Professional Documents
Culture Documents
Billy Danarto
112016317 dr. Metra Syahar, SpU
IDENTITAS PASIEN
Nama : TN. S
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir (Umur) : 25/12/1952 / 65 tahun
Suku Bangsa : Jawa
Status perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Pensiunan
Pendidikan : S1
Alamat : GANG H. HASBI II NO.14D
Jatinegara
No RM : 087681
Tanggal masuk RS : 13 Mei 2018
ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 14 Mei 2018 pukul
06.40 di Bangsal Merak RSAU dr. Esnawan Antariksa
Keluhan Utama:
Sulit berkemih sejak 1 bulan yang lalu
Cor:
Inspeksi: ictus cordis tak tampak
Palpasi: ictus cordis teraba pada ICS V, linea midclavicularis sinistra
Perkusi:
Batas kanan: ICS IV linea sternalis dextra
Batas atas: ICS II linea sternalis sinistra
Batas kiri: ICS V 1/3 lateral dari linea midclavicularis sinistra
Batas bawah: ICS VI linea midclavicularis sinistra
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
Inspeksi: Bentuk perut cembung, warna kulit sawo
matang, pelebaran pembuluh darah (-),
Auskultasi: bising usus (+) normal
Palpasi: supel, defens muskular (-), nyeri tekan (-),
massa (+) (multiple, mobile, lunak, batas tegas,
diameter 4-5cm, nyeri tekan (-)), hati, limfa dan ginjal
tidak teraba membesar
Perkusi: timpani pada seluruh lapang abdomen,
ascites (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Lengan Kanan Kiri
Otot
Tonus: Normotonus Normotonus
Massa: Tidak teraba massa Tidak teraba massa
Sendi: Normal, tidak ada nyeri Normal, tidak ada nyeri
Gerakan: Aktif, tidak ada keterbatasan Aktif, tidak ada keterbatasan
Kekuatan: Normal (5) Normal (5)
Edema: Tidak ada Tidak ada
Tungkai dan Kaki Kanan Kiri
Luka: Tidak ada Tidak ada
Varises: Tidak ada Tidak ada
Otot
Tonus: Normotonus Normotonus
Massa: Tidak teraba massa Tidak teraba massa
Sendi: Normal, tidak ada nyeri Normal, tidak ada nyeri
Gerakan: Aktif, tidak ada keterbatasan Aktif, tidak ada keterbatasan
Kekuatan: Normal (5) Normal (5)
Edema: Tidak ada Tidak ada
Refleks Kanan Kiri
Biceps: Positif Positif
Triceps: Positif Positif
Patella: Positif Positif
Achilles: Positif Positif
Refleks patologi: Negatif Negatif
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS UROLOGI
Status lokalis ad Regio Flank CVA
Palpasi : Ballotement (-)
Nyeri ketok CVA -/-
FAAL GINJAL
Ureum: 34 mg/dl
Kreatinin: 1.0 mg/dl
Pada pemeriksaan fisik tanda tanda vital dalam batas normal, Palpasi abdomen
didapatkan massa (+) multiple, mobile, lunak, batas tegas, diameter 4-5cm,
nyeri tekan (-). Pada pemeriksaan supra pubic didapat kandung kemih teraba
menegang, nyeri tekan (-). Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal.
Pemeriksaan penunjang laboratorium darah rutin tanggal 4 Mei 2018 pukul 13:54
WIB Hemoglobin 13,6 gr/dl, Leukosit 7000 mm3, Hematokrit 39%, Trombosit
174000 mm3, Waktu Perdarahan 3 menit, Waktu Pembekuan 6 menit.pada
pemeriksaan faal ginjal, Ureum 34 mg/dl, Kreatinin 1.0 mg/dl, GDS 133 mg/dl.
Pemeriksaan urethrografi, pada tanggal 3 mei 2018 pukul 10:14 WIB, didapatkan
Kesan Susp striktura uretra pars membranosa sampai pars prostatika.
DIAGNOSIS KERJA
Striktur uretra
DIAGNOSIS BANDING
Benign prsotat hiperplasia
PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
STRIKTUR URETRA
EPIDEMIOLOGI
Penyakit ini lebih banyak terjadi pada pria daripada
wanita karena adanya perbedaan panjang uretra.
Uretra pria dewasa berkisar antara 23-25 cm,
sedangkan uretra wanita sekitar 3-5 cm.
Beberapa faktor resiko lain yang diketahui berperan
dalam insiden penyakit ini, diantaranya adalah pernah
terpapar penyakit menular seksual, ras orang Afrika,
berusia diatas 55 tahun, dan tinggal di daerah
perkotaan
KLASIFIKASI
Derajat penyempitan, ada 3 tingkatan :
Businasi (dilatasi)
Uretrotomi interna
Uretrotomi eksterna,
Pemasangan Stent
Uretroplasti
Prosedur rekonstruksi multiple
KOMPLIKASI
hidroureter,
hidronefrosis
gagal ginjal.
PROGNOSIS
Striktur uretra kerap kali kambuh
Penyakit ini dikatakan sembuh jika setelah dilakukan
observasi selama 1 tahun tidak menunjukkan tanda-
tanda kekambuhan.
Untuk mencegah terjadinya kekambuhan, pasien
harus menjalani beberapa tindakan, antara lain
dilatasi berkala dengan busi
kateterisasi bersih mandiri berkala (KBMB) atau CIC
(Clean intermitten catheterization), yaitu pasien
dianjurkan melakukan kateterisasi secara periodik
pada waktu tertentu dengan kateter yang bersih (tidak
perlu steril).
ANALISIS KASUS
Dari kasus di atas, Tn. A usia 65 tahun datang dengan keluhan sulit buang air kecil
(miksi) sejak 1 bulan yang lalu. Keadaan ini disebut sebagai retensio urin yaitu suatu
keadaan dimana penderita tidak dapat kencing padahal kandung kemih penuh. Keadaan
ini bisa disebabkan oleh sumbatan mekanis pada uretra ataugangguan fungsional
kandung kemih dan sfingternya.
Keluhan ini merupakan gejala obstruktif saluran kemih. Jadi kesimpulan yang diambil bahwa
penderita mengalami suatu gejala obstruktif saluran kemih.
sehingga pasien ini disimpulkan mengalami gejala iritatif dari saluran kemih.
Berdasarkan kondisi diatas pasien ini mengalami gejala obstruktif dan gejalairitatif saluran
kemih yang dikenal dengan LUTS (Lower Urinary Tract Symptoms).
pada riwayat penyakit dahulu, riwayat pemasangan kateter
terakhir 2 tahun yang lalu, dan riwayat operasi batu kandung
kemih pada oktober 2016, dan operasi BPH pada Desember
2016.
Berdasarkan pemeriksaan fisik pada status generalis
didapatkan vital sign dalam batas normal, nyeri CVA (-),
bimanual -/- dan regio supra pubik didapatkan kandung
kemih teraba menegang, regio genitalia externa dalam batas
normal.
Pada pemeriksaan darah rutin yang dilakukan didapatkan
normal. Pemeriksaan kimia klinik dalam batas normal.Dari
pemeriksaan penunjang uretrografi didapatkan kesan striktur
uretra.
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang, maka pasien ini didiagnosa dengan Striktur
Uretra. Pada pasien ini akan direncanakan untuk
dilakukan uretrotomi.