You are on page 1of 59

AGROEKOLOGI

Dr. Ir. Anis Sholihah,MP


Pengertian

Agroekologi/Ekologi Pertanian
Ekologi (eikos= rumah/tempat untuk
hidup; logos=ilmu)
Pertanian: usaha pembudidayaan
tanaman untuk maksud tertentu,
sehingga hasilnya dijadikan alat
pemenuhan kebutuhan yang memiliki
nilai ekonomis
Agroekologi:
Ilmu yang membahas tentang
spektrum hubungan timbah balik yang
terdapat antara tanaman dengan
lingkungannya, serta antara kelompok
tanaman
Agroecology is:
The application of ecology to the design
and management of sustainable
agroecosystems.
A whole-systems approach to agriculture
and food systems development based on
traditional knowledge, alternative
agriculture, and local food system
experiences.
Linking ecology, culture, economics, and
society to sustain agricultural production,
healthy environments, and viable food and
farming communities.
Ekosistem: suatu area tempat
terjadinya interaksi untuk menghasilkan
pertukaran/pemanfaatan material
antara komponen biotik dan abiotik di
alam
Ekosistem:
Alami
Buatan/binaan
Ekosistem alam/natural
ecosystem
Terdiri dari semua komponen alam
seperti hutan, padang rumput,
tanaman, sungai, batuan, dll. terdapat
keterlibatan makhluk hidup
didalamnya. Diklasifikasikan menjadi
2 bagian :
Ekosistem darat
Ekosistem perairan : Ekosistem air
laut & Ekosistem air tawar
Ekosistem buatan

Semua jenis ekosistem buatan yang


diperkenalkan dan dikelola oleh
manusia. Kebun, desa, kota, dan
aquarium merupakan ekosistem
buatan manusia.
Komponen Ekosistem

Biotik
Abiotik
FAKTOR BIOTIK
Faktor biotik adalah faktor hidup yang
meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik
tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem,
tumbuhan berperan sebagai produsen,
hewan berperan sebagai konsumen, dan
mikroorganisme berperan sebagai
dekomposer.

Faktor biotik juga meliputi tingkatan-


tingkatan organisme yang meliputi individu,
populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer.
Tingkatan-tingkatan organisme makhluk
hidup tersebut dalam ekosistem akan saling
berinteraksi, saling mempengaruhi
membentuk suatu sistemyang menunjukkan
kesatuan.
Faktor Abiotik
a. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena
suhu merupakan syarat yang diperlukan
organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis
organisme yang hanya dapat hidup pada
kisaran suhu tertentu.
MH optimal pada 0-40oC, kurang dari 0oC MH
hibernasi (tidur/istirahat pada musim dingin)
lebih dari 40 oC MH hanya gol.termofilik. Suhu
ideal 27oC  keragaman biota tinggi
b. Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem
secara global karena matahari menentukan
suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur
vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai
produsen untuk berfotosintesis.
c. AIR

Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air


dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme.
Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan,
perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan
dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan
sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi
manusia, dan tempat hidup bagi ikan.
Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan,
air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.
d.TANAH
Tanah merupakan tempat hidup bagi
organisme.
Jenis tanah yang berbeda menyebabkan
organisme yang hidup didalamnya juga
berbeda.
Tanah juga menyediakan unsur-unsur
penting bagi pertumbuhan organisme,
terutama tumbuhan. Mineral (S, P, K, Ca,
Mg, Fe, Na dan Cl) Diperoleh dalam
bentuk ion-ion yang larut dalam air tanah
untuk metabolisme dan penyusun tubuh
u/ Menjaga keseimbangan asam basa dan
mengatur fungsi fisiologi tubuh
Salinitas (kadar garam) ♪ Kadar garam
tinggi menyebabkan sel tanaman
berplasmolisis, berakibat kematian ,
Kecuali Bakau yang tahan hidup di
lingkungan berkadar garam tinggi
pH (keasaman);MH hidup pada pH
netral (7) ,Tanah asam (gambut)
dinetralkan dengan bubuk kapur, ♪
Tanah berkapur (basa) dinetralkan
dengan bubuk belerang
Ekosistem Pertanian Dataran Tinggi
Tanah ber-teras
Untuk mengendalikan erosi dan run-off
e.TINGGI TEMPAT/topografi=keadaan naik turun
permukaan bumi di suatu daerah.
Ketinggian tempat menentukan jenis organisme
yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian
yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik
dan kimia yang berbeda. Topografi berkaitan
dengan kelembapan, cahaya, suhu, keadaan
tanah. Cth: Keanekaragaman hayati di bukit tidak
sama dengan daratan rendah

