You are on page 1of 11

IJTIHAD

NAMA KELOMPOK
Arifi Dwi Nugroho (2720162814)
Dewi Lestya F. M (2720162824)
Dian Widyastuti (2720162825)
Maulidina Rahmawati (2720162840)
Purwaningsih Setyawati(2720162849)
Riswanda Zuliyati (2720162857)
PENGERTIAN IJTIHAD
 Secara bahasa : kata ijtihad berasal dari bahasa
Arab, yang artinya “jahada”, yang artinya Berusaha
bersungguh – sungguh atau mencurahkan segala
kemampuan.

 Secara Istilah : Segala kemampuan mujtahid


dengan segenap kesungguhan untuk mendapatkan
ketentuan hukum suatu maslah dengan
menggunakan metodologi yang bener, dari kedua
sumber Al Quran dan Assunah.
Kedudukan Ijtihad
 Ijtihad termasuk sumber-sumber hukum islam yang
ketiga setelah Al-Qu'an, Hadist, yang memiliki fungsi
dalam menetapkan suatu hukum dalam islam.
Dasar Hukum dalam Berijtihad
 [QS An-Nisa, ayat 59]
“Maka jika kamu berselisih dalam suatu (perkara),
kembalikanlah ia kepada (Kitab) Allah dan (Sunnah)
Rasul”

 Hadist tentang Muadz binJabal tatkala diutus oleh


Nabi SAW untuk menjadi hakim di negri Yaman.
ISI HADITS
Muadz bin Jabal diutus Rasulullah SAW ke Yaman.
Kepadanya, beliau bertanya, “Apa yang engkau lakukan
jika ada suatu masalah?”. Muadz menjawab, “Aku akan
memutuskan dengan Al-Qur’an”.
“Jika tak ada hukumnya dalam Al-Qur’an?” tanya Rasul
lagi
Muadz menjawab, “Akan aku putuskan dengan Sunnah
Rasulullah”.
“Jika tidak ada hukumnya dalam As-Sunnah?” tanya Rasul
lagi.
“Akan aku putuskan dengan akal (ijtihad)”, jawab Muadz
Tujuan Ijtihad
adalah memenuhi keperluan umat manusia dalam
beribadah kepada Allah di tempat dan waktu tertentu.
sedangkan Fungsi Ijtihad adalah untuk mendapatkan
solusi hukum, jika terdapat suatu masalah yang harus
diterapkan hukumnya, namun tidak dijumpai pada Al-
Qur'an dan Hadist. Fungsi Ijtihad sangat penting
karena telah diakui kedudukan dan legalitasnya
dalam islam, namun tidak semua orang dapat
melakukan ijtihad, hanya dengan orang-orang tertentu
yang dapat memenuhi syarat-syarat menjadi mujtahid
Syarat-Syarat Menjadi Ijtihad
(Mujtahid)
 Mengetahui ayat dan sunnah yang berhubungan dengan hukum.
 Mengetahui masalah-masalah yang telah di ijma’kan oleh para
ahlinya
 Mengetahui Nasikh dan Mansukh.
 Mengetahui bahasa arab dan ilmu-ilmunya dengan sempurna.
 Mengetahui ushul fiqh
 Mengetahui dengan jelas rahasia-rahasia tasyrie’
(Asrarusyayari’ah).
 Menghetahui kaidah-kaidah ushul fiqh
 Mengetahui seluk beluk qiyas.
Jenis-Jenis Ijtihad
 Maslahah Mursalah : cara menetapkan hukum yang berdasarkan atas
pertimbangan kegunaan dan manfaatnya.
 Sududz Dzariah : memutuskan suatu yang mubah makruh atau haram
demi kepentingan umat.
 Istishab : tindakan dalam menetapkan suatu ketetapan sampai ada
alasan yang mengubahnya.
 Urf : tindakan dalam menentukan masih bolehkah adat-istiadat dan
kebebasan masyarakat setempat dapat berjalan selama tidak bertentangan
dengan aturan prinsipal Al-Qur'an dan Hadist.
 Istihsan : tindakan dengan meninggalkan satu hukum kepada hukum
lainnya disebabkan adanya suatu dalil syara’ yang mengharuskan untuk
meninggalkannya.
Contoh Ijtihad

 Penentuan I Syawal, Para ulama berkumpul untuk berdiskusi


mengeluarkan argumennya untuk menentukan 1 Syawal, juga
penentuan awal Ramadhan. Setiap ulama memiliki dasar
hukum dan cara dalam penghitungannya, jika telah ketemu
maka muncullah kesepakatan dalam penentuan 1 Syawal.
Manfaat Ijtihad
 Setiap permasalahan baru yang dihadapi setiap
umat dapat diketahui hukumnya sehingga hukum
islam selalu berkembang serta sanggup menjawab
tantangan.
 Dapat menyesuaikan hukum dengan berdasarkan
perubahan zaman, waktu dan keadaan.
 Menetapkan fatwa terhadap masalah-masalah yang
tidak terkait dengan halal atau haram.
 Dapat membantu umat islam dalam menghapi
setiap masalah yang belum ada hukumnya secara
islam.
TERIMA KASIH

You might also like