RESIKO DETEKSI DAN

PERANCANGAN PENGUJIAN
SUBTANTIF
MONITA HANIF P 16.0102.0032
DESY NUR[ITASARI 16.0102.0051
KURNIAWATI 16.0102.0064
 Resiko deteksi Risiko bahwa auditor tidak akan dapat mendeteksi
salah saji material yang ada dalam suatu asersi.

𝐴𝑅
DR = 𝐼𝑅 𝑥 𝐶𝑅

Kebijakan dan prosedur pengendalian intern yang

Pengujian Subtansif relevan dan menentukan risiko pengendalian untuk
asersi-asersi laporan keuangan.
 Pengevaluasian tingkat pengujian substantif yang direncanakan
Tingkat resiko yang dapat diterima akhir (setelah direvisi) ditetapkan untuk asersi dengan cara yang sama
seperti resiko deteksi.

 Prosedur untuk melaksanakn pengujian substantif

a) Pengajuan pertanyaan kepada para karyawan berkaitan dengan kinerja tugas
b) Pengamatan atau observasi
c) Menginspeksi dokumen atau catatan
d) Melakukan perhitungan kembali
e) Konfirmasi
f) Analisis
g) Pengusutan
h) penelusuran
Perancangan Pengujian Substantif
Pengujian rinci atau detail
Sifat pengujian resiko
Pengujian rinci atau detail
transaksi

Prosedur analitis

Waktu pengujian

Luas pengujian
Lanjutan...
 Pengujian detail saldo
Terdapat 4 tahapan
 Pengujian detail transaksi
Dilakukan untuk menentukan
1. Menilai materialitas dan resiko bawaan
suatu akun.
2. Menetapkan resiko pengendalian
3. Merancang pengujian transaksi dan
prosedur analitis
4. Merancang pengujian detail saldo untuk
memenuhi setiap tujuan spesigik audit.
1. Ketepatan autorisasi transaksi
akuntansi
2. Kebenaran pencatatan dan
peringkasan transaksi tersebut
dalam jurnal.
3. Kebenaran pelaksanaan posting
atas transaksi tersebut dalam buku
besar dan buku pembantu.
 Prosedur analitis 1. Untuk memperoleh pemahaman
Kegunaan mengenai bisnis dan idustri klien.
2. Untuk menilai kemapuan perusahaan
dalam menjaga kelangsungan
usahanya.
3. Untuk mendeteksi ada tidaknya
kesalahan dalam laporan keuangan
klien.
4. Untuk menentukan dapat tidaknya
dilakukan pengurangan atas pengujian
audit klien.
 PENGEMBANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN
SUBTANTIF

Program audit adalah daftar prosedur – prosedur audit

Program audit untuk pengujian
yang harus dilakukan.
subtantif

Suatu referensi silang ke kertas kerja lain yang

berisi bukti yg diperoleh dr setiap prosedur

Paraf auditor yg melaksanakan masing –

masing prosedur

Tanggal pelaksanakan prosedur

diseleseikan
 Kerangka umum untuk
pengembangan program audit
untuk pengujian subtantif

Indentifikasi asersi –asersi laporan keuangan

yg dicakup oleh program audit
Kembangkan tujuan audit spesifik untuk
setiap kategori asersi

Tentukan risiko bawaan dan resiko pengendalian, dan tentuka pula tingkat resiko deteksi akhir
untuk setiap asersi, sejalan dengan tingkat risiko ausit keseluruhan dan tingkat materialitias yg
diterima

Pengujian subtantif untuk dimasukkan ke dalam program

audit

Tentuka prosedur Tentukan pengujian

Tentukan prosedur awal Tentukan pengujian
analitis yg digunakan detail saldo – saldo yg
detail transaksi yg
akan dilakukan
dilakukan
 Program ausit dalam penugasan pertama

Penetuan ketetapan saldo – saldo rekening

awal rekening pada periode yg diaudit

Penetuan prinsip – prinsip akuntansi yg digunkan pd periode yg lalu

sbagai dasar untuk menetukan konsistensi penerapan prinsio
tersebut pada periode berjalan

Program audit dalam penugasan ulang

Auditor memiliki akses pada semua program yg digunakan pada periode

yg lalu dan kertas kerja yg berkaitan dengan program tersebut.
PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN KHUSUS DALAM
PERANCANGAN PENGUJIAN SUBSTANTIF
a. Rekening-Rekening Laba-Rugi

1. Prosedur analisis untuk rekening-

rekening laba-rugi

2. Pengujian detil untuk rekening- Hal ini terjadi apabila :

rekening laba-rugi • Risiko bawaan tinggi.
• Risiko pengendalian
tinggi.
• Prosedur analisis
menunjukkan adanya
hubungan tidak biasa
dan fluktuasi tak
diharapkan.
• Rekening memerlukan
analisis.
Rekening-rekening yang biasanya membutuhkan analisis terdiri dari :
• Biaya hukum dan honorarium konsultan
• Biaya reparasi dan pemeliharaan
• Biaya perjalanan dan representasi
• Gaji dan biaya direksi
• Pajak dan lisensi
• Biaya sewa dan loyalitas
• Biaya sumbangan
• Biaya advertensi
b. Rekening-Rekening yang Berkaitan dengan Estimasi Akuntansi

tujuan auditor dalam mengevaluasi

estimasi akuntansi adalah untuk
memperoleh bukti audit kompeten yang
cukup untuk memberikan keyakinan
memadai bahwa :
PSA No. 37, Audit • Semua estimasi akuntansi yang
atas Estimasi material bagi laporan keuangan telah
Akuntansi (SA ditetapkan.
342.07) • Estimasi akuntansi tersebut masuk akal
dalam kondisi yang bersangkutan.
• Estimasi akuntansi disajikan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku
dan diungkap secara memadai.
 Bukti tentang kepantasan suatu estimasi bisa diperoleh auditor melalui
satu atau kombinasidari pendekatan-pendekatan berikut :
 - Mereview dan uji proses yang digunakan oleh manajemen dalam
menyusun estiestim - Membuat ekspetasi terpisah tentang
esttentang
- Mereview peristiwa atau transaksi kemudian yang terjadi sebelum
selesainya pekerjaan lapangan.
c. Rekening-Rekening Berkaitan dengan Transaksi dengan Pihak yang Memiliki
Hubungan Istimewa

• Memahami tujuan transaksi dari usaha.

• Memeriksa faktur dan mereview surat perjanjian,
kontrak, dan dokumen relevan lainnya.
PSA No. 34, Pihak • Menentukan apakah transaksi telah disetujui oleh
yang Mamiliki dewan komisaris, atau direksi atau pejabat yang
Hubungan berwenang.
Istimewa (SA • Melakukan pengujian kewajaran terhadap jumlah
334.09) yang diungkapkan, atau yang dipertimbangkan
untuk diungkapkan dalam laporan keuangan.
• Mengatur audit atas rekening koran antar
perusahaan yang dilaksanakan pada tanggal yang
bersamaan.
• Menginspeksi atau mengkonfirmasi dan
memperoleh keyakinan atas nilai, dan mudah
atau tidaknya jaminan dialihkan.
TERIMA KASIH