Professional Documents
Culture Documents
HEMATOLOGI
KELAINAN PERDARAHAN
3. Elektroforesis Hemoglobin
- Setetes darah diletakkan pada medium solid (kertas, blok
tepung, gel atau selulose asetat) dipajankan pada medan
listrik pada saat direndam pada larutan penyangga
- Berbagai hemoglobin berbeda (mis. A, A-2, F, S) berjalan
dengan kecepatan berbeda, tergantung muatan listriknya
- Pada akhir prosedur, kertas atau gel tadi diwarnai, sehingga
masing-masing hemoglobin pada setiap sampel dapat
diidentifikasi
UJI HEMATOLOGI ...
4. Uji Sickling
- Setetes darah dicampur dengan setetes bahan pereduksi (natrium
metabisulfit)
- Zat ini akan melepaskan oksigen dari sel darah merah dan
merangsang sickling (pembentukan sabit) bila terdapat
hemoglobin S
- Pembentukan sabit sel darah merah diamati di bawah mikroskop
dalam 30 menit setelah darah diambil dari individu yang
mempunyai trait atau yang menderita anemia sel sabit
- Sel darah normal tidak akan mengalami perubahan
UJI HEMATOLOGI ...
7. Waktu Perdarahan
- Uji penyaringan untuk kelainan fungsi trombosit
- Merupakan waktu yang dihitung dari mulainya dilakukan perlukaan kulit
standar sampai berhentinya perdarahan (biasanya di lengan bawah)
- Waktu yang memanjang menunjukkan adanya defek trombosit yang
diturunkan maupun didapat (mis. Penyakit von Willebrand atau
pemakaian aspirin)
8. Agregasi Trombosit
- Pengukuran waktu terbentuknya agregat trobosit secara lengkap dala
sampel plasma, setelah penambahan bahan seperti epinefrin atau ADP
UJI HEMATOLOGI ...
9. Waktu Protrombin
- Mengukur aktivitas koagulasi sistem “ekstrinsik”, meliputi fibrinogen,
protrombin, faktor V, VII dan X
- Digunakan untuk memantau terapi derivat coumarin, begitu juga sebagai
penyaring untuk penyakit hati
10. Waktu Tromboplastin Parsial
- Suatu uji semua faktor defisiensi pembekuan plasma kecuali faktor VII dan
XIII
- Biasanya dianggap memanjang jika kadar faktornya berkurang 30% dari
normal
- Biasanya digunakan untuk memantau terapi heparin
BONE MORROW PUNCTION (BMP)
2. Transfusi Trombosit
- Pasien dengan non-immune thrombocytopenia karena penyakit sumsum tulang
atau kemoterapi, atau setelah transplantasi sel induk hematopoetik
- Pasien perdarahan dengan trombositopenia atau kelainan fungsi trombosit
- Penyakit Koagulasi Intravaskular Diseminata (DIC)
- Pasien non-immune thrombocytopenia jangka panjang yg tidak ada perbaikan
- Pasien dengan Idiopathic Thrombocytopenia Purpura (ITP)
TRANSPLANTASI SUMSUM TULANG
Kemoterapi merupakan jenis terapi pengobatan yang digunakan untuk menghancurkan sel kanker
Cara kerjanya adalah dengan menghentikan atau menghambat pertumbuhan sel kanker yang
berkembang dan membelah diri dengan cepat (tergantung kepada jenis kanker dan stadium
kanker)
Adapun manfaat kemoterapi, yaitu:
1. Meringankan gejala
Kemoterapi dapat memperkecil tumor yang mengakibatkan rasa sakit.
2. Mengendalikan
Kemoterapi dapat mencegah penyebaran, memperlambat pertumbuhan, sekaligus
menghancurkan sel kanker yang berkembang ke bagian tubuh yang lain.
3. Menyembuhkan
Kemoterapi dapat menghancurkan semua sel kanker hingga sempurna dan ini mencegah
kekambuhan atau berkembangnya kanker di dalam tubuh kembali
KEMOTERAPI ...