f. ANGIN
Angin selain berperan dalam menentukan
kelembapan juga berperan dalam
penyebaran biji tumbuhan tertentu.
f.Garis Lintang
 Garis lintang yang
berbeda menunjukkan
kondisi lingkungan
yang berbeda pula.
Garis lintang secara tak
langsung menyebabkan
perbedaan distribusi
organisme di
permukaan bumi.

Ada organisme yang


mampu hidup pada
garis lintang tertentu
saja.
g.ALIRAN ENERGI
Aliran energi merupakan rangkaian urutan
pemindahan bentuk energi satu ke bentuk
energi yang lain :

dimulai dari sinar matahari lalu ….. ke


produsen, …..
konsumen primer, …..
konsumen tingkat tinggi, ….
sampai ke saproba di dalam tanah.

Siklus ini berlangsung dalam ekosistem.


1.Interaksi Antarkomponen Biotik
dengan Abiotik
 Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk
ekosistem. Hubungan antara organisme dengan lingkungannya
menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain
aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau
tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.

 Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem


dapat mempertahankan keseimbangannya.

 Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini


merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan
ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika
perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.
 Pada lingkungan tertentu akan hidup organisme tertentu
 Habitat : Lingkungan tempat hidup organisme
 Kekhususan peran (nisia/ niche) : status ; suatu
organisme dalam komunitas dan ekosistem tertentu
yang dipengaruhi oleh adaptasi struktural, fisiologi
dan perilaku spesifik dari organisme tersebut
♪ Produsen : semua organisme berklorofil
♪ Konsumen : Manusia, hewan dan tumbuhan tidak
berklorofil
♪ Dekomposer (pengurai) adalah mikroorganisme
yang berperan menguraikan tubuh makhluk hidup
lain yang mati/ sampah-sampah. Cth : Bakteri dan
jamur
♪ Detritivor : pemakan detritus (hancuran sisa-sisa
tumbuhan dan hewan). Cth : cacing tanah, rayap,
kutu kayu, keluwing.
♪ Scavanger : Pemakan bangkai, cth : gagak,
babi hutan
♪ Predator : Hewan pemangsa yang mengejar
lemudian makan buruannya. Cth : Singa
predator untuk kijang
♪ Parasit : Memerlukan tubuh inang, shg inang
tetap hidup dan parasit mengambil makanan
sedikit demi sedikit, jika inang mati maka
parasit juga mati.
2. Interaksi antar individu
membentuk populasi
Interaksi intraspesifik →
kompetisi Cth :
Mendapatkan makanan dan
memperebutkan pasangan
Kerjasama ;Cth : Semut atau
lebah membangun tempat tinggal
3. Interaksi antar populasi
membentuk komunitas
Simbiosis
a.Mutualisme adalah hubungan antara dua
organisme yang berbeda spesies yang saling
menguntungkan kedua belah pihak. Cth : jalak
dan kerbau.
b.Parasitisme adalah hubungan Antar organisme
yang berbeda spesies, bila salah satu organisme
hidup pada organisme lain dan mengambil
makanan dari hospes/inangnya sehingga
bersifat merugikan inangnya. Cth : Benalu pada
pohon mangga
c.Komensalisme hubungan antara dua
organisme yang berbeda spesies
dalam bentuk kehidupan bersama
untuk berbagi sumber makanan;
salah satu spesies diuntungkan dan
spesies lainnya tidak dirugikan. Cth :
Ikan hiu dan ikan remora
Predator adalah hubungan antara
mangsa dan pemangsa (predator).
Cth : Singa memangsa kijang.
Netralisme adalah Hubungan tidak
saling mengganggu antarorganisme
dalam habitat yang sama yang
bersifat tidak menguntungkan dan
tidak merugikan kedua belah pihak.
Cth : Kecoa dan nyamuk.
KESEIMBANGAN
LINGKUNGAN HIDUP
Definisi lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda,
daya keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya.

