mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh signifikan atas
pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan operasional suatu entitas”

-Definisi Hubungan Istimewa menurut Pajak


Hubungan Istimewa dalam pajak diatur dalam pasal 18 ayat 4 Undang-Undang No 36
Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, Pasal 2 ayat 2 UU 42 Tahun 2009 tentang Pajak
Pertambahan Nilai dan Pasal 9 ayat 1 Tax Treaty”
1. Wajib Pajak mempunyai penyertaan modal langsung atau tidak langsung paling
rendah 25% pada wajib pajak lain, atau hubungan antara wajib pajak dengan
penyertaan paling rendah 25% pada wajib pajak atau lebih, demikian pula hubungan
anatar dua wajib pajak atau lebih yang disebut terakhir.
2. Wajib Pajak menguasai wajib pajak lainna, atau dua atau lebih wajib pajak berada
di bawah pengusaan yang sama baik langsung maupun tidak langsung.
3. terdapat hubungan keluarga sedarah maupun semenda dalam garis keturunan
lurus dan/atau kesamping ssatu derajat.
TUJUAN TRANSFER PRICING

Penentuan Harga Transfer Domestik dan Internasional

Tujuan penentuan harga transfer

Domestic :
Internasional :

• Otonomi
• Pengurangan tarif , bea cukai , dan
• Meningkatkan motivasi manajer
pajak.
• Evaluasi kinerja yang lebih baik
• Pengurangan risiko nilai tukar
• Keselaraan tujuan antar divisi dan
• Posisi kompetisi yang lebih kuat
perusahaan
TUJUAN TRANSFER PRICING

• Memaksimalkan penghasilan global


• Mengamankan posisi kompetitif anak/cabang perusahaan dan penetrasipasar
• Evaluasi kinerja anak/cabang perusahaan mancanegara
• Menghindarkan pengendalian devisa
• Mengatrol kreditabel asosiasi
• Mengurang resiko moneter
• Mengatur cash flow anak/cabang yang memadai
• Membina hubungan baik dengan administrasi setempat
• Mengurangi beban pengenaan pajak dan bea masuk
• Mengurangi resiko pengambilalihan oleh pemerintah
METODE TRANSFER PRICING

1. Harga Transfer Dasar Biaya (Cost- 2. Harga Transfer atas Dasar Harga
Based Transfer Pricing) Pasar (Market Basis Transfer Pricing)

3. Harga Transfer Negosiasi (The 4. Penentuan Harga Berdasarkan


Negotiated Transfer Prices) Arbitrase (Arbitration transfer pricing)
INTERNATIONAL ISSUES
Metode dalam menentukan Arm’s-length Principle (ALP)

COMPARABLE UNCONTROLLED PRICING METHOD

RESALE PRICE METHOD

COST PLUS METHOD

PROFIT SPLIT METHOD

TRANSACTIONAL NET MARGIN METHOD


(TNMM)
PERLAKUAN HARGA DI
INDONESIA

Kekurang Wajaran Transfer Pricing

Transfer Pricing Manipulation


PENANGKAL HARGA TRANSFER

Menyingkap
praktik bisnis Kerja sama
antarperusahaan internasional
secara lengkap

Harmonisasi
pemajakan Advanced Pricing
internasional Agreement (APA)
ADVANCED PRICING AGREEMENT
(APA)

Manfaat Masalah
APA APA
SKENARIO TRANFER PRICING
Internasional Transfer Pricing
Singapore
X Corporation

Indonesia

PT B

PT A PT A merupakan Afiliasi dari X Corporation dengan kepemilikan saham X


Corporation sebesar 85%, Kemudian PT A melakukan penjualan barang
X kepada X Corporation dengan price perunit USD 145,
Kemudian PT A melakukan penjualan dengan barang yang sama
kepada PT B (Pihak Independen) dengan price perunit 170.
Skenario Pertama Skenario Kedua

Income PT A X Income PT A X
Statement (Indonesia) Corporation Statement (Indonesia) Corporation
Sales 1.000 1.200 Sales 900 1.200
COGS 800 1.000 COGS 800 1.100
Gross Profit 200 200 Gross Profit 100 200
Operating 100 100 Operating 100 100
Exp. Exp.
Operating 100 100 Operating 0 100
Profit Profit
Tax 25 20 Tax 0 20

Berdasarkan kedua Income Statement tersebut dapat dilihat perbedaan antara kedua scenario apabila
PT A melakukan perubahan terhadap harga jual, Bagi grup Usaha skenario tersebut tidak memiliki dampak
apapun terhadap profit bahkan sangat menguntungkan karena adanya penghematan yang terjadi,
Namun bagi negara Indonesia dimana domisili PT A berada di Indonesia hal tersebut memiliki dampak
yang besar dengan adanya praktik transfer pricing tersebut, negara Indonesia kehilangan pajak atas profi
PT A yang seharusnya di pajaki di Indonesia.
TRANSFER PRICING DOCUMENTATION
Wajib pajak yang melakukan transaksi dengan pihak afiliasi (pihak
yang memiliki huungan istimewa) wajib membuat TP Docs (Transfer Pricing
Documentation)
Ada 3 Jenis TP Docs mengacu pada BEPS Action Plan 13 OECD Model dan
PMK 213 Tahun 2016
a. Master File
b. Local File
c. CBCR (Country by Country Report)
Q&A

You might also like