Professional Documents
Culture Documents
Pemeriksaan Radiologi
untuk Diagnosa Benign
Prostatic Hyperplasia
Biddulth
PPDS I Bagian Radiologi FKUI / RSCM, Jakarta,
Indonesia
Pembimbing:
Dilaporkan Oleh:
SMF BEDAH RSUD LANGSA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
TAHUN 2017
ABSTRAK
Insidens pembesaran kelenjar prostat dapat
mencapai 50% pada pria berusia 50 tahun ke
atas. Berbagai modalitas pemeriksaan radiologi
seperti sinar X, CT Scan, dan MRI hingga
kedokteran nuklir memiliki sensitivitas berbeda
dalam mengestimasi volume kelenjar prostat.
Pengetahuan atas keunggulan antara modalitas
pencitraan kelenjar prostat dapat membantu
proses diagnosis Benign Prostatic Hyperplasia
(BPH)
Bentuk:
• konus terbalik,
dilapisi kapsula
fibromuskuler
• Seperti buah
kenari dengan
berat normal pada
orang dewasa ± 20
gram
Umum pada
laki-laki berusia
50 tahun
Sering terjadi pada zona
transisional prostat,
sedangkan pada zona
perifer lebih sering
ditemukan keganasan
EPIDEMIOLOGI
Resistensi uretra
Obstruksi bladder
Perubahan
outlate menurunkan
komponen buli-buli
fungsi otot-otot
detrusor buli Faktor usia tua juga
memperberat.
Frekuensi
Nyeri saat
berkemih
berkemih
meningkat
Nokturia urgensi Menunggu lama
saat mulai
dengan / tanpa
berkemih dengan
inkontinensia pancaran kemih
urin lemah
Perasaan
Postvoid
berkemih tidak
dribbling
puas
Sumber: CDK-241/ vol. 43 no. 6 th. 2016
• Modalitas • Modalitas yang
pemeriksaan canggih USG,
radiologi yang CT Scan, MRI,
paling sederhana
menggunakan Sinar
serta kedokteran
X, sampai dengan nuklir dengan
modalitas canggih. penggunaan
• Sinar X BNO radiofarmaka.
(Blass Nier
Oversich), BNO-IVP
(Intravenous
Urography) yaitu
dengan pemberian
zat kontras untuk
• Pengukuran namun dalam
volume prostat, keadaan tertentu
modalitas yang seperti adenoma
cukup berperan prostat dapat
adalah: disertai
– USG komponen
– CT Scan kalsifikasi.
– MRI • Kalsifikasi di atas
• Foto polos simfisis pubis
abdomen tidak tanda
banyak memeberi pembesaran
informasi, prostat.
FOTO POLOS ABDOMEN &
PIELOGRAFI INTRAVENA