You are on page 1of 34

PENGKAJIAN ATAU

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
By Ns. Naziyah S.Kep.,M.Kep
Definisi Pengkajian Penunjang
• Pemeriksaan penunjang merupakan
penelitian perubahan yang timbul pada
penyakit, perubahan ini bisa berupa
penyebab atau akibat pemeriksaan
penunjang juga sebagai ilmu terapan yang
berguna membantu petugas kesehatan
dalam mediagnosis dan mengobati pasien.
Macam-macam Pemeriksaan
Penunjang
1) Berdasarkan media yang digunakan :
• Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan Rongten
• Pemeriksaan USG
2) Berdasarkan organ atau bagian tubuh
yang di periksa :
• Pemeriksaan penunjang di bagian kebidanan dan
kandungan
• Pemeriksaan penunjang di bagian penyakit dalam
• Pemeriksaan penunjang di bagian kesehatan anak
• Pemeriksaan penunjang di bagian saraf atau neurologi
• Pemeriksaan penunjang di bagian THT-KL
• Pemeriksaan penunjang di bagian kulit kelamin
• Pemeriksaan penunjang di bagian kesehatan jiwa
• Pemeriksaan penunjang di bagian mata
Alat-alat yang digunakan
dalam Pengkajian Penunjang
A. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
• Digunakan untuk mendiagnosa bagian struktur
tubuh manusia dengan gelombang
electromagnetic, yang tidak memberi efek
radiasi seperti sinar X. Alat ini sangat berguna
untuk pemeriksaan saraf, jaringan otot, jantung
dan pembuluh darah dan tumor. Semakin besar
teslanya atau kekuatan magnetiknya semakin
baik kualitas gambarnya.
MRI
B. Lightspeed MSCT (MultiSlice Computer
Tomography)
Scanner adalah alat diagnosa yang
menggunakan sinar X untuk memberikan
gambar 3 dimensi organ dalam tubuh.
Kelebihan alat ini memiliki sistem yang
membantu mengurangi dosis sinar X pada
pasien sampai dengan 30%
MSCT
C. Angiograph,
• Alat Angiografi ini digunakan sebagai alat
diagnosa dan pengobatan. Alat ini menggunakan
sinar X untuk melihat bagian dalam pembuluh
darah yang tersumbat dan dengan bantuan alat
lainnya untuk tindakan balonisasi atau
pemasangan penyangga pembuluh darah/stent.
Agiograph
D. Mobile Fluorostar C-Arm
adalah alat penting yang diggunakan dokter dalam
kamar operasi atau tindakan medis.
E. Roentgen Konvensional
F. Mammografi
Alat Mammografi digunakan untuk mendiagnosa
kanker payudara pada wanita, alat ini
menggunakan sinar X untuk menciptakan
gambarnya yang dapat membedakan sel sehat dan
sel ganas/kanker.
Roentgen
Konvensional
Mobile Fluorostar C-
Arm
Mammography
G. Roentgen Panoramik
H. UltraSonoGraphy (USG)
• Rumah sakit menyediakan USG 2-D, 3-D
and 4-D. USG digunakan untuk memeriksa
organ bagian dalam dengan gelombang
suara. Pemeriksaan kehamilan, medical
chek up dan keadaan organ bagian dalam,
dsb.
i. ElectroKardioGrafi (EKG) &Treadmill:
• Pemeriksaan untuk mengetahui fungsi
jantung dan mengecek kesehatan
jantungnya.
J. EEG (ElectroEncephaloGrafi)
• Pemeriksaan untuk mengetahui gelombang
listrik dalam otak
K. EMG (ElectroMyoGrafi)
• Pemeriksaan Aktivitas listrik pada otot disaat
istirahat dan bergerak.
L. Audiometri:
• Alat deteksi fungsi pendengaran dengan
beberapa level intensitas gelombang suara.
Roentgen Panoramik
USG
Fungsi dan Tujuan
Pemeriksaan penunjang

1. Skrining atau uji saring adanya penyakit


subklinis, dengan tujuan menentukan resiko
terhadap suatu penyakit dan mendeteksi dini
penyakit terutama bagi individu beresiko tinggi
(walaupun tidak ada gejala atau keluhan).
2. Konfirmasi pasti diagnosis, yaitu untuk
memastikan penyakit yang diderita seseorang,
berkaitan dengan penanganan yang akan
diberikan dokter serta berkaitan erat dengan
komplikasi yang mungkin saja dapat terjadi.
3. Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat
menyamarkan gejala klinis.
4. Membantu pemantauan pengobatan.
5. Menyediakan informasi prognosis atau perjalanan
penyakit, yaitu untuk memprediksi perjalanan
penyakit dan berkaitan dengan terapi dan
pengelolaan pasien selanjutnya.
6. Memantau perkembangan penyakit, yaitu untuk
memantau perkembangan penyakit dan
memantau efektivitas terapi yang dilakukan agar
dapat meminimalkan komplikasi yang dapat
terjadi. Pemantauan ini sebaiknya dilakukan
secara berkala.
7. Mengetahui ada tidaknya kelainan atau
penyakit yang banyak dijumpai dan potensial
membahayakan.
8. Memberi ketenangan baik pada pasien maupun
klinisi karena tidak didapati penyakit
Tahap-tahap Pemeriksaan Penunjang

• Cairan Cerebrospinal ( CFS )


