You are on page 1of 20

A.

UMUM :
HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DENGAN ALLAH
YANG DIWUJUDKAN KETAATAN TERHADAP
AJARAN, ATURAN DAN UPACARA KEAGAMAAN.

B. KHUSUS:
HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DENGAN ALLAH
DALAM DIRI YESUS KRISTUS
( Hidup, sengsara, wafat dan bangkit) MELALUI
GEREJA KATOLIK YANG MEMASYARAKAT DAN
MENDUNIA
Sumber-sumber hukum katolik
 TRADISI GEREJA : KEBIASAAN YANG TETAP DIPAKAI
OLEH GEREJA DARI MASA GEREJA AWAL SAMPAI
SEKARANG :
A. Hirarki Gereja ( Uskup, Imam, Diakon )
B. Penghormatan terhadap orang kudus, Hari raya
katolik ( Natal, paskah, dll )
C. Pemakaian patung patung kudus, relikwi sebagai media
beribadah
 KITAB SUCI : ( PERJANJIAN LAMA DAN BARU )
 MAGISTERIUM GEREJA ( kuasa mengajar ) yang di miliki
oleh Paus ( Infabilitas )
Cara beribadah katolik :
 Ibadah sakramen ( dipimpin oleh tertahbis )
sakramen sebagai tanda dari kenyataan yang suci ( St
Agustinus ): menunjuk :’
7 sakramen gerejaaki : ( Baptis, Ekaristi, Krisma,
Tobat, Imamat, Perkawinan, dan perminyakan orang
sakit )
 Ibadah non sakramen : Ibadah sabda dipimpin oleh awam
 Ibadah sakramentali : Penghayatan iman umat katolik
terhadap misteri iman tertentu untuk memperoleh buah
buah rohani ( devosi hati kudus Yesus, Devosi kepada
Bunda Maria, Devosi kepada orang kudus tertentu ). Buah
rohani dimaksud adalah hasil yang diperoleh dari devosi,
bisa berupa penguatan iman, terjadi suatu tanda heran,
kesaksian iman.
HUBUNGAN AGAMA DALAM KEHIDUPAN
 AGAMA SEBAGAI PEDOMAN HIDUP
 AGAMA SEBAGAI DASAR PIJAKAN KEHIDUPAN
 AGAMA DAN IMAN
 AGAMA ( A DAN GAMA /TIDAK PERGI), JADI
PATOKAN/PEDOMAN HIDUP
 IMAN SEBAGAI INTI AGAMA ( KEYAKINAN DENGAN
PENYERAHAN DIRI KEPADA YANG MAHA KUASA
 HUBUNGAN AGAMA DENGAN KESEHATAN
 KESEHATAN JASMANI
 KESEHATAN ROHANI
HIDUP DAN PANDANGAN HIDUP
 PENDAHULUAN ;
apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia ini,
tetapi kehilangan nyawanya ? Apa yang dapat diberikan
sebagai ganti nyawanya ( mrk 8;37
 Misteri dan makna hidup
 Makna dan penghayatan hidup
 Pandangan Hidup dan Kebudayaan
- dunia bawah - dunia atas
- Kebudayaan terbentuk oleh kegiatan manusia
- Dalam proses membudaya manusia butuh materi
- Manusia terus erkonfrontasi dengan dirinya, tanah,
ikatan adat
Hirarki hidup kreaktif
iman

Iman, pengertian,
suara hati, budaya,
sosial, teknik
Tata sosial, tata kerja, tata
negara, alam, sejarah,
komunitas
Empat tugas manusia
 Membuka diri terhadap yang transenden
 Membangun solidaritas dengan sesama
 Mengolah dan memelihara benda, alam semesta
 Membangun dirinya sendiri
HIDUP KREAKTIF
 TUBUH ( nilai ekonomi hidup manusia)
 JIWA ( hati dan budi )
 ROH ( tempat pertemuan manusia dengan Allah )

ST. BERNADET
SIBIROUS
II. FUNGSI AGAMA
A. FUNGSI REDEMPTIF (PENGUDUSAN/PENYUCIAN
B. FUNGSI EDUKATIF (PENDIDIK
C. FUNGSI INTEGRATIF ( PENYATUAN )
Fungsi Redemptif : mengacu pada peran agama untuk menyucikan
umat manusia dalam pelbagai kegiatan upacara mulai dari
rangkaian upacara kelahiran,
kehidupan,sampaikematian/kembalinya manusia ke alam baru.

