You are on page 1of 16

ANALISA DIRI PERAWAT

Ns.Ridwan Hermawan Satria.S.kep.M.Kes


Pengertian
 Analisa diri perawat adalah kemampuan perawat
dalam menilai aspel-aspek yang dimiliki di dalam
dirinya agar dapat melakukan kemampuan diri
secara terapeutik kepada klien.
 Fokus analisa diri yang penting adalah kesadaran
diri, klarifikasi nilai, eksplorasi perasaan,
kemampuan menjadi model, altruisme dan rasa
tanggung jawab. Khususnya dalam berhubungan
dengan klien anak, perawat perlu mengkaji
pengalaman masa kanak-kanaknya karena dapat
mempengaruhi interaksi.
A.Kesadaran Diri
 Sblm menilai org lain, akan lbh adil jika kita
menengok diri sendiri spt apa diri kita baik sbg
perawat maupun sbg diri sendiri.Dlm konteks
brhubungan dgn org lain maupun klien.
 Kesadaran diri mrp prasyarat sblm melakukan
komunikasi terapeutik dgn klien.
 Kesadaran diri bs diartikan sbg kemampuan seseorg
u/ memahami diri sendiri baik perilaku,perasaan
maupun pkirannya sendiri.
 Kesadaran diri & perkembangan diri perawat perlu
ditingkatkan agar penggunaan diri sec terapeutik
dpt lbh efektif.
Campbell (1980) mendefenisikan kesadaran diri menurut model
keperawatan secara holistik meliputi :
 Komponen psikologi
Termasuk pengetahuan, emosi, motivasi, konsep diri dan
personaliti.
 Komponen fisik
Adalah pengetahuan tentang fisiologi personal dan umum, juga
termasuk sensasi tubuh, gambaran diri dan potensial fisik.
 Komponen lingkungan
Berisi tentang lingkungan sosiokultural, hubungan dengan orang
lain, dan pengetahuan tentang hubungan antara manusia dan
alam.
 Komponen filosopi
Adalah perasaan tentang makna kehidupan. Pilosopi diri berupa
tentang kehidupan dan kematian baik yang disadari maupun
tidak disadaritermasuk kemampuan superior, tetapi juga meliputi
tanggung jawab terhadap perilaku baik secara etik dan nyata.
 Seorang Perawat perlu menyadari tentang
“siapa dirinya” atau kesadaran diri, di mana
pada tingkatan ini diperlukan komunikasi
intrapersonal. Untuk menuju kesadaran diri
diperlukan: mempelajari diri sendiri, belajar
dari orang lain, dan membuka diri secara
tidak langsung akan mendorong seseorang
untuk melakukan komunikasi dengan orang
lain/ komunikasi interpersonal.
 Untuk meningkatkan kesadaran diri perlu
dipahami tentang teori jendela Johari.
 Johari Window menggambarkan tentang
perilaku, pikiran, perasaan seseorang melalui
gambar berikut :

1 2

Diketahui oleh diri Hanya diketahui oleh


sendiri dan orang lain orang lain
3 4

Hanya diketahui oleh Tidak diketahui oleh


diri sendiri siapapun
Ada 3 prinsip yang dapat diambil dari Johari
Window yaitu :
 Perubahan satu kuadran akan mempengaruhi
kuadran yang lain.
 Jika kuadran 1 yang paling kecil, berarti
komunikasinya buruk atau kesadaran dirinya
kurang.
 Kuadran 1 paling besar pada individu yang
mempunyai kesadaran diri yang tinggi.
Kesadaran diri dapat ditingkatkan melalui tiga cara (Stuart dan
Sundeen) :
 Mempelajari diri sendiri.
Proses eksplorasi diri sendiri, tentang pikiran, perasaan, perilaku,
termasuk pengalaman yang menyenangkan, hubungan
hubungan interpersonal dan kebutuhan pribadi. Caranya
meningkatkan pengetahuan diri, diperlukan dengan belajar
tentang diri sendiri.
 Belajar dari orang lain.
Belajar dan mendengar orang lain. Pengetahuan tentang diri
tidak bisa diketahui oleh diri sendiri. Juga berhubungan dengan
orang lain, individu mempelajari diri sendiri, juga belajar untuk
mendengar secara aktif dan terbuka menerima umpan balik dari
orang lain. Kesediaan dan keterbukaan menerima umpan balik
orang lain akan meningkatkan pengetahuan tentang diri sendiri.
 Membuka diri.
Keterbukaan merupakan salah satu kriteria kepribadian yang
sehat. Untuk ini harus ada teman intim yang dapat dipercaya
tempat menceritakan hal yang merupakan rahasia.
Mengetahui Tipologi Kepribadian
1. Tipologi C.G.Jung
a. Introvert
Tipe di mana seorg yg minatnya lbh mengarah ke dlm pikiran &
pengalamannya sendiri. Tindakannya lbh dipengaruhhi o/ dunia dlm
diri sendiri. Introvert bersifat tertutup,suka memikirkan diri sendiri, tdk
trpengaruh pujian,byk fantasi,tdk tahan kritik,mdh
trsinggung,menaham ekspresi emosinya,sukar brgaul,sukar
dimengerti org lain,suka mmbesarkan kesalahnnya,serta analisis &
kritik diri sendiri mnjd buah pikirannya.
b.Ekstrovert
Tipe yg dipengaruhi o/ dunia luar. Extrovert brsifat trbuka,lincah
dlm prgaulan,riang,ramah,mudah brhubungan dg org lain,melihat
realitas & keharusan,kebal trhdp kritik,ekspresi emosinya spontan,tdk
bgt merasa kegagalan serta tdk byk mengadakan analisis & kritik diri
sendiri.
c. Ambivert
Tipe yg memiliki kedua tipe dasar shg sulit u/ memasukkan ke dlm
salah satu tipe.
2. Tipologi G.Heymen
a. Tipe Emosionalitas
 Emosional, mudah trgoyah o/ persaan shg
mudah brtindak
 Tdk emosional, perasaan sdkt yg artinya tdk
mudah trgoyah o/ perasaan org lain shg tdk
mudah brgerak.
b. Tipe aktivitas
 Aktif, dgn dorongan a/ motif yg lemah sdh
dpt trgerak u/ brtindak
 Tdk aktif, dgn dorongan a/ motif yg kuat blm
dpt trgerak u/ brtindak
c. Tipe akibat perasaan
 Primer, respon & afek hanya bekerja apabila berada pd
pusat kesadaran & pemikiran.Sifatnya : byk
brgerak,krg tekun,tdk tabah,suasana hati brubah-
ubah,daya ingatan kurang,mghamburkan uang,tdk
cermat,tdk brprinsip & pendpt brlawanan dgn
tindakan.
 Sekunder, respon & afek msh tetap brtahan, masa
lampau tetap brpengaruh trhdp masa kini, pikiran,
perasaan & kehendaknya.
Sifatnya : tenang,tekun,suasana hati
tetap,bijaksana,ingatan bak,dpt menabung,suka
mmbantu,menaruh kasihan,dpt dipercaya,memiliki
pendirian yg tetap,brkeyakinan,konsekuen &
konservatif.
B. Klarifikasi Nilai

