You are on page 1of 27

Pemilihan Modalitas

Pemeriksaan Radiologi
untuk Diagnosa Benign
Prostatic Hyperplasia
Biddulth
PPDS I Bagian Radiologi FKUI / RSCM, Jakarta,
Indonesia

Pembimbing:
Dilaporkan Oleh:
SMF BEDAH RSUD LANGSA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
TAHUN 2017
ABSTRAK
Insidens pembesaran kelenjar prostat dapat
mencapai 50% pada pria berusia 50 tahun ke
atas. Berbagai modalitas pemeriksaan radiologi
seperti sinar X, CT Scan, dan MRI hingga
kedokteran nuklir memiliki sensitivitas berbeda
dalam mengestimasi volume kelenjar prostat.
Pengetahuan atas keunggulan antara modalitas
pencitraan kelenjar prostat dapat membantu
proses diagnosis Benign Prostatic Hyperplasia
(BPH)

Sumber: CDK-241/ vol. 43 no. 6 th. 2016


PENDAHULUAN

Prostat Kelenjar aksesoris kelamin


terbesar pada pria

Bentuk:
• konus terbalik,
dilapisi kapsula
fibromuskuler
• Seperti buah
kenari dengan
berat normal pada
orang dewasa ± 20
gram

Sumber: CDK-241/ vol. 43 no. 6 th. 2016


Posisi:
• Terletak di bawah
orifisium uretra
internum pada
rongga pelvis
• Inferior dari batas
bawah simfisis
pubis
• Di atas diafragma
urogenital
• Anterior dari
rektum

Sumber: CDK-241/ vol. 43 no. 6 th. 2016


Letak:
• Retroperitoneal
• Melingkari
bladder neck dan
uretra

Sumber: CDK-241/ vol. 43 no. 6 th. 2016


Benign Prostatic Hyperplasia
(BPH) adalah keadaan yang
ditandai dengan hiperplasia
DEFINISI sel-sel stroma dan sel-sel
epitelial prostat, sehingga
terjadi pembesaran volume
prostat regio periuretral

Umum pada
laki-laki berusia
50 tahun
Sering terjadi pada zona
transisional prostat,
sedangkan pada zona
perifer lebih sering
ditemukan keganasan
EPIDEMIOLOGI

• Berdasarkan histopatologi  hiperplasia


prostat ditemukan pada laki-laki usia 40
tahun kira-kira 20%.
• Insiden meningkat seiring bertambahnya usia.
Mencapai 50% pada pria > 50 tahun
• Usia 60 tahun, insidens meningkat  70%
• Usia 70 tahun insidens semakin meningkat 
90%
Angka kejadian BPH di
Indonesia belum diteliti;
Terdapat 1.040 kasus di 2
rumah sakit di Jakarta 
RSCM dan RS Sumberwaras
selama kurun waktu 3 tahun
(1994-1997)
Sumber: CDK-241/ vol. 43 no. 6 th. 2016
Faktor Faktor
Statis Dinamik

Adanya hiperplasia sel-sel Adanya ketegangan otot-


epitelial dan stroma otot polos prostat.
periuretra kelenjar prostat
 penyempitan uretra pars
prostatika & bladder outlet

Sumber: CDK-241/ vol. 43 no. 6 th. 2016


Faktor Faktor
Statis Dinamik

Resistensi uretra
Obstruksi bladder
Perubahan
outlate menurunkan
komponen buli-buli
fungsi otot-otot
detrusor buli Faktor usia tua juga
memperberat.

Sumber: CDK-241/ vol. 43 no. 6 th. 2016


Keluhan
berupa:

Frekuensi
Nyeri saat
berkemih
berkemih
meningkat
Nokturia urgensi Menunggu lama
saat mulai
dengan / tanpa
berkemih dengan
inkontinensia pancaran kemih
urin lemah
Perasaan
Postvoid
berkemih tidak
dribbling
puas
Sumber: CDK-241/ vol. 43 no. 6 th. 2016
• Modalitas • Modalitas yang
pemeriksaan canggih  USG,
radiologi yang CT Scan, MRI,
paling sederhana
menggunakan Sinar
serta kedokteran
X, sampai dengan nuklir dengan
modalitas canggih. penggunaan
• Sinar X  BNO radiofarmaka.
(Blass Nier
Oversich), BNO-IVP
(Intravenous
Urography)  yaitu
dengan pemberian
zat kontras untuk
• Pengukuran namun dalam
volume prostat, keadaan tertentu
modalitas yang seperti adenoma
cukup berperan prostat dapat
adalah: disertai
– USG komponen
– CT Scan kalsifikasi.
– MRI • Kalsifikasi di atas
• Foto polos simfisis pubis 
abdomen tidak tanda
banyak memeberi pembesaran
informasi, prostat.
FOTO POLOS ABDOMEN &
PIELOGRAFI INTRAVENA