Fungsi Edukatif : Mengacu pada peran agama untuk mendidik


umat manusia secara jasmani dan rohani. Secara jasmani melalui
pendidikan ilmu pasti dan sosial. Ilmu pasti menyangkut
Matematika, fisika, kimia, biologi, geologi dsb.dan ilmu sosial
meliputi ; sosiologi, psikologi, antropologi, arkeologi.

Fungsi Integratif : mengacu peran agama untuk menyatukan


umat manusia baik secara intern, antar umat, dan dengan
pemerintah. Hakekatnya agama tidak memecahbelah umat
manusia
III.KONSEP SEHAT DAN SAKIT
KONSEP SEHAT :

1. SEHAT (WHO): ADALAH KEADAAN NYAMAN SEUTUHNYA


SECARA FISIK, PSIKIS DAN SOSIAL DAN BUKAN BEBAS MELULU
DARI PENYAKIT DAN CACAT/KEKURANGAN ( a state of complete
physical, sosial and moral well being )

2. GEREJA KATOLIK MENGKRITISI KONSEP DIATAS DENGAN


MENGEDEPANKAN KESEHATAN SEBAGAI KEMAMPUAN
SESEORANG UNTUK MENGATASI GANGGUAN FISIK, PSIKIS,
SOSIAL, SEHINGGA TIDAK TERHAMBAT DALAM MENYATAKAN
PANGGILAN HIDUPNYA ( KESEHATAN SEBAGAI TUGAS )
KESEHATAN SEBAGAI NILAI ( DASAR, HAM, TINGGI, YANG
DILINDUNGI, ) KUHP PASAL 351-358 (MELINDUNGI
ORANG TERHADAP TINDAKAN YANG MENYEBABKAN
KEMATIAN DAN LUKA
KONSEP SAKIT
 MERUPAKAN GANGGUAN REGULASI KEHIDUPAN DALAM TUBUH ATAU
HUBUNGAN DENGAN LINGKUNGAN, KEGAGALAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN
LINGKUNGAN, SEHINGGA MANUSIA TERHAMBAT DALAM MEWUJUDKAN
DIRINYA ATAU ARTI DIRINYA.

 SAKIT DALAM KITAB SUCI ( ALKITAB) PERJANJIAN LAMA DIKAITKAN DENGAN


KELAKUAN MANUSIA SENDIRI DAN DITAFSIRKAN SEBAGAI REAKSI ALLAH YANG
MAHAADIL DAN MENGHUKUM KEJAHATAN. SAKIT DAN DERITA DITAFSIRKAN
SEBAGAI KONSEKUANSI DOSA, DAN DIHUBUNGKAN DENGAN SEGALA MACAM
BENTUK PENAMPILAN KEJAHATAN. PENYAKIT SAUL DITAFIRKAN SENAGAI
HUKUMAN TUHAN ( 1 SAM 16;14-23). PENYAKIT DAN PENDERITAAN DIPANDANG
SEBAGAI HUKUMAN, TERUTAMA KUSTA ( BIL. 12.1-16; 2 TAW 26;16-21)