 Perawat harus mampu menjawab, apa yang


penting untuk saya? Kesadaran membantu
perawat untuk sayang dan tidak menjauhi pasien
dan membantu sesuai dengan kebutuhannya.
 Walaupun hubungan perawat – klien merupakan
hubungan timbal balik, tetapi kebutuhan klien
selalu di utamakan. Perawat sebaiknya
mempunyai sumber kepuasan dan rasa aman
yang cukup, sehingga tidak menggunakan klien
untuk kepuasan dan keamanannya.
C.Eksplorasi Perasaan
 Penggunaan diri sec terapeutik memerlukan strategi
yg optimal agar mndptkan data dr klien yg akurat
dlm rangka memberikan asuhan keperawatan. Salah
satu strategi u/ hal tsb ad/ mmbebaskan diri dr rasa
kecemasan saat akan a/ sesudah melaksanakan
prtemuan d klien dg cara mgkaji a/ menggali
perasaan-perasaan yg timbul sblm & sesdh
brinteraksi dg org lain.
 Saat brtemu dg klien, orientasi komunikasi hanya
satu yaitu komunikasi terapeutik  diperlukan
persiapan yg matang mll eksplorasi perasaan dgn
menyadari responnya & mengontrol penampilan.
D. Kemampuan Menjadi Model (Role Model)

 Peningkatan sbh performa mrp sarana u/ meningkatkan jati


diri dlm rangka mmbentuk identitas pribadi shg seorg trbawa
pd irama & gaya seseorg.
 Seorg perawat hrs sadar bhw apa yg ia lakukan sll mnjd
sorotan & teladan bg klien & klg shg perawat hrs mampu
mnjaga image tsb. Seorg perawat hrs sadar & mampu
mngatur dirinya sendiri dlm brpenampilan maupun brprilaku
agar klien & kl merasa trkesan dgn penampilannya.
 Perawat sbg model brarti bgm perawat mmberikan contoh yg
bik dlm stp tindakan keperawatan mll perilaku & sikap yg dpt
diteladani.
 Perawat hrs tetap mnjaga performa jati diri perawat saat
mnjalani profesinya walaupun dlm hatinya marah akibat
konflik yg menyelimuti hatinya  perawat hrs mampu
memisahkan diri antara kehidupan pribadi dgn kehidupan
profesional yg sdg dijalani.
F. Etik dan Tanggung Jawab
 Keyakinan diri pada seseorang dan masyarakat dapat memberikan
berupa kesadaran akan petunjuk untuk melakukan tindakan. Kode
untuk perawat umumnya menampilkan penguatan nilai hubungan
perawat-klien dan tanggung jawab dan pemberian pelayanan yang
merupakan rujukan untuk semua perawat dalam memberikan
penguatan untuk kesejahteraan pasien dan tanggung jawab sosial.
Pilihan etik bertanggung jawab dalam menentukan pertanggung
jawaban, risiko, komitmen dan keadilan.
 Hubungan perawat dengan etik adalah kebutuhan akan tanggung
jawab untuk merubah perilaku. Dimana harus diketahui batasan dan
kekuatan dan kemampuan yang dimiliki. Juga dilakukan oleh
anggota tim kesehatan, perawat yang setiap waktu siap untuk
menggali pengetahuan dan kemampuan dalam menolong orang
lain; sumber-sumber yang digunakan guna dipertanggung
jawabkan.
Terimakasiih

You might also like