(tanah, air, udara, cuaca, suhu) dan


faktor Komponen lingkungan terdiri dari
faktor abiotik biotik (tumbuhan dan
hewan, termasuk manusia).
Keseimbangan lingkungan
dapat terganggu bila terjadi
perubahan berupa pengurangan
fungsi dari komponen atau
hilangnya sebagian komponen
yang dapat menyebabkan
putusnya mata rantai dalam
ekosistem.

Salah satu faktor penyebab


gangguan adalah polusi di
samping faktor-faktor yang lain.
CONTOH KESEIMBANGAN
EKOSISTIM
Ekosistem “Binaan”
Taman Rumah dengan aneka pohon buah-buahan
Peran Manusia dalam Produksi Pangan

Manusia

Input Teknologi
- Pola Tanam
Biotic Factor
Abiotic Factor - Pupuk
- Parasit
- Agroekologi - Varietas
- Predator
- Sumber daya alam
- Kompetitor
- Karakter genetik
- Simbiosis

Tanaman Budidaya

Produksi Pangan
DEFINISI

PERTANIAN
BERKELANJUTAN,
PERTANIAN ORGANIK
DAN PERTANIAN SEHAT
PERTANIAN di INDONESIA
Pertanian
CONVENTIONAL

PRODUKSI

Pertanian
ORGANIK

LINGKUNGAN
Pertanian
BERLANJUT EMIS
AIR
IC

BIOD
Pertanian IV
SEHAT
Pertanian
Conventional / Modern

Berorientasi pada industri


Pengelolaan
Bibit hibrida
Pupuk kimia dosis tinggi
Menggunakan
herbisida/insektisida
Pengolahan tanah
intensif
Organic Farming
www.attra.ncat.org
“an ecological production
management system that promotes
and enhances biodiversity,
biological cycles and soil
biological activity. It is based on
minimal use of off-farm inputs and
on management practices that
restore, maintain and enhance
ecological harmony(2)”
Pertanian Organik di Indonesia
Teknik budidaya pertanian
Karakteristik
yang mengandalkan bahan-
bahan alami TANPA
menggunakan bahan-bahan
kimia sintetis.

Tujuan :
menyediakan produk-produk
pertanian, terutama bahan
pangan yang aman bagi
kesehatan produsen dan
konsumennya serta tidak
http://blog.unila.ac.id/hamim/2010/05/
06/prospek-pertanian-organik-di- merusak lingkungan.
indonesia/
Apakah
Pertanian Organik ~ Berlanjut Pertanian
Organik ~ sehat
Pertanian Organik di Pasuruan
(Skala mikro)
Contoh Pertanian Organik di Kulekhani, Nepal

(Foto: Kurniatun Hairiah, Himalayan


range 23 December 2006)
Pertanian Organik di Kulekhani, Nepal

Pertanian Masukan Rendah

Photo: Kurniatun Hairiah


BO Kebutuhan utama pertanian
organik TETAPI tidak cukup 
Exploitasi dari hutan untuk
bahan kompos

Photo: Kurniatun Hairiah


Degradasi tanah hutan

Pertanian Organik
menguntungkan di tingkat plot
TETAPI merugikan di tingkat
landscape KEBOCORAN
Photo: Kurniatun Hairiah
Pertanian Organik di Belanda
• Produksi Amonia dari kotoran sapi (cair + padatan) tinggi
• Banyak NO3 tercuci ke lapisan bawah  ke aliran air bawah
tanah

NO3
NO3
Bagaimana
nasib
pertanian
organik
skala kecil
ini?