 DALAM PERJANJIAN BARU SABDA DAN KARYA YESUS DIRESAPI CINTAKASIHNYA


TERHADAP MANUSIA, TERUTAMA YANG LEMAH DAN TAK BERDAYA, KARENA
PENDERITAAN DAN PENYAKIT YANG MEMBUTUHKAN PERTOLONGAN. KARYA
PENYEMBUHAN YESUS MEMPUNYAI SIFAT DATANGNYA KERAJAAN ALLAH. IA
SENDIRI MENEMPUH JALAN SALIB MENANGGULANGI PENDERITAAN, MELEWATI
KEMATIAN SAMPAI KEJAYAANNYA PADA KEBANGKIYAN.
MENGHAYATI PERISTIWA SAKIT SECARA KRISTIANI
 ADANYA KESADARAN AKAN NILAI RELATIF DARI KESEHATAN. KEHILANGAN
KESEHATAN BUKANLAH BENCANA TERBESAR, SEHINGGA UMAT BERIMAN TIDAKLAH
BERBUAT SEOLAH-OLAH TERLAH KEHILANGAN SEGALA-GALANYA, KARENA
MEMANG KESEHATAN BUKANNLAH SEGALA-GALANYA.

 KESADARAN TENTANG ARTI PERISTIWA SAKIT. ADALAH KESEMPATAN BAGI UMAT


BERIMAN MERENUNGKAN ARTI HIDUPNYA YANG MAKIN MENJADI MASALAH
BAGINYA DAN MENDESAKNYA UNTUK BERFIKIR LEBIH LANJUT, SAKIT BUKAN PULA
MELULU NASIB MELAINKAN TUGAS YANG HARUS DILAKSANAKAN DENGAN
HARAPAN DAN KESABARAN, PASRAH DAN TAKUA. TUGAS UNTUK MENJADI
DEWASA, MASAK SEBAGAI MANUSIA KRISTIANI. PELUANG UNTUK SENASIB, SEHIDUP
SEMATI MENGIKUTI JALAN SALIBNYA MENUJU KEBANGKITAN. DAN SAKIT
MENUNJUKKAN HIDUP ABADI LEBIH LUHUR DARI HIDUP YANG FANA INI

 NILAI SOLIDARITAS UMAT KRISTIANI MEMBANTU ORANGSAKIT DENGAN BELAS


KASIHAN DAN MERINGANKAN PENDERITAAN MEREKA. USAHA PIHAK DOKTER,
PERAWAT MEDIA HARUS DILIHAT SEBAGAI TANDA INJIL (KABAR BAIK) KEHADIRAN
KRISTUS PENYELAMAT, BUKAN SAJA DENGAN HiBURAN, TAPI JUGA BANTUAN LAIN
UNTUK MERINGANKAN SAKITNYA DAN MENYEMBUHKANNYA.