Di peroleh dari lumbal fungsi (tulang spinal) pada
ruang antar lumbal L3-4 / L4-5. Tekanan CFS
pertama di ukur,kemudian cairan diaspirasi dan
dimasukkan dalam tabung pemeriksaan steril.
Data analisa cairan spinal sangat penting dalam
mendiagnosa penyakit medulla spinalis dan otak
Prosedur
1. Siapkan nampan fungsi lumbal steril,cairan antiseptic,anestesi
local,sarung tangan steril,dan plester
2. Baringkan klien dalam posisi fetus,dengan punggung di
bungkukkan,kepala di tekuk ke dada,dan lutut di tarik ke
abdomen.
3. Berikan label pada ke-3 tabung 1,2,3.
4. Dokter memeriksa cairan spinal,dengan menggunakan
sebuah manometer yang terpasang pada jarum,dan mengambil
cairan spinal 10ml-12ml: 3ml pada tabung No.1 yang mungkin
terkontaminasi (dengan darah yang berasal dari spinal),3ml
pada tabung No.2 untuk jumlah sel,glukosa,dan menentukan
protein dan 3ml pada tabung No.3 untuk mempelajari
mikrobiologik.
5. Gunakan teknik aseptic dalam pengumpulan dan
membawa specimen.
6. Berikan label pada tabung dengan nama
klien,tanggal,dan nomor kamar. Segera antar
tabung tersebut ke laboratorium.
7. Tidak perlu pembatasan makan dan cairan.
Scan Tomografi computer ( CT )
Scan tomografi computer (CT),scan CAT di kembangkan di
inggris th.1972 dan di sebut scan EMI. Scaner CT
menghasilkan sinar X pendek yang memeriksa bagian-
bagian tubuh dari beberapa sudut yang berbeda. Hal ini
menghasilkan satu seri gambaran bagian menyilang
sehingga membentuk struktur dengan gambar 3 dimensi.
• Scan CT dapat di lakukan dengan atau tanpa media kontras
Iodin. Pemeriksaan ini bukan pemeriksaan yang invasive
kecuali bila di gunakan kontras. Kontras menyebabkan
absorpsi jaringan lebih besar dan terjadi penyebaran kontras.
Peyebaran ini memungkinkan tumor kecil dapat terlihat.
• Scan CT dapat di gunakan untuk scan
kepala,abdomen(lambung,usus besar,usus
kecil,hati,limfa,pangkreas,empedu,ginjal,dan
adrenal),pelvis(kandung kemih,organ reproduksi,usus
besar/halus di dalam pelvis),dan dada( paru,jantung,struktur
mediastinal).
Prosedur
Persiapan umum untuk semua scan:
1. Dapatkan tanda tangan surat persetujuan
2. Untuk pemeriksaan pagi: puasa 8 jam sebelum
pemeriksaan.
*Untuk pemeriksaan siang/sore: pembatasan makan dan
cairan setelah makan cair pada pagi hari. Sedikit air putih
boleh di berikan 2 jam sebelum pemeriksaan. Tidak perlu
pembatasan makan dan cairan jika tidak di gunakan
kontras.
3. Obat-obat dapat di berikan sampai 2 jam sebelum
pemeriksaan
4. Jika di gunakan kontras dan klien alergi terhadap produk
iodine steroid / antihistamin dapat di berikan beberapa hari
sebelumnya atau di berikan sebelum scan/ di berikan IV
selama scan CT.
5. Infuse IV / heparin lok di pasangkan sebelum pemeriksaan
6. Scan CT biasanya memerlukan waktu 30 menit sampai 1 ½
jam.
Kolonoskopi
• Merupakan prosedur endoskopi yang di gunakan untuk inspeksi
terhadap usus besar (kolon) dengan menggunakan fiberskop
(kolonoskop) panjang dan fleksibel. Pemeriksaan ini berguna
untuk mengevaluasi lesi yang di duga di usus besar
(mis,polip,tumor,jaringan yang meradang). Dapat di lakukan
biopsy jaringan dan polip dapat di lakukan. Polip dapat di ambil
dengan menggunakan jerat elektrokauterisasi . kolonoskopi tidak
boleh di lakukan pada wanita hamil yang hamper melahirkan
,infark miokard,baru menjalani operasi abdomen,diverticulitis
akut,atau pada klien yang gelisah/ tidak kooperatif.
• Kadang-kadang perforasi kolon di sebabkan oleh fiberskop
namun hal ini jarang terjadi. Perdarahan dapat merupakan efek
samping dari biopsy / polipektomi.
Prosedur kolonoskopi
Prosedur
1. Dapatkan tanda tangan surat persetujuan
2. Pemeriksaan-pemeriksaan laboratorium
tertentu (Hb,Ht,PT,PTT,dan trombosit) harus
dilakukan dalam 2 hari sebelum pemeriksaan.
3. Obat-obat yang mengandung zat besi harus di
hentikan pemakaianya 4 hari sebelum prosedur
4. Obat sedative / tranquilizer dapat di berikan
sebelum pemeriksaan untuk member efek
relaksasi. Analgesic narkotik dapat di titrasi
secara IV selama prosedur.
5. Glukagon/antikolinergik IV dapat di berikan untuk mengurangi
kram usus.
6. Barium sulfat dari pemeriksaan diagnostic lain dapat
mengurangi visualisasi karena itu pemeriksaan tidak boleh
dilakukan bila dalam 10hari- 2 minggu sebelumnya telah di
lakukan pemeriksaan dengan barium.
7. Hindari penggunaan enema degan sabun.ini dapat mengiritasi
usus halus.
8. Sertakan seseorang untuk menemani klien pulang
9. Lama prosedur ½ - 1 ½ jam
TERIMAKASIH...
Ada Pertanyaan???

You might also like