Modalitas radiografi konvensional:


foto polos abdomen dilanjutkan
dengan BNO-IVP, membantu menilai
pembesaran kelenjar prostat secara
tidak langsung.
Sumber: CDK-241/ vol. 43 no. 6 th. 2016
Saat kandung kemih penuh  akan terlihat indentasi
pada bagian dasar kandung kemih jika ada pembesaran
prostat.

Indentasi bagian dasar


kandung kemih dapat
menyebabkan elevasi
trigonum buli-buli dan
orifisium ureter distal yang
terlihat seperti huruf “J” atau
mata pancing

Pada fase pengosongan buli-buli akan terlihat sisa urin


cukup banyak akibat bladder outlet obstruction
“Depresi menempati
posisi ke-4 sebagai
penyebab disabilitas
diseluruh dunia dan
pada tahun 2012
merupakan penyebab
utama yang
berhubungan dengan
disabilitas”.
CT SCAN
MRI
USG Transabdominal
dan Transrektal

1. Volume buli < 400 mL 


pengukuran volume
prostat dengan
pemeriksaan ini
berkorelasi cukup tinggi.
2. Transduser curve dengan
frekuensi 3,5 sampai
dengan 5 MHz diletakkan
pada regio suprapubis
dengan posisi transversal
USG transabdominal 
ukuran normal kelenjar
prostat tidak melebihi 3x3x5
cm atau volume tidak
melebihi 25 ml. Pengukuran
kelenjar prostat
menggunakan formula
geometrik ellipsoid:

π/6 × diameter transversal × diameter


anteroposterior × diameter longitudinal
 Berdasarkan studi Hough dan List, USG
transabdominal memiliki akurasi cukup baik
untuk mendeteksi dan menilai pembesaran
prostat.
 USG Transrektal (TRUS) pertama kali
diperkenalkan oleh Watanabe dkk.
 TRUS dapat mengevaluasi anatomi serta
menghitung volume kelenjar prostat secara
akurat pada penderita BPH yang akan
menjalani terapi bedah atau minimal invasif
• Perhitungan volume
prostat dengan TRUS
menggunakan proyeksi
sagital dan transversal.
• Menggunakan
transduser khusus
berfrekuensi 6-10 MHz.
• Frekuensi << 
kemampuan gelombang
untuk penetrasi jaringan
akan lebih dalam,
namun resolusi gambar
Sumber: CDK-241/ vol. 43 no. 6 th. 2016 rendah.
KESIMPULAN

Berbagai Untuk Pemeriksaan yang


pemeriksaan pengukuran paling umum 
radiologi memiliki volume kelenjar USG
sensitivitas prostat, transabdominal
berbeda dalam modalitas yang (biaya relatif
mengestimasi cukup berperan: terjangkau, aman,
volume kelenjar USG, CT Scan, ada di hampir
prostat. MRI seluruh RS).

MRI  paling baik


CT Scan  biaya untum menilai
lebih mahal & jaringan lunak seperti
prostat, namun biaya
menggunakan mahal dan tidak
radiasi semua RS memiliki
fasilitas ini
Perbandingan antar Modalitas Pencitraan
Kelenjar Prostat
USG TRANSABDOMINAL CT SCAN MRI
Dapat dilakukan pada
pasien yang sulit menahan
Diferensiasi jaringan lunak
Mobile kemih, obersitas, serta
lebih baik
pasien dengan banyak
udara di usus
Dapat dilakukan dengan Waktu akuisisi gambar Dapat membedakan batas
cepat lebih cepat prostat dengan jelas
Evaluasi lebih baik ukuran Mendeteksi kelainan
Tidak invasif
prostat prostat
Dapar digunakan untuk Menilai metabolit
Murah Stagging keganasan (fungsional imaging)
prostat dengan MR spektroskopi
Tidak menggunakan
radiasi
Ketersediaan alat cukup
banyak

You might also like