Photo: Kurniatun Hairiah


Sistem Pertanian Berlanjut

A sustainable land management system


is one that DOES NOT degrade the soil
or significantly contaminate the
environment, while providing necessary
support to human life.

(Greenland, 1994. In: Syers and Rimmer (eds.)


Soil science and sustainable land management
in the tropics)
Beberapa Definisi Pertanian
berkelanjutan
adalah pertanian yang berlanjut untuk saat ini,
saat yang akan datang dan selamanya.
Bermanfaat bagi semua dan tidak menimbulkan
bencana bagi semuanya
Menurut food and agriculture organization (FAO),
pertanian berkelanjutan merupakan pengelolaan
dan konservasi sumber daya alam.
Orientasi perubahan teknologi dan kelembagaan
dilakukan sedemikian rupa. Sehingga dapat
menjamin pemenuhan dan pemuasan kebutuhan
manusia secara berkelanjutan bagi generasi
sekarang dan mendatang.
PERTANIAN BERKELANJUTAN
(SUSTAINABLE AGRICULTURE)
Kata sustainable mengandung dua
makna, yaitu maintenance dan prolong.
Artinya, pertanian berkelanjutan harus
mampu merawat atau menjaga
(maintenance) untuk jangka waktu yang
panjang (prolong).
sistem pertanian berkelanjutan lebih
menitik-beratkan pada penyelesaian
masalah untuk jangka panjang daripada
perlakuan jangka pendek.
Skope Pertanian Berlanjut
• Air
Pertanian • Biodiversitas
• Emisi Karbon
Sehat
•Fleksibelitas LINGKUNGAN
Petani dlm
mengelola
lahannya
PERTANIAN
SOSIAL BERLANJUT EKONOMI
•Layak ekonomi,
•Konflik sosial •Tarikan pasar
•Koordinasi antar •Kepuasan
lembaga konsumen
•Kearifan lokal terhadap produk
pertanian
Pertanian Berlanjut
Pendekatan Sistem
System Pertanian yang sehat dan ramah lingkungan
melalui optimalisasi faktor biotik dan abiotik dalam
agroekosistem,
Skala makro terutama berhubungan dengan manfaat
biodiversitas tanaman bagi Pertanian  polinasi, gulma,
hama dan penyakit, hidrologi (kuantitas dan kualitas air)
dan emisi karbon.
Pengembangan rencana konservasi lingkungan, melalui
pendekatan spasial dan berbasis pada pengetahuan
lokal dan kebiasaan serta adat istiadat masyarakat yang
ada, dan pasar yang memerlukan dukungan kebijakan
pemerintah yang jelas.
Indikator KEGAGALAN Pertanian Berlanjut

E. Berpengaruh negatif terhadap


jumlah & kualitas air
F. Berpengaruh negatif
thdp kualitas udara
G. Berpengaruh negatif
thdp diversitas fauna
dan flora A. Merusak struktur tanah & aktivitas
H. Kalitas produk biologi
rendah atau B. Tidak ada keseimbangan hara
proses produksi C. Tidak ada perlindungan thdp hama,
tidak memeuhi penyakit dan gulma.
harapan
D. Mengancam populasi biota penting
konsumen
mis. rhizobia & mycorrhiza

(Van Noordwijk et al, 2002)


