You are on page 1of 12

Disfungsi Seksual

Dharmawan A. Purnama, dr., SpKJ


dharmawan@purnama.de
Pendahuluan (1)
• Sexual disorders can lead to or result from relational problems, and patients invariably
develop an increasing fear of failure and self-consciousness about their sexual performance.
Sexual dysfunctions are frequently associated with other mental disorders, such as
depressive disorders, anxiety disorders, personality disorders, and schizophrenia. In many
instances, a sexual dysfunction may be diagnosed in conjunction with another psychiatric
disorder; in other cases, however, it is only one of many signs or symptoms of the psychiatric
disorder.
• In DSM-IV-TR, a sexual dysfunction is defined as a disturbance in the sexual response cycle or
as pain with sexual intercourse. Seven major categories of sexual dysfunction are listed in
DSM-IV-TR: sexual desire disorders, sexual arousal disorders, orgasm disorders, sexual pain
disorders, sexual dysfunction caused by a general medical condition, substance-induced
sexual dysfunction, and sexual dysfunction not otherwise specified.
• Gangguan seksual dapat mengarah pada atau hasil dari masalah relasional, dan
pasien selalu mengembangkan rasa takut yang semakin meningkat akan kegagalan
dan kesadaran diri tentang kinerja seksual mereka. Disfungsi seksual sering dikaitkan
dengan gangguan mental lainnya, seperti gangguan depresi, gangguan kecemasan,
gangguan kepribadian, dan skizofrenia. Dalam banyak kasus, disfungsi seksual
dapat didiagnosis bersamaan dengan gangguan kejiwaan lainnya; dalam kasus lain,
bagaimanapun, itu hanya salah satu dari banyak tanda atau gejala gangguan
kejiwaan. Dalam DSM-IV-TR, disfungsi seksual didefinisikan sebagai gangguan
dalam siklus respons seksual atau sebagai rasa sakit dengan hubungan seksual.
Tujuh kategori utama disfungsi seksual tercantum dalam DSM-IV-TR: gangguan
hasrat seksual, gangguan gairah seksual, gangguan orgasme, gangguan nyeri
Pendahuluan (2)
• Sexual dysfunctions can be symptomatic of biological
(biogenic) problems or intrapsychic or interpersonal
(psychogenic) conflicts or a combination of these
factors. Sexual function can be adversely affected by
stress of any kind, by emotional disorders, or by
ignorance of sexual function and physiology.

• The dysfunction may be lifelong or acquired,that is, it


can develop after a period of normal functioning. The
dysfunction may be generalized or limited to a specific
partner or a certain situation.
Pendahuluan (3)
• Beberapa tipe disfungsi (misalnya kurang minat seksual) terjadi pada pria
dan wanita. Wanita cenderung lebih lazim mengeluh mengenai kualitas
subjektif pengalaman seksualnya (misalnya kurang kepuasan atau minat)
daripada kegagalan respon spesifik.

• Keluhan disfungsi orgasme sering terjadi, tetapi bila satu segi dari respons
seksual wanita terkena yang lainnya juga akan terganggu.

Contoh: bila wanita tak mampu orgasme, biasanya ia akan kehilangan


kenikmatan seksual lainnya dan kemudian akan banyak kehilangan gairah
seksual.

• Laki-laki, meski mengeluh kegagalan respon spesifik seperti ereksi atau


ejakulasi, sering melaporkan adanya dorongan seksual yang berkelanjutan.
Karena itu perlu mencari di luar keluhan yang ada demi menemukan
kategori diagnosis yang paling sesuai.
Macam Disfungsi Seksual
• Kurang atau hilangnya nafsu seksual
Hilangnya nafsu adalah primer, bukan sekunder dari kesulitan seksual lainnya spt
disfungsi ereksi atau dispareunia. Kurangnya nafsu ini tidak mengurangi
kenikmatan atau gairah seksual, tetapi menyebabkan berkurangnya aktivitas awal
seksual

• Tidak menyukai dan tidak menikmati seks

Tidak menyukai seks: hub seks disertai perasaan negatif hebat sehingga timbul
takut cemas lalu menghindari aktivitas seksual

Tidak menikmati seks: hub seks berjalan normal, orgasme dicapai tapi tidak
mendatangkan kenikmatan. Biasanya terjadi pada wanita daripada pria (termasuk
anhedonia seksual)

• Kegagalan respons genital


Macam Disfungsi Seksual (2)
• Kegagalan respons Genital
Disfungsi ereksi: psikogenik, organik (perlu pengukuran
ketegangan penis), e.s pengobatan?
Kekeringan vagina: bisa psikogenik dan organik mis: infeksi,
kekurangan estrogen (pasca menopause)
Termasuk: gangguan rangsangan seksual pada wanita, ggn
ereksi pada pria, impotensi psikogenik

• Disfungsi orgasme
Dapat terjadi orgasme yang sangat lambat terjadi atau
sama sekali tak terjadi. Lebih sering pada wanita
Termasuk: orgasme terhambat (baik pria maupun wanita),
anorgasme psikogenik
Macam Disfungsi Seksual (3)
• Ejakulasi Dini
Kegagalan mengendalikan ejakulasi sedemikian rupa supaya kedua
pasangan dapat menikmati senggama. Pada beberapa kasus berat,
terjadi ejakulasi sebelum penetrasi vagina, atau terjadi ejakulasi
tanpa ereksi.
Biasa karena psikogenik, ada yang akibat ggn organik, misalnya
kegagalan ereksi atau nyeri ereksi.
Dapat juga terjadi bila mulai ereksi lambat shg jarak waktu antara
ereksi dengan ejakulasi menjadi pendek

• Vaginismus nonorganik
Spasme dari otot sekitar vagina yang sebabkan tertutupnya liang
vagina. Vaginismus mungkin merupakan reaksi sekunder dari suatu
penyebab lokal dari nyeri dan dalam hal ini kategori ini jgn
digunakan (lihat dispareunia)
Macam Disfungsi Seksual (4)
• Dispareunia nonorganik
Dapat terjadi pada pria dan wanita. Biasanya terdapat
kelainan patologis lokal yang perlu diberi diagnosis yang
sesuai kategori lain dari ICD. Pada beberapa kondisi tak ada
sebab yang jelas namun faktor emosional berperan
penting. Diagnosis ini dibuat bila tak ada disfungsi seksual
primer lainnya seperti vaginismus atau keringnya vagina

• Dorongan seksual yang berlebihan


Hiperseks (nimfomania dan satyriasis). Timbul biasanya pada
akhir masa remaja atau pada dewasa muda. Bila keadaan
ini sekunder dari suatu gangguan afektif atau bila timbul
saat awal dementia maka gangguan yang mendasarinya
harus dicantumkan
Sex Toys
Prinsip Terapi
• Latihan relaksasi
• Aktivitas ‘Sensate focus’
• Edukasi seksual
• Konseling
• Pengobatan (sildenafil dkk, injeksi PGE1/ papa
verin untuk disfungsi ereksi)
• Teknik pencet untuk ejakulasi prematur
• Dilatasi vagina progresif untuk vaginismus
Join us:

You might also like