 TUGAS SEMUA UMAT BERIMAN BERJUANG MELAWAN PENYAKIT, DENGAN


MENJAGA KEBERSIHAN DAN KSEHATAN,

 KELUARGA DAN SAUDARA-SAUDARA SI SAKIT, PERAWAT MEDIS MEMILIKI


TANGGUNGJAWAB YANG KEBIH BESAR UNTUK MENABAHKAN HATI SI SAKIT,
Sakramen pengurapan orang sakit
 Salah satu sakramen gereja katolik untuk mendampingi dan memberi
penghiburan kepada orang beriman katolik yang menderita sakit.
 Latar belakang; bahwa si sakit yang menderita cukup lama merasa
terasing dari lingkungannya dan membutuhkan penghiburan
 Kristus sendiri menaruh belas kasihan pada orang-orang sakit,
menghibur dan menyembuhkan mereka.
 Para rasulpun berbuat demikian ( Yakobus 5;15; doa lahir dari iman
menyelamatkan orang sakit ; ... Ayat 16 doa orang benar sangat besar
kuasanya)
 Sakramen pengurapan orang sakit menurut rasul yakobus diberikan
kristus kepada gereja, sebagai jaminan bahwa kemurahan Tuhan
berkarya menguatkan dan meluputkan si sakit. Dalam bahaya maut
sakramen ini menghantar kepada persatuan dengan Tuhan shg
melalui kematian ia masuk ke dalam kehidupan abadi. Jd buah@
skramen ini : penghiburan, perdamaian, berani menderita secara
kristen sengsara, pengampunan dosa, bekal persiapan utk ke surga
 Bila ada orang sakit waktu lama sebaiknya dipanggil seorang imam
untuk mendoakan dan merawat orang sakit untuk menabahkan hati si
sakit dalam derita dan menggabungkan diri dengan sengsara dan
wafat yesus
BEBERAPA PERSOALAN KHUSUS PANDANGN
GEREJA KATOLIK TERHADAP :
KELUARGA BERENCANA:
1). Prinsip Setuju : Keluarga bertanggung jawab dalam sisi kesehatan,
pendidikan, ekonomi, situasi soal, kebijakan pemerintah,
bimbingan gereja.
2). Yang dipersoalkan : KB yang bersifat abortif. Sikap Anti hamil sering
dilandasi sikap yang bertentangan dengan ajaran agama, martabat,
kedudukan istri dan nilai kehidupan.
Dua pola dasar ber KB :
a. KB Kontraseptif ( Artificial birth control/ABC)
b. KBA ( Natural Family Planing/NFP)
memahami masa kering dan masa subur.
Metode : MOB ( metode ovulasi billings) tahun 1950, disebarkan
1976 (perdhaki), diterima BKKBN surat no; 6668/KS/002/e2/90
 Metode KBA bukanlah metode ramalan seperti cara KB alamiah yang disebut
metode kalender atau hitung-hitungan tanggal. Terjadinya ovulasi tidak
diramalkan dengan cara menghitung-hitung hari-hari sebelum atau sesudah
menstruasi, tetapi ditentukan atas dasar tanda-tanda yang tampak pada saat itu
juga dan mudah dikenal oleh setiap wanita yang normal.

Kunci Keberhasilan KBA;

a. Pengamatan; suami benar-benar mengamati keadaan istrinya dan

sebaliknya.

b. Pencatatan.

( dapat dilihat dengan contoh pencacatan sebulan siklus 28 hari)


B. Abortus

a. Spontaneus ( diluar penilaian moral katolik


b. Abortus provokats
- Kriminalis : salah secara iman dan moral katolik
karena kejahatan
terhadap kemanusiaan
- Eugenicus : salah secara iman
dan moral katolik karena manusia tidak diukur
dari hasil gunanya
( True Hero )
( Tony Melendes )

- Medicinalis : Berlaku konsep MINUS MALUM


BONUM MORALE :
C. Cloning
Cloning : sangat di tolak gereja katolik, karena dapat
mengancam nilai perkawinan dan kuasa
penyelenggara kehidupan dapat digeser oleh kuasa
ahli kedokteran. Pemerintah AS hanya menyediakan
dana untuk penelitian dunia kloning.
D. Donor Darah
 Penilaian moral gereja katolik : baik dan sangat sesuai
dengan solidaritas kemanusiaan
 Donor darah membantu kesehatan

E. PMS/AIDS/HIV
 Pelanggaran terhadap kemurnian diri
 Dosa melawan kodrat manusia sebagai ciptaanNya
yang tinggi martabatnya
 Penderita dibantu dengan pembinaan psikis dan
mental
F. Bayi Tabung : ada dua model yang berlawanan dalam sudut
moral katolik Sikap gereja katolik :
a. Pembuahan dengan jenis Heterolog gereja katolik
menolak; karena menilainya sama dengan
persinahan.
b. Pembuahan dengan jenis Homolog penilaian moral
gereja katolik bersikap kurang dapat dicela
karena profil kebapaan dan keibuan tidak saja berlaku
secara biologis, tetapi juga secara sosial.

G. Transplantasi : dapat dibenarkan karena menyelamatkan


yang membutuhkan, sejauh tidak bertujuan komersialisasi.
 aktif : di nilai salah secara moral katolik,
karena kuasa atas hidup dan mati pada
Allah
 pasif : Penghentian sarana yang tidak
efektif masih diperkenankan, tidak salah
mengingat tidak ada kepastian hasil yang
dicapai

You might also like