Contoh perbedaan kajian di
berbagai tingkat kompleksitas
Sektor Makro/Meso di seluruh Mikro di tingkat daerah
Pulau
Air Kekeringan, sumber air Ketersediaan air, erosi,
menurun, resiko banjir banjir, longsor, resiko
 Analisis air kekeringan Analisis
permukaan hidrologi
Pertan Gagal tanam dan panen. Resiko serangan hama
ian dan gagal panen atau
penurunan produksi
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
PERUBAHAN GLOBAL: Kebutuhan pokok (Pangan & pakan),
Iklim, siklus bio-kimia, Kesehatan, Ketahanan pangan, Hubungan
sistem penggunaan sosial terjamin
lahan, introduksi spesies Bebas dalam menentukan pengelolaan
baru lahannya

LAYANAN LINGKUNGAN

BIODIVERSITAS: 1. Kehidupan, penyediaan akan


Jumlah spesies, pangan, serat, bahan bakar, sumber
genetik, biokimia, air bersih
Kelimpahan relatif,
Komposisi dan interaksi, 2. Budaya: Spiritual, rekreasi,
Estetika,inspirasi dan pendidikan
3. Penunjang: Pembentukan
tanah,siklus hara, produksi primer
4. Regulasi: Regulasi iklim, regulasi
populasi hama & penyakit, regulasi
FUNGSI
pembuahan, regulasi air,
EKOSISTEM
pengurangan bencana
(MEA, 2004)
No BATS…No DURIAN!
Cynopterus brachyotis
No BEES…No COFFEE!
Rancangan Kampung Hijau di daerah
Pesisir

Sumber Sulistyowati, KLH, 2010)


“Sustainability”……… or
“Sustainagility”

Jagung merupakan “icon” Propinsi


Gorontalo

Petani jagung di sekitar hutan


margasatwa, Gorontalo
Kesejahteraan yang
Sustainagility E:
berkelanjutan di tingkat
Migrasi penduduk
global

Kesejahteraan yang
berkelanjutan di tingkat Sustainagility D:
Ganti ke sektor non-
lokal saat ini pertanian

Sistem pertanian yang


berkelanjutan di tingkat Sustainagility C:
lokal Sistem pertanian
yang lain

Sistem pertanian yang


Sustainagility B: berkelanjutan saat ini
Sistem pola tanam
lainnya

Sistem pola tanam yang


Sustainagility A:
Jenis pohon/tan berkelanjutan saat ini
semusim/ternak
lainnya
Pertanian yang berkelanjutan
saat ini:
pohon/tan.semusim/ternak
E. jumlah & kualitas air terjamin

F. kualitas udara terjamin

G. Biodiversitas biota terjaga


A. struktur tanah & aktivitas biologi
terjamin
H. Kualitas produk B. keseimbangan hara terjaga
memenuhi harapan C. perlindungan thdp hama, penyakit
konsumen dan gulma terjamin
D. Mempertahankan biota penting
mis. rhizobia & mycorrhiza

Van Noordwijk et al, 2002


Pertanian Sehat
Sehat produk
Sehat petaninya
Sehat lingkungannya ~ ekonomi,
ekologi dan sosial (ciri utama: Petani
memiliki kebebasan mengelola
lahannya)
KESIMPULAN
PERTANIAN 3. Pertanian Sehat walaupun
SEHAT tidak organik tetapi PASTI
berlanjut
PERTANIAN 2. Pertanian Berlanjut TIDAK
BERLANJUT
SELALU organik TETAPI
belum tentu sehat

PERTANIAN 1. Pertanian Organik PASTI


ORGANIK
Ramah LingkunganTETAPI
belum tentu berkelanjutan &
sehat
TANTANGAN
Pertanian
Berlanjut
Parsial Planning  rawan
konflik

Photo: Kurniatun Hairiah


• Menekan kehilangan hara lewat
pencucian, limpasan permukaan &
aliran permukaan
• Meningkatkan daur ulang residu di
sekitar kita
• Menghindari penggunaan bahan-
bahan kimia yang mengandung
logam berat

Pada skala lokal, nasional & global

You might also like